Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM.
Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai pandangan Islam tentang
IPTEK dan Seni, dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan
tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap, semoga informasi yang
ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang
membantu guna penyempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 17 Oktober 2014

Penulis

1 | M A KA L A H PA I

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................1
DAFTAR ISI ..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................3
BAB II ISI
A. Pengertian IPTEK dan Seni.......................................................4
B. Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi dan Seni.................................7
C. Keutamaan Orang yang Berilmu...............................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................11
B. Saran............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

2 | M A KA L A H PA I

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Perkembangan IPTEK di zaman ini semakin terasa pesat dan diperlukan manusia. Perkembangan
IPTEK merupakan hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan
mengembangkan IPTEK.
Manusia modern sudah sangat bergantung kepada produk-produk IPTEK.Sukar untuk dibayangkan
manusia modern hidup tanpa menggunakan produk-produk IPTEK. Keperluan hidup harian manusia
modern mulai dari makan, minum, tidur, tempat tinggal, tempat bekerja, alat-alat transportasi, sampai
alat-alat komunikasi, alat-alat hiburan,kesehatan dan semua aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari
produk IPTEK
Kita mengakui bahwa IPTEK memang telah mengambil peranan penting dalam pembangunan
tamadun atau peradaban material manusia. Penemuan-penemuan IPTEK telah memberikan bermacammacam kemudahan pada manusia. Dan Islam berperan penting dalam perkembangan IPTEK, bahwa
Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan IPTEK. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum
syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan IPTEK, bagaimana pun juga bentuknya.
IPTEK yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan IPTEK
yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Dengan IPTEK dalam
Islam, kita perlu mengembangkan potensi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap berpegang
teguh kepada al-Quran dan as-sunnah sebagai rasa syukur kita terhadap sumber daya alam yang
beranekaragam diciptakan untuk kita semua.

B.

C.

Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian IPTEK dan seni?
2.
Bagaimana integrasi iman, ilmu, teknologi dan seni dalam Islam?
3.
Apakah keutamaan dan tanggungjawab umat islam dalam menuntut ilmu ?
Tujuan Penulisan

1.

Mengetahui pengertian IPTEK dan Seni.

2.

Mengetahui pandangan Islam terhadap integrasi iman, ilmu, teknologi, dan seni.

3.

Mengetahui keutamaan dan tanggungjawab umat islam dalam menuntut ilmu.

3 | M A KA L A H PA I

BAB II
ISI
A. Pengertian IPTEK dan Seni
a) IPTEK
Definisi IPTEK sebagai singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah sesuatu yang sangat
berkaitan dengan teknologi. Dalam sudut pandang filsafat ilmu, ilmu dengan pengetahuan sangat berbeda
maknanya. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, disistemasi dan di interpretasikan
sehingga

menghasilkan

kebenaran

obyektif

serta

sudah

diuji

kebenarannya

secara

ilmiah,

sedangkan Pengetahuan adalah apa saja yang diketahui oleh manusia baik melalui panca indra, instuisi,
pengalaman maupun firasat. Jadi Ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan manusia yang
dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat dinalar serta diterima oleh akal. (Saifulloh,2009).
Teknologi

adalah

pengembangan

dan

aplikasi

dari alat, mesin, material

dan proses yang

menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan
tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan
alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan.
Dalam dunia ekonomi, teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam
bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan
kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat
pengetahuan teknik kita meningkat.
Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik
obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk
merusak dan potensi kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga
sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia
dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta.
Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh
dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan
Al-Quran dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi
(perennial knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah. Ada pula ilmu
yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi, karena bersumber dari
akal pikiran manusia.
4 | M A KA L A H PA I

