Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini sering kita dengar terjadinya penganiayaan/perlakuan salah terhadap


anak, baik yang dilakukan oleh keluarga ataupun oleh pihak-pihak lain. Dalam bidang
kedokteran sendiri, child abuse ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1860, di Perancis.
Dimana 320 orang anak meninggal dengan kecurigaan akibat perlakuan yang salah.
Memang sangat sukar kita percayai bahwa seseorang anak yang seharusnya
menjadi tempat curahan kasih sayang dari orang tua dan keluarganya, malah
mendapatkan penganiayaan sampai harus dirawat di Rumah Sakit ataupun sampai
meninggal dunia.
Setiap negara bagian mempunyai undang-undang yang menjelaskan tanggung
jawab legal untuk melaporkan jika terdapat kecurigaan penganiayaan anak. Kecurigaan
penganiayaan anak harus dilaporkan ke lembaga layanan perlindungan anak setempat.
Pelapor yang diberi mandat untuk melapor adalah perawat, dokter, dokter gigi, dokter
anak, psikologi dan ahli terapi wicara, peneliti sebab kematian, dokter, karyawan lembaga
penitipan anak, pekerja layanan anak-anak, pekerja sosial, guru sekolah. Kegagalan
seseorang untuk melaporkan orang tersebut didenda atau diberi hukuman lain, sesuai
dengan status masing-masing.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu :
1. Apa definisi child abuse dan klasifikasinya ?
2. Apa sajakah faktor resiko dari child abuse ?
3. Bagaimana akibat dari child abuse ?
4. Apakah contoh nyata dari perlakuan salah pada anak (child abuse) ?
C. TUJUAN

1.
2.
3.
4.

Adapun tujuan dari makalah ini, adalah :


Untuk mengetahui definisi dan klasifikasi child abuse.
Untuk mengetahui dan bisa menyebutkan faktor dari child abuse.
Untuk mengetahui akibat dari child abuse.
Untuk mengetahui contoh nyata dari perlakuan salah pada anak (child abuse).

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN KLASIFIKASI CHILD ABUSE


1. Definisi Child Abuse
Child Abuse didefinisikan sebagai tindakan mencederai oleh seseorang terhadap
orang lain. Child abuse dapat menimbulkan akibat yang panjang, seorang anak yang pernah
mengalami kekerasan, dapat menjadi orang tua yang memperlakukan anaknya dengan cara
yang sama.
Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua atau orang yang
merawat anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu mental maupun fisik,
perkembangan emosional, dan perkembangan anak secara umum.
Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare memberikan definisi
Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran
terhadap anak dibawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yang seharusnya
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dan kesejahteraan
anak terancam. Child Abuse meupakan tindakan yang mempengaruhi perkembangan anak
sehingga tidak optimal lagi (David Gill, 1973).
Child Abuse merupakan perlakuan salah terhadap fisik dan emosi anak,
menelantarkan pendidikan dan kesehatannya dan juga penyalahgunaan seksual (Synder,
1983).
Child Abuse adalah penganiayaan, penelantaran dan eksploitasi terhadap anak,
dimana ini adalah hasil dari perilaku manusia yang keliru terhadap anak.
2. Klasifikasi Child Abuse
a. Emotional Abuse
Perlakuan yang dilakukan oleh orang tua seperti menolak anak, meneror,
mengabaikan anak, atau mengisolasi anak. Hal tersebut akan membuat anak merasa
dirinya tidak dicintai, atau merasa buruk atau tidak bernilai. Hal ini akan
menyebabkan kerusakan mental fisik, sosial, mental dan emosional anak.
Indikator fisik kelainan bicara, gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan.
Indikator perilaku kelainan keiasaan (menghisap, mengigit, atau memukul-mukul)
b. Physical Abuse
Cedera yang dialami oleh seorang anak bukan karena kecelakaan atau tindakan
yang dapat menyebabkan cedera serius pada anak, atau dapat juga diartikan sebagai
tindakan yang dilakukan oleh pengasuh sehingga mencederai anak. Biasanya berupa
luka memar, luka bakar atau cedera di kepala atau lengan.
Indikator fisik luka memar, gigitan manusia, patah tulang, rambut yang tercabut,
cakaran. Indikator perilaku waspada saat bertemu degan orang dewasa, berperilaku
ekstrem seerti agresif atau menyendiri, takut pada orang tua, takut untuk pulang ke
rumah, menipu, berbohong, mencuri.
c. Neglect

