Studi Kasus
Studi Kasus
Oleh :
Kelompok I
Andara Amidea Nursani
110.2007.027
Pembimbing
Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan studi kasus Osteoarthritis pada Ny.O dengan pendekatan kedokteran keluarga
di puskesmas kecamatan Penjaringan pada periode 17 Desember 2012-19 Januari 2013 ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu
tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
bagian Kedokteran Keluarga.
Jakarta, Januari 2013
Pembimbing
dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan
tuntunanNya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil Studi Kasus Pasien dengan penerapan
Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga yang berjudul
Osteoarthritis pada Ny.O di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Periode 17 Desember
2012-19 Januari 2013
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan Kedokteran
Keluarga ini sebagai salah
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. O
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 56 tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SMP
Agama
: Islam
Alamat
sendi lebih sering dirasakan setelah beristirahat, seperti di saat pasien duduk lama yang
menyebabkan kaku sendi biasa muncul sehingga sulit bangun dari kursi bahkan setelah
bangun tidur terutama di pagi hari. Untuk mengatasi kekakuan sendi tersebut biasanya
pasien perlu menggerakan lututnya agar tidak kaku untuk beberapa saat, kurang lebih
berlangsung lima sampai lima belas menit. Pasien juga sering merasa daerah disekitar
lutut terasa lemah dan beberapa kali pasien pernah mendengar suara gemeretak pada saat
menggerakan sendi lututnya.
Sebelum menjalani pengobatan rutin di puskesmas pasien hanya meminum obat
warung untuk penghilang rasa nyeri yang dirasakannya, namun tidak ada perubahan.
Sekarang pasien rutin berobat ke puskesmas dan terkadang ke rumah sakit umum untuk
menjalani pengobatan rawat jalan yang sudah dijalaninya selama hampir dua tahun
terakhir. Biasanya pasien mendapatkan obat minum berupa penghilang rasa nyeri dan
vitamin.
Dokter juga memberitahukan agar pasien menjaga pola makan dengan baik dan
dianjurkan untuk mengusahakan menurunkan berat badan serta melakukan olahraga
ringan seperti berjalan untuk mengurangi kekakuan sendi. Namun pasien mengatakan
jarang melaksanakannya karena merasa lelah. Pasien mengatakan masih dapat
menjalankan pekerjaan rumah tangga dan aktivitas sehari-hari. Namun saat penyakitnya
kambuh aktivitas pasien dibantu oleh anaknya dan terkadang rasa nyeri yang muncul
sering menganggu pola tidur pasien. Pasien mengatakan sudah mengalami menopause
lima tahun yang lalu. Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengkonsumsi obat
obatan dalam jangka panjang. Keluhan penurunan tinggi badan, demam, kemerahan,
pembengkakan dan rasa panas pada daerah lutut, disangkal.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:
- Pasien mengatakan sebelumnya mengalami penyakit yang sama.
- Riwayat hipertensi, asma dan diabetes melitus disangkal.
5. Riwayat Penyakit Keluarga:
- Riwayat stroke dalam keluarga diakui.
- Riwayat hipertensi, asma dan diabetes melitus dalam keluarga disangkal.
6.
7. Riwayat Kebiasaan:
Keluarga Ny.O mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berlemak,
gorengan dan jarang mengkonsumsi buah dan sayuran. Untuk makanan sehari-hari
keluarga Ny.O sering membeli jajanan seperti bakso, gorengan. Pasien mengatakan
sering makan dalam porsi banyak dan sering, selain itu pasien terkadang sulit
mengontrol pola makannya. Pasien menyangkal riwayat penggunaan obat-obatan
tertentu jangka panjang. Pasien menyangkal riwayat keluarga mengkonsumsi minumminuman beralkohol. Kebiasaan merokok di dalam maupun luar rumah dilakukan oleh
menantu pasien. Untuk pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak
dikerjakan oleh pasien, karena anak dan menantunya harus bekerja. Terkadang Tn.
Saleh dan Ny. Onah harus membantu mengurus cucunya. Di saat waktu luang
biasanya keluarga ini berkumpul bersama.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Vital sign:
Kesadaran
: Compos Mentis
Tek. Darah
: 110/80 mmHg
Frek. Nadi
: 82 x/menit
: 36,7 C
3. Status Generalis:
Kepala
Mata
Leher
Thoraks
Abdomen
: Normal
: Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
: Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
: Cor : BJ I BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
: Datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak
7
Ekstremitas
teraba membesar.
: Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal.
