Anda di halaman 1dari 25

ABLASIO RETINA

{RETINAL
DETACHMENT}
Madinatul Munawwaroh
TeniaAlfitri

Anatomi

Definisi

Pemisahan lapisan neurosensorik dengan


lapisan epitel pigmen retina (Vaughan,
2002))
Keadaan terpisah nya sel kerucut dan
batang retina dari sel epitel pigmen retina
(Sidarta, 2011)
Antara sel kerucut dan sel batang retina
tidak terdapat adanya perlekatan struktural
dengan koroid titik lemah yang potensial
untuk lepas secara embriologis

Epidemiologi

Sekitar 1 dari 10.000 populasi normal akan


mengalami ablasio retina.
Banyak terjadi pada usia 40-70 tahun
Dapat terjadi pada anak-anak dan remaja
dengan penyebab paling sering adalah
karena trauma.
Pada pasien ablasio retina dibawah 45 tahun,
rasio terjadinya ablasio retina sekitar 60%
laki-laki dan 40% perempuan.

Etiologi
Miopia tinggi
40-50%
Afakia, pseudoafakia 30-40%
Trauma
10-20%
Komplikasi operasi
Faktor resiko lainnya :
- Riwayat keluarga dengan ablasio
retina
- Proses penuaan

Klasifikasi

Ablasi Retina Regmatogenosa


Ablasi Retina Eksudatif
Ablasi Retina Traksi (tarikan)

Selalu kontralateral
Ablasi di nassal lapang pandang hilang
di arah temporal.

Ablasio Retina
Regmatogenosa
Regmatogenosa ablasi
terjadi akibat adanya
robekan pada retina
sehingga cairan vitreus
masuk ke belakang retina
antara lapisan sel pigmen
dan lapisan neurosensori
Faktor predisposisi :
1. miopia tinggi
2. pasca retinitis
3. retina degenerasi (lattice
degeneration)
4. afakia

Patofisiologi
Faktor predisposisi

Robekan di retina

Bagian badan
kaca yang cair
masuk melalui
robekan
Mendorong lapisan
retina hingga
terlepas

Manifestasi Klinis
Gejala

Penglihatan turun mendadak

Penglihatan seperti tertutup tirai yang makin lama makin meluas

Fotopsia (kilatan cahaya) terjadi sewaktu mata digerakkan dalam keremangan


cahaya atau dalam keadaan gelap

Floater (terlihatnya benda melayang saat melirik)

Metamorphopsia (jika mengenai makula)

Manifestasi Klinis
Tanda

Marcus gunn pupil

Penurunan TIO
Tobacco dust
Robekan retina

Ablasio Retina Eksudatif

Eksudatif tertimbun
nya eksudat dan
mengangkat retina
(akibat ekstravasasi
pembuluh darah retina &
koroid)
Penyebab :
1. Skleritis
2. Koroiditis
3. Tumor retrobulbar
4. uveitis

Patofisiologi Ablasio Retina Eksudatif

Ekstravasasi cairan dari


pembuluh darah retina dan
koroid
Terkumpulnya cairan di bawah
lapisan retina
Retina terlepas dari lapisan di
bawahnya

Manifestasi klinis

Hilang penglihatan ringan-berat


Penurunan lapang pandang
Jarang disertai dengan fotopsia dan
flauters
Bisa hilang atau menetap bertahun-tahun
setelah penyebabnya berkurang

Ablasio retina akibat


traksi
Traksijika terjadi tarikan
akibat jaringan fibrosa.
Penyebab :
1. retinopati diabetik
proliferatif
2. Trauma
3. perdarahan akibat
bedah/infeksi.
Tatalaksana: melakukan
tidakan memotong jaringan
parut yang menarik retina
yang dinamakan vitrektomi

Patofisiologi Ablasio retina


akibat

traksi

Renitopati Diabetik
Proliferatif,
Vitreoretinopati Proliferatif,
Retinopathy of Prematurity,
atau Trauma Okuler

Penarikan retina oleh


jaringan fibrovaskular

Retina terlepas tanpa rasa


sakit

Manifestasi klinis

Penurunan visus dan lapang pandang


yang progresif dan lambat
Jarang disertai adanya fotopsia dan
floaters

Terapi
Tipe

Tata Laksana

Rhegmatogen
ous

Operasi

Tractional

Eksisi Fibrosis

Exudative/
Serous

Tangani Penyakit yang


mendasari

Terapi operatif
bertujuan
untuk
menghilangka
n traksi
vitreoretinal
dan menutup
robekan dan
lubang pada
retina.

1. Scleral Buckling: re-attachment pada > 90%


2. Posterior Vitrectomy: sukses pada 75 90% pasien
3. Pneumatic Retinopexy: lebih tidak invasif dibanding
metode lainnya

Terapi
Pneumatic
retinopexy
Udara
disuntikkan
ke viterous;
Digunakan
terutama
pada robekan
tunggal dan
berlokasi di
superior
retina.

Terapi

Terapi

Vitrectomy

Komplikasi

Kebutaan total (jika mengenai makula)


Vitreoretinopati proliferatif redetachment

Prognosis

Bila retina tidak dapat direkatkan kembali,


maka mata akan terus menurun
penglihatannya
Bila retina berhasil direkatkan kembali
mata akan mendapatkan kembali sebagian
fungsi penglihatan dan kebutaan total
dapat dicegah
Belum meluas ke makula sentral tajam
penglihatan sama dengan sebelum
mengalami ablasio retina
Sudah meluas ke makula sentral

DAFTAR PUSTAKA

Vaughan, daniel et all. Oftalmologi


Umum.ed 17 Jakarta: EGC.2002
Ilyas,Sidharta. Ilmu Penyakit Mata. Ed ke
4. Jakarta: FKUI. 2011
Gariano RF, Kim CH. Evaluation and
Management of Suspected Retinal
Detachment. tAmerican Academy of
Phamily Physician 2004

Anda mungkin juga menyukai