Report abuse
Transcript of Membangun Masyarakat Professional Berbasis Akhlakul Karimah
Membangun Masyarakat Professional Berbasis Akhlakul Karimah Pengertian
Akhlak Karakteristik Akhlak dan Etika Islam Faktor Pembentuk Akhlak Manusia
Kelompok: Akhlak merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, yang
memiliki arti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
Akhlak sebenarnya merupakan sifat dasar manusia yang telah ada pada diri
manusia sejak ketika dia lahir dan akan terus melekat pada jiwa manusia
untuk mendorongnya melakukan tindakan-tindakan yang tidak melalui
pertimbangan fikiran terlebih dahulu.
Jika sifat hatinya baik, maka yang muncul adalah akhlak yang baik (al-akhlaq
al-karimah) dan sebaliknya jika sifat hatinya tidak baik maka akan muncul
akhlak yang buruk dalam perilakunya (al-akhlaq al-mazmumah). Hamzah
Yaqub (1996: 11) memberikan karakteristik etika Islam sebagai berikut:
Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang
baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik
buruknya perbuatan, didasarkan kepada ajaran Allah SWT.
Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan
Faktor Internal, yakni sifat-sifat bawaan atau yang dibawa sejak lahir
2. Keturunan
Manusia mendapatkan warisan fisik dan mental, mulai dari sifat-sifat umum
sampai sifat-sifat khusus seperti sifat kemanusiaan, akal pikiran, perasaan,
maupun kekhasan lain yang berupa identitas (lahiriyah) seperti warna kulit,
dll. Dalam hubungan ini dikemukakan dalam Al-Quran Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, dan kami menjadikan kalian beberapa bangsa dan suku-suku
bangsa, supaya kalian saling mengenal satu sama lain. (surah 49: 13)
Salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusia adalah
kemauan keras (Azam) yang menggerakkan manusia untuk berbuat dengan
sungguh-sungguh. Karena sifat ini telah dianjurkan oleh Allah SWT yang
terdapat dalam Al-Quran Hendaklah engkau tabah seperti ketabahan Rasulrasul yang memiliki kehendak yang keras (azam). (surah 42: 35).
a. Lingkungan alam
b. Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya
manusia harus bergaul. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Katakanlah, setiap
orang dapat bekerja menurut keadaannya, dan tuhanmu itu lebih tahu bagi
siapa yang menempuh jalan yang lebih betul. (surah 17: 84). Manusia
sebagai pelaku akhlak berhuhubungan juga dengan faktor-faktor
kemanusiaan, karena hal tersebut menentukan kesanggupan manusia dalam
menjalankan amal kebaikan berdasar akhlak tersebut. Aktualisasi Akhlak
Dalam Kehidupan Dalam pandangan Islam, Akhlak merupakan cermin dari
apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan
dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan
dalam perilaku nyata sehari-hari.
Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya
adalah akumulasi dari aqidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri
seseorang.
Menurut obyek atau sasarannya, akhlak dibagi menjadi 3 bagian yaitu akhlak
terhadap Allah, akhlak kepada manusia dan akhlak kepada lingkungan.
Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan
inti ibadah, karena hal tersebut merupakan pengakuan atas keterbatasan dan
ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan kemahakuasaan Allah atas
segala sesuatu.
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan. Tawakal
merupakan tahapan yang dilakukan sesudah kita melakukan ikhtiar atau
usaha. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Dan kepunyaan Allah-lah
segala rahasia langit dan bumi, dan kepada-Nyalah dikembalikan segala
urusan. Oleh karena itu sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan
sekali-kali Tuhanmu tidak akan melupakan apa yang kamu kerjakan. (surah
11: 123)
Tawaduk kepada Allah, adalah sikap rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Mahakuasa, karena
manusia diciptakan dari bahan yang hina nilainya, yaitu tanah. 2. Akhlak
kepada diri sendiri
Ridha, menurut bahasa artinya rela atau menerima segala sesuatu yang
terjadi dengan perasaan senang hati. Orang yang ridha menyadari bahwa
segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak Allah SWT.
Adil, menurut bahasa adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya atau dapat
juga berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, seimbang atau
memposisikan diri untuk menyamakan antara hak dan kewajiban. Allah SWT
memerintahkan kepada Hamba-Nya yang beriman supaya dapat berlaku adil.
Syukur, adalah sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak
bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam ucapan dan perbuatan.
Syukur dalam ucapan maupun lisan dapat diwujudkan dalam bentuk ucapan
hamdalah, sedangkan syukur dengan ucapan dapat dilakukan dengan
menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan seharusnya.
Akhlak kepada orang tua adalah berbuat baik kepada keduanya (birrul
walidain) dengan ucapan dan perbuatan. Allah memerintahkan manusia
untuk berbakti kepada kedua orang tua kita dengan cara mengajak manusia
untuk menghayati pengorbanan yang diberikan ibu ketika mengandung,
melahirkan, merawat dan mendidik anaknya 3. Akhlak kepada orang tua