Nama
NPM
: 1306404525
Fakultas
: Teknik
Departemen
: Teknik Sipil
Program Studi
: Teknik Lingkungan
Kode Praktikum
: KR01
Depok
I.
Tujuan Praktikum
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
II.
Peralatan
1. Kawat pijar (hotwire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Ampmeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III.
Landasan Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.
Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada
dua kawat baja. Masing-masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan.
Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi
energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus
listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.
P = v i t .........( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka
perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
dirumuskan sebagai:
Overheat ratio =
Rw
Ra
Rw
Ra
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan referensi (reference
velocity, U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap
percobaan
dapat
dievaluasi
menggunakan
persamaan
tersebut.
Cara Kerja
1. Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian
bawah halaman jadwal praktikum.
2. Aktifkanlah Webcam!
3. Berikanlah aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan mengklik pilihan drop down
pada icon atur kecepatan aliran.
4. Hidupkanlah motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada ikon
menghidupkan power supply kipas.
5. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik ikon
ukur.
6. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s!
V.
Waktu
Kec Angin
V-HW
I-HW
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
70
70
70
70
70
70
70
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.05
2.052
2.049
2.052
2.053
2.053
2.051
53.9
54.1
54.4
54
53.9
54.4
54.2
53.9
54.1
54.5
54.4
54.5
54.6
54.7
54.9
55.1
55.2
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
70
70
70
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
2.051
2.054
2.052
2.033
2.033
2.032
2.034
2.034
2.035
2.034
2.034
2.034
2.034
2.027
2.027
2.027
2.027
2.027
2.027
2.027
2.026
2.026
2.027
2.022
2.022
2.022
2.022
2.022
2.021
2.021
2.022
2.022
2.022
2.02
2.02
2.019
2.02
2.02
2.02
2.019
2.019
2.019
2.019
55.4
55.5
55.7
55.2
55.1
54.9
54.8
54.7
54.7
54.8
54.9
55.2
55.5
56.4
56.2
55.8
55.3
54.9
54.8
55
55.5
56.1
56.4
55.5
56.5
56.1
55
55.1
56.3
56.3
55.1
55.1
56.2
56.6
55.4
55.2
56.5
55.6
55.1
56.4
56
55
55.9
Tegangan (V)
2.08
v= 0 m/s
2.06
v= 70 m/s
v= 110 m/s
2.04
v= 150 m/s
2.02
v= 190 m/s
v= 230 m/s
1.98
1.96
1
10
Waktu (s)
Grafik yang menggambarkan hubungan tegangan hotwire terhadap waktu untuk tiap
kecepatan udara.
Berdasarkan data yang didapat, kita dapat memperoleh tegangan rata-rata untuk
tiap kecepatan. Sehingga, kita dapat menggambarkan hubungan tegangan rata-rata
terhadap kecepatan udara. Dengan menganggap tegangan adalah suatu variabel bebas
dari pengukur kecepatan. Kita dapat mencari kecepatan berdasarkan tegangan.
Tegangan
2.12
2.1
f(x) = - 0x + 2.09
R = 0.81
2.08
2.06
Tegangan Rata-rata (V)
Tegangan
2.04
Linear (Tegangan)
2.02
2
1.98
1.96
0
b = m = 0,000091
y = mx + a
Jadi persamaan fungsi kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire adalah
y= -0,0004x + 2,0198
Kesalahan relatif =
m
0,000091
x 100 =
x 100 =22,75
m
0,0004
Berdasarkan percobaan dan data yang kita dapat, kita dapat menggunakan kawat
hotwire sebagai pengukur kecepatan angin.
VI.
Analisis Data
I. Analisis Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kecepatan angin dengan menggunakan
hotwire sebagai sensor. Tegangan yang ada pada hotwire berasal dari kedua ujung
probe yang dihubungkan ke suatu sumber tegangan, sedangkan arus yang mengalir
disebabkan karena adanya resistansi atau hambatan yang berasal dari kawat pijar.
Energi listrik yang mengalir pada single normal probe tersebut akan didisipasikan oleh
kawat pijar menjadi energi kalor. Energi listrik yang didisipasi besarnya sebanding
dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut, serta lamanya waktu
arus listrik mengalir.
Sebelum dialiri dengan udara atau saat kecepatan udara sebesar 0 m/s, tegangan
dan arus listrik yang dihasilkan bersifat konstan, namun ketika probe dialiri dengan
kecepatan udara tertentu maka arus dan tegangan yang bekerja akan mengalami
perubahan. Pada percobaan ini, kita menggunakan beberapa macam variasi kecepatan
udara, seperti 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s.
Perubahan tegangan yang terjadi pada hotwire kawat pijar ini disebabkan oleh
beberapa hal. Seperti kecepatan angin yang menerpa kawat pijar tersebut dengan gaya
(F) tertentu. Adanya angin yang menerpa kawat pijat juga akan menyebabkan
terjadinya perubahan resistansi pada hotwire. Semakin kencang aliran udara yang
mengalir pada probe maka tegangan yang terjadi pada sistem akan semakil kecil,
sedangankan arus yang mengalir akan semakin besar. Perubahan resistansi ini yang
akan menentukan besar kecilnya perpindahan kalor pada probe.
Berdasarkan data percobaan, dapat dilihat jika semakin besar kecepatan angin
yang diberikan pada kawat pijar, maka semakin kecil tegangan yang akan dihasilkan,
sedangankan arus listrik yang dihasilkan semakin besar.
VII.
Kesimpulan
Kawat pijar (hotwire) dapat digunakan sebagai sensor dalam mengukur
kecepatan udara.
Hubungan antar tegangan dengan kecepatan udara menunjukkan berbanding
terbalik. Semakin besar kecepatan udara yang diberikan, semakin kecil tegangan
yang dihasilkan.
Hubungan antar tegangan dengan waktu bersifat fluktuatif. Hal ini disebabkan
VIII. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01