BB
: 68 Kg
TB
: 152 cm
BB Ideal
Status Gizi
IMT
4. Status lokalis
Inspeksi
Palpasi
D. Pemeriksaan Penunjang
Foto roentgen (tanggal 20 November 2011) sendi lutut tampak pembentukan osteofit.
Kesan : osteoartritis
Hasil Laboratorium (tanggal 20 November 2012)
GDS : 130 mg/dl,
Kolesterol : 210 mg/dl
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga: Suami pasien bernama Tn. Saleh berusia 68 tahun
b. Identitas Pasangan: adalah pasien bernama Ny. Onah berusia 56 tahun
8
Nama
Tn. Saleh
Ny. Onah
Ny. Nita
Keterangan
dalam Keluarga
Gender Umur
Pendi-
Kepala Keluarga
Istri
L
P
dikan
SMA
SMP
Pensiun
Ibu rumah
Pemilik rumah
Pasien
D3
tangga
Buruh
Anak yang
Anak Kedua
68 th
56 th
29 th
Pekerjaan
Tambahan
menumpang
4.
Tn. Hayat
Menantu
34 th
SMK
Wiraswasta
dirumah
Suami anak kedua
(menantu)
5.
An. Yopi
Cucu kedua
10 th
SD
Pelajar
kelas 4
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: Semen
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada
Penerangan listrik: 200 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
pasien
Kesimpulan
Pasien jika sakit berobat ke
kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan
pribadi (motor)
Terjangkau dan murah
Cukup memuaskan
rutin
memeriksakan
kesehatannya
sehingga
memudahkan
Tahap keluarga dengan anak-anak yang dewasa (The Family with adolescent)
12
(pasien), mereka mempunyai 2 orang anak. Anak pertama bernama Tn. Tama menikah
dengan Ny. Ratna dan telah mempunyai Satu orang anak yang bernama An. Titin,
mereka telah memiliki rumah sendiri. Anak kedua bernama Ny. Nita menikah dengan
Tn. Hayat dan telah mempunyai satu orang anak bernama An. Yopi, mereka tinggal
bersama Tn. Saleh dan Ny. Onah.
3. Family map (gambar)
Sudah meninggal
saat berusia 70 th
karena stroke
Tn. S
68 th
Tn. T
37 th
Ny.R
36 th
An.T
14 th
Sudah meninggal
saat berusia 62 th
karena usia tua
Ny.O
56 th
Tn.H
34 th
Ny.N
29 th
An.Y
10 th
Keterangan :
: Pasien / penderita
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal satu rumah
13
: Meninggal
sehingga terdapat keterbatasan lingkup gerak sendi pada lututnya. Pasien sudah
mengalami menopause lima tahun yamg lalu. Tidak ada riwayat penyakit yang sama
pada anggota keluarga lain.
3. Masalah dalam fungsi psikologis: Pasien adalah seorang istri yang sibuk
mengurus keluarganya . Pasien juga seorang ibu rumah tangga. Walaupun masih ada
anak pasien yang tinggal satu rumah dengan pasien, tapi anak-anak memiliki
kesibukan sendiri sehingga dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien juga
dinilai kurang akibat kurang adanya saling bantu dalam menjalankan pekerjaan
sehari-hari yang hanya terpusat pada pasien.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Sumber penghasilan
utama pada keluarga adalah dari anak kedua dan menantu, yang terkadang mendapat
14
uang tambahan dari anak pertama. Untuk biaya kesehatan, pasien tidak memiliki
kartu jaminan kesehatan sehingga pemenuhan kebutuhan pasien kurang terpenuhi
dengan baik sedangkan pasien harus rutin untuk berobat.
5. Masalah lingkungan: Lingkungan rumah kurang baik. Kebersihan lingkungan kurang
terjaga.
6. Masalah perilaku kesehatan: Keluarga kurang mengerti akan pentingnya kesehatan
dan pemeliharaan kesehatan, sehingga usaha dalam merubah pola makan dan
gaya hidup kurang diperhatikan.
pasien masih melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat sehingga sering
menambah rasa sakit lututnya. Pasien rutin memeriksakan penyakitnya juga meminum
obat, namun pasien masih sering tidak mengikuti nasihat dokter yang berguna untuk
pemulihan penyakitnya.
Kegiatan
-Menjelaskan kepada
pasien untuk tetap rajin
kontrol berobat dan
mengikuti saran dokter
untuk kesembuhan
penyakitnya.