Kegagalan orang tua untuk memberikan kebutuhan yang sesuai bagi anak, seperti
tidak memberikan rumah yang aman, makanan, pakaian, pengobatan, atau
meninggalkan anak sendirian atau dengan seseorang yang tidak dapat merawatnya.
Indikator fisik kelaparan, kebersihan diri yang rendah, selalu mengantuk,
kurangnya perhatian, masalah kesehatan yang tidak ditangani.
Indikator kebiasaan meminta atau mencuri makanan, sering tidur, kurangnya
perhatian pada masalah kesehatan, masalah kesehatan yang tidak ditangani, pakaian
yang kurang memadai (pada musim dingin), ditinggalkan.
d. Sexual Abuse
Termasuk menggunakan anak untuk tindakan sexual, mengambil gambar
pornografi anak-anak, atau aktifitas sexual lainnya kepada anak.
Indikator fisik kesulitan untuk berjalan atau duduk, adanya noda atau darah di
baju dalam, nyeri atau gatal di area genital, memar atau perdarahan di area genital/
rektal, berpenyakit kelamin. Indikator kebiasaan pengetahuan tentang seksual atau
sentuhan seksual yang tidak sesuai dengan usia, perubahan pada penampilan, kurang
bergaul dengan teman sebaya, tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan fisik,
berperilaku permisif/ berperilaku yang menggairahkan, penurunan keinginan untuk
sekolah, gangguan tidur, perilaku regressif (misal: ngompol).
B. FAKTOR RESIKO DARI CHILD ABUSE
Menurut Helfer dan Kempe dalam Pillitery ada 3 faktor yang menyebabkan child abuse
empat , yaitu :
1. Orang tua memiliki potensi untuk melukai anak-anak. Orang tua yang memiliki
kelainan mental, atau kurang kontrol diri daripada orang lain, atau orang tua tidak
memahami tumbuh kembang anak, sehingga mereka memiliki harapan yang tidak
sesuai dengan keadaan anak. Dapat juga orang tua terisolasi dari keluarga yang
lain, bisa isolasi sosial atau karena letak rumah yang saling berjauhan dari rumah
lain, sehingga tidak ada orang lain yang dapat memberikan support kepadanya.
2. Menurut pandangan orang tua anak terlihat berbeda dari anak lain. Hal ini dapat
terjadi pada anak yang tidak diinginkan atau anak yang tidak direncanakan, anak
yang cacat, hiperaktif, cengeng, anak dari orang lain yang tidak disukai, misalnya
anak mantan suami/istri, anak tiri, serta anak dengan berat lahir rendah(BBLR).
Pada anak BBLR saat bayi dilahirkan, mereka harus berpisah untuk beberapa
lama, padahal pada beberapa hari inilah normal bonding akan terjalin.
3. Adanya kejadian khusus : Stress. Stressor yang terjadi bisa jadi tidak terlalu
berpengaruh jika hal tersebut terjadi pada orang lain. Kejadian yag sering terjadi
misalnya adanya tagihan, kehilangan pekerjaan, adanya anak yang sakit, adanya
tagihan, dll. Kejadian tersebut akan membawa pengaruh yang lebih besar bila
tidak ada orang lain yang menguatkan dirinya di sekitarnya Karena stress dapat
terjadi pada siapa saja, baik yang mempunyai tingkat sosial ekonomi yag tinggi
maupun rendah, maka child abuse dapat terjadi pada semua tingkatan.

Menurut Rusel dan Margolin, wanita lebih banyak melakukan kekerasan pada anak,
karena wanita merupakan pemberi perawatan anak yang utama. Sedangkan laki-laki lebih
banyak melakukan sex abuse, ayah tiri mempunyai kemungkinan 5 sampai 8 kali lebih besar
untuk melakukannya daripada ayah kandung (Smith dan Maurer).
C. AKIBAT DARI CHILD ABUSE
Adapun akibat atau dampak yang ditimbulkan dari child abuse yaitu :
1. Fisik, seperti : luka memar dan bilur , luka bakar, kerusakan mata, laserasi dan abrasi,
fraktur, trauma abdomen/toraks, keracunan. Asfiksia, trauma sistem saraf pusat,
syndrome munchausen.

