Ari Herisandi (1102004032)
Ari Herisandi (1102004032)
KELOMPOK 1
Disusun oleh:
Ari Herisandi
110.2004.032
Pembimbing :
dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
65
LEMBAR PERSETUJUAN
Hasil Studi Kasus Pasien Hemiparese Sinistra Post Stroke Pada Pasien Lanjut Usia
Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Periode 17
Desember 29 Desember 2012.
Penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga telah disetujui untuk dipresentasikan
dalam rangka memenuhi salah satu tugas kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran YARSI.
66
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan
tuntunanNya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil Studi Kasus Pasien dengan penerapan
Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga yang berjudul STUDI
KASUS PASIEN HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE PADA PASIEN WANITA
LANJUT USIA DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN PERIODE 17
DESEMBER 29 DESEMBER 2012.
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan Kedokteran
Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 17 Desember 2012 19
Januari 2013.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Dosen Pembimbing, Sekretaris Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
2. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes sebagai Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Fathul Jannah, M.Si selaku Wakil Ketua Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf
pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Yarsi.
4. Rifda Wulansari, S.P, M.Kes sebagai Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Dr. Citra Dewi, M.Kes sebagai Sekretaris Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
67
6. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang telah memberikan
bimbingan dan data kepada kami untuk kelancaran kegiatan Studi Kasus Pasien ini.
7. Dr. Dian Mardiyah, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Univrsitas Yarsi.
8. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
9. Kholis Ernawati, S.Si,M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan ini. Oleh
karena itu kami menerima kritik dan saran membangun sebagai perbaikan bagi kami.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Jakarta,
Januari 2013
Penulis
68
LAPORAN KASUS
Berkas Pasien
A. Identitas pasien
Nama
: Ny. S
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 60 tahun
Alamat
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Tanggal berobat
: 27 Desember 2012
No CM
: 1730
B. Anamnesa
Dilakukan auto-anamnesa pada tanggal 27 Desember 2012 pada pukul 11.00 WIB
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
: Kontrol stroke
: Anggota gerak sebelah kiri sulit digerakkan, tangan
70
7. Riwayat kebiasaan:
Pasien memiliki kebiasaan makan durian sejak usia muda. Selain itu pasien juga
gemar makan kari kambing dan sering meminum kopi. Kebiasaan tersebut masih
dilakukan pasien hingga saat ini. Pasien sesekali mengikuti senam lansia di
kompleks rumahnya. Pasien tidak merokok dan juga tidak mengkonsumsi alkohol.
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
2. Vital sign:
Tekanan Darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
:150/100 mmHg
: 80/menit
: 20/menit
: 37C
BB
: 67 Kg
TB
: 155 cm
BB Ideal
Status Gizi
: ( BB : TB (m) )
= 67 : 2.402
= 27,8 (Kelebihan berat badan tingkat berat)
71
3. Status Generalis:
KEPALA
- Bentuk
- Rambut
- Mata
: Normal, simetris
: Hitam beruban, lurus, tidak mudah rontok
: Konjungtiva anemis-/-, sklera iktrerik -/-,
pupil isokor kanan = kiri, Refleksi cahaya (+/+).
