Dasar Teori
tersebut
dapat
ditangkap
oleh
(serangkaian)
detektor
(geophone).
Bentuk muka gelombang seismik untuk jarak yang jauh dari sumber dapat
dianggap datar. Dengan demikian rambatan gelombang seismik dapat
diperlakukan bagaikan sinar seismik. Berkas sinar seismik di dalam medium
mematuhi pula hukum-hukum fisika pada sinar optik seperti hukum
Snellius/Descartes, hukum Huygens dan Azas Fermat yang secara singkat
dapat dikatakan sebagai berikut:
a. Azas Fermat menyatakan bahwa sinar gelombang selalu melintas pada
lintasan optik yang terpendek (garis lurus).
b. Hukum Huygens : Setiap titik pada muka gelombang akan menjadi
sumber gelombang baru.
c. Hukum Snellius :
gelombang datang.
Pada sudut kritis sinus sudut datang sama dengan perbandingan
kecepatan medium yang dilalui gelombang datang terhadap kecepatan
medium pembias.
b.
c.
kompak.
Panjang gelombang seismik < ketebalan lapisan bumi. Hal ini
memungkinkan setiap lapisan yang memenuhi syarat tersebut akan
d.
dapat terdeteksi.
Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagai sinar,
e.
f.
bertambahnya
kedalaman.
Pada praktikum kali ini praktikan akan mengolah data menggunakan metode
plus minus. Dimana Metode plus minus adalah prinsip geofisika dikaitkan
dengan JG Hagedoorn solusi statika derivasi di mana dua titik munculnya
pada refraktor dan titik tengah umum (CMP) di permukaan. Hal ini digunakan
untuk menafsirkan profil seismik refraksi atas lapisan yang tidak teratur yang
kemiringan sudut kurang dari 10 . Keduanya maju dan mundur menembak
memungkinkan untuk cocok grafik waktu-jarak yang akan diplot.