Anda di halaman 1dari 17

POLTEKKES KEMENKES MALANG

D-III KEPERAWATAN BLITAR

SISTEM SARAF
OTONOM
OLEH :
DENY OKTAVA
1301300042
1-B

SISTEM SARAF
OTONOM
DEFINISI

SARAF-SARAF YANG BEKERJANYA TIDAK DAPAT DISADARI


DAN BEKERJA SECARA OTOMATIS

FUNGSI

HOMEOSTASIS, MELALUI REGULASI AKTIVITAS OTOT


JANTUNG, OTOT POLOS DAN KELENJAR.

TERDIRI 2 BAGIAN

SISTEM SIMPATIS
SISTEM PARASIMPATIS

SISTEM SARAF
OTONOM
Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral
dipersarafi oleh kedua sistem saraf tersebut
Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek
berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis

Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain


justru menstimulasinya

Organ Tubuh dan Sistem


Pengendalian Ganda

SISTEM SARAF
OTONOM
Berperan 2 neuron :
Neuron preganglionik : pada CNS
Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada
ganglion otonom)

SISTEM SARAF
OTONOM
Aktivasi Simpatis
vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD,
sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil,
bronkhus dan naiknya aktivitas mental

Aktivasi Parasimpatis
berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada
pembaruan suplai energi

SISTEM SARAF
OTONOM
Sistem Simpatis = Sistem Adrenergik
Stimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang
meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif
& perlu energi)

Sistem Parasimpatis = Sistem Asetilkolin


Stimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang
meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif
& perlu energi)

SISTEM SIMPATIS

SISTEM SARAF
SIMPATIS

Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan


sumsum tulang belakang melalui serabut saraf
Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
3 psg ganglion servikal
11 psg ganglion torakal
4 psg ganglion lumbal
4 psg ganglion sakral
1 psg ganglion koksigen
Sering disebut sistem saraf torakolumbar
Fungsi :
Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh
darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik
otot tak sadar pada kulit
Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar

SISTEM
PARASIMPATIS

SISTEM SARAF
PARASIMPATIS

Disebut sistem saraf kraniosakral


Terbagi menjadi 2 bagian
Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7

(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)


Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk
urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2
SS simpatis membentuk pleksus yang
mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih

SISTEM SARAF
PARASIMPATIS
FUNGSI

Merangsang sekresi kelenjar air mata, sublingualis,


submandibularis dan kelenjar2 dalam mukosa rongga
hidung
Mengendalikan pengfokusan mata dan dilatasi pupil
Mengendalikan sekresi kelenjar ludah, denyut jantung,
sekresi lambung, sekresi pankreas
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rektum,
vesika urinaria dan alat kelamin, berpusat di sakral
II, III, IV

KESIMPULAN
Parasimpatis

Sistem asetilkolin
Rest, digest or repose
(Istirahat, Mencerna, tidur)
Saat tubuh tidak aktif
Mis. Digesti, ekskresi,
urinasi
Menyimpan energi
Segmen spinal
kraniosakral (CN III, VII,
IX, X & S2-4)

Simpatis

Sistem adrenergik
Fight, Flight or Fright
Saat tubuh aktif
Mis. Berkeringat nafas
dalam , peningkatan
denyut jantung
Menggunakan energi
Segmen spinal
torakolumbal (T1-L2)

KESIMPULAN
Parasimpatis
Serabut preganglionik
panjang/pascaganglionik
pendek
D division : Digestion,
defecation & diuresis
(pencernaan, BAB,
diuresis)

Simpatis

Serabut praganglionik
pendek/ pasca ganglionik
panjang
E division : Exercise,
excitement, emergency &
embarrassment (Latihan,
rangsangan, darurat,
malu.

Anda mungkin juga menyukai