Anda di halaman 1dari 2

I.

Dasar Teori

Prinsip eksplorasi metode seismik dapat dijelaskan sebagai berikut; suatu


sumber gelombang seismik dibangkitkan di permukaan bumi. Karena
material bumi bersifat elastik, maka gelombang seismik yang terjadi akan
dirambatkan ke dalam bumi ke segala arah. Pada saat mencapai bidang
batas antar lapisan, gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian dan
sebagian lainnya di biaskan. Baik yang terpantul maupun yang terbiaskan
sebagian akan diteruskan menuju kepermukaan bumi. Di permukaan bumi
gelombang

tersebut

dapat

ditangkap

oleh

(serangkaian)

detektor

(geophone).
Bentuk muka gelombang seismik untuk jarak yang jauh dari sumber dapat
dianggap datar. Dengan demikian rambatan gelombang seismik dapat
diperlakukan bagaikan sinar seismik. Berkas sinar seismik di dalam medium
mematuhi pula hukum-hukum fisika pada sinar optik seperti hukum
Snellius/Descartes, hukum Huygens dan Azas Fermat yang secara singkat
dapat dikatakan sebagai berikut:
a. Azas Fermat menyatakan bahwa sinar gelombang selalu melintas pada
lintasan optik yang terpendek (garis lurus).
b. Hukum Huygens : Setiap titik pada muka gelombang akan menjadi
sumber gelombang baru.
c. Hukum Snellius :

Gelombang datang, gelombang pantul dan gelombang bias terletak

pada satu bidang.


Sudut pantul sama dengan sudut datang.
Sinus sudut bias sama dengan sinus sudut datang kali perbandingan
kecepatan medium pembias terhadap kecepatan medium yang dilalui

gelombang datang.
Pada sudut kritis sinus sudut datang sama dengan perbandingan
kecepatan medium yang dilalui gelombang datang terhadap kecepatan
medium pembias.

Hukum-hukum tersebut di atas mendasari penjabaran gerak perambatan


gelombang seismik di dalam medium, terutama yang ditinjau dari geometri
perambatan gelombang.
Dalam memahami perambatan gelombang seismik di dalam medium,
dilakukan beberapa asumsi dengan maksud agar penjabaran matematisnya
lebih mudah, dan pengertian fisisnya lebih sederhana namun hasilnya masih
mendekati dengan kondisi riilnya. Asumsi-asumsi tersebut antara lain;
a.

Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan

b.

gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda-beda.


Makin bertambah kedalamannya, batuan lapisan akan semakin

c.

kompak.
Panjang gelombang seismik < ketebalan lapisan bumi. Hal ini
memungkinkan setiap lapisan yang memenuhi syarat tersebut akan

d.

dapat terdeteksi.
Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagai sinar,

e.

sehingga mematuhi hukum-hukum dasar lintasan sinar di atas.


Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik merambat

f.

dengan kecepatan pada lapisan di bawahnya.


Kecepatan
gelombang
bertambah
dengan

bertambahnya

kedalaman.
Pada praktikum kali ini praktikan akan mengolah data menggunakan metode
plus minus. Dimana Metode plus minus adalah prinsip geofisika dikaitkan
dengan JG Hagedoorn solusi statika derivasi di mana dua titik munculnya
pada refraktor dan titik tengah umum (CMP) di permukaan. Hal ini digunakan
untuk menafsirkan profil seismik refraksi atas lapisan yang tidak teratur yang
kemiringan sudut kurang dari 10 . Keduanya maju dan mundur menembak
memungkinkan untuk cocok grafik waktu-jarak yang akan diplot.

Anda mungkin juga menyukai