Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS DIVERSITAS VERTEBRATA DI HUTAN RAYA R.

SOERYO CANGAR DENGAN METODE


PENGAMATAN LANGSUNG
Petir Langlang Buana, Surya Rendra Dwiyanda dan Syahputra Wibowo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang
ABSTRAK
Informasi keanekaragaman jenis vertebrata di kawasan Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar sangat diperlukan karena
dapat membantu pengelola mengetahui tingginya keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya sebab vertebrata dapat
dijadikan sebagai indikator kualitas hutan.. Praktikum yang berjudul Analisis Diversitas Vertebrata di Hutan Raya R.
Soeryo Cangar ini sangat penting untuk dilakukan, supaya mahasiswa mampu menganalisis hubungan suatu
ekosistem dengan diversitas vertebrata, serta dapat melakukan perencanaan jangka panjang dalam rangka penyelamatan
satwa.. Praktikum kali ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung. Terdapat 24 spesies yang terdapat di Taman
Hutan Raya Cangar. Diantara spesies tersebut 23 spesies merupakan jenis burung dan terdapat satu spesies lutung jawa.
Spesies dengan jumlah terbanyak yang ditemukan oleh praktikan adalah Lutung Jawa sebanyak 43, kemudian Walet
Sapi sebanyak 37 dan Kacamata Biasa sebanyak 12.
Kata kunci : Burung, Diversitas, Vertebrata.

HALAMAN PERNYATAAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
Laporan yang berjudul Analisis Diversitas Vertebrata di Hutan Raya R. Soeryo Cangar ini adalah asli hasil kerja Kelompok
1.2 A dan tidak mengandung sedikitpun unsur plagiarism (menyalin dari kelompok/subkelompok lain).
Adapun pembagian tugas adalah sebagai berikut :
Petir Langlang Buana
: Analisis data dan reviewer
Surya Rendra Dwiyanda
: Analisis data dan reviewer
Syahputra Wibowo
: Pendahuluan, metode praktikum, Hasil dan Pembahasan, abstrak dan kesimpulan
dan analisis data
Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, tidak terpaksa namun dengan kesadaran anggota tim:
Petir Langlang Buana, Surya Rendra Dwiyanda dan Syahputra Wibowo
Malang, 16 Maret 2015

Daftar Pustaka

Plantamor. 2015. www.plantamor.com . Diakses tanggal 22 Maret 2015


Wibowo, A.D.H. 2006. Studi Keanekaragaman Jenis Burung di kawasan Gunung Lawu Sebelah Utara. p. 17,18.
Widada, Mulyati,S.dan Kobayashi,H. 2006. Sekilas tentang konservasi
ekosistemnya. Jakarta. Ditjen PHK JICA. p. 108 , 109.

sumberdaya

alam

hayati dan

I.

LATAR BELAKANG
Taman Hutan Raya R. Soerjo ialah kawasan
pelestarian alam yang meliputi wilayah Gunung
Arjuna-Lalijiwo, sebagian merupakan wilayah
Kabupaten Mojokerto-Kabupaten Malang-Kabupaten
Jombang-Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu.
Taman Hutan Raya R. Soerjo merupakan habitat bagi
salah satu satwa langka nasional yang dilindungi
negara ialah Elang Jawa (Spizaetus bartelesi) dan
habitat Raja Udang (Helvhyon cyanoventris),
Kutilang
(Pycnonotus
aurigaster),
Tekukur
(Sterptopelia chinensis), Kepodang ( Orioulus
xanthonotus) dan Ayam Hutan (Gallus galus)
(Wibowo,2006).
Informasi keanekaragaman jenis burung di
kawasan Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar sangat
diperlukan karena dapat membantu pengelola
mengetahui tingginya keanekaragaman hayati
hidupan liar lainnya sebab burung dapat dijadikan
sebagai indikator kualitas hutan. Penurunan kualitas,
modifikasi dan hilangnya habitat merupakan
ancaman yang berarti bagi jenis-jenis burung, karena
kehadiran suatu jenis burung tertentu pada umumnya
disesuaikan dengan kesukaaannya terhadap habitat
tertentu. Hutan yang rusak akan mengurangi fasilitas
bagi burung sebagai tempat bersarang, istirahat,
berbiak dan mencari makan (Wibowo,2006).
Praktikum yang berjudul Analisis Diversitas
Vertebrata di Hutan Raya R. Soeryo Cangar ini
sangat penting untuk dilakukan, supaya mahasiswa
mampu menganalisis hubungan suatu ekosistem
dengan diversitas vertebrata, serta dapat melakukan
perencanaan jangka panjang dalam rangka
penyelamatan satwa.

II.

TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
diversitas burung dan vertebrata lainnya di habitat
aslinya.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 2 Maret 2015 bertempat hutan R.
Soeryo Cangar, Batu, Malang.

3.2. Cara Kerja


Menetukan
Lokasi
Menetukan Lokasi

Mengeidentifikasi
Mengeidentifikasi
suara
suara burung
burung dan
dan
mencari
vertebrata lain
lain
mencari vertebrata

Titik
dicatat
Titik koordinat
koordinat dicatat
dengan
dengan batuan
batuan GPS
GPS

Analisa
data yang
yang
Analisa data
diperoleh
diperoleh

Tabel
Tabel pengamatan
pengamatan di
di
isi
seuai data
isi seuai
data yang
yang
ingin
didapatkan
ingin didapatkan

Gambar
Gambar vertebrata
vertebrata
diambil
metode
diambil dengan
dengan metode
gabungan
binokuler
gabungan binokuler
dan
dan kamera
kamera

Hasil
Hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum kali ini jumlah vertebrata
yang dapat ditemukan berjumlah 24 spesies dengan
jumlah per spesies yang bervariasi. Spesies-spesies
tersebut adalah Walet Sapi (Collocalia esculenta),
Kacamata biasa (Zosterops palpebrosus), Cucak
kutilang (Pycnonotus aurigaster), Wiwik kelabu
(Cacomantis merulinus), Kepudang Kuduk hitam
(Oriolus xanthornus), Kepudang sungu gunung
(Coracina larvata), Berencet kerdil (Pnoepyga
pusilla), Elang hitam (Ictinaetus malayensis), Sikatan
belang (Ficedula westermanni), Takur tohtor
(Megalaima
armilaris),
Merbah
cerukcuk
(Pycnonotus goiavier), Meninting kecil (Enicurus
vellatus), Sikatan ninon (Eumyias indigo), Takur
tenggeret (Megalaima australis), Uncal loreng
(Macropygia unchall), Cabai jawa (Dicaeum
trochileum), Tekukur biasa (Streptopelia bitorquata),
Walik kepala ungu (Ptilinopus porphyreus), Sepah
hutan (Pericrocotus flameus), Cinenen jawa
(Orthotomus sepium), Cinenen pisang (Orthotomus
sutorius), Srigunting kelabu (Dicrurus leucopaeus),
Cica-daun besar (Chloropsis sonnerati), dan Lutung
jawa (Trachypithecus auratus).

Lutung jawa (Trachypithecus auratus)

Jumlah Vertebrata di Hutan Cangar

Hubungan Tinggi Pohon dengan Jumlah Vertebrata

Walet Sapi (Collocalia es culenta)

7
20

Kacamata biasa (Z os terops palpebros us)


Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)

77

Kepudang sungu
32 gunung (Coracina larvata)

43

Sepah hutan (Pericrocotus flameus)

Wiwik kelabu (Cacomantis merulinus)

60

Sikatan belang
(Ficedula westermanni)
6

37

Sikatan ninon 7(Eumyias


indigo)
7

Jumlah

12

Meninting kecil (Enicurus vellatus)

0-15

16-30

31-45

46-60

61-75

dll

Gambar 1. Grafik Jumlah Vertebrata di Cangar


Vertebrata yang teramati sebagian besar
merupakan burung dan terdapat spesies Lutung Jawa.
Kebanyakan spesies bertengger ataupun terdapat di
pohon Trema orientalis dan pada pohon Casuarina
junghuniana terdapat spesies Kacamata biasa
(Zosterops palpebrosus) dan Cinenen jawa
(Orthotomus sepium), Srigunting kelabu (Dicrurus
leucopaeus), Cica-daun besar (Chloropsis sonnerati),
dan Lutung jawa (Trachypithecus auratus).
Spesies dengan jumlah terbanyak yang
ditemukan oleh praktikan adalah Lutung Jawa
sebanyak 43, kemudian Walet Sapi sebanyak 37 dan
Kacamata Biasa sebanyak 12. Pohon Trema
orientalis merupakan tanaman berkayu yang
tingginya dapat mencapai 10 m, adalah pohon tempat
dimana spesies sebagian besar ditemukan. Tumbuhan
ini merupakan tempat favorit sebagian besar spesies
dikarenakan daunnya yang cukup lebat dan juga
tinggi pohonnya yang memungkinkan burung-burung
tersebut dapat membuat sarangnya dengan aman dari
predator dan juga terdapat makanan yang diperlukan
serta kecukupan sinar matahari. Sedangkan pada
tumbuhan Casuarina junghuniana yang dihuni oleh
beberapa spesies burung dan juga lutung jawa
mempunyai tinggi lebih dari 10 m. Fungsi dari pohon
tersebut sebagai habitat banyak spesies merupakan
tempat berkembang biak, mencari makan dan
perlindungan (Plantamor,2015).

Gambar 2. Grafik Hubungan Tinggi Pohon dengan


Jumlah Vertebrata
Burung dan vertebrata lainnya mempunyai
jam biologis yang berfungsi sanat penting untuk
siklus tidur maupun bangun. Selain itu berfungsi
untuk mengatur letak memori dan belajar lagu
kicauan, integrasi sosial serta navigasi waktu. Jam
biologis ini mengatur mekanisme pada burung sendiri
(Bio,2015). Pada genetika burung sendiri terdapat
elemen jam biologis yang berinteraksi dengan
periode tertentu (Bio,2015).

kesuburan lingkungan dengan keberadaan fesesnya.


Kondisi terancam punah terdapat pada spesies Elang
Jawa yang terdapat di Taman Hutan Raya Cangar.
Burung ini masuk dalam kategori yang dikeluarkan
oleh IUCN dan memperoleh status terancam punah
(Threatened) yang masuk kategori genting
(endangered). Faktornya adalah habitat terganggu,
perburuan dan perdagangan liar (Wisnubudi, 2009).

V. KESIMPULAN

Gambar 3. Foto Satelit (Cangar)


Burung dan lutung jawa yang terdamati
dalam praktikum ini mempunyai fungsi ekologis
sebagai biopolinator, penyebar biji, serta membantu

Terdapat 24 spesies yang terdapat di Taman


Hutan Raya Cangar. Diantara spesies tersebut 23
spesies merupakan jenis burung dan terdapat satu
spesies lutung jawa. Spesies dengan jumlah
terbanyak yang ditemukan oleh praktikan adalah
Lutung Jawa sebanyak 43, kemudian Walet Sapi
sebanyak 37 dan Kacamata Biasa sebanyak 12.
Keberadaan spesies-spesies ini berkaitan erat dengan
ekosistem tempat tinggal hewan-hewan tersebut.
Ekosistem yang mendukung dapat menyebabkan
populasi spesies bertambah.

Anda mungkin juga menyukai