Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PPKn

(Filsafat Pancasila)

Di Susun Oleh : Kelompok XI

Dewi Wahyu Latifah


J Indra Tri H
Prayoda Bantala Putra

Akademi Gizi Surabaya


2013

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan derasnya arus globalisasi saat ini yang mana setiap individu
sering melupakan bahkan mempertanyakan nilai-nilai yang ada dalam pancasila
maka dirasakan makin kuat pula desakan untuk terus menerus mengkaji nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia ini.
Berbicara tentang nilai, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila memiliki
arti yang mendalam baik itu secara historis maupun pengamalannya dalam
kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai pancasila ini bagi bangsa Indonesia meupakan
landasan atau dasar, cita-cita dalam malkukan sesuatu juga sebagai motivasi dalam
perbuatannya, baik dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat maupun dalam
kehidupan kenegaraan.
Bila kita lihat babak pergantian pemerintahan di Indonesia, tanpa disadari,
pancasila sedikit mengalami perubahan dalam hal penghayatannya. Setidaknya
penghayatan yang berbeda ini telah berdampak bagi reformasi hukum di indonesia.
Pancasila telah menjiwai anak-anaknya untuk terus mempertahankan cita-cita yang
ada hingga masa reformsi kini. Akan tetapi perubahan yang terjadi selalu membawa
dampak baik itu yang positif dan negatif. Akan tetapi kita patut bersyukur semenjak
pergerakan G 30 S yang didalangi PKI usaha untuk menjatuhkan pancalsila tidak
pernah terjadi lagi.
Dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, nilai-nilai kepancasilaan yang kita
pertahankan tersebut yang ada, seakan dikesampingkan dan itu menjadi sebuah
permasalahan baru dewasa ini. Pertanyaan yang paling dikedepankan adalah
bagaimana bentuk nyata penerapan yang cocok terhadap nilai-nilai pancasila
tersebut di dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, berbangsa dan bernegara
seiring dengan derasnya arus globalisasi dan juga bagaimana penerapan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam karya tulis ini adalah :
Bagaimana Aplikasi nilai, norma ,moral dan etika Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan akademik maupun di lingkungan masyarakat dan
berikan contoh konkritnya ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
Untuk menyelesaikan tugas PPKn
Untuk Mengetahui Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebagai

Dasar Negara
Untuk mengetahui Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
masyarakat

Bab II

Pembahasan
Rumah besar Indonesia (RBI) yang disebut NKRI, akan berdiri kukuh serta
kuat, dan penghuninya yaitu rakyat Indonesia akan hidup tenang, maju, sejahtera
dan makmur, jika memiliki pemimpin yang mumpuni yaitu yang mampu
melaksanakan tugas dengan baik, memiliki keahlian (kecakapan dan keterampilan)
dalam memimpin.
Selain itu, pemimpin RBI harus memiliki sifat-sifat mulia seperti kesatria,
tegas, berani, jujur (shidiq), terpercaya (amanah), cerdas (fathanah), komunikator
(tabligh) dan memihak total kepada kepentingan rakyatnya.
Pemimpin yang berwatak kesatria, ialah yang bertugas sebagai penegak
keamanan, penegak keadilan, pemimpin masyarakat, pembela kaum tertindas dan
lemah karena ketidak-adilan dan ketidak-benaran.
Pemimpin kesatria adalah yang menegakkan kebenaran, bertanggungjawab,
tegas, cekatan, pelopor, memperhatikan keselamatan dan keamanan, adil dan selalu
siap berkorban untuk tegaknya kebenaran dan keadilan.
Mengapa RBI memerlukan pemimpin yang mumpuni.
Pertama, untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, sehubungan masih berlanjutnya penjajahan ekonomi dan budaya dalam
wujud neo kolonialisme dan neo imperialisme.
Kedua, untuk memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia yang melimpah yang
diperebutkan oleh negara-negara maju melalui berbagai perusahaan-perusahaan
multinational corporation (MNC) adalah untuk sebesar-besar bagi kemakmuran
seluruh rakyat Indonesia.
Ketiga, untuk melindungi rakyat yang tertindas akibat ketidak-adilan ekonomi,
hukum, politik, dan sebagainya.
Keempat, untuk menjamin bahwa penghuni RBI yang ber Bhinneka Tunggal Ika
tetap bersatu, karena kata pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Kelima, untuk memandu dan mengarahkan rakyat serta memberi contoh teladan
untuk hidup disiplin, sederhana dan tetap optimis, bergerak maju, dan bahumembahu untuk membawa seluruh bangsa Indonesia meraih kemajuan dan
kejayaan.

