Hidrolisa Pati Edit1
Hidrolisa Pati Edit1
Latar Belakang
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, selama ini kebutuhan gula
dipenuhi oleh industri dula (penggiling tebu). Industri kecil seperti gula merah dan gula aren. Gula
dapat berupa glukosa, sukrosa, fraktosa, sakrosa dll. Glukosa dapat digunakan sebagai pemanis
dalam makanan, minuman, es krim dll.
Glukosa dapat dibuat dengan jalan fermentasi dan hidrolisa. Pada reaksi hidrolisa
biasanya dilakukan dengan menggunakan katalisator asam seperti HCl(asam sulfat). Bahan yang
digunakan untuk proses hidrolisis adalah pati. Di indonesia banyak dijumpai tanaman yang
menghasilkan pati. Tanaman-tanaman itu seperti seperti padi, jagung, ketela pohon, umbi-umbian,
aren dan sebagainya.
Tujuan Percobaan
1.
2.
Landasan Teori
Hidrolisa merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil (-OH) oleh suatu senyawa. Gugus
OH dapat diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis dapat digolongkan menjadi hidrolisis murni,
hidrolisis katalis asam, hidrolisis katalis basa, hidrolisis gabungan alkali dengan air dan hidrolisis
dengan katalis enzim. Sedangkan berdaasarkan fase reaksi yang terjadi diklasifikasikan menjadi
hidrolisis fase cair dan hidrolisis fase uap.
Hidrolisis pati terjadi antara suatu reaktan pati dengan reaktan air. Reaksi ini adalah orde
satu, karena reaktan air yang dibuat berlebih, sehingga perubahan reaktan dapat diabaikan. Reaksi
hidrolisis pati dapat dilakukan menggunakan katalisator H+ yang dapat diambil dari asam. Reaksi
yang terjadi pada hidrolisis pati adalah sebagai berikut :
(C6H10O5)X
H2O
( x + 1 ) C6H12O6
k. C pati. C air
...(1)
karena volume air cukup besar, maka dapat dianggap konsentrasi air selama perubahan reaksi
sama dengan k, dengan besarnya k :
k
k . Cair
...(2)
sehingga persamaan 1 dapat ditulis sebagai berikut -r A = k. C pati dari persamaan kecepatan reaksi
ini, reaksi hidroisis merupakan reaksi orde satu. Jika harga r A = -dCA/dt maka persamaan 2
menjadi :
d C A
=k ' C A
dt
...(3)
Apabila CA = CA0 (1-xA) dan diselesaikan dengan integral dan batas kondisi t 1, CA0 dan t2 : CA akan
diperoleh persamaan :
CA
t1
dC
dt A = k ' dt
C
t
AO
ln
ln
C A0
=k ( t 2t 1 )
CA
1
=k ' ( t 2t 1 )
1x
(
A)
...(4)
Y =ln
1
( 1x A )
dan x = t2.
Katalisator
Hampir sama semua reaksi hidrolisa membutuhkan katalisator untuk
mempercepat jalannya reaksi. Katalisator yang dipakai dapat berupa enzim atau asam
karena kinerjanya lebih cepat. Asam yang dipakai beraneka jenisnya mulai dari HCl
(Agra dkk, 1973; Stout & Rydberg Jr, 1939), H2SO4 sampai HNO3. Yang mempengaruhi
kecapatan reaksi adalah konsentrasi ion H+, bukan jenis asamnya. Meskipun demikian,
didalam industri umumnya diakai asam klorida (HCl).
Pemilihan ini didasarkan atas sifat garam yang terbentuk pada penetralan tidak
menimbulkan gangguan apa-apa selain rasa asin jika konsentrasinya tinggi. Oleh karena
itu, konsentrasi asam dalam air penghidrolisa ditekan sekecil mungkin. Umumnya
dipergunakan larutan asam yang mempunya konsentrasi asam yang lebih tinggi daripada
pembuatan sirup. Hidrolisa pada tekanan 1 atm memerlukan asam yang jauh lebih pekat.
dicapai dalam waktu 40 menit (Agra dkk, 1973). Hidrolisis pati gandum dan jagung
dengan katalisator H2SO4 memerlukan suhu 1600C. Karena panas reaksi mendekati nol
dan reaksi berjalan dalam fase cair maka suhu dan tekanan tidak banyak mempengaruhi
keseimbangan.
3
Pencampuran (pengadukan)
Supaya zat pereaksi dapat saling bertumbukan dengan sebaik-baiknya perlu
adanya pencampuran. Untuk proses Batch, hal ini dapat dicapai dengan bantuan
pengaduk atau alat pengocok (Agra dkk, 1973). Apabila prosesnya berupa proses alir
(kontinyu), maka pecampuran dilakukan dengan cara mengatur aliran didalam reaktor
supaya terbentuk olakan.
Pelaksanaan Percobaan
Bahan dan Alat yang digunakan
a
Bahan
Glukosa
Tepung tapioka
NaOH
Alat
Gelas ukur
Termometer
Erlenmeyer
HCl/H2SO4
Indikator MB
Fehling A dan B
Aquades
6
5
7
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
Waterbatch
Labu leher tiga
Termometer
Pendingin balik
Klem
Statif
Menghitung
HCl/
H2SO4
Timbang
berat
picnometer
kosong
(m1),
masukkan
HCl/H2SO4
kedalam
picnometer
diketahui
Prosedur percobaan
1
densitas
yang
telah
volumenya
(v),
Persiapan awal
a Menghitung densitas pati
Ke dalam 5 ml aquades
HCl/ H 2 SO 4=
penambahan volume.
m
pati= pati
v
m 2m1
v
aquades.
Penentuan kadar pati awal
+ 15 ml glukosa standar,
dilakukan
proses
dalam
titrasi
keadaan
Hidrolisa pati
HCl/ H2SO4 , aquadest , pati
variabel
Volume
yang
labu
leher
titrasi
Pada
saat
dititrasi
dengan
titran
diperlukan,
(F)
proses
dilakukan
dalam
keadaan
dimasukkan
tiga.Dipanaskan.
suhu
operasi
tercapai,(misal 95 C) anggap
sebagai
dalam
t0
diambil
sampel
larutan+5 ml Fehling A + 5 ml
normalitas
sesuai
fehling B + 5 ml glukosa
variabel,kemudian dimasukkan
sampai
dipanaskan hingga 95
mendidih.
Lalu
C,
larutan
dengan
didinginkan,
diencerkan
dengan
aquades
sehingga
glukosa
berubah
standard
warna
NaOH(PH
diambil
7).Larutan
ml
diencerkan
keadaan
ml.Ke
erlenmeyer
dimasukkan 5 ml larutan+5 ml
Fehling A + 5 ml fehling B + 5
20
Lalu
dalam
ditambahkan
indikator
tetes
MB.Kemudian
sehingga
berubah
mendidih
menit.(t0=menit
diatas
ke-0
ke-20)
Rumus penentuan kadar pati
awal=
x p 0=
( FM ) x N glukosa
W
W HCl= HCl x V HCl
Dimana :
Menghitung
kebutuhan
HCl/
H2SO4
V HCl =
x p=
( FM ) x N glukosa
100
x 0,9
5
Prosedur titrasi
5 ml fehling A + 5 ml fehling B + 15 ml
glukosa standar
Dimana :
kadar HCl =
0,25 untuk 25%
0,37 untuk 37%
grek HCl
=1
kadar H2SO4 =
0,98 untuk 98%
grek H2SO4
=2
x p x W pati
suspensi =
W pati +W HCl +W air
Dimana :