Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN JIWA I

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
Dosen pengampu : Ruti Wiyati, M. Kep.

Disusun oleh :
1. Kartika Paranita C.

P17420213102

2. Kiki Agustiana

P17420213103

3. Mega Manunggal D. P.

P17420213104

4. Mudriah

P17420213105

5. Naylus Khoirin Nisa

P17420213106

6. Nida Fauziyah Noor

P17420213107

7. Nurul Chafifah

P17420213108

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2015

PRE PLANNING
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan yang
memberikan pelayanan secara menyeluruh baik bio, psiko, sosio dan spiritual
sehingga seorang perawat tidak hanya memberikan perawatan fisik saja tetapi
juga perlu memperhatikan kondisi mental klien.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan oleh perawat untuk klien gangguan jiwa. Klien yang dirawat di
rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan tidak dapat diatur
di rumah, misalnya sering mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya,
amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan
sebagainya.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi merupakan
sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek
keperawatan jiwa khususnya klien yang mengalami halusinasi. Terapi ini
diharapkan mampu memberikan stimulus tertentu kepada klien dengan
halusinasi sehingga terjadi perubahan perilaku bagi klien.
B. Tujuan Umum
1.

Klien mampu mempersepsikan stimulus yang tidak nyata

2.

dipaparkan kepadanya dengan tepat.


Kklien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus
yang tidak nyata yang dialami dalam kehidupan.

C. Tujuan Khusus
1.
2.

Klien mampu mengenal halusinasinya.


Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara pertama yaitu
menghardik.

3.

Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara kedua yaitu

4.

bercakap-cakap.
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara ketiga yaitu

melakukan kegiatan yang disukainya.


5.
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara keempat yaitu
patuh minum obat.
6.
Klien mampu mengungkapkan perasaannya.
D. Kriteria Peserta
Klien dengan halusinasi sebanyak 6 orang yaitu Ny.A, Ny.B, Ny.C, Ny.D,
Ny.E, Ny.F
E. Pengorganisasian
Jenis tugas
Leader

Tugas
Leader bertugas untuk

Nama pelaksana
Mudriah

menjelaskan kepada pasien


bagaimana kegiatan akan
dilakukan, alat apa yang
diperlukan serta apa yang harus
Fasilitator

Observer

dilakukan peserta
memberikan stimulus kepada

Nailus Khoirin nisa,

anggota kelompok lain agar dapat

Kiki Agustiana, Nurul

mengikuti jalannya kegiatan

Chafifah, Mega

dalam kelompok
memberikan stimulus kepada

Manunggal
Nida Fauziyah Noor,

anggota kelompok lain agar dapat

Kartika Paranita Cahyati

mengikuti jalannya kegiatan


dalam kelompok

F. Setting Tempat

1.
2.

Klien duduk bersama dalam lingkaran


Tempat tenang dan nyaman
L

F
O

O
F

Keterangan :
= klien
L

= leader

= fasilitator

= observer

G. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal

: Kamis, 19 Maret 2015

Waktu

: Pukul 08.00 09.45 WIB

Tempat

: Ruang XII (Anggrek) RSJ Harapan Anda

H. Alat dan Media


1. Bola
2. Name tag
3. Laptop
4. Spidol
5. Papan tulis/white board
I. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
J. Langkah-langkah Kegiatan
Sesi I (mengenal halusinasi)

Langkah-langkah kegiatan:
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu dengan perubahan sensori
persepsi: halusinasi
b. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok untuk kegiatan
TAKS.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi salam terapeutik:
1) Terapis mengucapkan salam
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi:
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal suara-suara yang
didengar.
2) Terapis menjelaskan aturan main yaitu :
a) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir.
b) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izin
kepada terapis.
c) Lama kegiatan 45 menit.

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi dimana

saat berhentinya musik dan yang memegang bola yang terakhir.


hasilnya akan ditulis di papan sampai semua klien mendapat giliran.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
c.

Kontrak yang akan datang


1) Terapis menyepakati kegiatan berikutnya yaitu cara mengontrol
halusinasi.
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK.

Sesi II (mengontol halusinasi dengan menghardik)


Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik:
1) Terapis mengucapkan salam.
2) Klien dan terapis pakai papan nama.

b.

c.

Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: waktu,
situasi, dan perasaan.
Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK yaitu dengan latihan atau

mengontrol halusinasi.
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK:
a) Klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
b) Jika akan keluar kelompok, klien harus meminta ijin terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
3. Tahap kerja
a) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Kesempatan ini
diberikan kepada klien yang memegang bola terakhir saat berhentinya
musik. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
b) Berikan pujian setiap kali klien selesai cerita.
c) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi denngan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d) Terapis memperagakan cara menghardik cara menghardik halusinasi
yaitu Pergi jangna ganggua saya, Saya

mau bercakap-cakap

dengan.
e) Terapis

meminta

masing-masing

klien

memperagakan

cara

menghardik halusinasi dimulai dari klien yang memegang bola terakhir


saat musik berhenti samapi semua klien mendapat giliran
f) Terapis memberikan pujian dan mengajak semau klien bertepuk tangan
saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
4. Tahap teminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti

b.

TAK.
2) Terapi memberikan pujian atas pencapaian kelompok.
Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul.

2) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian


c.

klien.
Kontrak yang akan datang
1) Terapis menyepakati

TAK

berikutnya

yaitu

belajar

cara

mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.


2) Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya.

Lembar Evaluasi
SESI I: TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
No

Nama

Menyebutkan isi

Menyebutkan

Menyebutkan

Menyebutkan

klien

halusinasi

waktu terjadi

situasi terjadi

perasaan saat

halusinasi

halusinasi

halusinasi

Beri tanda () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu.

SESI II: TAK


Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi

No

Aspek yang dinilai

1.

Menyebutkan cara yang selama ini

2.
3.

digunakan mengatasi halusinasi


Menyebutkan efektivitas cara
Menyebutkan
cara
mengatasi

4.

halusinasi dengan menghardik


Memperagakan menghardik halusinasi

Nama klien

Beri tanda () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai