Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum

2013
Ilmu Tilik, Tingkah Laku
Sulistiawati,SP1
Dan Teknik Pengendalian Hewan

Tanggal

:13 November

Dosen

: Dr. Drh. Erni

Praktikum Vlll
Teknik Handling dan Restraint Pada Hewan laboratorium Pada Ayam dan
kelinci
Kelompok 3
Disusun oleh
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

M. Vidi F
J3P213065
1
Nisrina Nur Syifa J3P113033
Siti Setia Hidiyah W
J3P113020
Siti Nurdiyanti
J3P113002
Sarah Azarisma J3P113032
5
Tio Mulyawarman J3P113023
Verayanti Christina
J3P213052

2
3
4
6
7

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


PROGRAM DIPLOMA INSTITUTE PERTANIAN BOGOR
2013

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... i
Pendahuluan............................................................................................................... 1
Tujuan......................................................................................................................... 1
Metodelogi.................................................................................................................. 2
Hasil dan Pembahasan............................................................................................... 4
Kesimpulan................................................................................................................. 5
Daftar Pustaka............................................................................................................ 6

1
Pendahuluan

Kelinci merupakan hewan yang dapat hidup dalam lingkungan yang


bervariasi ( di padang pasir, daerah tropis, daerah subtropics), namun kelinci
berkembang paling baik pada iklim sedang. Menurut rasnya, kelinci terbagi
menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla,
Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya
adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun
di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon
atau Angora jadi-jadian. Kelinci biasanya digunakan untuk hewan percobaan
tetapi kelinci juga bisa menjadi hewan pedaging
Ayam merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies
ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau
ayam bangkiwa (bankiva fowl). Ayam Pedaging adalah jenis ayam hasil
persilangan antara bangsa ayam cornish dari Inggris dengan ayam white
play mounth Rock dari Amerika. Ayam pedaging juga sering di sebut dengan
ayam boiler (ayam potong), yaitu istilah untuk menyebut strain ayam hasil
budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas
yaitu pertumbuhannya yang cepat. Menurut Rasyaf 1999. Ayam boiler
adalah ayam jantan atau betina yang berumur dibawah 8 minggu dan ketika
di jual dengan bobot tertentu. Selain pedaging ayam juga dapat memiliki
nilai ekonomi sebagai ayam leyer (petelur)

Tujuan

Mahasiswa dapat meristraint dan handling pada hewan laboratorium


dan unggas serta mengambil sampel darah pada hewan.
Alat dan Bahan
a. Alat
Jarum suntik
Tisu
b. bahan
Ayam pedaging
Kelinci lokal
Alcohol
Ringer laktat

Metodelogi

a. Teknik pengekangan pada unggas (ayam)


Memegang ayam untuk pemeriksaan
Ayam dapat dipegang dengan satu tangan
Telunjuk tangan ada diantara kedua kaki dan ibu jari serta jari manis
melingkarinya
Jari lain agak dibuka untuk menopang tubuh hewan
Tangan lain diletakkan di atas punggung untuk menekan sayap bila
hewan itu di balikkan
Memegang ayam untuk mengambil contoh darah atau vaksinasi
Untuk pengambilan darah, kita harus selalu menempatkan hewan
diatas meja agar mantap
Seorang asisten memegang kedua kaki dengan satu tangan dan
membalikkan sayap dengan tangan lain
Untuk vaksinasi ayam dipegang dengan cara yang sama
Memegang ayam dengan sayap menyilang
Untuk menahan seekor ayam pada satu tempat dengan agak diam,
sayap tersebut disilangkan
Hewan tersebut akan berada dalam posisi tersebut untuk waktu
yang singkat dan akan membebaskan diri setelah itu
Teknik Pengambilan darah pada Ayam
Pegang ayam dengan hati-hati. Cabut bulu dan dengan kapas
beralkohol olesi daerah sayap sehingga vena brachialis terlihat jelas.
Tusukkan spuit 3 ml (jarum 23G x 11/4) di bawah tendon pronator
musculus kemudian arahkan jarum ke vena brachialis lalu tusukkan ke
vena brachialisnya. Tarik piston perlahan-lahan sehingga darah masuk
ke spuit. Cabut spuit perlahan sambil ibu jari menekan vena brachialis
dan tutup jarumnya.
Teknik Penyuntikkan pada Ayam
Sub Cutan
Ayam di pegang yang benar, spet diisi dengan bahan perlakuan
(ringer laktat), pada kulit longgar di bagian punggung sedikit di
cubit, olesi bagian tersebut dengan alcohol 70%, bahan perlakuan
disuntikkan perlahan pada kulit longgar di bagian punggung
tersebut.

