Diusulkan Oleh:
Muhammad Husen Habibi
PPCP 58
Overseas Department
2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Perkembangan jaman beberapa dekade akhir ini telah membawa perubahan besar
dalam skala nasional maupun global. Perubahan dalam sektor pembangunan jelas
terlihat dari semakin banyaknya Bangunan Gedung baru yang telah terbangun.
Bangunan Gedung yang telah dibangun oleh beberapa perusahaan penyedia jasa
konstruksi baik dari pihak Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN
RI) maupun Swasta ini memiliki bentuk bangunan yang berbeda yang disesuaikan
dengan fungsi yang berbeda pula. Tidak hanya dari aspek bentuk/ desain saja yang
berbeda namun dari aspek K3 hampir semuanya berbeda.
Dalam mendirikan sebuah gedung terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi dan salah satunya adalah persyaratan keandalan bangunan gedung. Pada
persyaratan keandalan bangunan gedung itu sendiri Keselamatan merupakan salah
satu poin yang disyaratkan. Namun fakta yang terjadi pada sektor pembangunan
khususnya gedung adalah diindahkannya syarat keselamatan. Entah itu dari segi
sarana dan prasarana maupun dari segi administratif mengenai prosedur-prosedur
keselamatan terkadang tidak sepenuhnya diperhatikan. Hanya target keuntungan dan
keindahan dari didirikannya gedung saja yang diperhatikan. Padahal sudah terdapat
peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah Bangunan Gedung itu
tersendiri yaitu UU No.28 Tahun 2002 dengan peraturan-peraturan teknis yang
mengatur pelaksanaan undang-undang tersebut.
Walaupun undang-undang yang ada terhitung baru, namun banyak juga pemilik
gedung yang tidak memiliki kesadaran untuk melakukan penyesuaian bahkan tidak
mengetahui akan peraturan perundang-undangan tersebut. Ketidaksadaran pemilik
untuk memenuhi persyaratan dari sebuah gedung dan ketidaklengkapan sarana dan
prasarana dari sebuah bangunan gedung terutama dari aspek keselamatan dapat
menambah sumber bahaya yang tidak terlihat dan menimbulkan masalah serius
sampai dengan timbulnya korban jika terjadi suatu kondisi darurat pada bangunan.
Kondisi darurat yang sering terjadi pada sebuah bangunan adalah kebakaran.
Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penganggulangan Bencana DKI Jakarta menunjukkan telah terjadi 1.475 kebakaran di
tahun 2014 dimana angka ini meningkat signifikan dari tahun 2013 yang hanya
tercatat 993 kebakaran (Berita kompas, 2014). Untuk masalah kebakaran pada
penyesuaian masalah aspek keselamatan pada Proyek WIKA TOWER perlu dibuatkan
daftar sarana dan prasarana gedung yang dibutuhkan dilihat dari persyaratan
keselamatannya.
I.2
RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang diangkat pada makalah ini dirumusakan sebagai berikut:
1. Apa saja sarana dan prasarana gedung yang dibutuhkan dilihat dari persyaratan
keselamatannya yang harus dipenuhi sampai bangunan gedung tersebut siap untuk
digunakan ?
2. Bagaimana kesesuaian Proyek WIKA TOWER dengan ketentuan umum yang ada
pada daftar sarana dan prasarana gedung yang dibutuhkan dilihat dari persyaratan
keselamatannya ?
I.3
TUJUAN MAKALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat membuat dan mengetahui daftar sarana dan prasarana gedung yang
dibutuhkan dilihat dari persyaratan keselamatannya sampai bangunan gedung
tersebut siap untuk digunakan.
2. Dapat menyesuaikan/ memberikan rekomendasi kesesuaian Proyek WIKA
TOWER dengan ketentuan umum yang ada pada daftar sarana dan prasarana
gedung yang dibutuhkan dilihat dari persyaratan keselamatannya.
I.4
MANFAAT MAKALAH
Manfaat dibuatkannya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan daftar sarana dan prasarana gedung yang dibutuhkan dilihat dari
persyaratan keselamatannya sampai bangunan gedung tersebut siap untuk
digunakan.
2. Sebagai rekomendasi kesesuaian Proyek WIKA TOWER dengan ketentuan umum
yang ada pada daftar dan tambahan pengetahuan di lingkungan PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk.
I.5
BATASAN MASALAH
Batasan makalah dibuat agar penulisan makalah menjadi lebih terfokus dan
terarah sesuai tujuan yang akan dicapai. Hal-Hal yang perlu dibatasi adalah sebagai
berikut:
1. Objek dalam pembuatan makalah ini adalah Proyek WIKA TOWER.
2. Aspek-aspek sebagai bahan analisis diperoleh dari persyaratan UU No.28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung dengan peraturan teknis yang mengatur, yaitu PP
36 tahun 2005, dibatasi pada persyaratan keselamatan.
3. Analisis terfokus pada komponen persyaratan kemampuan gedung dalam
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran yang disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan serta standard teknis lainnya yang berlaku di
Indonesia.
4. Untuk masalah Persyaratan Kesehatan dan Lingkungan yang tidak dibahas dalam
makalah ini, dikarenakan keterbatasan waktu dalam penyusunan dan harapan
penulis yang ingin terfokus mengupas masalah keselamatannya saja yaitu pada
komponen persyaratan kemampuan gedung dalam mencegah dan menanggulangi
bahaya kebakaran.
5. Output berupa rekomendasi checklist/ daftar sarana dan prasarana yang dbutuhkan
gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dengan beberapa
ketentuan umum yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan serta
standard teknis lainnya yang berlaku di Indonesia.
I.6
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dari makalah ini, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan makalah, batasan
masalah, manfaat makalah dan sistematika penulisan.
yang
didapat
kemudian
dianalisa
untuk
dicari
ketidaksesuaiaannya/
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Definisi Keselamatan
Keselamatan beasal dari kata selamat yang berarti kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima
(the ability to identify and eliminate unacceptable risks).
II.2
Definisi Gedung
II.3
Keselamatan Gedung
II.4
POIN-POIN Bahasan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
III.1 A
III.2 B
III.3 C
BAB IV
MANAJEMEN RESIKO
IV.1 PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO
IV.2 LEVEL RESIKO
IV.3 DAFTAR RESIKO DAN TINDAK LANJUT
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 KESIMPULAN
V.2 SARAN