Islam, agama yang sesuai dengan fitrah semula jadi manusia,maka syariatnya bukan saja
mendorong manusia untuk mempelajari sains dan teknologi, kemudian membangun dan membina
peradaban, bahkan mengatur umatnya ke arah itu agar selamat dan menyelamatkan baik di dunia terlebih
lagi di akhirat kelak.
Ilmu sangat penting dalam kehidupan. Rasulullah pernah bersabda bahwa untuk hidup bahagia di
dunia ini manusia memerlukan ilmu dan untuk hidup bahagia di akhirat pun manusia memerlukan ilmu.
Untuk bahagia di dunia dan di akhirat, manusia juga memerlukan ilmu. Jadi kita harus menuntut ilmu,
baik ilmu untuk keselamatan dunia, terlebih lagi ilmu yang membawa kebahagiaan di akhirat. Atas dasar
itulah Islam mewajibkan menuntui Ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda:

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat. (HR. Ibnu Abdul Barr)
Bahkan dalam Islam menuntut ilmu itu dilakukan tanpa batasan atau jangka waktu tertentu, ilmu
mesti dilakukan sejak dalam buaian hingga ke liang lahad. Ini diberitahu oleh Rasulullah dengan
sabdanya :

Tuntutlah ilmu dari dalam buaian hingga ke liang lahad


Pesatnya perkembangan Sains dan Teknologi semakin terasa dari hari ke hari. Banyak hasil dari
perkembangan Sains dan Teknologi yang tadinya diluar angan-angan manusia sudah menjadi keperluan
harian manusia. Contohnya : penyampaian informasi yang dahulu memerlukan waktu hingga berbulanbulan, kini dengan adanya telepon, handphone, internet dapat sampai ke tujuan hanya dalam beberapa
detik saja, bahkan pada masa yang (hampir) bersamaan. Melalui TV, satelit dan alat komunikasi canggih
lainnya, kejadian di satu tempat di permukaan bumi atau di angkasa dekat permukaan bumi dapat
diketahui oleh umat manusia di seluruh dunia dalam masa yang bersamaan. Selain dalam bidang
komunikasi, perkembangan dalam bidang lain pun seperti material, alat-alat transportasi, alat-alat rumah
tangga, bioteknologi, kedokteran dan lain-lain begitu maju dengan pesat. Kita mengakui bahwa sains dan
teknologi memang telah mengambil peranan penting dalam pembangunan peradaban material atau
lahiriah manusia. Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Imron 190-191 :
5 | M A KA L A H PA I

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci
Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Dari ayat ini dapat kita lihat, bahwa melalui pengamatan, kajian dan pengembangan sains dan
teknologi, Allah menghendaki manusia dapat lebih merasakan kebesaran, kehebatan dan keagungan Nya.
Betapa hebatnya alam ciptaan Allah, yang kebesaran dan keluasannya-pun manusia belum sepenuhnya
mengetahui, maka sudah tentu Maha hebat lagi Allah yang menciptakannya.
b) Seni
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan
ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia.
Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki
nilai yang sama yaitu keabadian. Seni yang lepas dari nilai-nilai keTuhanan tidak akan abadi karena
ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah
bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.
Seni adalah sebuah keindahan yang dapat mengungkap rasa sampai jauh kedalam jiwa seseorang.
Jadi, apabila pernah merasakan sebuah getaran keindahan yang begitu dalam dan membuat kita tidak
dapat lagi melupakannya maka artinya kita sudah dapat menangkap arti kata seni dalam arti yang
sebenarnya. Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata SANI yang kurang lebih

6 | M A KA L A H PA I

artinya Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa. Namun menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan ART
(artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Pandangan Islam
tentang seni.Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan
Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Quran mengajak manusia
memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya.
Allah berfirman dalam surat Al-Qaaf ayat 6 :

Artinya: Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak? [QS 50: 6].
B. Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi, dan Seni
Dalam pandangan Islam ,antara agama,Ilmu pengetahuan ,teknologi dan seni terdapat hubungan
yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yg disebut dinul Islam.
Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak(iman ,ilmu, dan amal
shalih). Sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Quran Surat Ibrahim (14:24-25)

