Anda di halaman 1dari 9

UNSUR HARA TANAMAN

Selama pertumbuhan dan perkembangan dari mulai berkecambah sampai kemudian


menhasilkan buah atau bahagian lainnya yang dipanen, Tanaman membutuhkan unsur hara atau
zat makanan tanaman (plant nutrients).
Yang dimaksud dengan unsur-unsur hara tanaman adalah unsur-unsur kimia tertentu yang
dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang normal. Tidak tersedianya unsur hara bagi
tanaman akan menyebabkan pertumbuhannya terganggu, tampaknya gejala-gejala kekurangan
(defisiensi) dan menurunnya produksi.
1. Jenis-jenis Unsur Hara Tanaman
Setiap tanaman yang diketahui memerlukan paling sedikit 16 unsur hara penting atau unsur hara
esensiil untuk pertumbuhannya yang normal dan sehat.
Unsur-unsur hara esensiil digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu;
a. Unsur hara makro atau unsur hara primer (major), yaitu unsur-unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relative besar, seperti: N (Nitrogen), P
(Fospor) dan K (Kalium);
b. Unsur hara sekunder, yaitu unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah yang relative cukup besar, seperti: Ca (Kalsium), Mg (Magnesium) dan S
(Belerang);
c. Unsur hara mikro atau unsur hara tersier (minor), yaitu unsur-unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relative sangat kecil, seperti: Cl (Khlor), Fe
(Besi), Mn (mangan), Cu (Tembaga), Zn (Seng), B (Borium) dan Mo (Molibdenium).
Diketahui pula bahwa beberapa jenis tanaman tingkat rendah seperti Rhizobia, ganggang
masih membutuhkan beberapa unsur hara lainnya seperti: Va (Vanadium), Co (Cobalt), dan Si
(Silikon), sedangkan tanaman bit masih membutuhkan unsur Na (Natrium).
Ketiga belas unsur hara yang tersebut diatas diambil tanaman dari dalam tanah. Sedangkan tiga
unsur hara lainnya yaitu C (Karbon), H (Hidrogen) dan O (oksigen) diambil dari udara dalam
bentuk CO2 dan dari dalam tanah dalam bentuk H2O (Air).

2. Sumber Unsur Hara


Unsur-unsur hara tanaman yang diambil dari dalam tanah umumnya berasal dari senyawasenyawa yang ada didalam tanah, baik senyawa anorganik maupun organic.
Sumber-sumber unsur hara dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Nitrogen (N) : Sumber N adalah bahan organic sisa tumbuhan dan hewan, serta hasil
fiksasi N bebas dari udara oleh bakteri-bakteri Rhizobium yang terdapat dalam bintil akar
tanaman kacang-kacangan (leguminosae). N diambil oleh tanaman dalam bentuk ion
NH4+ atau NO3b. Fosfor (P): Sumber P dalam tanah adalah bahan organic dan mineral (batuan) fosfat,
seperti apatit dan kalsium-fosfat (Ca3 (PO4)2). Batuan fosfat yang menjadi sumber posfat
alam di Indonesia terdapat di pulau Jawa, dan dibedakan sebagai fosfat gua, fosfat sinter
dan fosfat pulau karang. Christmas Island di Samudra Hindia adalah penghasil fosfat
alam terbesar di dunia. P diambil oleh tanaman dalam bentuk ion HPO42- atau H2PO4
c. Kalium (K) : Sumber K dalam tanah adalah mineral ortoklas (K AlSi3O8), leucit (K Al
(Si O3)2), muskovit (KH2 Al3 (SiO4)3) dan biotit (HK)2(MgFe)2(AlFe)2 Si4O12. K
diambil oleh tanaman dalam bentuk ion K+.
d. Kalsium (Ca): Sumber Ca dalam tanah adalah mineral augit, hiperstin, hornblende dan
kalsit (CaCO3). Kalsium diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Ca2+.
e. Magnesium (Mg) : Sumber Mg dalam tanah adalah mineral-mineral amfibol (Ca (Mg
Fe)2 Si4O12), biotit, chlorit dan dolomit (CaCO3 MgCO3). Magnesium diambil oleh
tanaman dalam bentuk ion Mg2+.
f. Belerang (S) : Sumber S dalam tanah adalah mineral gips (CaSO4), barit (BaSO4) dan
pirit (FeS2). Belerang diambil oleh tanaman dalam bentuk ion SO42-.
g. Chlor (Cl) : Sumber Cl dalam tanah terutama mineral halit (NaCl) dan silvit (KCl).
Chlor diambil oleh tanaman dalam bentuk Clh. Besi (Fe) : Sumber Fe dalam tanah adalah mineral hematite (Fe2O3), magnetit dan
limonit. Fe diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Fe2+
i. Mangan (Mn) : Sumber Mn dalam tanah adalah mineral pirolusit (MnO2) dan manganit
(MnO(OH)) serta braunit (MnSiO2). Mn diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Mn2+

