Anda di halaman 1dari 74

Anatomi payudara

1. struktur internal
Struktur internal payudara terdiri dari
1. kulit
2. jaringan dibawah kulit
3. korpus
terdiri dari parenkim atau
jaringan kelenjar dan stroma atau jaringan
penunjang.

lanjutan
Parenkim merupakan struktur yang terdiri dari :
saluran kelenjar: duktulus, duktus dan sinus
laktiferus. Sinus laktiferus yaitu duktus yang
melebar tempat ASI mengumpul (reservoir
ASI), selanjutnya saluran mengecil dan
bermuara pada puting. Ada 15 - 25 sinus
laktiferus.
alveoli yang terdiri dari set kelenjar yang
memproduksi ASI

lanjutan
Tiap duktus bercabang menjadi duktulus, tiap

duktulus bercabang menjadi alveolus yang


semuanya merupakan satu kesatuan kelenjar.
Duktus membentuk lobus sedangkan duktulus
dan alveolus membentuk lobulus. Sinus duktus
dan alveolus dilapisi epitel otot (myoepithel)
yang dapat berkontraksi. Alveolus juga
dikelilingi pembuluh darah yang membawa zat
gizi kepada sel kelenjar untuk diproses sintesa
menjadi ASI
Stroma terdiri dari : jaringan ikat, jaringan
lemak, pembuluh darah syaraf dan lymfa.

2. Struktur External
puting dan areola

yaitu bagian lebih hitam sekitar puting.


pada areola terdapat beberapa kelenjar
Montgomery yang mengeluarkan cairan untuk
membuat puting lunak dan lentur.

Peran awal bidan dalam pemberian


ASI
Yakinkan bahwa bayi memeperoleh makanan

yang mencukupi dari payudara ibunya


Bantulah ibu sedemikian rupa agar dapat
menyusui bayinya sendiri

Dukungan Bidan bagi


pemberian ASI
1.biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah
lahir
lakukan dalam 30 menit I
membina hubungan/ikatan disamping

pemberian ASI
Bayi masuk masa tidur pulas
Menyusui saat bayi terbangun
Perawatan mata pada jam pertama sebelum
atau sesudah bayi menyusui pertama kali
Bayi akan merasa hangat dengan kontak skin to
skin dengan ibunya

2. Ajarkan cara merawat payudara


untuk mencegah masalah umum
yang timbul
Tangan selalu bersih
Puting payudara selalu bersih
Payudara dibersihkan minimal sekali sehari
Tidak boleh mengoleskan krim, minyak,

alkohol dan sabun pada putingnya

3. Bantu ibu saat pertama kali menyusui

Posisi yang benar saat menyusui

berbaring miring
ibu lelah atau nyeri

duduk
beri topangan pada punggung tegak
lurus terhadap pangkuannya

Tanda bayi dengan posisi yang benar saat


menyusui:
1.

2.
3.
4.

5.

Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada


ibu
Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara
Areola tidak akan bisa terlihat dengan jelas
Bayi menghisap dan menelan denngan lamban
dan dalambayi terlihat tenang dan senang
Tidak ada nyeri pada puting susu

4. Bayi rawat gabung/rooming in

Rawat gabung adalah suatu cara


perawatan bbl yang ditempatkan dalam
suatu ruangan disamping ibunya bila
mungkin bersama ibunya (bed-sharing),
sehingga setiap kali bayi memerlukan,
ibunya dapat segera memberikan perhatian
termasuk kebutuhan menyusui.
Ibu dapat mengenali tanda-tanda bila bayinya
lapar

5. Berikan ASI sesering mungkin


- minimal setiap 4 jam
- bila tidur bangunkan bayi untuk menyusui
6. Hanya berikan kolostrum dan ASI saja
Semakin sering hisapan bayi semakin
banyak produksi ASI
7. Hindari susu botol dan dot kempeng
bayi bingung puting
Ibu PP ASI belum keluar. Ibu ingin berikan susu
botol, air putih atau madu. A pa yang Anda
sarankan ??

Fisiologi laktasi
Pada masa hamil, ukuran payudara bertambah besar

karena:
1. proliferasi sel duktus laktiferus dan sel kelenjar
pembuat ASI.
2. pengaruh hormon yang dibuat placenta yaitu
laktogen, prolaktin koriogonadotropin, estrogen
dan progesteron.
3. bertambahnya pembuluh darah.
lima bulan mulai keluar cairan yang disebut kolostrum
karena pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan
hormon prolaktin dari kelenjar hipofise.
Produksi cairan tidak berlebihan karena meski selama
hamil kadar prolaktin cukup tinggi
terlepasnya plasenta, kadar estrogen dan progesteron
menurun, sedangkan prolaktin tetap tinggi.