2. Sexual, seperti : kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual, gangguan
organ reproduksi lanjut.
3. Prilaku/emosi : gangguan konsep diri, hiper aktif, gangguan somatic, deteriorasi,
gangguan makanan, depresi, ansietas, penyalah gunaan obat/alcohol.
4. Jangka panjang, seperti : gangguan perkembangan, disabilitas, gangguan makan,
gangguan tidur, penyalahgunaan obat/alcohol, disfungsi seksual, infertilitas,

kemungkinan menjadi orang tua yang salah, perilaku eresika, gangguan kesehatan
reproduksi jangka panjang.
5. Fatal, seperti : meninggal, benuh diri, infantisid, HIV/AIDS, aborsi, kematian akibat
gangguan lanjut kesehatan reproduksi.
Anak yangmengalami kekerasan/ penganiayaan akan berakibat panjang. Mereka akan
mengalamigangguan belajar, retardasi mental, gangguan perkembangan temasuk
perkembangan bahasa, bicara, motorik halusnya. Dalam penelitian juga diperoleh bahwa IQ
anak yang mengalami kekerasan/penganiayaan akan rendah daripada yang tidak. Mereka
juga mengalami gangguan dalam konsep diri dan hubungan sosial. Teman-teman
menganggap mereka sebagai anak yang suka menyendiri atau pembuat onar. Hal ini akan
berlanjut hingga dewasa, dalam memilih pasangan hidup.
D. CONTOH NYATA CHILD ABUSE

Nursecerdas. 2009. Child Abuse.


http://nursecerdas.wordpress.com/2009/02/16/child-abuse/. 13 Maret 2013
Hendra, Dwi. 2012. Askep Kekerasan Pada Anak.
http://dwihandra089.blogspot.com/2012/11/askep-kekerasan-pada-anak.html. 13
Maret 2013
Nurs, Akatsuki. 2011. Askep Child Abuse. http://akatsukiners.blogspot.com/2011/02/askep-anak-dengan-child-abuse.html. 13 Maret 2013
Sedana, Adi. 2012. Perlakuan Child Abuse dan Penyimpangan Pada Anak.
http://adisedana.blogspot.com/2012/03/perlakuan-child-abuse-danpenyimpangan.html. 13 Maret 2013

Anda mungkin juga menyukai

  • Uji Chi Aquare
    Uji Chi Aquare
    Dokumen15 halaman
    Uji Chi Aquare
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pembahasan
    Bab I Pembahasan
    Dokumen25 halaman
    Bab I Pembahasan
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • BAB I Jadi
    BAB I Jadi
    Dokumen10 halaman
    BAB I Jadi
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pembahasan
    Bab I Pembahasan
    Dokumen33 halaman
    Bab I Pembahasan
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Konsep
    Konsep
    Dokumen16 halaman
    Konsep
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen20 halaman
    Bab 1
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Indika Tor
    Indika Tor
    Dokumen5 halaman
    Indika Tor
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Produk Olahan Dari Buah Naga
    Produk Olahan Dari Buah Naga
    Dokumen10 halaman
    Produk Olahan Dari Buah Naga
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen20 halaman
    Bab 1
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Produk Olahan Dari Buah Naga
    Produk Olahan Dari Buah Naga
    Dokumen10 halaman
    Produk Olahan Dari Buah Naga
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • BAB Ii
    BAB Ii
    Dokumen22 halaman
    BAB Ii
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Paper Florist
    Paper Florist
    Dokumen4 halaman
    Paper Florist
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    Dokumen13 halaman
    HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • FLORIST
    FLORIST
    Dokumen31 halaman
    FLORIST
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pembahasan
    Bab I Pembahasan
    Dokumen25 halaman
    Bab I Pembahasan
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • BAB I Gagal Jantung
    BAB I Gagal Jantung
    Dokumen18 halaman
    BAB I Gagal Jantung
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Ruwet
    Ruwet
    Dokumen35 halaman
    Ruwet
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • BAB I Jadi
    BAB I Jadi
    Dokumen10 halaman
    BAB I Jadi
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
    Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
    Dokumen14 halaman
    Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    Dokumen13 halaman
    HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan: Child Abuse
    Bab I Pendahuluan: Child Abuse
    Dokumen7 halaman
    Bab I Pendahuluan: Child Abuse
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    Dokumen13 halaman
    HALUSINASI Laporanb Pendahuluan
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen20 halaman
    Bab I
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Ruwet
    Ruwet
    Dokumen35 halaman
    Ruwet
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen7 halaman
    Bab 1
    Dezuka Sary
    Belum ada peringkat