Nur Syawaliani (1102006195)
Nur Syawaliani (1102006195)
KELOMPOK: I
Oleh:
Nur Syawaliani M (1102006195)
Pembimbing :
dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
Assalamua'alaikum, Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga laporan Studi
Kasus Pasien Gagal Jantung Sinitra dengan Hipertensi Garade I dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Periode 17 Desember 201219 Januari 2013 dapat diselesaikan penyusunannya.
Tujuan saya menyusun laporan ini adalah dalam rangka memenuhi tugas kepaniteraan
bagian Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI periode 17 Desember
2012-19 Januari 2013
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku dosen pembimbing, staf pengajar
Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
2. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, Mkes selaku kepala koordinator, dan staf pengajar
Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Fakultas Universitas Yarsi.
3. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku Koordinator Kepaniteraan Kedokteran
Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Fakultas
Kedokteran Universitas Yarsi.
4. Prof. Dr. Hj. Qomariyah, RS, MS, PKK, AIFM, Dr. Sumedi Sudarsono, dr. Dian
Mardiyah, M.KK, dr. Citra Dewi, M.Kes, dr. Fathul Jannah, M.Si,Rifqatussa'adah,
SKM, M.Kes, Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
5. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di puskesmas Penjaringan
Penjaringan, Jakarta Utara.
kecamatan
Penulis
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 68 tahun
Pekerjaan
: Pedagang
Pendidikan
: SMP
Agama
: Islam
Alamat
: Kapuk Muara
Suku
: Betawi
Status
: Menikah
No. CM
: 000124 D
2. Keluhan Tambahan
: Nyeri dada
Sakit kepala
Sesak saat beraktivitas
Cepat lelah
mengeluh sesak, yang dirasakan memberat saat berjalan 7 meter sehingga pasien
merasa cepat lelah.Dengan keluhan yang dirasakan, pasien tidak terganggu aktivitas
sehari-hari seperti makan, mandi, BAB, dan sholat.Keluhan bengkak pada kedua
ekstremitas bawah di sangkal, keluhan penurunan kesadaran di sangkal.
Pasien saat ini mengkonsumsi obat penurun darah tinggi rutin setiap hari
sebanyak 1 tablet/ hari. Dengan meminum obat tersebut setiap hari secara rutin tekanan
darah pasien menjadi stabil dan normal Pasien mengatakan tidak memiliki kencing manis.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama sekitar enam bulan lalu, dan
membaik setelah berobat ke puskesmas.
Sekitar dua tahun lalu pasien di opname di RSUD selama satu minggu karena
keluhan sesak hingga tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan bengkak pada
kedua ekstremitas.Dan dinyatakan oleh dokter, saat itu pasien mengalami payah jantung
dan pembengkakan jantung.
Pasien memilikidarah tinggi yang terdiagnosa 10 tahun lalu dan rutin kontrol ke
puskesmas sebulan sekali dan rutin minum obat.
5. Riwayat Penyakit Keluarga:
Ayah pasien menderita stroke dan darah tinggi, dan telah meninggal saat usia 79
tahun karena usia tua.
Ibu pasien menderita darah tinggi dan kencing manis, dan telah meninggal saat
usia 82 tahun karena kencing manis dengan komplikasi.
6.
keluarga ini dicukupi dari pendapatan anaknya sebagai satpam dengan pendapatan Rp.
1.000.000,-/ bulan dan dari menantunya yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan
pendapatan Rp. 900.000,-/ bulan. Sedangkan biaya berobat apabila tidak dapat tercukupi
oleh pasien, anak-anak pasien yang lain akan membantunya.Suami pasien sudah tidak
bekerja lagi.
