Anda di halaman 1dari 23

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Lingkaran Pemecahan Masalah dengan judul GIZI KURANG DENGAN
TONSILITIS KRONIK PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING PERIODE 29 Desember
2014 31 Januari 2015. Diagnosis dan Intervensi komunitas ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Januari 2015

Pembimbing
dr Sugma Agung P, MARS

Pembimbing
dr Citra Dewi , Mkes

KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan terselesaikannya
Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Gizi Kurang dengan Tonsilitis Kronik pada Anak
dengan Menggunakan Pendekatan Kedokteran Keluarga Puskesmas Kecamatan Cilincing 29
Desember 2014 31 januari 2015. Tujuan penulis menyusun laporan ini adalah dalam
rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan sebagai pembimbing kelompok kami dan juga staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
2. Dr. Citra Dewi, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga yang telah membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat dan juga selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Dini Widianti, MKK selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
4. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes, dekan dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

8. Rifda Wulansari.SP, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu


Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. Dr. Fathul Jannah, M.Si, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. Rifqatussa'adah, SKM, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
11. Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
12. Dr. Mirsad selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing dan pembimbing di
Puskesmas Kecamatan Cilincing.
13. Dr. Aprilia Maya Putri selaku pembimbing di Puskesmas Kecamatan cilincing.
14. Dr. Dini dan seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Cilincing
yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran
proses penulisan laporan ini.
15. Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama
dalam menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Studi
Kasus ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun sebagai
perbaikan. Kami mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak
terkait.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Januari 2015


Penulis

Identitas Pasien
Nama

: An. D

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 48 bulan

Anak ke

:1

Agama

: Islam

Alamat

: Semper Timur

Jenis Pembayaran : BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial )


Tanggal Berobat : 6 Januari 2015

B. Anamnesa
Alloanamnesa dilakukan kepada ibu pasien pada tanggal 6 Januari 2015
Keluhan Utama
: Nyeri pada saat menelan
KeluhanTambahan
: Demam dan nafsu makan berkurang
RiwayatPenyakitSekarang
:
Pasien datang diantar oleh ibunya untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan
Cilincing dibagian MTBS dengan keluhan nyeri pada saat menelan kurang lebih 3 hari
yang lalu sebelum datang ke puskesmas. Keluhan dirasakan setelah pasien menkonsumsi
minuman es dipinggir jalan.Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering jajan minuman
es dipinggir jalan pada siang hari. 1 hari sebelum datang ke puskesmas, keluhan
dirasakan semakin memberat. Pasien merasa nyeri pada saat menelan makanan atau pun
minuman. Pasien mengatakan kepada ibu pasien bahwa sakit pada saat menelan sehingga
pasien tidak mau makan. Pada malam harinya pasien mengalami demam sejak 2 hari, ibu
pasien merasa tubuh pasien bertambah panas. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
sudah diberi obat warung pada malam hari sebelum ke rumah sakit, keluhan demam
dirasa berkurang namun keluhan nyeri menelan tidak berkurang. Riwayat perubahan
suara disangkal.
RiwayatPenyakitDahulu :

Pasien pernah mengalami keluhan serupa, dalam 1 tahun pasien mengalami


keluhan serupa kurang lebih sebanyak 4x.
RiwayatPenyakitKeluarga:
Semua anggota keluarga tidak pernah menderita keluhan yang sama.
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien merupakan anak pertama. Biaya hidup pasien diperoleh dari penghasilan
ayahnya yang bekerja sebagai pegawai swasta dan ibunya yang berkerja sebagai ibu
rumah tangga. Setiap bulannya penghasilan ayah pasien dengan total kurang lebih Rp
3.000.000 tiap bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari seperti biaya sekolah dan kebutuhan rumah tangga.
Riwayat Kebiasaan:
Pasien memiliki pola makan sehari tiga kali diwaktu yang berbeda. Ibu pasien
mengatakan bahwa pasien tidak sulit makan makanan rumah dan juga suka untuk
membeli jajanan dan minuman dingin di pinggir jalan. Setiap hari pasien makan nasi
dengan lauk pauk, tetapi pada pagi hari terkadang pasien makan bubur sebagai
pengganti nasi. Makanan yang sering dikonsumsi seperti bubur ayam, nasi goreng,
telur, tahu, tempe, dan ikan.
Pasien dikatakan sering jajan jajanan di pinggir jalan. Dalam sehari bisa dua kali pasien
membeli jajanan tersebut.
ataupun mau tidur.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Pasien juga jarang menggosok gigi jika setelah akan