Volume ASI
Hari I : 10-100 cc konstan hari 10-14
Konsumsi 700-800 perhari
volume dipengaruhi oleh status gisi ibu.
Volume ASI 6 bulan I: 500-700 cc
6 bulan kedua 400-600 cc
Tahun kedua: 300-500 cc

reflek prolaktin

mekanisme reflek prolaktin


rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf

akan memacu hypophise anterior untuk


mengeluarkan hormon prolaktin kedalam
aliran darah.
prolaktin memacu sel kelenjar untuk sekresi
ASI.
makin sering isapan bayi makin banyak
produksi ASI karena banyak prolaktin yang
dilepas dari hypophise begitupun sebaliknya
yang disebut dengan mekanisme supply and
demand

reflek oksitosin

Reflek oksitosin/Let Down


Reflek
Rangsangan isapan bayi melalui serabut
saraf memacu hypophise posterior untuk
melepaskan hormon oksitosin dalam darah.
Oksitosin memacu sel-sel myoepithel yang
mengelilingi alveoli dan duktuli untuk
berkontraksi, sehingga mengalirkan ASI dari
alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting.
Menyusui sering penting untuk pengosongan
payudara agar tidak terjadi engorgement
tetapi justru memperlancar pengaliran ASI

Faktor yang mempengaruhi reflek


oksitosin

Menghambat reflek oksitosin:


1.
2.
3.

rasa khawatir
rasa sakit
kurang percaya diri

Membantu reflek oksitosin:


suara bayi
2. melihat bayi
3. rangsangan puting susu
1.

Tanda reflek oksitosin


Tingling pada mamae
ASI keluar bila ibu mendengar

tangisan atau melihat bayi


ASI menetes pada payudara yang
lain bila bayi menetek
Rasa sakit pada kontraksi uterus
saat menyusui bayinya
Isapan pelan dan dalam serta
menelan menunjukkan ASI
mengalir kedalam mulut bayi.

Sistim Autokrin
didalam ASI ada zat yang

dapat menurunkan atau


menghambat produksi ASI.
Bila ASI masih tertinggal
banyak dalam kelenjar
payudara zat penghambat
tersebut menghentikan
sekresi ASI oleh sel kelenjar.
Ini membantu melindungi
payudara supaya tidak
terlalu penuh, misalnya bila
bayi meninggal.
Bila ASI dikeluarkan dengan
memerah atau isapan bayi
maka zat penghambat
tersebut keluar dan
terjadilah produksi ASI.

Reflek pada bayi


Refleks mencari puting (rooting reflex)

Bila pipi bayi disentuh, ia akan menoleh kearah


sentuhan. Bila bibir bayi disentuh ia akan
membuka mulut dan berusaha untuk mencari
puting untuk menetek. Lidah keluar dan
melengkung menangkap puting dan areola.
Refleks menghisap (suckling reflex)
Refleks terjadi karena rangsangan puting pada
palatum durum bayi bila areola masuk ke dalam
mulut bayi. Areola dan puting tertekan gusi, lidah
dan langit-langit, sehingga menekan sinus
laktiferus yang berada dibawah areola. Selanjutnya
terjadi gerakan peristaltik yang mengalirkan ASI
keluar/ kemulut bayi.
Refleks menelan (swallowing reflex)

Reflek menelan ( swallowing


Refleks
Reflek
reflek )
menghisap
Ketrampilan:
Ibu belajar
meletakkan dan
melekatkan
bayi
Bayi belajar
menyusu

mencari

Refleks menelan

Jawablah pertanyaan
dibawah
ini
!

Apa yang terjadi bila bayi diberi makanan


tambahan, tidak disusui atau dengan aturan
menyusui yanng kaku ?
apa yang anda lakukan bila ibu tidak mau
memberikan kolostrum pada bayinya
berdasar reflek laktasi apa tanda sudah
terjadi pelepasa ASI ?
apa yan dinilai pada ibu nifas yang
mempunyai masalah lpelepasan ASI ?