Memberi cairan pada ayam


Asisten meletakkan ayam di atas lutut dan memegang kedua kaki
dengan satu tangan

Tangan lain membuka mulut hewan dan tabung gelas yang berisi
cairan dimasukkan kedalam tembolok hewan, lalu cairan
dikeluarkan
b. Teknik Pengekangan pada Kelinci
Teknik Memegang Kelinci
Cara 1
Cubit bagian tengkuk Kelinci dengan tangan kanan dan diangkat,
sedangkan tangan kiri menyanggah bagian bawah tubuh Kelinci.
Cara 2
Kelinci digendong dan diletakkan ke tubuh. Yang perlu diperhatikan
dalam melakukan pengekangan yaitu hati-hati terhadap cakaran
dan gigitan kelinci. Bila pengekangan dilakukan dengan memegang
telinganya maka menyebabkan patah tulang belakang.
Teknik Pengambilan Darah pada Kelinci
Dengan memegang kulit di daerah kuduk dengan tangan kanan
kemudian badan disangga dengan tangan kiri, arah kaki menjauh
dari pinggang. Atau gunakan alas kelinci dengan kain lap agar
kelinci tenang dan tidak berontak diselimuti dengan handuk.
vena auricularis pada tengah-tengah telinga diolesi oleh alcohol,
kemudian arteri ditekan dengan tujuan untuk membendung aliran
darah dan sedikit disentil. Setelah arteri terlihat membesar, jarum
dimasukkan ke dalam arteri kemudian darah ditarik masuk ke
dalam spet.
Teknik Penyuntikan pada Kelinci
Sub Cutan
Kelinci di pegang yang benar, spet diisi dengan bahan perlakuan
(ringer laktat), pada kulit longgar di bagian punggung sedikit di
cubit, olesi bagian tersebut dengan alcohol 70%, bahan perlakuan
disuntikkan perlahan pada kulit longgar di bagian punggung
tersebut.
Intra Muscular
Kelinci dipegang yang benar, spet diisi dengan bahan perlakuan
(ringer laktat), sebelumnya olesi bagian yang akan disuntik dengan
alcohol 70%, tusukkan jarum tegak lurus pada tengah-tengah paha
dan bahan perlakuan disuntikkan perlahan.
Intra Peritonial
Kelinci dipegang yang benar, spet diisi dengan bahan perlakuan
(ringer laktat), sebelumnya olesi bagian yang akan disuntik dengan
alcohol 70%, tusukkan jarum tegak lurus pada umbilikalis kanan/kiri

sampai masuk rongga peritoneal, dan bahan perlakuan disuntikkan


perlahan.

Hasil dan Pembahasan

Dalam merestrain unggas atau kelinci kita harus melihat teknik


pengekangan yang harus kita gunakan jika kita salah dalam memilih teknik
restrain hewan akan merasa tidak nyaman, cidera dan hewan akan menjadi
agresif. Teknik pengekangan (restrain) pada unggas ada bermacammacam.hal yang perlu di perhatikan dalam pengekangan ayam adalah
sayapnya karna mudah cidera. Untuk itu terdapat macam-macam cara
pemegangan pada ayam seperti : (1) Memgang ayam untuk pemeriksaan,(2)
memegang ayam untuk mengambil contoh darah dan vaksinasi, (3)
memegang ayam dengan sayap menyilang dan cara member cairan pada
ayam.
Teknik pengekangan pada kelinci, yang perlu di perhatikan dalam
melakungan pengekangan pada kelinci yaitu hati-hati terhadap gigitan,
ckaran dan tendangan pada kelinci, bila pengekangan dilakukan dengan
tidak nyaman menyebabkan kelinci stress dan seringkali menyakiti dirinya,
sehinggak menyebabkan patah tulang belakang kelinci. Menghadle kelinci
dapat dilakukan dengan tangan serta dengan alat penahan.
Pengambilan darah merupakan salah satu hal yang terpenting. Pada
dasarnya tekhnik pengambilan sampel darah pada unggas dan kelinci sama.
Perbedaan yang mendasar hanya pada tempat pengambilan sampel darah
dan ukuran jarum yang digunakan. Namun pada prosedur dan tehniknya
hampir sama.
Posisi kelinci dan ayam yang akan diambil sampel darahnya harus dalam
posisi yang nyaman dan kondisi tenang. Selain akan mempermudah dalam
pengambilan sampel darah, juga akan lebih meminimalisir rasa sakit pada
ternak dan hal tersebut merupakan salah satu kaidah animal welfare atau
yang biasa di sebut kesejahteraan hewan. Untuk kelinci dan ayam yang
ukuran tubuhnya kecil maka cukup dipegang oleh praktikan pada bagian
tertentu.
Pertama-tama cari titik pada tubuh kelinci dan ayam yang banyak
mempunyai pembuluh darah sehingga akan mempermudah dalam
pengambilan darah. Bagian tersebut sebelumnya perlu dibersihkan dengan
alkohol. Pembersihan tersebut berfungsi untuk menghindarkan dari adanya
bakteri. Selain itu, pembersihan dengan alkohol dapat meminimalisir
terjadinya infeksi pada ternak setelah dilakukan pengambilan sampel darah.