j. Tembaga (Cu) dan Seng (Zn)

: Sumber Cu dan Zn dalam tanah terutama adalah

mineral-mineral sekunder. Cu diambil oleh tanaman dalam bentuk Cu2+ dan Zn dalam
bentuk Zn2+
k. Borium (B) : Sumber B dalam tanah diantaranya mineral termalin dan borat. B diambil
oleh tanaman dalam bentuk BO32-, HBO32-, H2BO3- dan B4O72-.
l. Molibdenium (Mo) : Sumber Mo dalam tanah adalah batuan granit. Mo diambil oleh
tanaman dalam bentuk ion molibdat (M0O42-).

3. Peranan Unsur-unsur Hara


Telah disebutkan dimuka bahwa untuk pertumbuhan yang normal, tanaman memerlukan 16
unsur hara esensiil.
Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dalam pertumbuhan tanaman dapat diuraikan secara
ringkas seperti dibawah ini.
Nitrogen, peranannya adalah :
a. Merangsang pertumbuhan vegetatif yaitu menambah tinggi tanaman dan merangsang
tumbuhnya anakan,
b. Membuat tanaman menjadi lebih hijau karena banyak mengandung butir-butir hijau daun
yang penting dalam fotosintesa.
c. Merupakan bahan penyusun khlorofil daun, proteina, dan lemak. Tetapi bila diberikan N
terlalu banyak ke dalam tanah dapat menhambat pembungaan dan pembuahan.
Fosfor, peranannya adalah :
a. Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan system perakaran yang baik dari benih dan
tanaman muda,
b. Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah,
c. Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah atau biji.
d. Sebagai bahan penyusun inti sel, lemak dan proteina.
Kalium, peranannya adalah :
a. Memperlancar fotosintesa,
b. Membantu pembentukan proteina dan karbohidrat,
c. Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman,
d. Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman,

e. Meninggikan kualitas hasil yang berupa bunga dan buah (rasa dan warnanya),
f. Meningkatkan resistensi tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan,
g. Pada tanaman, unsur K terkumpul pada titik tumbuh dan berperan mempercepat
pertumbuhan jaringan meristimatik.
Magnesium, peranannya adalah :
a. Merupakan bahan penyusun khlorofil,
b. Mengaktifkan enzim yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat,
c. Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak.
Kalsium, peranannya adalah :
a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
b. Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman,
c. Merangsang pembentukan biji-bijian.
Belerang, peranannya adalah :
a. Sebagai penyusun utama ion sulfat,
b. Menambah kandungan protein dan vitamin,
c. Membantu pembentukan bintil-bintil akar pada tanaman kacangan (leguminosae),
d. Membantu pembentukan butir-butir hijau daun sehingga warna daun menjadi
lebih hijau.

Chlor, peranannya adalah :


a. Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman, seperti kapas, gandum, kentang, kubis,
wortel dan tomat. Tetapi pada tembakau berakibat menurunkan kualitas, yaitu
menjadi rendahnya daya baker.
Besi, peranannya adalah :
a. Terutama sangat penting pada pembentukan khlorofil.
Mangan, peranannya adalah :
a. Penting dalam menyusun khlorofil,
b. Membantu proses fotosintesa,
c. Merangsang perkecambahan biji,
d. Merangsang pemasakan buah.