Manfaat pemberian ASI


Aspek gizi
1. Manfaat kolostrum

mengandung zat kekebakan (Ig A )


jumlah bervariasi tergantung hisapan bayi
protein dan vit A tinggi
Lemak dan karbohidrat rendah
membantu pengeluaran mekoneum

2. Mudah dicerna, mengandung zat gizi, mengandung

Whei & Casein (65:35) sehingga lebih mudah


diserap
3. Mengandung taurine, DHA dan AA

Aspek Imonologik
Asi bebas dari kontaminasi
Mengandung Ig A
Mengandung laktoferin
Mengandung lysosim
Mengandung sel darah putih yaitu BALT,

MALT, GALT
Mengandung faktor bifidus

Aspek psikologis
1.Rasa percaya diri ibu untuk menyusui
pengaruh emosi, kemauan dan kasih sayang.
2.Hubungan interaksi ibu dan bayi terjadi dalam
30 menit pertama
3.Pengaruh kontak langsung ibu dan bayi
skin to skin kontak memberikan kepuasan ibu
dan bayi

Aspek kecerdasan
~ Interaksi ibu dan bayi serta gizi memepengaruhi
kecerdasan
~ Evidence based: IQ 4.3 > usia 18 bulan, 4-6 usia
8.5 tahun
Aspek neurologis
~ Koordinasi saraf menghisap, menelan dan bernapas

menjadi lebih sempurna

Aspek ekonomis
~ hemat, irit, ekonomis
~ sedia setiap saat

Aspek Penundaan Kehamilan


dapat menunda haid dan kehamilan
metode amenorrhea laktasi
Kriteria MAL:
1.
2.
3.

Tidak haid
Menyusui ekslusif
Umur bayi kurang dari 6 bulan

bahaya pemberian susu


botol
diare
batuk berulang
Pilek
alergi
Ruam kulit
sakit perut
asthma
Sembelit
muntah

Kerugian pemberian susu botol


Botol susu sulit dibersihkan dan mudah

tercemar bakteri
Tidak mengandung zat kekebalan
Mahal
Perlu peralatan banyak
Resiko besar terjadi alergi

Komposisi ASI
o Kolostrum

Asi hari 1-3


o ASI masa transisi
ASI hari ke 4-10
o ASI mature
ASI hari 10- seterusnya

Manfaat kolostrom
Sebagai pembersih selaput usus bayi yang

baru alhir sehingga saluran pencernaan siap


untuk menerima makanan
Mengandung kadar protein yang tinggi
terutama gama globulin
Memberikan daya perlindungan tubuh
terhadap infeksi
Mengandung antibody ampai 6 bulan

Komposisi kandunganASI
kandungan
Energi(kg kla)

Kolostrum transisi

ASI Mature

57.0

63.0

65.0

Laktosa(gr/100 ml)

6.5

6.7

7.0

Lemak(gr/100ml)

2.9

3.6

3.8

Protein(gr/100ml

1.195

0.965

1.324

Mineral(gr/100ml)

0.3

0.3

0.2

335.9

119.6

5.9

2.9

17.1

2.9

14.2-16.4

24.3-27.5

420-520

250-270

Immunoglobulin:
IG A( mg/100ml)
IG G ( mg/100ml)
IG M ( mg/100ml)
Lisosim(mg/100ml)
Laktoferin

Hal yang mempengaruhi produksi ASI


Asupan makanan dan gisi ibu

1. cukup kalori, protein, lemak, vitamin dan


mineral
2. minum 8-12 gelas sehari
3. hindari makanan merangsang,
membuat kembung dan makanan yang
banyak mengandung gula dan lemak

Ketenangan jiwa dan pikiran

ingat adanya reflek pada masa laktasi


Penggunaan alat kontrasepsi

kontrasepsi mempengaruhi jumlah produksi


ASI yang dikeluarkan dari kelenjar.

Upaya memperbanyak
ASI
Masa Kehamilan
Saat segera setelah bayi lahir
Masa neonatus
Masa post neonatal

Masa antenatal
Informasi, komunikasi dan edukasi
Meyakinkan ibu hamil agar ibu mau dan

mampu menyusui bayinnya


Melakukan pemeriksaan kesehatan,
kehamilan dan payudara.
Pantau kenaikan berat badan ibu hamil
selama kehamilan.
Perhatikan kecukupan gizi
Menciptakan suasana keluarga yang
menyenangkan.