- Telinga
- Hidung
- Mulut
- Tenggorokan
: Tidak hiperemis
LEHER
-
THORAK
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
ABDOMEN
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
GENITALIA EXTERNA
Vulva dan vagina
OUE
EKSTREMITAS
-
Superior
: Hangat
Sianosis (-/-)
Edema (-/-)
Inferior
: Hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
4. Status Lokalis
ANGGOTA GERAK ATAS
Kekuatan
Tonus
:+/+
Atrofi
: (-)/(-)
Refleks fisiologis
Biceps
: (+)/ (+)
Triceps
: (+) / (+)
Refleks Patologis
Refleks Hoffman
: -/73
Refleks Trommer
: -/-
Sensibilitas
Taktil
: Normal/menurun
Nyeri
: Normal/normal
Suhu
: Tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: Tidak dilakukan
Getar
: Tidak dilakukan
Tonus
: (+) / (+)
Atrofi
: (-)/(-)
Refleks fisiologis
Patella
: (+) / (+)
Achilles
: (+) / (+)
Refleks Patologis
Babinski
: (-) / (-)
Chaddock
: (-) / (-)
Gordon
: (-) / (-)
Oppenheim
: (-) / (-)
Sensibilitas
Taktil
: normal/menurun
Nyeri
: normal/normal
Suhu
: Tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik
: Tidak dilakukan
Getar
: Tidak dilakukan
Meningeal sign
: (-)
Tes Kernig
: (-)
74
Tes lasegue
: (-)
: (-)
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan GDS (3 Februari 2012)
Hasil : 112 mg/dl (normal <140 mg/dl)
75
Berkas Keluarga
A. Profil keluarga
1. Karakteristik keluarga
a. Identitas kepala keluarga
b. Identitas pasangan
c. Struktur komposisi keluarga
Keluarga terdiri atas
tangga dan anaknya. Keluarga pasien termasuk keluarga yang sehat dalam
arti setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama lain. Fungsi adaptasi
(adaptation) baik yaitu pasien merasa puas karena dukungan keluarga yang
begitu besar untuk membuat pasien sembuh. Fungsi kemitraan (partnership)
baik dimana setiap anggota keluarga berkomunikasi aktif untuk rembuk
ataupun untuk mengambil suatu keputusan dan atau menyelesaikan masalah
yang dihadapi oleh pasien dengan anggita keluarga yang lain. Fungsi
pertumbuhan (growth) keluarga terbilang baik dimana tidak ada tekanan untuk
menyuarakan pendapat sehingga memberikan kedewasaan berpikir bagi setiap
anggota keluarga. Fungsi kasih sayang (Affection) dalam keluarga ini sangat
harmonis dimana hubungan antar anak, hubungan suami dengan istri,
hubungan orang tua dengan anak anaknya serta hubungan kekerabatan antar
generasi terjalin erat dan saling menyayangi. Bila ada anggota keluarga yang
sakit atau memiliki masalah, maka seluruh keluarga akan membahas dan
mencari jalan keluar terbaik. Fungsi kebersamaan (resolve) terbilang baik
dimana kebersamaan dalam membagi waktu untuk keluarga serta ruang untuk
bertukar pikiran juga menjadi salah satu hal yang membuat hubungan dalam
keluarga ini terlihat begitu rukun dan harmonis. Pemahaman keluarga sebagai
wahana persemaian nilai nilai agama dan nilai nilai luhur budaya bangsa
tercermin dalam kehidupan sehari hari dimana setiap anggota keluarga
memeluk satu agama yang sama yaitu agama Islam dan termasuk taat dalam
menjalankan ibadah. Budaya dalam keluarga sangat kental dengan adat jawa
yang merupakan suku asal dari pihak suami maupun istri (pasien). Logat jawa
yang khas serta bahasa jawa masih sering digunakan saat bercengkrama oleh
setiap anggota keluarga namun tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa sehari hari.
76
No
Nama
1.
Tn. B
2.
5.
Kedudukan
Gender
Umur
Pendidikan
Suami
Pria
65 tahun
S1
Ny. S
Istri
Wanita
60 tahun
D3
Ny. M
PRT
Pria
25 tahun
dalam keluarga
Belum
Sekolah
Pekerjaan
Ket.