KEHAMILAN

KELAHIRAN

Morbiditas
kehamilan

Ibu pasien ketika hamil


mengalami sakit yang berat

Perawatan
antenatal

Ibu pasien rajin kontrol ke bidan ( lupa


berapa kalinya selama kehamilan )

Tempat kelahiran

Tempat Praktek Bidan

Penolong
persalinan

Bidan

Cara persalinan

Spontan

Masa gestasi

Cukup bulan

Keadaan bayi

berat lahir : 2800 gram

panjang : 47 cm

lingkar kepala: -

langsung menangis

kelainan (-)

Riwayat Imunisasi :

Riwayat Imunisasi
No
.
1
2
3
4

Vaksin
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT

Dasar (Usia)
1 bulan
1 bulan
1 bulan
2 bulan

2 bulan
2 bulan
3 bulan

6 bulan
3 bulan
4 bulan

4 bulan

tidak

5
6.
7
8
9
10

Campak
HiB

9 bulan
Belum

MMR
Belum
Tifoid
Belum
Hepatitis A
Belum
Varisela
Belum
Kesan: Imunisasi dasar sesuai dengan usia.

Imunisasi tambahan belum dilakukan.


Riwayat Perkembangan :

Gambar 1. Denver II

Kesan: tidak terdapat penyimpangan dalam perkembangan

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Sakit sedang

2. Kesadaran : Compos mentis


3. Vital Sign :
- Tekanan darah
: - mmHg
- Nadi
: 105x / menit
- Pernapasan
: 21x / menit,
- Suhu
: 36,8oC
- Berat Badan
: 12,5 kg (pada tanggal 6 Januari 2015)
4. Data Antopometri :
a. Tinggi badan
:97 cm
b. Berat badan
:12,5 kg
c. Status Gizimengunakan Z-scoreindeks yang dipakai:
BB/U,yaitu < - 2 SD s/d -3 SD
d. Kesan : Gizi Kurang

Gambar 2. Tinggi Badan Menurut Umur


Kesan : Tinggi Badan Pendek

Gambar 3. Berat BadanMenurut Umur

Kesan :Berat Badan Kurang (Gizi Kurang)

Gambar 4. Berat Badan Menurut Tinggi Badan


Kesan : Kurus

5. Status Generalis :
Kepala
- Bentuk
- Rambut
- Mata
Palpebra superior

: Normocephal
: Hitam, tidak mudah dicabut
Occuli Dextra
Occuli Sinistra
Edema (-), Hematom Edema (-) Hematom
(-),

Konjungtiva tarsal
Kornea
Sklera
Pupil

Entropion (-) (-),

Trikiasis (-)
Anemis (-), papil (-)
Jernih (+), Infiltrat
(-) Sikatrik (-)
Ikterik (-)
Bulat,
Isokor,
Miosis,

RCL

(-)

Trikiasis (-)
Anemis (-), papil (-)
Jernih (+), Infiltrat
(-) Sikatrik (-)
Ikterik (-)
Bulat,
Isokor,

(+), Miosis,

RCTL (+)
-

Entropion

RCL

(+),

RCTL (+)

Telinga
Inspeksi

Auricula Dextra
Auricula Sinistra
Bentuk baik, tanda- Bentuk baik, tandatanda

radang

(-), tanda

radang

(-),

liang telinga lapang, liang telinga lapang,


Palpasi

serumen (+)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)

serumen (+)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)

Hidung
Inspeksi
Palpasi

Dextra
Sinistra
Bentuk normal,
Bentuk normal,
sekret (+)
sekret (+)
Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-),
krepitasi (-)

krepitasi (-)

