DI KAWASAN BOULEVARD
KOTA MANADO
Dosen pengajar : Verry Lahamendu, ST., MT
NAMA KELOMPOK 3
VEMELIA KONDA
120215007
120215008
ALMER P. DAUN
120215010
PRATIWI HUSIN
120215027
MIEKE N. SERIDITY
120215029
AGUS SOFIAN
120215030
RENHARD HARIBULAN
120215038
13021105014
KALFEL PINGKANAAN
13021105021
JEANDRO YUDAS
120215061
STEVE RIUNG
120215063
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah Paper ini dapat diselesaikan.
Paper ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori
Lokasi, Struktur dan Hierarki Ruang. Ucapan terima kasih tak lupa penulis
sampaikan kepada dosen pengajar mata kuliah ini, karena atas arahan
beliau dalam pembuatan Paper ini.
Apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini,
baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih
baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan dan Sasaran Penulisan
3. Metodologi Penulisan
4. Ruang Lingkup Materi
5. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Lahan
2.2 Konsep Pembangunan Berkelanjutan
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umun Kota Manado dan Lokasi
3.2 Kawasan Boulevard Menurut RTRW Kota Manado
3.3 Pemanfaatan Lahan Kawasan Boulevard
3.4 Karakteristik Perubahan Lahan Kawasan Boulevard
3.5 Dampak Penggunaan Lahan Kawasan Boulevard
3.6 Solusi Dampak Negatif dari Penggunaan Lahan Kawasan
Boulevard
3.7 Konsep / Pedoman Pembangunan Kawasan Reklamasi Pantai
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kota Manado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara,
memiliki peran strategis sebagai kota utama dengan fungsi sebagai
pusat jasa, dan perdagangan di Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Kondisi ini ditunjang pula oleh posisi geografisnya di Pasific Rim
yang strategis sebagai pintu masuk (entry point) ke kawasan
ekonomi global, khususnya di Asia Pasifik.
Kawasan Boulevard Manado merupakan kawasan B on B
( Boulevard on Bussiness), dan dalam RTRW Kota Manado kawasan
B on B adalah pusat perdagangan dan jasa. Dimana Kawasan
Boulevard ini merupakan hasil dari kawasan reklamasi pantai.
Reklamasi adalah suatu proses membuat daratan baru pada suatu
daerah perairan/pesisir pantai atau daerah rawa. Hal ini umumya
dilatar belakangi oleh semakin tingginya tingkat populasi manusia,
khususnya di kawasan pesisir, yang menyebabkan lahan untuk
pembangunan semakin sempit. Pertumbuhan penduduk dengan
segala aktivitasnya tidak bisa dilepaskan dengan masalah kebutuhan
lahan, hal itulah yang menjadi dasar pembuatan reklamasi pantai di
kota Manado.
Visi Kota Manado sebagai Kota Ekowisata maka perlu
diperhatikan dalam pembangunannya yang cukup pesat dan perlu
dikendalikan untuk mencapai keseimbangan lingkungan.
2.
perubahan
adalah
penggunaan
untuk
lahan
mengetahui
di
Kawasan
Boulevard
yang
dikaitkan
dengan
konsep
pembangunan berkelanjutan
3.
Metodologi Penulisan
Untuk menunjang penulisan ini dibutuhkan data primer dan
data sekunder. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Pengambilan Data Primer Data primer adalah data yang
diperoleh
melalui
observasi
lapangan,
yaitu
kegiatan
5.
pencapaian
sasaran
penulisan
berupa;
analisis
ruang
dan
pemanfaatan
lahan
dan
analisis
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
Pengertian Lahan
Pengertian lahan menurut Jayadinata (1999:10) merupakan
tanah yang sudah ada peruntukannya dan umumnya dimiliki dan
dimanfaatkan
oleh
perorangan
atau
lembaga
untuk
dapat
diusahakan.
