Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1.

Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriftif dengan rancangan

untuk mengetahui atau melihat gambaran karakteristik pasien berdasarkan umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan dengan prevalensi penyakit konjungtivitis di Puskesmas Gunung
Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015.
Serta mengadakan analisa tentang gambaran tersebut dengan pengamatan, lisan
dengan alat bantu penelitian kuisioner dengan cek list, dimana data dan informasi yang
menyangkut variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
Pemilihan rancangan ini didasarkan karena mudah dilaksanakan, ekonomis dari segi biaya
dan waktu, sedangkan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat dan tepat. (Notoatmojo, 2002)
3.2.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Poli Umum pada bulan Januari sampai Maret 2015 di

Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.


3.3.
Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat,2007). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Gunung
Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap dapat mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2002). Dalam hal ini sampel
diambil dengan menggunakan rumus Taro yamane atau Slovin dengan rumus :

n=

Keterangan rumus :

N
N ( d ) 2+1

n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
21

d : Presisi ( ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95% )


a. Kriteria sampel
Dalam pemilihan sampel, peneliti membuat kriteria bagi sampel yang
diambil. Sampel yang diambil berdasarkan pada kriteria inklusi, yaitu
karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Masyarakat yang berkunjung/berobat ke poli umum Puskesmas Gunung
Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara yang sudah berusia
dewasa ( 17 tahun).
2) Bersedia menjadi responden
3) Mampu berkomunikasi dengan aktif
Kriteria eksklusi :
1) Pasien yang pernah menderita penyakit konjungtivitis sebelumnya
b. Jumlah sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi, pengambilan sample diambil
melalui teknik quota sampling yaitu pengunjung/berobat yang datang di
Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. sebanyak
50 orang.
Setiap responden diberi pertanyaan dalam bentuk kuisioner berisi
karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan masyakat terhadap penyakit
konjungtivitis.
3.4.

Kerangka Konsep
Menurut Notoatmodjo yang dimaksud dengan kerangka konsep penelitian adalah

suatu hubungan atau keterkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya dari
masalah yang diteliti. Pada penelitian ini kerangka konseptual dikembangkan dengan
mengacu pada teori Green dalam Notoadmodjo yang dikenal dengan Precede, yaitu : suatu
perilaku spesifik yang dipengaruhi oleh 3 faktor :
1. Faktor Predisposising (pemudah) yang terwujud dalam pendidikan,
pengetahuan, jenis kelamin, sosial budaya, ekonomi/pendapatan, motivasi,
sikap.

22

2. Faktor Enabling (pemungkin) terwujud dalam sarana dan prasarana,


transportasi, pedoman kerja, geografis/jarak tempat tinggal.
3. Faktor Rainforsing (penguat) terwujud dalam dukungan

suami,

masyarakat, lingkungan, penentu kebijakan.


Bertitik tolak pada kerangka berfikir diatas maka dapat digambarkan hal hal yang
dapat mempengaruhi perilaku seseorang yang seseorang yang secara sistematis, kerangka
konseptual seperti bagan dibawah ini :
Gambar 3.1. KERANGKA KONSEP
Gambar pengaruh umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan
terhadap prevalensi kejadian konjungtivitis
di Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Tahun 2015
Variabel Bebas

Variabel Terikat

Umur
Jenis Kelamin

Prevalensi Konjungtivitis

Tingkat Pendidikan
dan tingkat
pengetahuan

3.5.

Variabel Penelitian
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin dan
tingkat pendidikan sedangkan variabel terikat (dependent) adalah Gejala klinis dan Tanda
Klinis yang dijumpai pada pasien.

3.6.

Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasinal

23

No

Variabel

Definisi

Alat

.
Operasional
Ukur
Variabel Independen
1.
Usia
Bisa
diajak kuisioner
berkomunikasi

Cara

Hasil Ukur

Skala

Ukur
Wawan
cara

Ukur
1. 17 35 tahun
2. 36 50 tahun
3. 51 tahun

Ordinal

secara aktif
2.

Tingkat

Proses belajar kuisioner

Wawan

1. Pendidikan

pendidikan

mengajar

cara

(SD, SMP/Sederajat)
2. Pendidikan Menengah

formal

yang

(SMA/ Sederajat)
3. Pendidikan
Tinggi

pernah diikuti
oleh responden
3.

Tingkat

Semua

pengetahuan

yang diketahui

hal kuisioner

Wawan
cara

pasien tentang
(belekan)
Jenis kelamin

(Akademi/Sarjana)
1. Rendah jika score Ordinal
55% dari total nilai
2. Sedang jika score 56
75% dari total nilai
3. Tinggi jika score

konjungtivitis
4.

