Anda di halaman 1dari 2

Fransiscus Dheni I

1220620045/125060200111040
Kelas C

Judul Penelitian :
Pengaruh Putaran Spindle Dan Depth Of Cut Terhadap Penyimpangan Geometris Ulir
Peneliti :
Dimas Bagus Setyawan
Latar Belakang :
Fungsi ulir yaitu sebagai penyambung antara kedua komponen dan bisa juga sebagai penerus
daya. Dalam penelitian ekperimental Wijaya, P .tahun 2007 dapat diketahui bahwa tool
overhang dan depth of cut ber- pengaruh besar terhadap kebulatan benda kerja, dimana
dengan semakin bertambah nya panjang tool overhang maka penyimpangan kebulatan akan
semakin meningkat begitu pula dengan depth of cut, dengan semakin bertambahnya depth of
cut maka tingkat penyimpangan kebulatan benda kerja semakin besar. Dalam proses
pembubutan, kita banyak mengenal berbagai macam pengerjaan yang dapat dilakukan oleh
mesin bubut ini, salah satunya proses penguliran. Proses pembubutan ulir dengan
menggunakan mesin bubut merupakan salah satu rangkaian dari pembuatan ulir, sebelum
melakukan proses pembubutan ulir dilakukan perbandingan antara putaran spindle dan
diameter dari ulir. Proses terbentuknya profil ulir ini dibantu dengan kecepatan putaran dan
gerakan memanjang searah sumbu benda kerja, dimana sebelumnya harus dilakukan
penyettingan terlebih dahulu untuk ulir dimulai dari kisar, kisar yaitu jarak antara puncak ulir,
dengan mengatur kondisi pemotongan yang digunakan dan jenis ulir yang ingin dipakai
apakah jenis ulir metric atau whitworth sesuai dengan kebutuhan.
Metode :
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Variabel yang digunakan
adalah variasi putaran spindle dengan variasi 200 rpm, 300 rpm, 400 rpm, 500 rpm, 600 rpm,
700 rpm, 800 rpm dan depth of cut dengan variasi 0.0203 mm, 0.0407 mm dan 0.0610 mm
sebagai variabel bebas. Sedangkan variabel terikatnya adalah penyimpangan geometris ulir
Diskusi :
a) Mengapa Diteliti
:
Karena Ulir merupakan suatu produk atau komponen yang sangat penting dalam
bidang manufaktur, sehinnga diperlukan kualitas produk yang baik. Diperlukannya
kondisi pemotongan yang sesuai guna melihat kondisi mana yang sesuai dalam
pengerjaan ulir dengan menggunakan mesin CNC.
b) Cara Penelitian :

Dalam penelitian ini diambil salah satu bentuk geometri yang menjadi pembahasan
dalam penelitian ini yaitu pada bagian pitch ulir, dengan berbagai macam kondisi
pemotongan yang ada dan diambil dua buah parameter yang mempengaruhi bentuk
geometris ulir, yaitu yang pertama putaran spindle dengan variasi 200 rpm, 300 rpm,
400 rpm, 500rpm, 600 rpm, 700 rpm dan 800 rpm, dan pada depth of cut diambil
variasi sebesar 0.0203 mm, 0.0410 mm, dan 0.0610 mm. Sedangkan variabel terikat
dalam penelitian ini adalah penyimpangan geometris ulir.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Mesin CNC- ET 242
- Profile projector
- Software AUTOCAD 2012.
c) Hasil :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan semakin besar nilai depth of cut dan
semakin cepat juga putaran spindle maka akan dapat memperbesar bentuk
penyimpangan ulir dan jika putaran spindle yang rendah juga akan mempengaruhi
bentuk geometris ulir tersebut.
Kesimpulan :
a) Putaran spindle berpengaruh pada penyimpangan bentuk geometris ulir, dimana jika nilai
putaran spindle dinaikkan, maka akan semakin besar juga penyimpangan dari bentuk ulir.
b) Semakin besar nilai depth of cut (kedalaman pemotongan), maka akan semakin besar juga
penyimpangan bentuk geometris ulir.
c) Penyimpangan geometris yang rendah terjadi pada depth of cut 0,0203 mm dan 0,0407
mm, dengan nilai putaran berkisar antara 300 rpm sampai 500 rpm.
Kata kunci : putaran spindle, depth of cut, penyimpangan geometris ulir

Anda mungkin juga menyukai