Tembaga dan Seng, peranannya adalah :


a. Penting dalam pengaturan system enzim tanaman dan dalam pembentukan khlorofil.
Kedua unsur hara ini sanagat diperlukan pada tanah alkalis dan tanah organic.
Borium, peranannya adalah :
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil sayur-sayuran dan buah-buahan,
c. Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman leguminosae,
d. Sangat diperlukan pada tanah-tanah organic.
Molibdenium, peranannya adalah :
a. Penting dalam proses fiksasi N,
b. Sangat penting untuk tanaman leguminosae, jeruk, dan sayur-sayuran.

4. Gejala-gejala Kekurangan Unsur Hara


Seperti telah diuraikan di muka, tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan
mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Jika
terjadi kekurangan salah satu unsur, maka fungsi tersebut akan terganggu pula.
Bila salah satu atau beberapa unsur hara tidak berada dalam jumlah yang cukup atau
salah satu unsur berlebihan sedangkan lainnya sangat kurang, maka tanaman akan menunjukkan
gejala-gejala kekurangan unsur hara.
Gejala-gejala kekurangan unsur hara cepat atau lambat akan terlihat pada bagian-bagian
tanaman seperti pada daun, cabang, batang, bunga, buah atau bahkan pada seluruh bagian
tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali menunjukkan tanda-tanda kekurangan dan ada pula
yang lambat.Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian-bagian tanaman yang
melakukan kegiatan fisiologi terbesar yaitu pada bagian diatas tanah terutama pada daundaunnya, misalnya terjadi perubahan warna, kematian jaringan, timbulnya bentuk-bentuk yang
tidak normal, dan sebagainya.
Pengamatan gejala-gejala kekurangan hara dalam prakteknya tidak mudah dikenali sebab
seringkali kabur dengan adanya gejala-gejala gangguan hama atau penyakit. Pengamatan dengan
membuat foto berwarna atau slide akan sangat membantu dalam mengenal gejala-gejala
kekurangan unsur hara tanaman.
Bila tidak ada factor-factor lain yang mempengaruhi, gejala-gejala atau tanda-tanda kekurangan
unsur hara pada tanaman dapat diuraikan secara singkat seperti dibawah ini.

Kekurangan Nitrogen (N)


a. Daun menjadi hijau kekuningan sampai menguning seluruhnya,
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil,
c. Daun tua warnanya kekuningan, dan pada tanaman padi-padian warnanya kekuningan
ini dimulaidari ujung terus menjalar kebawah melalui tulang tengah daun. Pada
keadaan kekurangan N yang parah, daun menjadi kering mulai dari bagian bawah
terus kebagian atas.
Kekurangan Fosfor (P)
a. Keadaan perakaran tanaman sangat kurang dan tidak berkembang,
b. Dalam keadaan kekurangan P yang parah, daun, cabang, dan batang berwarna ungu,
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot.
d. Pada

jagung

batangnya

menjadi

lemah,

sedangkan

pada

padi-padian

lainnya,beranaknya kurang.
Kekurangan Kalium (K)
a. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil,
b. Daun sebelah bawah seperti terbakar pada tepid an ujungnya, kemudian berjatuhan
sebelum waktunya,
c. Tanaman mudah patah dan rebah,
d. Daun mula-mula mengkerut dan mengkilap, selanjutnya pada bagian ujung dan tepi
daun mulai terlihat warna kekuning-kuningan yang menjalar diantara tulang daun.
Kemudian tampak bercak-bercak merah coklat dan akhirnya daun mati,
e. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur, sedangkan pada padi-padian akan
mempunyai batang yang lemas dan pendek.
Kekurangan Kalsium (Ca)
a. Daun-daun muda dan ujung-ujung dari titik tumbuh keriput dan akhirnya mongering.
Daun-daun yang lebih tua nampak berkeriput,
b. Kecuali perubahan warna, tenunan-tenunan daun di beberapa tempat mati. Kuncupkuncup yang tumbuh kembali akan mati,
c. Pada umumnya tanaman menjadi lemah.
Kekurangan Magnesium (Mg)