Dasar Ordinal

Semua
kuisioner Wawan
kebiasaan yang
cara
dilakukan
pasien terkait
penyakit
Konjungtivitis

76% dari total nilai


1. Laki laki
2. Perempuan

Ordinal

Variabel Dependen
1.

Gejala Klinis Semua

hal wawanca

yang dialami yang


pasien

Ceklist

ra

Gejala klinis yang dialami Ordinal


pasien :
1. Perih
2. Gatal
3. Terasa benda asing

dikeluhkan
oleh pasien

didalam mata
2.

Tanda Klinis Semua

tanda Pemeriks

yang dialami klinis yang di aan mata


pasien

jumpai

pada

ceklist

Tanda Klinis yang dijumpai Ordinal


pada pasien :
1.
2.
3.
4.

pasien

24

Merah
Bengkak
Mata berair
Terbentuk sekret saat

bangun tidur
3.7.
Instrumen Penelitian
3.7.1. Instrumen yang digunakan
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul
data adalah lembar kuisioner dengan menggunakan pertanyaan tertutup dengan variasi
Dichotomous Choice dimana pertanyaan yang disediakan hanya memberikan 2 jawab
alternatif dan responden hanya memilih satu diantaranya. (Notoatmodjo, 2002)
3.7.2. Teknik Scorring
Untuk pengukuran variabel tingkat pengetahuan dengan cara tatap muka melalui
wawancara (Arianto, 2002) dengan skoring jawaban yang diberikan : Menghitung
presentase hasil kuesioner untuk setiap alternatif jawaban dengan Rumus Presentase
(Ari Kunto, 1996).
F
Keterangan Rumus
P = N x 100 %
P
: Proporsi
F
: Frekuensi Jawaban
N
: Jumlah Responden
Dengan hasil ukur :
1. Rendah : 55%
2. Sedang
: 56 75%
3. Tinggi
: 76%
(Dari total nilai)

3.8.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data ini dilakukan langsung oleh peneliti pada semua
pengunjung/pasien yang data ke poli umum di Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur.

Data penelitian berupa :


3.8.1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber utama yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Baik pengolahan maupun analisis dan
publikasi dilakukan sendiri. Data primer diperoleh langsung pada responden melalui
lisan dengan cara tatap muka, sementara alat bantu yang digunakan kuisioner, cek list
dan pencatatan dan pemeriksaan dengan melihat langsung bola mata pasien. Jenis
jenis data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah data responden mengenai
umur, jenis kelamin, pendidikan dan pengetahuan pasien, sikap pasien terhadap
konjungtivitis.
25

3.8.2. Data sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil laporan atau penelitian
orang lain/studi kepustakaan. Data sekunder, diperoleh dari Profil Puskesmas dan
laporan petugas surveilan dan buku register dan famili folder pasien Puskesmas
Gunung AlamArga Makmur dan data lainnya yang berasal dari studi kepustakaan.
Jenis jenis data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah data jumlah
penduduk, data ketenagaan dan sara kesehatan, mata pencarian penduduk dan data
demografis Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur.
3.9.
Pengelolaan Data dan Analisa Data
3.9.1. Pengolahan Data
a. Penyuntingan data (Editing Data)
Dilakukan editing data untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalh
bersih yaitu data tersebut semua telah terisi, konsisten, relevan, dapat dibaca
dengan baik. Hal ini dikerjakan dengan meneliti setiap lembar kuesioner pada
waktu penerimaan dari pengumpulan data. Apabila terdapat kejanggalan, formulir
kuesioner dikembalikan kepada pewawancara, agar kembali ke responden untuk
melengkapi dan memperbaiki pengisian.
b. Pengkodean Data (Coding Data)
Mengkode data dilakukan dengan cara memberikan angka pada setiap jawaban
dengan maksud untuk memudahkan pengolahan data. Coding dilakukan oleh
peneliti sendiri dengan seteliti mungkin, guna menghindari kesalahan.
c. Tabulasi Data ( Tabulating Data)
Setelah dilakukan editing dan coding data maka dilakukan pengelompokan data
tersebut kedalam suatu tabel tertentu menurutsifat sifat yang dimiliki sesuai
dengan tujuan.
3.9.2. Teknik Analisa Data (Analysis Data)
Sebelum analisa data dilakukan, semua hasil data penelitian terlebih dahulu
ditampilkan melalui tabel distribusi frekuensi. (Kountur, 2003). Kemudian analisa
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat yang dilakukan
terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Dimana pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari setiap variabel.
3.10.

Sarana Penelitian
Lembar kuisioner beserta biodata responden
Alat tulis dan perlengkapan kerja
Komputer
Buku Referensi/Sumber
26

Alat hitung
Alat dan bahan yang digunakan :
a. Handscoon
b. Pen light
c. Blangko kuisioner dan alat tulis

27

Anda mungkin juga menyukai