Pensiunan
Pemilik
PNS
rumah
IRT
Pasien
Tidak Bekerja
Anak
pembantu
Kesimpulan
Keluarga Tn.Budi dan Ny.Sinta
tinggal di kompleks perumahan
yang terletak pada lingkungan yang
cukup padat penduduk. Dilihat dari
karakteristiknya,
rumah
tersebut
77
mencapai
pusat
pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan
Keterangan
Kesimpulan
Untuk mencapai puskesmas
Murah
Memuaskan
merasa
kesehatan
memuaskan
di
pelayanan
puskesmas
dan
murah
78
79
Tn. J
Ny. F
Tn. K
Ny.M
70 Th
80 Th
75 Th
70 Th
+ usia tua
+usia
tua
80
Ny. S
60 Th
Tn. B
65 Th
Tn. A
Ny.L
Tn. D
Ny. R Tn. A
Ny. A
30 Th
28 Th
28 Th
27 Th 25 Th
22 Th
An. E
An. W
An. W
15 Th
9 Th
7 Th
An. R
An. T
5 Th
3 Th
Keterangan :
Laki laki sudah meninggal
Perempuan sudah meninggal
Pasien
Laki - laki
Perempuan
Ting
81
R.Tamu
R.Makan
R.Keluarga
13 m
Dapur
Tdr
WC
halaman
WC
R.Tdr Pasien
PPasien
R.Tdr
82
Pasien harus dipapah untuk berjalan dan tidak mampu memegang benda pada
tangan kirinya dalam jangka waktu lama. Maka dari itu berdasarkan teori tingkat
fungsional FKUI pasien masuk ke level 3 karena untuk menjalankan aktivitasnya
seperti berjalan, duduk, berdiri pasien membutuhkan seseorang untuk membantu,
tapi untuk makan, minum obat, pasien bisa melakukannya sendiri.
84
E. Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Kegiatan
Menjelaskan kepada
mengenai penyakitnya
Waktu
Hasil yang
diharapkan
Pasien
Pada saat
kunjungan
ke
puskesmas
Pasien
tidak
menjadi khawatir
yang berlebihan
serta mau minum
obat
dan
menjalani
fisioterapi
lagi
secara teratur
Pasien
Pada saat
kunjungan
ke
puskesmas
Tekanan
darah
terkontrol
dan
pemulihan fungsi
anggota gerak
Sasaran
Biaya
Keterangan
Tidak
Tidak menolak
Rp. 5.000,-
Tidak menolak
Rp.10.000,-
Tidak Menolak
Rp. 5.000,-
Tidak Menolak
Biaya
Keterangan
pasien
untuk
darah
:
Aspek Klinik
Memberikan
obat
untuk
menghilangkan rasa kesemutan
dan sakit kepalanya
Menganjurkan pasien untuk
fisioterapi
Pasien
Memberikan
tentang
Aspek Risiko
Internal
penyuluhan
kebiasaan
pasien
memahami
kunjungan
kebiasaan
Pasi en dan
ke
anggota
puskesmas
keluarganya
lebih
Pada saat
dan
sendiri
diri
yang
berhubungan
dengan kesehatan
kunjungan
dan
merubah
ke rumah
perilaku menjadi
lebih sehat
Memberikan pengertian
kepada keluarganya agar tetao
mengingatkan pasien untuk
selalu rutin meminum obat
Aspek
Psikososial
Keluarga
Aspek
Pasien dan
anggota
keluarganya
Memberikan penyuluhan
kepada masyarakat setempat
mengenai masalah kesehatan
pada lansia dan kesehatan pada
umumnya
Masyarakat
sekitar pasien
Kegiatan
Sasaran
Pada saat
kunjungan
ke rumah
Agar pasien
selalu rutin
minum obat
untuk
kesembuhannya
Terbentuk
kepedulian
terhadap sesama
Waktu
Hasil yang
85
Memberitahukan
kepada
pengasuh pasien agar selalu
merawat pasien dengan baik
F. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanactionam
3. Ad fungsional
Pasien dan
anggota
keluarganya
Pengasuh
pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah
diharapkan
Agar
kondisi
badan bugar dan
mempercepat
proses perbaikan
fungsi
anggota
gerak
Rp.5.000,-
Tidak menolak
Agar
pasien
selalu
diawasi
dan dirawat
: dubia ad malam
: dubia ad malam
: dubia ad malam
86