Disusun Oleh:
Sri Mentari
NIM : P2.06.30.1.14.034
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1X
1H
1X
1H
: 100mg
: 250mg
: 25mg
: 100mg
BAB II
ISI
III.Monografi
Diphenhydramin Hydrochloridum
a. Struktur
(2-(Difenilmetoksi)-N,N-dimetiletilamina)hidroklorida
b. Pemerian
Serbuk hablur, berwarna putih, tidak berbau dan rasa pahit. Jika
terkena cahaya, perlahan-lahan warnanya menjadi gelap. Larutannya
praktis netral terhadap kertas lakmus P. (FI IV, 1995, hal 330)
c. Kelarutan
Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam kloroform, agak sukar
larut dalam aseton, sangat sukar larut dalam benzena dan dalam eter.
(FI IV, 1995, hal 330) Kelarutan dalam air adalah 858mg/mL, dalam
alkohol 95% 408mg/mL (Florey, Analytical Profiles of Drug
Substances, vol.3 hal 191)
d. Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik, terlindung cahaya
e. Titik leleh 167o 172oC. (FI IV, 1995, hal 330)
f. pH larutan
pH 5% larutan difenhidramin HCl dalam air adalah 4-6. (Martindale
ed 36, 2009, hal 577)
g. Stabilitas
Penguraian difenhidramin HCl berhubungan dengan efek dari
hidrogen peroksida dan sinar UV yang memapar sediaan. Hasil
penguraian oleh hidrogen peroksida adalah toluen, benzofenon,
benzil alkohol, asam benzoat, dan senyawa fenol termasuk
dimetilaminoetanol. (Florey, Analytical Profiles of Drug Substances,
vol.3 hal 199)
h. Inkompatibilitas
Difenhidramin HCl inkompatibel dengan amfoterisin B, natrium
sefmetazol, natrium sefalotin, hidrokortison natrium suksinat,
beberapa larutan barbiturat dan larutan basa atau asam kuat
(Martindale ed 36, 2009, hal 577)
Sakarosa
a. Struktur
b. Pemerian
Hablur putih, tidak berwarna, massa hablur /berbentuk hablur /
berbentuk kubus /serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis, stabil
di udara, larutannya netral pada lakmus
c. Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih,
sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam klorofor dan dalam eter
d. Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
e. Titik leleh Tidak lebih dari 0,05% , lakukan penetapan
menggunakan 5,0 g
f. pH stabilitas
g. Inkompatibilitas
Bubuk sukrosa mungkin terkontaminasi dengan jejak
berat logam, yang dapat menyebabkan ketidakcocokan
dengan bahan aktif, misalnya asam askorbat. Sukrosa
juga dapat terkontaminasi dengan sulfit dari proses
pemurnian. Dengan kandungan sulfit yang tinggi,
perubahan warna dapat terjadi pada tablet salut gula,
untuk
warna
tertentu
yang
digunakan
dalam
OH
b. Pemerian
Serbuk hablur, putih, tidak berbau, tidak berasa
c. Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3.5 bagian etanol(95%)P,
dalam 3 bagian aseton, dalam 140 bagian gliserol, dan dalam 40
bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida
d. Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
e. Titik leleh 950-980C
f. pH stabilitas
g. Inkompatibilitas
Aktivitas antimikroba dari propel paraben berkurang
jauh dengan adanya surfaktan nonionik sebagai akibat
dari micellization. Penyerapan paraben dengan pastik
telah dilaporkan, dengan jumlah diserap erganung
jenisplastik dan kendaraan. Magnesium aluminium
silikat, magnesium trisilikat, oksida besi kuning dan
biru laut telah dilaporkan menyerap propel paraben
sehingga mengurangi efektivitas pengawet. Propel
paraben berubah warna dengan adanya besi dan
erhidroisis oeh akali lemah dan asam kuat.
h. Oksidasi
i. Aktivitas Mikrobiologi
Propylenglicol
a. Struktur
CH3 CHOH CH2OH
b. Pemerian
Cairan kental jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis,
higroskopis
c. Kelarutan
Dapat cmapur dengan air, dengan etanol (95%)P, dan dengan
kloroform, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat campur dengan eter
d.
e.
f.
g.
h.
i.
minyak tanah
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
Titik leleh pada suhu 185o 189oC tersuling tidak kurang dari 95%
pH stabilitas
Inkompatibilitas
Oksidasi
Aktivitas mikrobiologi
Sorbitol
a. Struktur
b. Pemerian
Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih; rasa manis
c. Kelarutan
sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam
metanol, dan asam asetat
d. Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat
e. Titik Leleh anhidrat : 110-112C; kristal polimorf: 97,78C; kristal
metastabil: 93C ( HOPE ed 6 hal 680)
f. Stabilitas
g. Stabil di udara, tidak terdekomposisi pada kenaikan suhu. Bulk
bersifat higroskopis
h. Inkompatibilitas
Inert dan cocok dengan berbagai eksipien. Dapat membentuk khelat
dengan ion logam divalen atau trivalen pada kondisi asam atau basa
kuat. Larutan sorbitol bereaksi dengan besi oksida menjadi tidak
berwarna. Dapat menurunkan laju degradasi penisilin pada larutan
netral
Mentholum
a. Struktur
b. Pemerian
Hablur berbentuk jarum/prisma, tidak berwarna, bau tajam seperti
minyak permen, rasa panas, dan aromatik diikuti rasa dingin
c. Kelarutan
Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%)P, dalam
kloroform dan dalam eter mudah larut dalam parafin cair dan dalam
minyak atsiri
d. Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk
e.
f.
g.
h.
i.