Artinya: Tidakkah kamu perhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yg baik(Dinul
Islam) seperti sebatang pohon yg baik,akarnya kokoh(menghujam ke bumi)dan cabangnya menjulang ke
langit.pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dg seizin Tuhannya.Allah membuat perumpamaan
perumpamaan itu agar manusia selalu ingat.
Ayat di atas menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik, iman
diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan
dengan batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/ cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan
amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni.
7 | M A KA L A H PA I

Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan
jaminan kebaikan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi lingkungannya. Pengembangan IPTEK
yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan
manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya
sendiri. (M. Saifulloh, 2009).
C. Keutamaan Orang yang Berilmu
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaan karena dibekali
dengan seperangkat potensi, dan potensi yang paling utama adalah akal, dengan akal manusia mampu
melahirkan berbagai macam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bagi orang yang berakal dan
senantiasa bernalar untuk mengembangkan ilmunya,

dan umat islam sebagai khalifah di bumi

mempunyai tanggugjawab untuk menguunakan akal dan karunia dari-Nya dengan sebaik-baiknya. Allah
menyebutnya dengan sebutan Ulil Albab (Qs. Ali imron:190)

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Tentang keutamaan orang yang berilmu, di dalam Al-Quran surat Al Mujadalah:11, Allah
menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Derajat yang diberikan
Allah berupa kemuliaan pangkat, kedudukan, jabatan, harta dan kelapangan hidup. Jika manusia ingin
mendapatkan derajat yang tinggi dari Allah, manusia harus berupaya semaksimal mungkin meningkatkan
kualitas keimanan dan keilmuannya dengan keikhlasan dan hanya untuk mencari ridha Allah semata.
Dan kelebihan mereka yang beriman lagi berilmu dibandingkan orang yang beriman tapi tidak
berilmu sangat nampak dalam hadits Abu Ad-Darda` di atas yaitu:
a. Dia akan dinaungi oleh para malaikat dengan sayap-sayap mereka.
b. Segala sesuatu akan memintaampunkan dosanya kepada Allah mulai makhluk yang berada di
bawah lautan sampai makhluk yang ada di atas langit (para malaikat).

8 | M A KA L A H PA I

c. Dia diibaratkan sebagai bulan yang menerangi alam semesta, sementara orang yang hanya
beriman tapi tidak berilmu hanya diibaratkan sebagai bintang yang hanya menerangi dirinya
sendiri.
d. Mereka adalah pewaris para nabi, dan cukuplah ini menunjukkan keutamaan mereka.
e. Dia bisa mengajarkan ilmunya kepada orang lain, yang dengannya pahala akan terus mengalir
kepadanya -sampai walaupun dia telah meninggal- selama ilmu yang diajarkan masih
diamalkan oleh orang-orang setelahnya.
Dan kelima perkara ini tidak akan didapatkan oleh orang yang hanya beriman tapi tidak berilmu
(ahli ibadah). Karenanya sangat wajar sekali kalau Allah tidak menyamakan kedudukan orang yang
berilmu dengan orang yang tidak berilmu karena mereka adalah mujahid yang memperbaiki dirinya,
memperbaiki orang lain, dan melindungi agama Allah dari setiap perkara yang bisa merusaknya, berbeda
halnya dengan ahli ibadah yang kebaikannya hanya terbatas pada dirinya.
Bahkan dalam ayat lain Allah memberikan penghargaan secara khusus kepada orang-orang berilmu
dalam firmanNya surat Az Zumar: 9

Artinya : "Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang berakallah yang dapat menerima pelajaran"
Imam Az Zamakhsyari mengutip sejumlah hadits yang menunjukkan keutamaan orang-orang
berilmu dari orang-orang yang tidak berilmu.
"Jarak antara seorang alim (orang yang berilmu) dan seorang abid (tukang ibadah yang tidak
berilmu) adalah seratus derajat/tingkat. Jarak diantara dua tingkat itu adalah perjalanan kuda selama
70 tahun" (HR Abu Ya'la dan Ibnu Adi).
"Keutamaan seorang alim atas seorang abid bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh
bintang-bintang" (HR Ashabu as-Sunan)
"Pada hari kiamat nanti ada tiga golongan yang akan memberi syafa'at, para nabi, lalu para
ulama, lalu para syuhada" (HR Ibnu Majah, Abu Ya'la, Ibnu Adi, al Aqili dan al Baihaqi).