7. Riwayat Kebiasaan:
Pasien sejak muda gemar mengkonsumsi kopi susu sebelum beraktivitas di pagi
hari dan gemar mengkonsumsi makanan asin-pedas seperti bakso, mie ayam, ikan asin,
dan tumis sayuran. Sejak di diagnosa hipertensi 10 tahun lalu, pasien mulai mengurangi
mengkonsumsi kopi susu dan makanan asin-pedas, namun pasien tidak dapat berhenti
total mengkonsumsi minuman dan makanan kegemarannya tersebut. Menurut anak
pasien yang selama ini merawat pasien, pasien terkadang susah bahkan marah apabila
dilarang mengkonsumsi makanan kegemarannya, dan sering melanggar larangan
mengkonsumsi kopi susu dan makanan asin-pedas.Pasien merupakan perokok pasif
karena suami, anak, dan menantu pasien merupakan perokok aktif yang sehari dapat
menghabiskan satu bungkus rokok, namun semenjak 11 tahun ini suami pasien sudah
berhenti merokok.
Pasien adalah seorang pedagang sayur mayur dipasar sejak pasien muda, sejak
dulu pasien sering mengangkut dagangannya sendiri, namun sejak 10 tahun ini dagangan
diangkut oleh pesuruh, namun terkadang pasien ingin membawa sendiri beberapa
dagangannya.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Vital sign
Kesadaran
: Compos mentis
Frek. Nadi
Frek Pernapasan
: 12x/menit
Suhu
: 36,6 C
3. Status Generalis:
Kepala
Mata
isokor.
Leher
Thoraks
dinamis.
Cor
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
dan dinamis.
Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vocal simetris antara hemithoraks kanan
dan kiri.
- Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru.
- Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen
- Inspeksi : Datar, simetris.
- Auskultasi : Bising usus normal.
- Perkusi : Tympani diseluruh lapang abdomen.
- Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak membesar, lien tidak membesar, tidak
teraba massa.
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), kapiler refill kurang dari dua detik,
clubbing finger (-).
Berat badan : 59 kg
Tinggi badan : 154 cm
Berat badan ideal: (TB - 100) 10% (TB - 100)
: (154 - 100) 10% (154 100)
: 48,6 kg
Status gizi
IMT
4. Status lokalis
D. Pemeriksaan Penunjang
Roentgen thoraks (tanggal 15 mei 2012):
cor membesar, hillus tidak melebar, tidak ada corakan paru.
Kesan: kardiomegali tanpa perbendungan paru.
Hasil Laboratorium (tanggal 20 november 2012)
GDS : 130 mg/dl,
Kolesterol : 210 mg/dl
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga
: Tn. Hanafi berusia 70 tahun
b. Identitas Pasangan
: Ny. Aminah berusia 68 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga :
Nama
Kedu
Gen
dukan
der
Usia
Pendidik
Pekerja
Penghasil
Keterangan
an
an
an
Tambahan
dlm
1
Tn.
keluarga
Kepala
Pria
Hanafi
keluarga
70 th
SMP
Tidak
bekerja
Pemilik
rumah
Ny.
Istri
Wanita
68 th
SMP
pedagang
Aminah
3
Tn.
Menantu
Ny.
Pria
45 th
SMA
Anak
Wanita
45 th
SMA
Buruh
n
Rp.
pabrik
900.000,-/bl
Pedagang
n
Rp.
Hanifah
5
Tn.
Anak
An.
Pria
40 th
SMA
Anak
n
Rp.
Satpam
Anak
1000.000,-/
Cucu
Pria
20 th
SMA
Rahman
2.
Menantu
400.000,-/bl
Zulfikri
6
Pasien
400.000,-/bl
Malik
4
Rp.
Mahasis
bln
Tidak
wa
bekerja
Anak, cucu
: Milik sendiri
: Padat dan kumuh.
Kesimpulan
Luas rumah: 10 x 7 m2
Keluarga
yang
Ny. Aminah
mempunyai
padat
dan
kumuh.
Namun
ketersediaan
air
bersih,
tempat
pembuangan
sampah
dan
jamban
4.
