Thyristor mempunyai 3 terminal: katoda, anoda, dan gerbang.
Ketika arus kecil melewati
gerbang terminal ke katoda, thyristor mengkonduksi, asalkan terminal anoda berada pada potensial yang lebih tinggi daripada katoda. Setelah thyristor dalam mode konduksi, rangkaian gerbang tidak memiliki kontrol dan thyristor terus mengalirkan arus. Ketika thyristor dalam conduction mode, drop tegangan maju sangat kecil, yaitu 0,5 sampe 2V. Thyristor yang sedang mengkonduksi dapat dimatikan dengan membuat potensi anoda sama atau kurang dari potensi katoda. Thyristor line-commutated dimatikan karena sifat sinusoidal dari tegangan input, dan thyristor forced-commutated dimatikan oleh rangkaian tambahan yang disebut commutation circuitry. Turn-off waktu didefinisikan sebagai interval waktu antara saat arus utama telah menurun menjadi nol setelah external sirkuit tegangan utama,dan ketika thyristor mampu menopang tegangan utama yang ditetapkan tanpa menyalakan. RCT dan GATT digunakan secara luas pada proses pensaklaran high-speed, terutama pada aplikasi traksi. Suatu RCT dapat dianggap sebagai thyristor dengan inverse parallel diode. Untuk aplikasi AC daya rendah, TRIAC digunakan secara luas pada semua tipe kendali panas sederhana, kendali penerangan, kendali motor, dan saklar AC. Karakteristik dari TRIAC mirip dengan dua thyristor dihubugkan dalam hubungan inverse parallel dengan hanya mempunyai satu terminal gate. Aliran arus yang melalui TRIAC dapat dikontrol arahnya. GTO dan SITH merupakan self-turned-off (dapat mematikan sendiri) thyristors. GTO dan SITH dihidupkan dengan memberikan suatu pulsa positif ke gerbang dan dimaikan dengan pemberian pulsa negative pada gerbang. GTO sangat menarik untuk aplikasi forced-commutation dari converter dan diharapkan untuk dapat diaplikasikan pada converter kelas menengah degan frekuensi GTO. Suatu MCT dapat dihidupkan dengan memberikan pulsa negative kecil pada MOS gate (relative terhadap anode), dan dimatikn dengan pulsa kecil positif. Transistor bipolar daya tinggi (high power bipolar transistor) biasanya digunakan pada converter daya pada frekuensi dibawah 10 KHz. Suatu bipolar transisitor memiliki tiga terminal: base, emitter, dan kolektor. Bipolar transistor dioperasikan secara normal sebagai switch pad konfigurasi common emitter. Transistor akan tetap on, asal pada sambungan kolektor emitter telah diberikan tegangan bias seperlunya. Tegangan jatuh maju pada transistor berada ada 0,5 sampai dengan 1,5 V. Jika tegangan drive base dihilangkan, transistor akan kembali ke keadaan mati. MOSFET daya digunakan untuk converter kecepatan tinggi . SIT merupakan devais frekuensi tinggi dan daya besar. SIT sebenarnya merupakan versi solid state dari tbung triode vakum, dan mirip dengan JFET. SIT memiliki karakteristik noise yang rendah, distorsi kecil dan daya pada frekuensi audio yang tinggi. Waktu pensaklarannya sangat rendah hingga mencapai 0,25 detik. Karakteristik normal on dan high on state drop membatasi aplikasinya untuk konversi daya umum.