Anda di halaman 1dari 3

Rhaka Drastha Aditya Putra/1306368091/Group 17

FENOMENA DAN PENGARUH SENSITASI PADA STAINLESS STEEL


SERTA CARA CARA PENCEGAHANYA
Stainless steel merupakan logam yang paling sering digunakan dalam
material pabrikasi industri saat ini ,karena ketahanannya terhadap korosi
disebabkan adanya pelindung (protective layer) . Korosi sendiri merupakan salah
satu aspek pertimbangan penting dalam pemilihan bahan alat-alat material
pabrikasi. Namun apabila protective layer hilang, maka stainless steel pun dapat
mengalami korosi yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
sensitisasi.

Figure 2: Chromium depletion at


the grain boundaries or
sensitization

Figure 2: Intergranular corrosion


grain boundary attack and
dropped grains

Sensitisasi adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam stainless steel


tepatnya adalah austenitic stainless steel ketika stainless steel dipanaskan antara
suhu 425-815C. Sehingga dalam hal ini yang akan terjadi adalah korosi
intergranular. Korosi ini disebabkan ketika stainless steel berada pada temperatur
425-815oC ,atau ketika di panaskan dan dibiarkan dingin secara perlahann
(equilibrium cooling) maka karbon akan menarik unsur kromium yang ada dan
akan membentuk kromium karbida pada daerah batas butir ,sehingga kromium
karbida akan terkonsentrasi pada batas butir dan akan menyebabkan sedikitnya
kromium yang tersisa pada daerah tengah butir akan membuat resistansi terhadap
korosi dari lapisan pasif (protective passive film) akan berkurang secara drastis.
Batas butir akan menjadi anodik dan butirnya sendiri akan menjadi lebih katodik,
sehingga batas butir akan lebih mudah terkorosi.

Laboratorium Metalurgi Fisik DTMM FT UI

Rhaka Drastha Aditya Putra/1306368091/Group 17

Secara umum stainless steel dengan kadar karbon < 1 % relative tahan
terhadap korosi ini. Karena karbon yang menarik krom juga sedikit sehingga
masih banyak terdapat lapisan pasif (protective passive film) pada butir, biasanya
fenomena sensitasi terjadi saat pengerjaan pengelasan pada stainless steel.
Cara pencegahan dari fenomena sensitisasi adalah dengan :
Mengurangi konsentrasi karbon : dengan mengurangi konsentrasi karbon
maka kemungkinan karbon yang dapat menarik kromium ke batas butir menjadi
lebih sedikit sehingga lapisan pasif pada stainless steel masih banyak terbentuk
pada butir dan menyebabkan resistansi terhadap korosi masih tinggi. Kadar
karbon maksimal yang mampu mencegah terjadinya resistansi sebesar 0.03%
Solution heat treatment (perlakuan panas dengan menggunakan larutan) :
adanya pemanasan hingga temperatur diatas 900-1038oC yang akan di ikuti
dengan proses pendinginan secara cepat (quenching). Selama proses pemanasan
karbida krom akan larut dan pembentukan kembali karbida tidak akan terjaddi
karena karbon tidak sempat membentuk karbida krom proses ini juga biasa
dikenal dengan Post weld Heat Treatment karena dilakukan pemanasan setelah
dilakukan pengelasan
Penambahan elemen pembentuk karbida : Pembentukan kromium karbida
dapat dihindari dengan elemen penstabil yang memiliki afinitas elektron yang
lebih besar dibandingkan dengan kromium,sehingga jumlah karbon pembentuk
kromium akan lebih sedikit karena telah terikat oleh elemen elemen pengikat
tersebut,beberapa contoh dari elemen elemen pesntabil adalah Titanium (Ti)
,Niobium (Ni) , Tantalum(Ta) dan Zirkonium (Zr).

Laboratorium Metalurgi Fisik DTMM FT UI

Rhaka Drastha Aditya Putra/1306368091/Group 17

Reference :
Intergranular Corrosion Retrevied from http://www.ssina.com/corrosion/igc.html
Sensitization Retrevied from
http://www.corrosionpedia.com/definition/1334/sensitization-stainless-steel
Stainless Sales Corporation.(2013).Sensitization of Stainless Steel.Retrevied from
http://www.stainlesssales.com/sensitization-of-stainless-steel.html
Sensitisation

of

Austenitic

Stainless

Steels

Retrevied

http://australwright.com.au/sensitisation-of-austenitic-stainless-steels/

Laboratorium Metalurgi Fisik DTMM FT UI

from

Anda mungkin juga menyukai