Saat segera setelah bayi


lahir
Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan,

ibu dibantu dan dimotivasi agar mulai kontak


dengan bayi (skin to skin contact) dan mulai
menyusui bayi. Karena saat ini bayi dalam
keadaan paling peka terhadap rangsangan,
selanjutnya bayi akan mencari payudara ibu
secara naluriah
Membantu kontak langsung ibu-bayi sedini
mungkin untuk memberikan rasa aman dan
kehangatan.

Masa neonatus
ASI Eksklusif
Ibu selalu dekat dengan bayi atau di rawat

gabung
Menyusui tanpa dijadwal atau setiap kali bayi
meminta (on demand)
Melaksanakan cara menyusui (meletakkan dan
melekatkan) yang baik dan benar
Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena
indikasi medik, bayi harus tetap mendapat ASI
dengan cara memerah ASI untuk
mempertahankan agar produksi ASI tetap
lancar
Ibu nifas diberi kapsul Vitamin A dosis tinggi
(200.000 SI) dalam waktu kurang dari 30 hari
setelah melahirkan

Masa post neonatal


ASI ekslusif
Memperhatikan kecukupan gizi dalam

makanan ibu menyusui sehari-hari.


Cukup istirahat
menjaga ketenangan pikiran
menghindarkan kelelahan fisik yang
berlebihan agar produksi ASI tidak
terhambat.
Pengertian dan dukungan keluarga
Mengatasi bila ada masalah menyusui
Memperhatikan kecukupan gizi makanan
bayi, terutama setelah bayi berumur 4 bulan

Meletakkan dan melekatkan


bayi
Meletakkan bayi:

bayi dekat dan menghadap perut


ibu, perut bayi menempel ke perut
ibu, telinga bayi segaris dengan
lengan
Melekatkan bayi
mulut bayi terbuka lebar, bibir
melengkung keluar, dagu
menempel pada payudara,
sebagian areola tak kelihatan, pipi
tidak cekung, irama menghisap
dalam

Salah dalam perlekatan dan


meletakkan
Nyeri dan puting lecet
Hisapan bayi tidak efektif menyebabkan

payudara bengkak, pengaliran ASI tidak


optimal, produksi ASI menjadi berkurang
Bayi rewel
Bayi tidak puas menyusu

Gambar posisi perlekatan

Menyendawakan bayi
Letakkan bayi tegak lurus

pada bahu dan perlahan


diusap pinggung bayi sampai
bersendawa. Bila bayi
tertidur baringkan miring
kanan atau tengkurap. Udara
akan keluar dengan
sendirinya.

lanjutan
Menyendawakan bayi

dengan cara bayi


diletakkan secara
tengkurap dalam
pangkuan ibunya dan
ditepuk-tepuk halus pada
punggung bayi sampai
bersendawa

Tanda bayi cukup ASI


Menimbang pertambahan berat badan bayi

setiap bulannya
Menimbang BB bayi sebelum dan setelah
bayi diteteki
Bayi tampak puas menyusu
Bayi tidur nyenyak setelah menyusu
Ibu merasakn perubahan ketegangan pada
payudara setelah menyusui
Ibu merasakan aliran ASI yang deras saat
menyusui

Kebutuhan ASI bayi


Usia Bayi

Kebutuhan perhari

Minggu I
Minggu 2-3
Minggu 4-7
Minggu 8-12
Minggu 12-24

100-450 ml
450-600 ml
600-650 ml
650-750 ml
750-850 ml

Kenaikan Berat badan bayi


perbulan
Usia Bayi

Kenaikan BB rata-rata/bulan

1-3 bulan
4-6 bulan
7-9 bulan
10-12 bulan

700-1000 gram
500-600 gram
350-450 gram
250-350 gram

ASI ekslusif
Adalah pemberian ASI saja sampai usia 6

bulan tanpa pemberian makanan dan


minuman lain
Sampai 6 bulan zat gizi dalam ASI dapat
memenuhi kebutuhan bayi.
Setelah 6 bulan dapat diberikan makanan
tambahan secara bertahap

Pemberian Makanan
tambahan

tujuan pemberian makanan tambahan:


Melengkapi zat gizi yang sudah mulai
berkurang
Mengembangkan kemampuan bayi untuk
menerima berbagai macam makanan
dalam berbagai bentuk dan rasa
Mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan
Mencoba adaptasi terhadap makanan yang
mengandung kadar energi yang tinggi