Menurut Chapin dan Kaiser (1979, dalam Priyandono,2001:5)
kebutuhan penggunaan lahan dalam struktur tata ruang kota/wilayah
berkaitan dengan 3 sistem yang ada :
a. Sistem
kegiatan,
manusia
dan
kelembagaannya
untuk
merupakan
bagian
dari
bentang
topografi/relief,
hidrologi
bahkan
keadaan
vegetasi
manusia
baikdimasa
lalu
maupun
pada
masa
tidak
hanya
mencakup
keadaan
lahan
di
masa
kehidupan
melalui
produksi
biomassa
daratan(terrestrial) yang
menyediakan
habitat
(source)
danmenentukan
dan
neraca
rosot
energy
(sink)
global
gas
rumah
berupa
kaca
pantulan,
dimanfaatkan
olehmanusia.
d. Fungsi pengendali sampah dan polusiLahan berfungsi
sebagai penerima, penyaring, penyangga, dan pengubah
senyawa-senyawaberbahaya.
untuk
menyimpan
dan
melindungi
benda-benda
manusia,
untukpemindahan
masukan,
tumbuhan
dan
dan
produksi
binatang
antar
serta
daerah
saja,
namun
yangmempengaruhi
juga
secara
memiliki
langsung
sifat
maupun
dan
fungsi
tidak langsung
rakyat
Indonesia,
yang
bersatu
sebagai
bangsa
dan
merupakan
kekayaan
nasional.Jadi,
terdapat
yang
sosialisme
berdasarkanatas
Indonesia
serta
persatuan
dengan
bangsa,
dengan
peraturan-peraturan
yang
bersandar
pada
hukum
agraria.
Artinya,
lahanmerupakan warisan leluhur yang dalam pelaksanaan hakhaknya juga diberikan wewenang olehIndonesia untuk diatur
menurut hukum
2.2.
kesejahteraan
masyarakat,
untuk
memenuhi
hekekatnya
ditujukan
untuk
mencari
pemerataan
secara
moral
perlu
untuk
memperhatikan
Kewajiban
moral
tersebut
mencakup
tidak
pada
pengukuran
kesejahteraan
antargenerasi
ekonomi
sektoral.
Berkelanjutan
ekonomi
Berkelanjutan
ekonomi
sektoral
untuk
dihitung
harus
diperlakukan
rangka
akunting
sebagai
kapital
ekonomi; koreksi
dalam
pengambilan keputusan.
4) Berkelanjutan politik; tujuan yang akan dicapai adalah:
a) respek pada human rights, kebebasan individu dan sosial
untuk berpartisipasi di bidang ekonomi, sosial dan politik,
dan
b) demokrasi, yakni memastikan proses demokrasi secara
transparan dan bertanggung jawab.
5) Berkelanjutan pertahanan dan keamanan.
Keberlanjutan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
merupakan
kota
terbesar
yang
ada
Utara
di Sulawesi
3.3.
reklamasi
sesuai
sekitar.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah sumber material
reklamasi/urugan. Pemilihan material urugan akan mempengaruhi
keputusan lokasi sumber material dan sistem transportasi yang
memenuhi
kebutuhan
mereka.
Dalam
melaksanakan
di
wilayah
pesisir.
Pembangunan
relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan
berguna dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan pantai,
daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di laut, di tengah sungai yang
lebar, ataupun di danau. Tujuan reklamasi adalah menjadikan
kawasan berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan
bermanfaat.
Dilihat dari dampak negative yang ditimbulkan dari proses
reklamasi pantai maka solusi yang dapat diambil
bertujuan
yang
dibangun
harus
sesuai
dengan
zona
peruntukannya, seperti zona perkebunan, pertanian dan lainlain. Hal tersebut memerlukan perencanaan tata ruang wilayah
(RTRW),
sehingga
diharapkan
akan
dapat
dihindari
yang
memuat
pertimbangan lingkungan.
6. Pengembangan peran serta masyarakat, kelembagaan dan
ketenagaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
Analisa
o Karakteristik lingkungan
o Jenis aktivitas
Pada
perasional
kawasan
jenis
aktivitas,
domestik
c. limbah
gas
(sampah)
akibat
kegiatan
domestik
permukaan (sungai)
Diupayakan pada lokasi terjauh dari muara sungai
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Reklamasi
pantai
lebih
banyak
menimbulkan
dampak
daerah
pesisir
pantai
yang
dijadikan
daerah
DAFTAR PUSTAKA
http://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/pengertian-lahan.html
http://www.scribd.com/doc/123722873/Untitled
http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=267
http://ohohlinchun.wordpress.com/dampak-reklamasi-pantai-boulevardterhadap-lingkungan-yang-ada-di-kota-manadokarya-tulisku/
http://www.penataanruang.net/taru/upload/nspk/modul/mod_reklamasi.pdf
http://indrasfc.blogspot.com/2012/05/pembangunan-berkelanjutan-dalamrangka.html
http://www.ilmusipil.com/analisa-dampak-reklamasi-pada-daerah-pesisirpantai