Keterangan
Angkot
pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan
Gratis
Memuaskan
Kesimpulan
Pasien jika sakit berobat ke
Puskesmas. Karena
kesehatan
Keluarga ini tidak memperhatikan pola gizi seimbang dari makanan yang mereka
makan.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Suami, anak-anak serta menantu-menantu pasien sangat memperhatikan
kesehatan pasien dan
mengingatkan pasien untuk rutin minum obat, mengantar kontrol ke puskesmas setiap
kali obat habis atau ada keluhan, dan mengingatkan pasien untuk menaati larangan
dari dokter.Selain itu anak-anak serta menantu-menantu pasien tidak perhitungan
dalam hal biaya kesehatan pasien, terutama saat pasien di opname di rumah sakit.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Anak-anak dan menantu-menantupasien sangat menghormati pasien, sehingga
anak-anak dan menantu-menantu pasien kurang tegas kepada pasien untuk menaati
larangan mengkonsumsi kopi dan makanan asin yang memang kegemaran pasien.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga:
Keluarga terdiri dari empat generasi.Yang terdiri dari Tn. Hanafi yang berusia 70
tahun dan Ny. Aminah yang berusia 68 tahun (pasien) yang memiliki anak Ny. Hanifah
(45 thn) dan Tn. Zulfikri (40 thn).Ny. Hanifah menikah dengan Tn. Malik (45 thn) dan
memiliki 2 orang anak yaitu Ilham (25 thn) dan Rahman (20 thn).Namun saat ini Ilham
sudah tidak satu rumah dengan orangtuanya.Bentuk keluarga adalah keluarga besar
(extended family) dengan pimpinan keluarga pasangan usia lansia yang sudah tidak
produktif.
Tahap keluarga dengan anak-anak yang dewasa (The Family with adolescent).
dan dikaruniai tiga anak yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan. Anak pertama
Tn. Soleh (50 thn) telah menikah dengan Ny. Siti (45 thn) 23 tahun lalu dan memiliki tiga
orang anak, Nn. Rini (23 thn), Tn. Roni (20 thn), dan Nn. Rika (18 thn). Saat ini mereka
hidup terpisah dengan Ny. Aminah dengan kehidupan yang berkecukupan.
Anak kedua Ny. Hanifah (45 thn) menikah dengan Tn. Malik (45 thn) 26 tahun
lalu, dan memiliki dua anak, Tn. Ilham (25 thn) dan Tn. Rahman (20 thn). Keluarga Tn.
Malik saat ini masih tinggal bersama Ny. Aminah, karena mereka belum memiliki rumah
sendiri selain itu juga untuk dapat merawat Ny. Aminah.
Anak ketiga Tn. Zulfikri (40 thn) saat ini telah bercerai dari Ny. Endah (38 thn), 9
tahun yang lalu.Dari hasil pernikahannya tersebut, Tn. Zulfikri memiliki dua anak yaitu
Nn. Fitri (20 thn) dan Tn. Toni (16 tahun).Saat ini Nn. Fitri dan Tn. Toni tinggal bersama
ibunya. Walaupun telah bercerai namun Ny. Endah masih sering berkunjung ke rumah
bersama Nn. Fitri untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Saat ini Tn. Zulfikri masih
tinggal bersama Ny. Aminah dan sampai saat ini belum menikah lagi. Walaupun Tn.
Zulfikri masih tinggal bersama Ny. Aminah namun ia dapat menghidupi dirinya dan
anaknya dengan gajinya sebagai satpam sebuah perusahaan. Sedangkan Ny. Endah sudah
menikah lagi dengan pria yang lain, namun hubungan antara Ny. Endah, Tn. Zulfikri
berjalan baik.
Walaupun keluarga Tn. Sholeh sudah tidak tinggal serumah dengan Ny. Aminah,
namun mereka rajin berkunjung dan membantu perekonomian antar keluarga.Segala
macam persoalan keluarga diselesaikan secara kekeluargaan dan rapat keluarga.
3. FamilyMap
Keterangan
: bercerai
: penderita hipertensi
: menikah
: keturunan
: laki-laki
: perempuan
: penderita
: perempuan meninggal
: laki-laki meninggal
E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Kegiatan
Sasar
an
Waktu
Hasil
diharapkan
Biaya
Keterang
an
Aspek
personal
Aspek
Pasien,
keluarga
pasien.
Kegiatan
Pada
saat
kunjungan ke
puskesmas
(satu kali per
bulan)
dan
kunjungan ke
rumah pasien.
Pasien
dan
keluarga pasien
menjaga
agar
penyakit pasien
tidak memberat
atau bertambah
parah.
