Kita sebagai umat muslim diwajibkan mendirikan sholat, karena sholat itu
tiang agama. Sholat itu merupakan penopang yang akan menentukan berdiri atau
tidaknya agama dalam diri masing masing ummat muslim.
Sholat itu sendiri terbagi menjadi dua macam, yang pertama sholat wajib
yakni sholat yang diwajibkan bagi setiap muslim untuk mendirikannya. Yang
kedua sholat sunnah yakni sholat yang hukumnya sunnah. Sholat sunnah pun
dibagi menjadi dua macam yakni sholat sunnah rawatib dan ghairu rawatib. Shalat
sunnah rawatib ialah shalat sunnah yang mengikuti (menyertai) shalat fardhu,
yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Shalat ghairu rawatib ialah
shalat-shalat sunnah yang tidak termasuk di dalam shalat rawatib. Selain itu ada
pula shalat yang tidak disunnahkan, yaitu shalat yang tidak pernah dicontohkan
oleh rasulullah SAW, dengan kata lain tidak ada dalil atau tuntunannnya, tetapi
sering dijumpai prakteknya pada masyarakat umum. Sebagaimana hukumnya
sunnah bila dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak apa-apa. Walau demikian kita
sebagai ummat muslim tentu ingin meningkat amalan ibadah dan ketakwaan kita.
Dengan semakin banyak kita mengerjakan sholat sunnah tanpa melihat itu
dianjurkan atau tidaknya akan menambah amalan kita di hadapan Allah Subhana
Wataala. Dan disini penulis ingin membahas tentang shalat sunnah, macammacam shalat sunnah dan shalat yang tidak disunnahkan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sholat sunnah adalah sholat yang hukumnya sunnah, atau dengan kata
lain shalat sunnah adalah shalat selain shalat fardhu lima waktu (Universitas
Muhammadiyah Palembang, 2014).
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengikuti
(menyertai) shalat fardhu, yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat
fardhu (Universitas Muhammadiyah Palembang, 2014).
Shalat ghairu rawatib adalah shalat-shalat sunnah yang tidak termasuk
di dalam shalat rawatib (Universitas Muhammadiyah Palembang, 2014).
Shalat yang tidak disunnahkan adalah shalat yang tidak pernah
dicontohkan oleh rasulullah SAW, dengan kata lain tidak ada dalil atau
tuntunannnya, tetapi sering dijumpai prakteknya pada masyarakat umum
(Universitas Muhammadiyah Palembang, 2014).
B. Macam-Macam Sholat Sunnah
Adapun yang termasuk shalat sunnah, menurut himpunan putusan
tarjih adalah sebagai berikut:
1. Shalat Sunnah Rawatib
Adapun yang termasuk shalat sunnah rawatib itu sebagaimana
disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW, berikut ini:
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Saya hafal (ingat) dari
Rasulullah SAW, dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat sesudah
zuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya, dan
dua rakaat sebelum subuh (H.R. Bukhari-Muslim).
a. Shalat dua rakaat sebelum subuh
Dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh Nabi, sebagai berikut:
..
.
Artinya: dari Aisyah r.a.. tidak ada shalat sunnah yang
dipentingkan oleh Nabi SAW selain dua rakaat sebelum subuh
(shalat fajar). (H.R. Bukhari-Muslim)
b. Shalat dua rakaat sebelum zuhur
"
Artinya: Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
Seseorang yang berwudhu dan mengerjakan wudhunya
dengan baik dan mengerjakan shalat dua rekaat dengan ikhlas
dan tenang karena Allah, niscaya wajib baginya surga (HR.
Abu Dawud no. 169; Ahmad no 17352; Ibnu Hibban no.
1050).
b. Shalat Antara Adzan Dan Qamat
c. Shalat Tahiyat Masjid
Adalah shalat dua rakaat menghormati masjid,
dilakukan setelah masuk masjid dan sebelum duduk.
Dalam hadis yang diriwayatkanoleh Abu Qatadah r.a.
Rasulullah saw bersabda,
Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka
hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum diaduduk. (HR. AlBukhari no. 537 & Muslim no. 714)
d. Shalat Malam
Sebagaimana firman Allah:
Dan pada sebagian malam hari tahajjudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan tuhanmu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (Q.S. Al-Isra: 79)
e. Shalat Istikharah
Adalah shalat untuk meminta petunjuk yang baik,
seperti untuk memilih satu diantara dua pilihan.
Hadits Bukhari dari Jabir:
:
Artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam
seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat AlQuran. Beliau bersabda, "Apabila kalian bermaksud sesuatu,
maka shalatlah dua raka'at sunnah kemudian berdoalah..."
f. Shalat Dua Hari Raya
Shalat dua hari raya adalah shalat idul fitri dan idul
adha. Dilaksanakan dua rakaat sesudah khutbah, dan tidak ada
shalat sebelum dan sesudahnya. Sebagaimana sabda Nabi saw:
dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi saw shalat hari raya
dua rakaat. Beliau tidak shalat sebelum dan sesudahnya
(H.R. Bukhari-Muslim)
g. Shalat Gerhana
Adalah shalat dan khutbah yang dilaksanakan ketika
terjadi gerhana matahari atau bulan, sebagaimana disebutkan
dalam hadits Nabi saw:
Sesungguhnya matahari dan bulan, keduanya menjadi tanda
dari dalil-dalil adanya Allah dan kekuasaan-Nya. Keduanya
terjadi bukan karena matinya seseorang dan tidak pula karena
hidupnya seseorang. Maka apabila kamu melihat kedua
PENUTUP
Sholat sunnah adalah sholat yang hukumnya sunnah, atau dengan kata lain
shalat sunnah adalah shalat selain shalat fardhu lima waktu. Sholat sunnah terbagi
menjadi dua, yaitu shalat sunnah rawatib dan shalat sunnah ghairu rawatib.
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengikuti (menyertai)
shalat fardhu, yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu, misalnya
shalat dua rakaat sebelum subuh, shalat dua rakaat sebelum zuhur, dsb. Shalat
ghairu rawatib adalah shalat-shalat sunnah yang tidak termasuk di dalam shalat
rawatib, misalnya shalat shalat sesudah wudhu, shalat malam, shalat tahiyatul
masjid, dsb.
Selain itu ada pula shalat yang tidak disunnahkan, seperti shalat nifsu
syaban, shalat taubat, shalat tasbih, dsb. Walau demikian kita sebagai ummat
muslim tentu ingin meningkat amalan ibadah dan ketakwaan kita. Dengan
semakin banyak kita mengerjakan sholat sunnah tanpa melihat itu dianjurkan atau
tidaknya akan menambah amalan kita di hadapan Allah Subhana Wataala.