a. Warna hijau tua dari daun-daun tua (dari bagian bawah terus ke atas) menghilang.
Warna daun tua berubah menjadi kuning dan bercak-bercak merah coklat, sedangkan
tulang dan sirip daun biasanya tetap hijau,
b. Batang menjadi kurus dan terdapat garis-garis berwarna hijau kekuningan, kuning
muda atau putih pada seluruh permukaan daun,
c. Pembakaran oleh sinar matahari mudah terjadi karena daun tidak mempunyai lapisan
lilin,
d. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang.
Kekurangan Belerang (S)
a. Daun berwarna hijau keuning-kuningan, pertumbuhannya tehambat dan kerdil,
b. Batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil,
c. Jumlah anakan terbatas
d. Pada tanaman tebu, menyebabkan rendemen gula rendah.
b. Kekurangan Besi (Fe)
a. Timbul warna kekuningan pada daun, terutama pada daun-daun muda. Tulang
daun yang berwarna hijau berubah menjadi kuning kemudian putih,
b. Pertumbuhan tanaman terhenti, daun gugur, dan akhirnya mati mulai dari pucuk
(die back).
Kekurangan Chlor (Cl)
a. Pertumbuhan tidak normal (pada tanaman gandum dan kapas),
b. Pada tanaman sayuran dan pada buah tomat timbul warna tembaga,
c. Pada percobaan kultur jaringan, keurangan Cl menekan pertumbuhan akar.
Kekurangan Mangan (Mn)
a. Warna daun muda berubah dan dibeberapa tempat jaringan daun mati,
b. Pertumbuhan kerdil terutama pada sayuran (tomat dan kentang), tembakau, jeruk, dan
kedelai. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian
patah,
c. Pembentukan biji kurang baik.
Kekurangan Tembaga (Cu)
a. Kekurangan Cu biasanya dijumpai pada tanah-tanah organosol.

a. Pada tanaman jagung, daun-daun yang termuda berwarna kuning dan


pertumbuhannya tertekan. Bila kekurangannya makin parah, daun yang muda
menjadi pucat sedangkan daun yang tua mati,
b. Pada banyak tanaman sayuran kekurangan Cu memperlihatkan tanda layu, timbul
bercak-bercak hijau kebiruan, menjadi khlorotik, mengeriting dan bunga-bunga
tidak terbentuk,
c. Pada jeruk, kekurangan Cu menyebabkan daun berwarna hijau gelap, berukuran
lebih besar dan timbul mati pucuk (die back). Ranting berwarna coklat dan mati.
Buah kecil berwarna kecoklatan.
Kekurangan Seng (Zn)
a. Ditemukan pada berbagai tanaman antara lain jagung, sorghum, jeruk, polongpolongan, kapas dan berbagai sayuran,
b. Gejala pertama terlihat pada daun yang muda. Dimulai dengan adanya khlorosis
diantara tulang-tulangdaun diikutidengan berkurangnyalaju pertumbuhan tunas,
c. Pada tanaman padi : adanya pemutihan (white bud) dibagian tengah daun ; pada
kekurangan yang parah, daun tidak mau terbuka,
d. Pada kacang-kacangan : jaringan diantara urat-urat daun menguning dan hanya uraturat daun yang tetap hijau,
e. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
Kekurangan Borium (B)
Menimbulkan berbagai penyakit fisiologi pada berbagai jenis tanaman.
a. Umbi-umbian : Pertumbuhan kerdil, jaringan-jaringan dalam dari akar pecah dan
memberikan warna hitam yang dinamakan hati coklat atau hitam (Brown atau Black
heart), seperti terlihat pada bit gula,
b. Sayuran daun, seperti bayam, selada : pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan
berwarna kehitam-hitaman. Anak daun berbecak-becak coklat.
c. Jagung : biji tidak dapat tumbuh (terbentuk) pada tongkolnya.
Kekurangan Molibdenium (Mo)
a. Timbul gejala khlorosis diantara tulang daun. Pada tanaman polong-polongan,
daun-daun biasanya menjadi kuning pucat dan pertumbuhannya tertekan.

Kekurangan Mo menggangu fiksasi N, assimilasi nitrogen dan reduksi nitrat, yang


berarti mengganggu sintesa asam amino, dan protein.
b. Pada tanaman sayuran, pertumbuhan tidak normal, daun berkeriput dan
mongering.

Anda mungkin juga menyukai