Mulut

Bagian
Mukosa faring
Tonsil

: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor,


hiperemis
Keterangan
Hiperemis (-), edema (-), ulkus (-)
Hiperemis (+),detritus (-), permukaan tidak rata, Ukuran
T3-T3

Gambar

Leher
Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid dan KGB (-).
Thoraks

a. Jantung
Inspeksi

: Iktus cordis tidak terlihat

Palpasi

: Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistra

Perkusi

: Batas jantung normal

Auskultasi

: Bunyi jantung I & II normal regular, gallop (-), murmur (-).

b. Paru
Inspeksi

: Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pernapasan simetris


dalam keadaan statis dan dinamis.

Palpasi

: Fremitus taktil simetris kanan dan kiri.

Perkusi

: Sonor dikedua hemitoraks.

Auskultasi

: Suara napas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-).

Abdomen
Inspeksi : Agak Cembung

Palpasi

: Supel, nyeri tekan (-) hepatospleenomegali (-)

Perkusi

: Redup di ke 4 kuadran abdomen.

Auskultasi
Ekstremitas
- Superior

Inferior

: Bising usus (+) normal.

: Akral hangat
Clubbing finger (-/-)
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
: Akral hangat
Clubbing finger (-/-)
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)

Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga
: Tn. B, usia 35 tahun
b. Identitas Pasangan
: Ny. M, usia 28 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family
Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No

Nama

Kedudukan L/P

Tn. B

KK

Ny.
M
An. D

Istri

Anak

Umu
r
35
tahun
28
tahun
4
tahun

Pendidikan

Pekerjaan

Ket

Swasta

Pasien
klinik
Tidak

D-3
SMK

IRT

Tidak

Ya

Tonsilitis
Kronik

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Luas rumah : 7 x 6 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang
Luas halaman rumah : Tidak ada
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada

Kesimpulan
An. D tinggal di rumah milik
sendiri. Terdiri dari satu ruang
tamu, satu ruang keluarga, dua
kamar tidur, satu kamar mandi

Tempat bermain : Tidak ada


Penerangan listrik : 650 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada

dan satu dapur. Total penghuni


di rumah tersebut sebanyak 3
orang. Ventilasi udara dan
pencahayaan cukup terdapat
dua jendela di bagian depan
rumah yang selalu dibuka
setiap pagi. Terdapat jamban
keluarga, tempat pembuangan
sampah dan air bersih tersedia
serta kondisi lingkungan yang
padat bersih.

b. Kepemilikan barang barang berharga


Keluarga ini memiliki :
- Satu buah motor
- Satu buah televisi
- Satu buah lemari es
- Satu buah kompor gas
- Satu buah kipas angin
- Dua buah Handphone
- Satu buah rice cooker
c. Denah rumah
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga An. D

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
4. Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 4. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Cara mencapai pusat

Keterangan
Naik kendaraan pribadi

Kesimpulan
Pasien biasa berobat ke

pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan

(motor)
Badan Penyelenggara

Puskesmas Kecamatan

Kualitas pelayanan

Jaminan Sosial (BPJS)


Menurut keluarga kualitas

kesehatan

pelayanan kesehatan yang


didapat cukup memuaskan

Cilincing karena biayanya


yang gratis. Jarak yang
ditempuh juga tidak
terlalu jauh dari rumah.
Pasien juga merasa puas
dengan pelayanan
kesehatan yang ada di
Puskesmas.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasan makan :
Pasien makan di rumah tiga kali sehari dengan waktu yang tidak
menentu tiap harinya.Pasien juga memiliki kebiasaan jajan jajanan di pinggir
jalan. Menu yang lainnya yang sering dikonsumsi pasien adalah nasi, bubur,
tahu, tempe, telur, dan ikan. Pasien jarang mengkonsumsi daging, sayur, susu,
dan buah.
Pasien selalu dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah
makan, dan setiap orang menggunakan gelas masing-masing sendiri.
b. Menerapkan pola gizi seimbang :
Menu makan sehari-hari keluarga An. D yang biasa disajikan terdiri
dari nasi, ikan, telur, terkadang daging dan ayam, tahu, tempe, namun jarang
mengkonsumsi sayur, buah, dan susu. Pola makan pasien selama 3 hari
terakhir sebagai berikut:
Tabel 5. Food Recall Pola Makan An. D Selama Tiga Hari Terakhir
Tanggal
3 Jnauari 2015