Pasien.
Pada
saat
kunjungan ke
rumah pasien.
Pasien
lebih
mengerti
mengenai
penyakitnya
sehingga
akan
lebih
peduli
terhadap
kesehatannya,
dan
menjaga
agar penyakitnya
tidak memberat.
Pasien.
Pada
saat
kunjungan ke
rumah pasien.
Pasien
tidak
khawatir
lagi
mengenai
penyakitnya
karena penyakit
jantung
dapat
dicegah
gejalanya supaya
tidak memberat
namun
pasien
harus
menghindari
pantangannya.
Waktu
Hasil
diharapkan
Pada
saat
kunjungan
ke
puskesmas
Keluhan pasien
berkurang dan
tekanan darah
pasien stabil.
Pasien tidak
menolak.
Sasar
an
Aspek
klinik
Memberikan Golongan
diuretk: furosemid 1x1/hr
Golongan vasodilator:
Pasien.
Puskes
mas:
Rp.3.000
Home
visit:
Rp.20.000
x 7 hari =
Rp.
140.000
Pasien dan
keluarga
pasien tidak
menolak.
Pasien tidak
menolak.
Pasien tidak
menolak.
Biaya
Keteranga
amlodipin 2x5mg/ hr
Aspek
risiko
internal
Aspek
Pasien.
Pasien.
Keluarga
pasien
Kegiatan
Sasar
an
Pada saat
kunjungan
ke rumah.
Pada saat
kunjungan
ke rumah
Pada
saat
saat
kunjungan
ke rumah
Waktu
Pasien mengerti
akan pentingnya
obat,
khasiat
obat dan cara
penggunaan
obat secara tepat
untuk
proses
penyembuhan
sehingga pasien
dengan
rutin
mengkonsumsi
obat tersebut.
Pasien tidak
menolak.
Pasien
dan
keluarga pasien
menjadi
mengerti
mengenai tata
cara pemberian
obat pada pasien
gagal
jantung
dengan
darah
tinggi.
Anggota
keluarga
lain
dapat menjaga
pola hidup sehat
sehingga dapat
mencegah
terkena penyakit
hipertensi,
diabetes,
maupun stroke.
Pasien dan
keluarga
pasien tidak
menolak.
Hasil
diharapkan
Keluarga
pasien tidak
menolak
Biaya
Keterang
an
Mengedukasi kepada
pasien untuk
menghentikan kebiasaan
mengkonsumsi kopi
setiap pagi, makanan asin,
dan mengangkat barangbarang dagangannya
sendiri karena dapat
memperberat penyakit
jantungnya.
Mengedukasi kepada
keluarga pasien
khususnya anak pasien
sebagai penyedia
makanan pasien supaya
memberikan garam 1
sendok teh dalam 1 hari,
dan batasi konsumsi air
1,5 liter dalam 1 hari.
Pasien.
Pada saat
kunjungan
ke rumah
Keluarga
pasien
khususnya
kepada
anak
pasien
yang
merawat
pasien.
Pasien
dapat
menghentikan atau
mengurangi
kebiasaan
mengkonsumsi kopi,
makanan asin, dan
mengangkat barang
dagangannya.
Keluarga
pasien tidak
menolak.
Keluarga
pasien
khususnya
anak
pasien
yang
merawatnya menjadi
lebih
memahami
mengenai
pola
makan yang baik
untuk pasien.
Pasien.
Pasien tidak
meno
Pasien
tertarik
mengikuti
senam
jantung secara rutin
untuk
menjaga
kesehatan jantung.
Menyarankan kepada
pasien untuk ikut klub
senam jantung rutin
seminggu tiga kali, 20-30
menit, yang dilakukan
selang-seling setiap hari
yang diadakan di
puskesmas terdekat.
Aspek
psikososi
al
keluarga
Keluarga
pasien.
Aspek
Kegiatan
Sasar
Keluarga
Keluarga
pasien.
peduli
an
Pasien tidak
menolak
Keluarga
menjadi
lebih tegas dalam
melarang
pasien
untuk
menaati
larangan dokter.