Tahap pemberian Makanan tambahan


Berikan bertahap dari bentuk encer kebentuk

yang lebih kental secara berangsur-angsur


Makanan dikenalkan satu persatu sampai
bayi dapat menerimanya
Makanan yang dapat menyebabkan alergi
diberikan paling akhir
Tidak memaksa dalam memberikan
makanan sebaiknya diberikan waktu bayi
sudah merasa lapar

Pola pemberian makanan


pada
bayi

0-6 bulan: ASI saja


6-8 bulan : ASI, buah, bubur susu
8-10 bulan: ASI,buah, bubur susu, tim halus
10-12 bulan: ASI, buah, nasi tim/ makanan
keluarga
12-24 bulan ASI, Buah, Nasi tim/mkann klg,
makanan kecil

Pemberian susu formula


Indikasi:
Ibu meninggal saat bayi lahir atau masih menetek
ASI tidak keluar/ tidak mencukupi kebutuhan bayi
Ibu mengalami sakit berat sehingga tidak dapat
menyusui
Harus diperhatikan:
Susu formula cocok untuk bayinya
Ibu mengetahui cara menyiapkan dan cara memberikan
susu formula
Ibu mengetahui cara membersihkan dan cara
mensterilkan alat-alat yang digunakan
Tersedia cukup air bersih

Menghentikan pemberian
ASI
Faktor yang perlu diperhatikan
tidak mendadak
2. berhenti menyusu berarti putusnya kaish
sayang bayi dengan ibunya
3.Mudah infeksi karena pemberian makanan
dan susu formula penyapihan terlalu awal
dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi
Waktu penyapihan tidak ada batasan.
Sebaiknya 2 tahun
1.

Cara menyusui yang baik


dan benar
Posisi badan ibu dan badan bayi
Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai
Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar

kepala
Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu
Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian
bawah
payudara ibu
Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada
dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam

Posisi mulut bayi dan puting


susu
ibu

Payudara dipegang dengan ibu jari diatas


jari yang lain menopang dibawah (bentuk C)
atau dengan menjepit payudara dengan jari
telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting),
dibelakang areola (kalang payudara)
Bayi diberi rangsangan agar membuka
mulut (rooting reflex) dengan cara :
- Menyentuh pipi dengan puting susu
- menyentuh sisi mulut puting susu

lanjutan
Tunggu sampai bayi bereaksi dengan

membuka mulutnya lebar dan lidah


kebawah
Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara
ibu dengan cara menekan bahu betakang
bayi bukan bagian belakang kepala
Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi
dan berhadap-hadapan dengan hidung bayi
Kemudian masukkan puting susu ibu
menelusuri langit-langit mulut bayi
Usahakan sebagian besar areola (kalang
payudara) masuk kemulut bayi, sehingga
puting susu berada diantara pertemuan
langit-langit yang keras (palatum durum)
dan langit-langit yang lunak (palatum molle)

Lidah bayi akan menekan dinding bawah

payudara dengan gerakan memerah


sehingga ASI akan keluar dari sinus
lactiferous yang terletak dibawah kalang
payudara
Setelah bayi menyusu atau menghisap
payudara dengan baik, payudara tidak perlu
dipegang atau disangga lagi
Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada
payudara dengan hidung bayi dengan
maksud untuk memudahkan bayi bernafas.
Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah
dijauhkan dari payudara dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu
Dianjurkan tangan ibu yang bebas
dipergunakan untuk mengelus-elus bayi

tanda-tanda posisi menyusui yang


benar
Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
Dagu bayi menempel pada payudara ibu
Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di

dasar payudara (payudara bagian bawah)


Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher
dan lengan
Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang
terbuka
Sebagian besar areola tidak tampak
Bayi mengisap dalam dan periahan
Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
Terkadang terdengar suara bayi menelan
Puting susu tidak terasa sakit atau lecet

posisi menyusui yang salah


Mulut tidak terbuka lebar, dagu tidak

menempel pada payudara


Dada bayi tidak menempel pada dada ibu,
sehingga leher bayi terputar
Sebagian besar daerah areola masih teriihat
Bayi mengisap sebentar-sebentar
Bayi tetap gelisah pada akhir menyusu
Kadang-kadang bayi minum berjam-jam
Puting susu ibu lecet dan sakit