Pagi
Roti 1 buah
dengan taburan
gula dan

Siang
Bubur piring
ayam
susu
Total kalori=212.5 kal
Total Karbohidrat=30
Total Protein=16 g

Malam
Nasi piring,
mie instan 1
Total kalori=262,5 kal
Total Karbohidrat=60 g
Total Protein=6 g

mentega

Total Lemak=2 g

Total Lemak=0 g

Nasi piring, 1

Nasi piring,

telur goreng

mie instan 1

Total kalori=212.5 kal


Total Karbohidrat=20 g
Total Protein=7 g
Total Lemak=10 g

Total kalori=262,5 kal


Total Karbohidrat=60 g
Total Protein=6 g
Total Lemak=0 g

Nasi 1/2 piring,

Nasi 1/2 piring,

tempe goreng 1

tempe goreng 1

potong, sayur

potong, sayur

asam

asam

Total kalori=150kal
Total Karbohidrat=28,5
Total Protein=4,5 g
Total Lemak=1,5 g

Total kalori=150kal
Total Karbohidrat=28,5
Total Protein=4,5 g
Total Lemak=1,5 g

Total kalori=158 kal


Total Karbohidrat=26,3
Total Protein=1,3 g
Total Lemak=5 g

4 Januari 2015

Bubur piring
ayam
Total kalori=137.5 kal
Total Karbohidrat=20 g
Total Protein=9 g
Total Lemak=2 g

5 Januari 2015

Nasi goreng
Total kalori=350 kal
Total Karbohidrat=40
Total Protein=18 g
Total Lemak=12 g

Total Perhitungan Gizi Sehari


Kebutuhan Energi dan zat Gizi:
Kebutuhan energi /kalori : 100 kalori/kg BBI
BBI : (umur/bulan : 2) + 4 = (48:2) + 4 = 28 kg
Kebutuhankalori : 100 x 28 = 2.800 kal/hari
Kebutuhan Zat Gizi
Protein = (15% x Total Energi Harian) : 4 = (15% x 2.800 kal) : 4

gram = 105 gram.


Lemak = (20% x Total Enegi Harian) : 9 = (20% x 2.800 kal ) : 9

gram = 62,2 gram.


Karbohidrat = (65% x Total Eenergi Harian) : 4 gram = (65 % x
2.800 kal) : 4 gram = 455 gram

