Anda di halaman 1dari 4

FOTOGRAFI AKSI

1. Panning
panning atau dalam bahasa malaysia "menjejak" adalah merakam
pergerakan sesuatu subjek yang masih dalam pergerakan contohnya
kereta, motosikal, pelari 100 meter dan sebagainya. semasa merakam
gambar tersebut subjek utama akan berada dalam fokus manakala
latarbelakang akan kabur disebabkan oleh pergerakan tersebut.

2. Freeze
terdapat juga kaedah lain yang dipanggil FREEZE atau memberhentikan
atau membekukan pergerakan. membekukan pergerakan kadangkala
memberikan impak yang sangat menarik.. kita boleh melihat keadaan
semasa subjek tersebut diberhentikan dari pergerakan:

Bird eye shot


Pengambilan gambar objek dari atas
ELS (Extreme Long Shot) :

Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan bidang yang sangat luas, kamera
mengambil objek secara menyeluruh. Objek utama terlihat sangat kecil dan
latar belakang terlihat sangat dominan.
LS (Long Shot) :
Shot yang juga sangat jauh, bidang yang diambil lebih dekat daripada ELS,
namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil dibandingkat latar
keseluruhan.
MLS (Medium Long Shot) :
Lebih dekat daripada ELS dan LS. Manusia biasanya ditampakkan dari atas
pinggang sampai atas kepala dalam shot ini. Latar belakang dan objek utama
pun juga nampak sebanding.
MCU (Medium Close Up) :
Shot sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian dada hingga atas kepala.
MCU ini paling sering digunakan dalam dunia perfilman
CU (Close Up) :
Shot teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini dan
latar belakang terlihat kurang dominan. Manusia biasanya ditampilkan pada
bagian bahu hingga atas kepala.
BCU (Big Close Up) :
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek mengisi
layar secara menyeluruh dan sangat terlihat detilnya.
ECU (Extreme Close Up) :
Shot yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detil memenuhi
layar.
a. Bird Eye View
Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga
memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain
yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya
menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita
berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan
apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar
objek, dan pemberian kesan perbandingan
antara overview (keseluruhan)lingkungan dengan POI (Point Of Interest).

b. High Angle
Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti
ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
c. Low Angle
Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar
ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut
pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.
Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih
tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk
memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan
menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk
pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
d. Eye Level
Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak
ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya
memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar / sama
seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan
menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi
ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga
dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang
lebih rendah dari pada kita missal, anak anak.
e. Frog Level
Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat
objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
2. Ukuran gambar (frame size)
a. Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian
tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
b. Big Close-up (BCU)
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk
menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
c. Close-up (CU)
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk
memberi gambaran jelas terhadap objek.
d. Medium Close-up (MCU)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya
untuk mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
e. Mid Shoot (MS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya

memperlihatkan sosok objek secara jelas.


f. Knee Shoot (KS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama
dengan Mid Shot.
g. Full Shoot (FS)
Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya
memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
h. Long Shoot (LS)
Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya
menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
i. Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek
secara utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari
lingkungannya.
j. 1 Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan
seseorang/benda dalam frame.
k. 2 Shoot
pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua
orang yang sedang berkomunikasi.
l. 3 shoot
pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga
orang sedang mengobrol.
m. Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan
sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

Anda mungkin juga menyukai