SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV
A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menetapkan kadar campuran asetosal
dan asam salisilat secara spektrofotometri UV
B. Landasan Teori
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma
atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat
yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk
menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu
berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya,
sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar.
Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorpsi atomic (Harjadi,
1990).
Pengukuran absorbans dengan menggunakan spektrofotometer UV dapat
digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Panjang gelombang serapan
merupakan perbedaan ukuran tingkat-tingkat energi dari elektron yang tereksitasi.
Oleh karena itu, puncak absorpsi (maks) dapat dihubungkan dengan jenis-jenis
ikatan yang ada dalam spesies. Daerah panjang gelombang untuk UV hampa
Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan
dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas
untuk komponen yang berbeda ( Mathias, 2005 ).
Asam salisilat memiliki rumus molekul C 6H4COOHOH berbentuk kristal
kecil berwarna merah muda terang hingga kecoklatan yang memiliki berat
molekul sebesar 138,123 g/mol dengan titik leleh sebesar 156 oC dan densitas pada
25oC sebesar 1,443 g/mL. Asam salisilat memiliki gugus polar dan gugus
nonpolar. Gugus polarnya adalah gugus OH dan gugus nonpolarnya adalah
gugus cincin benzennya. Dari rumus struktur ini dapat dilihat bahwa asam salisilat
larut pada sebagian pelarut polar dan sebagian pada pelarut non polar, tetapi sukar
larut dengan sempurna pada pelarut polar saja atau pelarut nonpolar saja karena
memiliki gugus polar dan nonpolar sekaligus dalam satu gugus. (Hayun, 2006).
2.
3.
:
: Cairan jernih, tidak berwrna, tidak berasa, dan
tidak berbau
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: pelarut
Asam salisilat (FI Ed. III)
Nama resmi
: ACIDUM SALICYLUM
Nama lain
: Asam salisilat
BM
: 138,12
Rumus molekul
: C7H6O3
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
baik.
: Sebagai sampel.
Kelarutan
: AETHONOLUM
Nama lain
: Etanol
Rumus molekul
: CHCl3
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
D. Prosedur Kerja
tera
Diukur absorbansinya
Larutan blanko
Etanol-
Larutan blanko
E. Hasil Pengamatan
a. Panjang gelombang larutan standar
ABS
3 .0
2 .5
2 .0
1 .5
1 .0
0 .5
0 .0
-0 .5
%
0 .0
0 .1
0 .2
0 .3
0 .4
0 .5
0 .6
0 .7
0 .8
0 .9
1 .0
1 .1
1 .2
1 .3
1 .4
1 .5
S td . C a l. P a ra m e te rs
K 1:
1 .3 1 5 2
K 0:
1 .6 5 7 1
R:
0 .8 8 5 7
R 2:
0 .7 8 4 5
Nama Larutan
Panjang
Panjang
gelomban
gelomban
g (278
g
(308 nm)
Larutan asetosal
nm)
1,214
2
3
Larutan salisilat
Larutan sampel
1,23
1,56
1,679
1,69
1,906
Konsentras
Absorbans
i (%)
i (nm)
-0.465
-0,459
-0,345
1
1,1
1,2
C. Analisis data
gr
1
x
mr 1000
0,2
180
0,2
18
1
0,1
= 0,01 mg/mL
Konsentrasi larutan asam salisilat
gr
1
x
mr 1000
0,2
1
138,12 x 0,1
0,2
13,81
= 0,014 mg/mL
Pengenceran
o Asetosal
M1 x V1 = M2 x V2
0,01 . 10 = M2 . 100
M2
= 0,001 M
o Asam salisilat
M1 x V1 = M2 x V2
0,14 . 10 = M2 . 100
M2
= 0,0014 M
Absortivitas molar ()
Asetosal
278= 1,256
308= 1,655
asam salisilat
278= 1,062
308= 1,036
A = .b.C
-
Asetosal 278
- asetosal 308
A = .b.C
1,256 = .1 (0,01)
1,256
= 0,01
A = .b.C
1,655 = .1 (0,01)
1,655
= 0,01
= 125,6
= 165,5
A = .b.C
1,062 = .1 (0,014)
1,062
= 0,014
A = .b.C
1,036 = .1 (0,014)
1,036
= 0,014
= 75,85
= 74
A278 = asetosal 278 x basetosal 278 x Casetosal + asam salisilat278 x basam salisilat278 x Casam salisilat
A278 = 125,6 . 1 . Casetosal + 75,85 . 1 . Casam salisilat
A278 = 125,6 Casetosal + 75,85 Casam salisilat .. (1)
A308 = asetosal308 x basetosaal308 x Casetosal + asam salisilat308 x basam salisilat308 x Casam salisilat
A308 = 165,5 . 1 Casetosal + 74 . 1 Casam salisilat
A308 = 165,5 Casetosal + 74 Casam salisilat . (2)
Misal Casetosal = x , Casam salisilat = y
A278 = 125,6x + 75,85y (3)
A308 = 165,5x + 74y . (4)
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah didapatkan kadar
Asetosal 278 dan asetosal 308 adalah 125,6 dan 165,5 sedangkan pada Asam
salisilat 278 dan asam salisilat 308 adalah 75,85 dan 74.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, ira. 2006. Metode cepat untuk kuantifikasi teofilin dalam sediaan
farmasi secara spektrofotometri derivatif ultraviolet. jurnal kimia. Vol. 1
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI. Jakarta.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta (Hal.63-65).