Waktu

Bahan makanan

Penukar

Gram Ukuran

Contoh menu

Pagi

Nasi
Udang
Tahu
Sayuran

2 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran

200
35
110
100

1gelas
5 ekor sedang
1 bj bsr
1 mangkuk

Nasi
Bakso udang
Perkedel tahu
Cap cay sayuran

Selinga

Salak

2 buah

65

2 buah

Salak

Nasi
Teri
Kc. Tanah
Sayuran

2 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran

250
15
15
100

2 gelas
1sdm
2 sdm
1 mangkuk

Nasi
Balado teri
Kering tempe
Sayur lodeh

n
Siang

Selinga

Jeruk

1 buah

110

2buah

Jeruk

Semangka

1 buah

180

1 buah besar

Semangka

Nasi
Daging
Tempe
Sayuran
Mangga

2 karbohidrat
1 hewan
1 nabati
1 sayuran
1 buah

200
35
50
100
90

1 gelas
1 ptg sdg
1 ptgsdg
1 mangkuk
ptg bsr

Nasi
Bistik daging
Sup kc. Merah+Tomat
Sup wortel buncis
Jus mangga

n
Malam

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Hubungan antara pasien dengan orang tua pasien dekat dan harmonis, orang
tua pasien tahu dan peduli tentang kesehatan pasien sehingga pasien dapat
mendapatkan pengobatan. Ibu pasien juga memperhatikan kebersihan dan
kesehatan pasien dalam hal mencuci tangan dan asupan makanan yang bersih
yang dikelola sendiri di rumah.
Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan
Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai
keluhan tidak muncul kembali.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Pasien memiliki kebiasaan jajan di luar yang dilakukan setiap hari dan sering
membeli jajan seperti es yang ada dipinggir jalan. Menu makan pasien sehari
jarang makan makanan sayur, buah dan susu.
Ayah pasien merupakan seorang perokok dan terkadang suka merokok
di dalam rumah. Orang tua pasien jarang melarang atau mencegah pasien
unutuk jajan sembarang dikarenakan orang tuan pasien takut jika pasien
dicegah untuk jajan, pasien tidak mau makan. Orang tua pasien juga kurang
memperhatikan anak untuk menggosok gigi.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn. B sebagai
kepala keluarga, Ny. M sebagai istri dan anaknya An.D
2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1985) dan
Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap keluarga dengan anak
usia sekolah.

Gambar 4.Family Map Keluarga An. D

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga


Pasien adalah anak pertama dari pasangan Tn. B dan Ny. M, yang dibesarkan di
lingkungan tempat tinggal yang tergolong padat penduduk. Pasien tinggal di sebuah
rumah yang tidak terlalu besar dan padat penduduk.
Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan yang sulit dicegah oleh orang
tuanya.Kebiasaan membeli jajana es sulit dilarang. Orang tua pasien khawatir apabila
dilarang untuk jajan tidak akan mau makan sama sekali. Ayah pasien merupakan
seorang perokok yang terkadang merokok di dalam rumah. Pasien juga setiap hari
bermain di lingkungan yang banyak terpapar asap kendaraan bermotor.
Aktivitas pasien saat sekarang ini menjadi berkurang karena pasien tidak

mampu melakukan aktivitas seperti biasa yang dilakukan pasien. Pasien mengurangi
segala aktivitasnya agar dapat kembali seperti ke kondisi semula dan dapat melakukan
aktivitas seperti sebelumnya. Nafsu makan pasien juga ikut menurun karena gejala
yang dirasakan pasien nyeri pada saat menelan.
D. Diagnosis Holistik
a Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu
mengenai penyakitnya)
Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Cilincing karena pasien ingin sembuh
dari penyakitnya. Orang tua pasien khawatir penyakit yang diderita oleh pasien in
iakan menjadi lebih parah. Orang tua pasien berharap untuk pasien sembuh. Orang tua
pasien khawatir jika tidak dibawa segera takut penyakit yang dirasakan pasien akan
semakin bertambah parah. Orang tua pasien menganggap tubuh pasien yang kecil
merupakan faktor keturunan.
b Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : Tonsilitis kronik dengan gizi kronik pada anak
Dasar diagnosis : Dari anamnesis riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit

dahulu, pemeriksaan fisik


Diagnosis banding : Faringitis

Aspek risiko internal (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien):
Pola Makan
Pola makan pasien teratur sebanyak tiga kali sehari dengan macam macam
menu pada setiap harinya, tetapi menurut keterangan dari orang tua pasien,
pasien makan sayur sayuran tetapi sedikit.Pasien juga jarang mengkonsumsi
buah buahan dan juga susu. Pasien suka sekali jajan jajanan es dipinggir
jalan. Aktivitas pasien saat ini belum bersekolah. Pada saat bermain, pasien

lebih suka bermain dengan teman temannya di lingkungan rumah.


Kebiasaan
Pasien jarang menggosok gigi setela makan ataupun mau tidur

Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah) :


Pada faktor keluarga yang berpengaruh terhadap kesehatan pasien adalah
orang tua pasien tidak terlalu mengawasi dan melarang pasien untuk mengurangi atau
mencegah pasien membeli jajan di warung atau jajan sembarang di luar. Ayah pasien

juga seorang perokok dan terkadang suka merokok di dalam ruangan rumah. Orang
tua pasien kurang memperhatikan pasien dalam hal meggososk gigi.
e

Aspek fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari ):


Kebiasaan makan pasien menjadi menurun semenjak tenggorokan pasien menjadi sakit.
Fungsi anggota tubuh yang lain pada pasien masih baik tetapi tidak terlalu kuat.