9 | M A KA L A H PA I

Kata Az Zamakhsyari, agungnya martabat orang-orang berilmu berdasarkan kesaksian Rasulullah


adalah berada diantara para nabi dan para syuhada. Kini jelaslah bahwa ilmu menjadi sebab naiknya
derajat seseorang, bukan nilai rapor, gelar-gelar akademis, ijazah atau sertifikat.
Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Keduanya saling
membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat.
Maka dari itu, kita harus menguasai IPTEK, dan memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk
meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT. Kebenaran
IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu sendiri. IPTEK akan
bermanfaat apabila (1) mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya, (2) dapat
membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik), (3) dapat memberikan pedoman bagi
sesama, (4) dapat menyelesaikan persoalan umat.

10 | M A K A L A H P A I

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra,
intuisi dan firasat yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan
manusia. Pada mulanya, teknologi tercipta berdasarkan niat dan tujuan dari si pencipta teknologi
tersebut.Bila sebuah teknologi dapat diciptakan dengan tujuan yang baik, maka tidak akan menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sehingga teknologi tersebut dapat bermanfaat bagi para
penggunanya. Dalam penggunaan berbagai macam teknologi yang ada, harus mampu dalam
menganalisis dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari teknologi tersebut.
Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak
akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya serta merupakan
ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia.
Seni identik dengan keindahan, keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Seni yang lepas dari
nilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi.
Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang
harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut Dienul Islam yang
mengandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syariah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal
shaleh atau ikhsan.
Bagi orang-orang yang berilmu, Allah menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu. Derajat yang diberikan Allah berupa kemuliaan pangkat, kedudukan, jabatan, harta
dan kelapangan hidup. Jika manusia ingin mendapatkan derajat yang tinggi dari Allah, manusia harus
berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas keimanan dan keilmuannya dengan keikhlasan dan
hanya untuk mencari ridha Allah semata.
Fungsi utama manusia yaitu, abdun: ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan
keadilan, dan khalifah: tanggungjawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan
sosial maupun lingkungan alam. Allah memberikan petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia
untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu
didorong oleh nafsu amarah. Manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga
kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia.
11 | M A K A L A H P A I

B.

Saran
1. Dalam penggunaan teknologi dalam bentuk apapun, lebih baik untuk mampu memilah nilai positif
dan negatif yang diberikan dari teknologi tersebut.
2. Dalam penggunaan teknologi, mampu mengendalikan diri sehingga tidak menimbulkan kerusakan
bagi lingkungan sekitar, atau dengan kata lain, lingkungan di mana populasi-populasi berada.
3. Sebagai manusia yang memiliki dasar keimanan terhadap Allah SWT, diharapkan mampu
memanfaatkan teknologi sesuai dengan koridor-koridor Islam, sehingga tidak menjadi suatu
yang mudharat.
4. Dalam suatu penciptaan sebuah teknologi, lebih baik tidak ada sesuatu yang disembunyikan dalam
segala sesuatu tentang teknologi tersebut. Baik dari segi proses penciptaannya, tujuan penciptaannya,
dan lain sebagainya.

12 | M A K A L A H P A I

DAFTAR PUSTAKA

http://www.docstoc.com/docs/25951740/IPTEKSENI-DALAM-ISLAM
http://hamamsite.blogspot.com/2009/10/iptek-dan-seni-menurut-pandangan-islam.html
http://irfanwineers.wordpress.com/2011/11/23/integrasi-imanilmuteknologi-dan-seni/
www.wikipedia.org
http://www.si.its.ac.id/kurikulum/materi/iptek/manusialingkungan.html
www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/91

13 | M A K A L A H P A I

Anda mungkin juga menyukai