Anda di halaman 1dari 24

0

Menu Pembuka
Tiga langkah menaklukkan soal fisika: *)
1.

2.

3.

Persiapan Pengerjaan

Baca soal dengan seksama


Jangan takut untuk mencoba

Eksekusi
Divide and conquer
Gambar diagram jika memungkinkan
Konsentrasi pada persoalan fisika
Perkenalkan variabel baru
Tinjau semua kasus yang mungkin
Lakukan pendekatan yang rasional
Gunakan simetri
Hindari penggunaan rumus jadi
Selesaikan soal secara simbolik
Gunakan konvensi yang kosisten
Gunakan angka penting dan unit yang sesuai

Periksa Hasil

Periksa dimensi danhasil perhitungan


Periksa kasus ekstrim
Periksa skala (orde of magnitude) dari jawaban numerik
Coba metode lain

Kalau langah-langkah di atas terlalu rumit, gunakan tiga langkah algoritma problem solving
Feynman:

Selamat belajar, semoga sukses.

Kebagusan-Pesawaran & Bandar Lampung, 26 Januari 2015.


Viva fisika,
Zainal Abidin

-------*) Kwee, H, Anly, T. J. & Virgus, Y. 2011. Menjadi Juara Olimpiade: Kumpulan Soal Pelatihan Olimpiade Fisika. Tangerang: PT Kandel.

10

11

12

13

14

[Tugas] Pemanfaatan Radioaktif dalam Berbagai Bidang Kehidupan


Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan untuk
kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia.
Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada kenyataan bahwa
isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi,
suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia yang sama seperti isotop
stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi
didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat
mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk
memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologis.

Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan radioisotop telah


dilakukan dalam berbagai bidang. Radioisotop adalah isotop suatu unsur
radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik stabil
maupun yang radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Penggunaan
radioisotop dapat dibagi ke dalam penggunaan sebagai perunut dan
penggunaan sebagai sumber radiasi. Radioisotop sebagai perunut digunakan
untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau
sekelompok senyawa. Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber sinar
sebagai pengganti sumber lain misal sumber sinar X.

15

Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab energi sinar yang


dipancarkan serta waktu paruhnya merupakan sifat khas radioisotop tersebut.
Pada contoh di bawah ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan
radioisotop baik sebagai perunut maupun sebagai sumber radiasi.

Penggunaan radioisotop digunakan dalam berbagai bidang, misalnya pada


industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi dan lainlain. Tujuan penggunaan radioisotop bagi kehidupan manusia adalah untuk
kesejahteraan manusia dan memudahkan keberlangsungan hidup manusia.

Manfaat Radioisotop dalam Berbagai Bidang Kehidupan baik sebagai perunut


maupun sebagai sumber radiasi adalah sebagai berikut :

1. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai


penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59
(Fe-59).

Teknetum-99 (Tc-99)
yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh
jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru.
Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ
jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk
mendeteksi kerusakan jantung.
Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagianbagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk
mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi
tumor otak.
Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan
sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan

16

ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang
dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan
lain-lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu
pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop
P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar
beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang
belakang.
Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker.
Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi
radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk
membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk
sterilisasi alat-alat medis.
k. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:

Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju


pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah
zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk
pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan
sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling
kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh
karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

2. Radioisotop dalam Bidang Pertanian

Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan


dengan menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi
radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa
17

pengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang
sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok menurut
ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh varietas yang dikehendaki,
misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam
bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk
pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.

a. Pembentukan Bibit Unggul

Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh


bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat
kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik,
misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.

Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih
tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi
radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel
tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai sifat
yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur
sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul

Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh


tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan
sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk
mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari
pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas
hama dengan menjadikan serangga mandul.

Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul


kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium
dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi
mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang
hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat
dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.
18

c. Pengawetan Makanan

Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil
pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya
kentang. Oleh karena itu diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan
pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi
sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan
jamur.

3. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan

Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan
bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu.
Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu
sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama.
Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Radio Aktif dalam Bidang Industri

Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas


yang dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan
dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga untuk
pengawetan kayu, barang-barang seni,dll.

Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi


kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan
menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran
pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau
kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini
disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka
pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar yang tidak
19

merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam.
Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk
mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan
sumber minyak bumi.

5. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi

Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.


Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.

6. Radiologi dalam Bidang Sains

Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.


Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

7. Radiologi dalam Bidang Kimia

a. Teknik Perunut

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi


kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi
antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi
esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi
warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung
oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi
seperti berikut.

20

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur


kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.

1) Analisis Pengeceran Isotop

Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah


larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut
dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis
ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit


dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat
(Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor
sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar
gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk
menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

8. Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan


atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam


udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon
radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan
21

terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh


dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit
gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila
organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang.
Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari
pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

KESIMPULAN

Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang


kehidupan seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti
dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan
tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam
bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan
makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains,
pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang industri.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,budiman.2005. 1700 Bank Soal Bimbingan dan Pemantapan Kimia.


Bandung : Yrama Widya.
Astatin (UPDATED!). Kegunaan Radioisotop.
http://imperfectionsts.wordpress.com/2010/10/17/kegunaan-radioisoitop/.
(diakses 17 Oktober 2010).
Guru muda (dot) com. Penggunaan Radioisotop.
http://gurumuda.com/bse/penggunaan-radioisotop/. (diakses 20 Agustus 2010)
Istiyono, Edi. 2006. FISIKA KELAS X UNTUK SMA. Klaten:Intan Pariwara.
Joko. Radioisotop. http://joko1234.wordpress.com/2010/03/11/radioisotop/.
(diakses 11 Maret 2010)
Purba, Michael. 2006. KIMIA UNTUK SMA KELAS XII. Jakarta:Erlangga.

22

Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta : Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 128 131.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Jakarta: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Prawestiana, Vera. Penggunaan Radioisotop dalam Kehidupan.
http://www.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAAN-RADIOISOTOP/. (diakses
23 September 2009)
Postingan ini merupakan tugas mata kuliah Fisika Dasar

Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten

Disusun oleh :

Lisfatul Fatinah

Millah Maftuhatun Nimah

Riamayanti Hutasuhut

23

Anda mungkin juga menyukai