Titik leleh
pH stabilitas
Inkompatibilitas
Oksidasi
Aktivitas mikrobiologi
Jumlah
60 ml
67%
Kegunaan
Antihistamin
Pemanis dan peningkat viskositas
Propil Paraben
Propylenglicol
Sorbitol
Menthol
Ethanol
Aqua.dest
0,02%
0,5 gram
15%
0,015%
0,5 ml
Ad 60 ml
Pengawet
Pelarut Propil Paraben
Anti cap locking
Flovoring agent
Pelarut menthol
Pelarut
n
x DM Dewasa
20
10
x 250 mg=125 mg
20
4. % Dosis
IX
Resep
x 100
Umur
12,5 mg
x 100 =25
50 mg
IH
Resep
x 100
Umur
37,5 mg
x 100 =30
125 mg
VII.
Perhitungan Bahan
Untuk sediaan 60 ml
a. Diphenhydramin HCl :
60 ml
x 12,5 mg=150 mg
5 ml
b. Sakarosa
67 gram
x 60 ml=40,2 gram
100ml
c. Propil Paraben
0,02 gram
x 60 ml=0,012 gram
100 ml
d. Propylenglicol
: 0,5 gram
e. Sorbitol
15 ml
x 60 ml=9 ml
100 ml
f. Menthol
0,015 gram
x 60ml=0,009 gram
100 ml
g. Ethanol
h. Aqua destilata
Untuk sediaan 300 ml
: 0,5 ml
: ad 60 ml
a. Diphenhydramin HCl :
300 ml
x 12,5 mg=750 mg
5 ml
b. Sakarosa
67 gram
x 300 ml=201 gram
100ml
c. Propil Paraben
0,02 gram
x 300 ml=0,06 gram
100 ml
d. Propylenglicol
300 ml
x 0,5 gram=2,5 gram
60 ml
e. Sorbitol
15 ml
x 300 ml=45 ml
60 ml
f. Menthol
0,015 gram
x 300 ml=0,045 gram
100 ml
g. Ethanol
300 ml
x 0,5ml=2,5 ml
60 ml
h. Aqua destilata
: ad 300 ml
a. Diphenhydramin HCl :
0,15 gram x 10 ml
=1,5 ml air dingin
1 gram
b. Sakarosa
0,75 gram x 10 ml
=7,5 ml air dingin
1 gram
IX. Penimbangan
Sediaan 60 ml
a. Diphenhydramin HCl = 150 mg
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Sakarosa
Propil Paraben
Propylenglicol
Sorbitol
Menthol
Ethanol
Aqua dest
Sediaan 300 ml
a. Diphenhydramin HCl
b. Sakarosa
c. Propil Paraben
d. Propylenglicol
e. Sorbitol
f. Menthol
g. Ethanol
h. Aqua dest
= 40,2 gram
= 0,012 gram
= 0,5 gram
= 9 ml
= 0,009 gram
= 0,5 ml
= ad 60 ml
= 750 mg
= 201 gram
= 0,06 gram
= 2,5 gram
= 45 ml
= 0,045 gram
= 2,5 ml
= ad 300 ml
X. Prosedur Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Setarakan timbangan
3) Timbang semua bahan yang digunakan
4) Kalibrasi botol 60 ml, tandai
5) Larutkan Diphenydramin HCl dalam beaker glass dengan air 1,5 ml, aduk
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
BAB III
HASIL PENGAMATAN
XI. Evaluasi Sediaan
a. Organoleptik 1) Warna = Kuning kecoklatan
2) Bau = Mentholum
3) Rasa = Manis
b. pH 6
c. Viskositas : t = 15 detik (laju alir)
d. Volume terpindahkan = 60 ml
XII. Hasil Pengamatan
Yang Diamati
Pertumbuhan
Jumat
-
Sabtu
-
Minggu
-
Senin
-
Selasa
-
Rabu
-
Kamis
-
Mikroba
Pengkristalan
coklat
mentol
manis
XIII. P
e
m
b
a
h
asan
Pada praktikum kali ini membuat sediaan larutan sebanyak 60 ml. Zat
aktif yang terkandung dalam larutan ini yaitu Diphenhydramin HCl yang
berkhasiat sebagai antihistamin adalah obat yang menentang kerja histamin
H-1 reseptor histamin berguna dalam menekan alergi yang disebabkan oleh
timbulnya simptom karena histamin. Diphenhydramin HCl ini sediaan dalam
bentuk serbuk hablur putih memiliki kelarutan yang rendah dalam air
sehingga
harus
dilarutkan
terlebih
dahulu
dengan
air.
Karena
menghindarinya
dapat
ditambahkan
bahan
pengawet
seperti
sediaan
dengan
zat
aktif
BAB IV
PENUTUP
XIV. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :
Sediaan yang dibuat kali ini yaitu dalam bentuk larutan sebanyak 60 ml
dengan zat aktifnya Diphenhydramin HCl 12,5mg/5cc yang berkhasiat
sebagai antihistamin.
Dalam pembuatan Diphenhydramin HCl ini harus dibuat formulasi yang
lengkapnya terlebih dahulu yaitu dengan penambahan sakarosa sebagai
pemanis dan meningkatkan viskositas, propilparaben (nipasol) sebagai
pengawet dan propylenglicol sebagai pelarutnya, sorbitol sebagai wetting
agent dan anti cap locking, menthol sebagai flavoring agent dan etanol
sebagai pelarutnya.
DAFTAR PUSTAKA
RI.Jakarta
Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV .Departemen Kesehatan
RI.Jakarta
Ansel, Howard.1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV.Jakarta :
Universitas Indonesia