Jarum yang merupakan alat suntik yang digunakan dalam pengambilan


sampel darah ini memepunyai bermacam-macam ukuran. Ukuran tersebut
telah disesuaikan dengan tempat pengambilan dan hewan yang akan
diambil sampel darah supaya jarum tersebut tepat sasaran dan tidak
melukai bagian yang lain. Apabila jarum tersebut tidak sesuai dengan ukuran
tempat pengambilan sampel darah, maka pengambilan sampel darah akan
sulit dilakukan. Pada hewan unggas menggunakan jarum ukuran 23G x 1 1/4
sedangkan pada kelinci 26G.
Alat suntik diposisikan secara tepat ketika pengambilan sampel darah.
Bagian jarum yang runcing berada di bawah posisi jarum menengadah ke
atas sehingga fungsinya berjalan dengan baik yaitu untuk menngambil darah
supaya terhisap oleh tabung hisap. Selain itu, ujung jarum usahakan masuk
atau tertutupi sehingga darah akan mudah masuk pada jarum tersebut. Alat
suntik tersebut di suntikkan berlawanan arah dengan pembuluh darah dan di
masukkan dengan lurus tidak keluar dari pembuluh darah.
Pada saat jarum suntik telah masuk ke dalam pembuluh darah ternak, di
usahakan jangan menggerakan alat suntik karena bisa merobek pembuluh
darah dan dapat mengakibatkan pembengkakan pada bagian tersebut akibat
pembuluh darahnya pecah. Apabila itu terjadi, maka dapat membahayakan
ternak dan kesehatan ternak akan terganggu akibat rasa sakit yang
ditimbulkan dari daerah yang membengkak tersebut.

Kesimpulan
Untuk menghandle unggas dan kelinci kita harus memperhatikan
teknik pengekangan karna jika teknik pengekangan salah akan
menyebabkan hewan cidera, stress, serta mengalami luka. Untuk
pengambilan darah pada ayam kami menggukan teknik memegang ayam
untuk mengambil contoh darah atau vaksinasi sehingga ayam mudah
ditangani pada saat diambil darahanya dibagian v. pectoralis , sebelum
disuntik bagian tersebut harus dibersihkan dengan alcohol untuk
menghindari infeksi. Untuk pengambilan darah pada kelinci kita seharusnya
menggunakan alat penahan akan tetapi kami memegang kelinci dangan
tangan, pengambilan darah kelinci di lakukan di v. auricuralis vena pada daerah
ini sangat tipis sehingga mudah terjadi hematom, seperti biasa sebelum disuntik
bagian tersebut harus dibersihkan dengan alcohol, pengambilan darah pada
kelinci akan lebih mudah menggunakan butterfly needle daripada
menggunakan jarum biasa.

Pada saat jarum suntik telah masuk ke dalam pembuluh darah ternak,
di usahakan jangan menggerakan alat suntik karena bisa merobek pembuluh
darah dan dapat mengakibatkan pembengkakan pada bagian tersebut akibat
pembuluh darahnya pecah. Apabila itu terjadi, maka dapat membahayakan
ternak dan kesehatan ternak akan terganggu akibat rasa sakit yang
ditimbulkan dari daerah yang membengkak tersebut. Setelah melakukan
penyuntikan tekan bagian penyuntikan dengan menggunakan kapas agar
darah tidak keluar dan terhenti.

Daftar Pustaka
http://media.unpad.ac.id/thesis/200110/2008/200110080170_2_5127.pdf
http://biosains.ub.ac.id/wrp-con/uploads/2012/10/MP-CARA-MENGAMBILDARAH-PERLAKUAN-DAN-INJEKSI-PADA-HEWAN-COBA.pdf

Anda mungkin juga menyukai