Aplikasi Nilai-nilai Pancasila


Kelima sila dari Pancasila yang dipahami sebagai bagian dari ajaran agama, harus
selalu berusaha untuk dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sila 1. Ketuhanan yang Maha Esa
1.Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

Sila 2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila 3. Persatuan Indonesia


1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila

4.Kerakyatan

yang

Dipimpin

oleh

Hikmat

Kebijaksanaan

dalam

Permusyawaratan/Perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan


pemusyawaratan
Sila 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Aplikasi nilai, norma ,moral dan etika Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
baik di lingkungan akademik

Pancasila adalah dasar tertinggi bangsa Indonesia dimana nilai- nilai yang
terkandung di dalam rumusan pancasila mencakup seluruh aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Tak terkecuali di lingkungan akademik dan kemahasiswaan atau saya sebut
sebagai Masyarakat Intelektual, karena Mahasiswa adalah miniatur masyarakat
intelektual yang memiliki keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide penuh kretif,

mahasiswa tidak hanya dituntut pandai dan mampu dalam bidang akademik yang di
tekuni, akan tetapi mahasiswa harus menjadi The Power of Change yaitu
Mahasiswa yang mampu menjadi ujung tombak pembangunan masa depan bangsa.
Saya ambil contoh kecil mahasiswa dalam memperaktekkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan akademik dan kemahasiswaan adalah
1.

Bermoral. berperilaku baik, santun terhadap sesama, oranglain dan pengajar.

2.

Mentaati peraturan-peraturan yang ada di kampus.

3.

ikut berperan dalam menentukan program-program, aturan-aturan dan


kesejahteraan dari lembaga yang ada di kampus.

4.

Kritis terhadap suatu masalah atau persoalan yang ada.

5.

Menciptakan

terobosan-terobosan,

ide-ide

dan

gagasan

baru

yang

berdampak positif bagi kehidupan lingkungan kampus dan masyarakat sekitar


kita.
Bermoral, berperilaku baik, dan santun adalah awal dari sebuah image
masyarakat atau orang lain terhadap mahasiswa dalam memperaktekkan nilai-nilai
pancasila.
Mentaati peraturan-peraturan yang ada di kampus juga merupakan nilai-nilai
pancasila dalam mewujudkan kehidupan akademik yang lebih baik.
Keikutsertaan Mahasiswa dalam organisasi kampus dapat mengembangkan
pengetahuan dibidang moralitas dan sosial, dimana perkembangan tersebut
merupakan kekuatan bagi perguruan tinggi yang handal, tantangannya adalah
adanya polarisasi antara kegiatan akademik dan kegiatan sosial.
Mahasiswa yang kritis terhadap suatu masalah akan melahirkan masyarakat
intelektual yang mampu menciptakan terobosan-terobosan, ide-ide dan gagasan
baru yang berdampak positif bagi kehidupan lingkungan kampus, masyarakat,
Bangsa dan Negara.

Bab III
Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Rumah Besar Indonesia (RBI,
akan semakin kukuh dan kuat kalau Pancasila sebagai landasan dan fundamen
dasar NKRI diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu, UUD 1945 sebagai pilar Rumah Besar Indonesia (RBI) dan platform
bersama

terus

ditegakkan

dengan

mengaplikasikannya

dalam

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Bhinneka Tunggal Ika, yang digambarkan sebagai rakyat Indonesia yang berbeda
suku bangsa, agama, adat istiadat dan budaya, akan terus bersama, bersatu, maju,
adil dan makmur, manakala keempat bagian dalam Rumah Besar Indonesia, yaitu
NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika, diamalkan dalam hidup dan
kehidupan sehari-hari, dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Supaya dalam aplikasi nilai-nilai pancasila, mempunyai resonansi dan cepat
dirasakan oleh rakyat Indonesia yang sebagian besar masih belum menikmati hasilhasil pembangunan dan kemerdekaan, maka pengamalan keadilan di bidang
ekonomi harus mendapat prioritas. Disamping itu, keadilan bidang sosial, hukum,
politik dan keamanan.

Daftar Pustaka

http://musniumar.wordpress.com/2013/04/24/musni-umar-aplikasi-nilai-nilaipancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
http://setya-wa2n.blogspot.com/2011/02/pengamalan-nilai-nilai-pancasila-dalam.html

http://abdugofaru.blogspot.com/2012/06/peran-mahasiswa-dalam-memperaktekkan.html

Anda mungkin juga menyukai