- Menjelaskan bahwa
penyakit osteoartritis
Sasaran
Waktu
Hasil diharapkan
Pasien
Pada saat
kunjungan
ke
puskesmas
-Pasien menjaga
agar penyakitnya
tidak bertambah
parah.
Biaya
Keterangan
Rp. 3000,-
-Pasien
mengetahui
16
Aspek klinik
-Memberikan obat
osteoartritis golongan
OAINS Diclofenac Na,
dosis 75 mg/hr tablet
minum 2 x 1 setiap hari
diminum pagi dan malam
setelah makan. Dan
pemberian vitamin untuk
sendi 2x1 kapsul/hr
sesudah makan.
-Menjelaskan fungsi obat
yang bekerja menurunkan
kerusakan dan
memelihara kesehatan
sendi, mengurangi rasa
nyeri, serta pengawasan
terhadap kemungkinan
timbulnya efek samping
obat akibat pemakaian
jangka panjang.
tentang
penyakitnya, dan
pasien tidak
terlalu khawatir
akan penyakit
osteoartritisnya,
karena pasien
tetap dapat
beraktivitas
namun harus
menghindari
aktivitas yang
terlalu berat
seperti
mengangkat
ember, gerakan
dari berdiri ke
jongkok.
Pasien
Pada saat
kunjungan
ke
puskesmas
sesuai
jadwal
kontrol
berobat.
-Pasien
mengalami
perbaikan untuk
rasa sakit pada
sendi lutut .
Rp. 3000,-
- Pasien mengerti
akan pentingnya
obat, khasiat obat
dan cara
penggunaan obat
secara tepat untuk
proses
penyembuhan
serta mencegah
komplikasi.
-Mengurangi rasa
nyeri sendi lutut.
Rp. 50.000,-
-Pasien dapat
mengetahui
perkembangan
17
terapi rehabilitasi
(fisioterapi) dengan
teratur, kontrol kembali
ke dokter.
Aspek risiko
internal
penyakitnya dan
mendapatkan
pemulihan.
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
ke rumah
-Mengurangi
resiko timbulnya
nyeri lutut.
-Menyarankan untuk
mengurangi melakukan
aktivitas berat seperti
mengangkat ember air
atau cucian, melakukan
gerakan dari berdiri ke
jongkok yang terlalu
sering dan mengikuti
saran dokter.
-Edukasi keluarga untuk
tetap memberi dukungan
kepada pasien seperti
mengingatkan untuk
meminum obat teratur,
mengantarkan berobat
agar dapat menjaga
kesehatannya dengan pola
makan yang baik dan
mendukung penurunan
berat badan pasien .
-Menganjurkan kepada
keluarga pasien untuk
meningkatkan komunikasi
yang baik dengan pasien.
Rp. 30.000,-
-Tercapainya
penurunan berat
badan ideal untuk
meminimalkan
beban pada sendi .
-Edukasi untuk
menurunkan berat badan
dengan berpuasa atau
membatasi asupan
lemak,menganjurkan
untuk berolahraga ringan
secara teratur seperti
jalan santai setiap hari
saat sendi lutut tidak nyeri
dan kaku .
Aspek
psikososial
keluarga
-Pasien
menghindari
makanan
berlemak.
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
ke rumah
-Keluarga
memahami
keadaan fisik
pasien untuk
pemulihan
kesehatan pasien.
Rp. 30.000,-
-Keluarga
memberi
perhatian lebih
kepada pasien.
18
-Pasien dan
keluarganya sadar
akan pentingnya
hidup sehat . dan
memiliki kartu
asuransi atau
jaminan kesehatan
agar mendapat
keringanan untuk
berobat.
-Memberi penyuluhan
akan pentingnya
kesehatan dan
menganjurkan mendaftar
untuk menggunakan kartu
asuransi kesehatan.
Aspek
fungsional
-Menyarankan pasien
untuk tidak melakukan
aktivitas berlebihan dan
menasehati keluarga
untuk ikut berperan dalam
menjalankan pekerjaan
rumah tangga sehari-hari
untuk membantu pasien
dan tidak
membebankannya pada
pasien.
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
kerumah
Kondisi tubuh
pasien lebih sehat
dan kuat,
meringankan
gejala penyakit,
serta melatih
persendian pasien
agar tetap dapat
menjalani hidup
aktif setiap hari .
Rp. 30.000,-
F. Prognosis
1. Ad vitam: ad bonam
2. Ad sanasionam: dubia ad bonam
3. Ad fungsionam: dubia ad bonam
19
20