Perawatanbayibarulahir 101012105124 Phpapp02
Perawatanbayibarulahir 101012105124 Phpapp02
http://srifuspentik.com/dunia-ibudan-anak/perawatan-bayi-barulahir/
Letakkan kepala bayi lebih rendah dari badannya sehingga lendir dapat
mengalir ke luar dari mulut dan tenggorokan bayi. Pertahankan keadaan
ini sampai bayi mulai bernafas.
Letakkan bayi lebih rendah daripada ibu sampai tali pusat selesai diikat.
(Dengan cara ini bayi akan memperoleh lebih banyak darah dan menjadi
lebih kuat).
Jika bayi tidak segera mulai bernafas, gosoklah punggungnya dengan
handuk atau kain.
Jika ia tetap tidak bernafas, bersihkan lendir dari hidung dan mulutnya
dengan menggunakan balon pompa penghisap atau kain bersih yang
dililitkan di sekeliling jari tangan anda.
Jika bayi ini tetap belum bernafas dalam waktu satu menit setelah lahir,
lakukan segera pernafasan mulut ke mulut.
Balutlah bayi dengan sehelai kain yang bersih. Jangan membiarkan bayi
tersebut kedinginan, terutama bayi yang lahir terlalu awal (bayi
premature). Bungkuslah bayi agar hangat tetapi juga terhadap panas
yang sangat. Bungkus sebagaimana anda rasakan jika menyelimuti diri
sendiri
Seputar Menyusui
Masalah Payudara Saat Menyusui
Masalah selalu ada. Demikian juga halnya dengan proses
menyusui. Apalagi jika ini adalah saat pertama Ibu punya bayi dan
menyusui. Tentu saja banyak kekhawatiran. Tapi percayalah, masamasa cemas ini akan segera berlalu begitu Ibu melakukannya.
Karena, begitu Ibu menyusui, saat itu pula Ibu akan merakan
nikmatnya mengalirkan ASI ke buah hati Ibu dengan penuh kasihsayang.
Agar semua proses itu berjalan lancar, selain dukungan keluarga,
tidak ada salahnya Ibu memiliki seorang pengasuh bayi untuk
membantu seusai persalinan. Apalagi bagi Ibu yang baru pertama
kali memiliki bayi. Carilah pengasuh bayi yang profesional dalam
merawat bayi dan memberikan dukungan dalam menyusui.
Kehadiran pengasuh bayi juga membantu memastikan ibu agar
tetap percaya diri selama proses menyusui dengan bayinya.
Ritual menyusui tidak selalu berjalan lancar. Ada kendala yang
kadang mengganggu kelancaran proses menyusui. Tapi para ibu
tak usah khawatir, kenali masalah yang muncul agar
penanganannya lebih gampang.
1. Payudara Bengkak
Pembengkakan terjadi sekitar 2-3 hari setelah melahirkan. Payudara
membengkak disebabkan meningkatnya aliran darah ke payudara dan
mulainya produksi ASI. Bengkak yang terjadi itu dapat membuat puting susu
jadi rata, sehingga mengakibatkan bayi sulit untuk menyusu. Karena itu,
sering-seringlah menyusui bayi untuk mengosongkan si parik ASI. Hindari
pemakaian bra yang ketat saat payudara bengkak. Untuk mengurangi rasa
kurang nyaman, kompreslah payudara dengan air dingin dan lakukan
pijatan lembut sebelum menyusui.
2. ASI Terlalu Deras
Karena payudara Ibu penuh susu, aliran ASI jadi tidak terkendali, karena
payudara sednag menyesuaikan produksi ASI-nya dengan kebutuhan si
kecil. Mengatasinya bisa dengan selalu memakai breast-pads,
mengeluarkan sebagian ASI sebelum menyusui, sering-sering menyusui,
dan sebagainya.
3. Puting Susu Datar
Kelainan bawaan ini terjadi karena perlekatan mengakibatkan saluran susu
lebih pendek dan menarik puting susu ke dalam. Tarik puting susu keluar
denan jari tangan, tahan selama beberapa waktu. Lakukan ini sebanyak 2
kali sehari. Atau, gunakan alat bantu, seperti nipple shields. Bisa juga,
puting susu direndam dulu ke dalam air hangat sebelum menyusui, lalu
tarik-tarik puting susu keluar.
4. Abses Payudara
Apabila radang cukup parah serta muncul abses maka perawatan
hamper sama dengan radang payudara. Tapi untuk bisa
mengeluarkan nanah yang ada pada payudara, biasanya akan
dilakukan pembedahan kecil, selanjutnya segera hubungi dokter
terdekat.
5. Puting Susu Nyeri
Ini karena tidak pasnya posisi mulut bayi saat menyusu. Umumnya
sih, terjadi pada hari-hari pertama menyusui. Bila tidak terlalu nyeri,
teruskan saja menyusui si kecil. Agar nyeri berkurang, oleskan
sedikit ASI pada puting susu dan sekitarnya atau kompres payudara
dengan air hangat sebelum menyusui. Selesai menyusui, oleskan
kembali ASI pada payudara, lalu biarkan kering sebagai pelindung.
6. Radang Payudara
Masalah ini biasa juga dikenal dengan istilah mastitis. Biasanya
payudara meradang terjadi 2-6 minggu setelah melahirkan. Hal itu
diakibatkan adanya infeksi bakteri serta pemakaian bra yang terlalu
ketat. Gejala yang muncul biasanya payudara membengkak, warna
agak kemerahan, demam, dan ibu merasa sangat lelah.
Penanganan gangguan ini denang mengompres payudara
menggunakan air hangat dan menyusui bayi sesering mungkin.
Kebersihan
Perhatikan petunjuk-petujuk berikut ini:
Gantikan popok bayi setiap kail basah atau buang air.
Jika kulitnya tampak merah, tukarlah popoknya lebih
sering atau sebaliknya, jangan menggunakan popok
sama sekali.
Setelah tali pusar terlepas mandikan bayi setiap hari
dengan sabun bayi dan air hangat.
Jika ada lalat atau nyamuk, pasanglah kelambu bayi
atau kain tipis pada tempat tidur bayi.
Orang-orang yang menderita borok terbuka, demam,
influenza, sakit tenggorokan atau sakit leher, TBC atau
penyakit-penyakit infeksi lainnya tidak boleh menyentuh
atau mendekati bayi.
Letakkan bayi di tempat yang bersih, jauh dari asap dan
debu.
DAFTAR PUSTAKA
Martin. 2007. Asuhan Persalinan Normal.
Jakarta : EGC
Persis Mary Hamilton. Dasar-Dasar
Keperawatan Maternitas Edisi 6. 1995. Jakarta :
EGC
http://moveamura.wordpress.com/maternity/
Juniarti dkk. 1995. Asuhan Keperawatan
Perinatal. Jakarta : EGC
Apa yang Anda Kerjakan Bila tidak Ada Dokter,
karangan David Werner, Carol Thuman dan
Jane MAxwell.