Cara menyimpan ASI


udara kamar/ luar akan tahan 6-8 jam

pada suhu 26C atau lebih rendah


termos berisi es batu tahan 24 jam
lemari es di tempat buah dibagian
paling dalam dimana tempat yang
terdingin tahan 2 - 3 x 24 jam (4C atau
lebih rendah)
freezer yakni lemari es dengan satu
pintu,tahan 2 minggu
freezer yang mempunyai pintu terpisah
sendiri, tahan 3 bulan
deep freezer (- 18C atau lebih rendah)
akan tahan selama 6 -12 bulan
Sebelum diminumkan dengan sendok atau
gelas plastik, ASI dapat dihangatkan
didalam mangkok berisi air hangat.
Jangan dihangatkan di atas api karena
beberapa zat kekebalan dan enzim
dapat berkurang.

Masalah dalam
pemberian
ASI
Puting Susu Datar atau Terbenam
- dirawat sejak kehamilan timester III
bila tidak ada riwayat prematuritas
teknik dengan gerakan Hoffman
- masa nifas
susui bayi segera setelah lahir,
on demand, massage payudara,
mengeluarkan ASI manual, menggunakan
pompa yang efektif untuk mengeluarkan
puting
yang masuk

Puting susu nyeri


Pastikan posisi menyusui sudah benar
Mulailah menyusui pada puting susu yang

tidak sakit, gunamembantu mengurangi


sakit pada puting susu yang sakit
Segera setelah minum, keluarkan sedikit
ASI, oleskan diputing susu dan biarkan
payudara terbuka untuk beberapa waktu
sampai puting susu kering
Jangan membersihkan puting susu dengan
sabun
Hindarkan puting susu menjadi lembab

Puting susu lecet


Penyebab:

1. posisi menyusui yang salah


2. thrush (candidiasis) atau dermatitis.

Penanganan
Cari penyebab puting lecet
Obati penyebab puting lecet
Kerjakan semua cara-cara menangani puting susu

nyeri
Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui sementara
Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan
(jangan dengan pompa ASI) untuk tetap
mempertahankan
kelancaran pembentukan ASI
Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas ianqan
dengan dot
Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mulamula dengan waktu yang lebih singkat
Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke
Puskesmas

4. Payudara bengkak
Penyebab payudara bengkak :
Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yang
salah
Produksi ASI berlebih
Terlambat menyusui
Pengeluaran ASI yang jarang
Waktu menyusui yang terbatas

Cara mengatasinya :
1. Susui bayinya semau dia sesering mungkin

tanpa jadwal dan tanpa batas waktu


2. Bila bayi sukar mengisap, keluarkan ASI
dengan bantuan tangan atau pompa ASI
yang effektif
3. Sebelum menyusui untuk merangsang
reflex oksitosin dapat dilakukan : kompres
hangat untuk mengurangi rasa sakit,
massage payudara, massage leher dan
punggung
4. Setelah menyusui, kompres air dingin untuk
mengurangi oedema

Budaya yang mendukung ASI


Kebiasaan minum jamu
Kepercayan minum wejahan
Mencuci payudara setelah bepergian
ASI tidak boleh dibuang percuma
Tidak memisahkan bayi dari ibunya

Budaya yang merugikan dalam pemberian ASI:


kolostrum dibuang
ASI diseling dengan susu atau makanan tambahan
Pantang makanan pada masa nifas
merokok

Faktor yang mempengaruhi


keberhasilan menyusui
Cara menyusui yang benar
Masalah yang terjadi pada masa menyusui
Cara pengeluaran ASI
Adanya budaya pada masa menyusui
Kondisi Ibu dan bayi

Kondisi ibu
Sectio caesarian
Ibu sedang sakit
Kesundulan
Aktivitas sehari-hari yang penuh
Dukungan keluarga dan

masyarakat

Kondisi Bayi:
Bayi sakit
Bayi kembar
Bayi prematur

10 langkah menuju keberhasilan


menyusui
Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui
Melatih semua petugas dengan ketrampilan
Informasi kepada ibu hamil
Mebantu ibu menyusukan bayinya dalam
30menit setelah lahir
5. Membantu ibu cara menysuui yang benar
6. Tidak memberikan makanan selain ASI
7. Rawat gabung
8. Memberikan ASI on demand
9. Tidak memberikan dot atau kempeng
10. Membentuk kelompok pendukung ASI
1.
2.
3.
4.

Cara memerah ASI

Football position

Anda mungkin juga menyukai