Waktu
Hasil
Keluarga
pasien tidak
menolak.
Biaya
Keterangan
diharapkan
dan
lebih
Keluarga
sabar
pasien
terhadap pasien.
menolak.
tidak
Menyarankan
pasien pasien
untuk tidak melakukan dan
aktivitas berlebihan dan keluarga.
menasehati
keluarga
untuk
ikut
berperan
dalam
menjalankan
pekerjaan rumah tangga
sehari-hari
untuk
membantu pasien dan
tidak membebankannya
pada pasien.
Jumlah biaya
Pada
saat
kunjungan
kerumah.
Meringankan gejala
penyakit pasien agar
tetap
dapat
menjalani
hidup
aktif setiap hari .
Pasien
dan
keluarga
pasien
tidak
menolak.
Rp. 143.000
Analisis Kasus
1. Aspek Personal
Kesadaran pasien datang ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan merupakan tanda
bahwa pasien memiliki respon kekhawatiran terhadap suatu keadaanya itu keluhan-keluhan yang
merupakan ketidaknyamanan pasien saat ini.Hal ini bersesuaian dengan teori perilaku kesehatan
dalam bagian perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (health seeking behaviour),
dimana hal tersebut merupakan respon dari sebuah stimulus (sakit).(Notoatmodjo, 2007).
Pada analisis aspek personal ini dapat dilihat bahwa pasien merupakan seorang yang
cukup memiliki pengetahuan tentang keadaannya dan tepat menentukan pemecahan masalah
kesehatannya. Maka pada rencana penatalaksanaan hanya direncanakan edukasi yang lebih
spesifik mengenai penyakitnya dan bagaimana gejala-gejalanya. Dengan harapan pasien tidak
lagi khawatir, tetap mau menjalani pengobatan Hipertensi dan rutin kontrol.
Pasien rutin datang berobat dan meminum obat dengan harapan rasa sakit yang dirasakan
dapat berkurang dengan bantuan pengobatan dokter di puskesmas. Namun terkadang pasien
mengabaikan anjuran dokter. Pasien menyadari bahwa mempunyai keterbatasan fisik karena
penyakit yang dideritadan masih ada kekhawatiran dalam diri pasien akan penyakitnya yang
akan menghambat di masa tuanya akibat terbatasnya aktivitas yang pasien lakukan
2. Aspek Klinik
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta ditambah dengan beberapa
pemeriksaan penunjang lainnya secara klinis diagnosis pasien adalah Gagal Jantung Kiri ec
Hipertensi grade I.
Anamnesis yang didapat diantaranya yaitu dada berdebar-debar. Keluhan tanbahan yaitu
nyeri dada,sakit kepala, dan cepat lelah.
Nyeri dirasakan di dada sebelah kiri dan ulu hati terasa seperti tertindih benda berat,
memberat saat berjalan dan posisi membungkuk, membaik saat posisi berbaring dengan bantal
yang tinggi, nyeri yang dirasakan tidak menjalar ke lengan kiri namun nyeri dirasakan hingga ke
pundak dan punggung kiri. Pasien juga mengeluh sakit kepala berputar pada seluruh kepala sejak
empat hari lalu tanpa disertai dengan muntah maupun badan panas.
Pasien mengeluh sesak, yang dirasakan memberat saat berjalan 7 meter sehingga pasien
merasa cepat lelah.Dengan keluhan yang dirasakan, pasien tidak terganggu aktivitas sehari-hari
seperti makan, mandi, BAB, dan sholat.Keluhan bengkak pada kedua ekstremitas bawah di
sangkal, keluhan penurunan kesadaran di sangkal.
Dilihat dari anamnesa dan pemeriksaan fisik yang mendalam yang dilakukan kepada pasien dan
keluraga pasien, dan berdasarkan pemeriksaan penunjang didapatkan pasien menderita gagal
jantung sinistra grade 1 dengan Hipertropi Cardiac karena Hipertensi grade 1.
F. Prognosis
1. Ad vitam
: dubia ad bonam
2. Ad sanasionam
: dubia ad bonam
3. Ad fungsionam
: dubia ad malam