E. Rencana Pelaksanaan(sesuai dengan kelima aspek diatas)


Tabel 7. Rencana Pelaksanaan

Aspek

Kegiatan

Aspek
Personal

Aspek
Klinis

Menjelaskan mengenai
penyakit yang diderita
pasien
merupakan,
bahwa tonsilitis adalah
peradangan
pada
amandel dan penyakit
pasien berupa tonsilitis
kronik
merupakan
kelanjutan
dari
penyakit yang sudah
berlangsung
lama
namun bila pasien
bersedia
melakukan
pengobatan
yang
dianjurkan
penyakit
pasien bisa sembuh.
Menjelaskan tentang
status gizi pasien yaitu
gizi kurang tergantung
dari pola makan pasien
bukan dari faktor
keturunan
Memberikan
obat
berupa :
Antipiretik
:
Paracetamol sirup 3x1
cth
Antibiotik:
Amoxicillin
500mg
3x1/2 tab

Sasara
n

Waktu

Hasil yang Diharapkan

Orang
tua
pasien

Pasien
dan
orang
tua

Mengurangi kecemasan
Merubah persepsi orang
tua terhadap berat badan
anaknya yang kecil

Saat pasien
berobat ke
Puskesmas

Saat
berobat ke
puskesmas

Mangurangi
keluhan pasien
Menyembuhkan
penyakit pasien

Aspek
interna

Aspek
Keluarga

Manyarankan
untuk
melakukan tonsilektomi
yaitu
pengangkatan
amandel
Menganjurkan untuk
tidak mengkonsumsi
es dan
Mengingatkan pasien Pasien
untuk rajin menggosok
gigi

Menjelaskan kepada
orang
tua
pasien
tentang terapi yang
diberikan.
Menjelaskan kepada
pasien
tentang
penyakit
Tonsilitis
Kronik
yang
merupakan
indikasi
oprasi, yang jika tidak
dilakukan
keluhan
yang dirasakan oleh
pasien akan terus
berulang dan bisa
menjadi sumbatan
Serta menjelaskan pula
jika pasien menjalani
oprasi (Tonsilektomi)
Memotivasi ibu untuk
dapat
memberikan
menu-menu makanan
yang
menarik,
bervariasi dan lebih
bergizi sesuai degan
kebutuhan kalori anak
perhari sesuai dengan
usia
Mengajarkan ibu agar
menerapkan kebiasaan
menggososk gigi saat
sesudah makan dan
sebelum
tidur

Orang
tua
pasien

Saat

berobat ke
puskesmas
dan saat
kunjungan
kerumah
pasien
Saat

kunjungan
ke rumah
pasien

Pasien mau mengubah


kebiasaan

Orang tua dapat


memperhatikan gizi
seimbang pada anak.
Dapat memahami terapi
yang diberikan bertujuan
untuk mengurangi
keluhan, bukan
menyembuhkan
amandelnya.
Keluarga dapat memahami
bahwa terapi yang sesuai
adalah oprasi
pengangkatan amandel
Keluarga dapat mengawasi
pasien agar tidak jajan
sembarangan.


Aspek
fungsiona
l

menggunakan sabun
sebelum dan sesudah
makan.
Menyarankan
agar
pasien
beristirahat
selama sakit

F. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanationam
3. Ad functionam

: Ad bonam
: Ad bonam
: Ad bonam

Pasien
dan
orang
tua

Saat
berobat ke
puskesmasa
dan saat
kunjungan
ke rumah

Agar pasien tidak


terlalu banyak
bermain dan dapat
menjaga tubuh dari
infeksi tambahan

STUDI KASUS PADA PASIEN GIZI KURANG DENGAN TONSILITIS


KRONIK PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING PERIODE
29 Desember 2014 31 Januari 2015

DISUSUN OLEH :
Puspita Sari
1102009226

PEMBIMBING :
Dr. Sugma Agung P, MARS
Dr. Citra Dewi, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN


MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSIJAKARTA
JANUARI 2015

Anda mungkin juga menyukai