Potensi biji karet sebagai produk olahan tempe yang bergizi
lateks unggul sebanyak 90% karet
alam. Tinggi tanaman karet bisa
meneapai 15 - 25 m dan berbatang
cukup besar. Buah karet akan masak
setelah berumur enam bulan dan
pecah hingga biji Karet terlepas dari
batoknya. Biji karet_— berukuran
sedikit lebih besar dari kelereng de-
ngan kulit keras, warnanya cokelat
kehitaman dengan _bercak-bereak
berpola yang khas.
Produk utama dari tanaman karet
adalah lateks segar, slab/koagulasi
ataupun sit asap/sit angin, crumb
rubber/karet remah yang menghasil-
kan bahan baku untuk berbagai
industri hilir, Selain lateksnya, yang
dapat dimanfaatkan dari tanaman
karet_yaitu kayu dan biji_karet.
Kayu karet sudah banyak dimanfaat-
kan untuk bahan bangunan atau
mebel sedangkan biji karet merupa-
kan hasil samping dari perkebunan
karet tetapi masih kurang dimanfaat-
kan secara optimal padahal cukup
potensial diolah menjadi berbagai
makanan. Diperkirakan setiap hek-
tar perkebunan karet menghasilkan
biji karet sebanyak 450,000 butir/ha/
tahun, sedangkan total luas areal
perkebunan karet di Indonesia se-
kitar 3,4 juta hektar dengan demi-
kian bahan baku biji karet banyak
tersedia. Biji karet di berbagai da-
erah sentra karet umumnya belum
dimanfaatkan, sehingga _hampir
tidak mempunyai_nilai_ ekonomi.
Biji_ karet telah diketahui cukup
mempunyai kandungan gizi walau-
pun mengandung sedikit sianida
tetapi dengan perlakuan yang
tepat seperti perendaman dan pere-
busan maka biji karet aman dikon-
sumsi dan potensial ditingkatkan
manfaatnya agar bernilai_tambah
bagi petani karet.
Upaya pemanfaatan biji karet
dapat menjadi langkah untuk me-
ningkatkan pendapatan petani karet
yang seringkali menghadapi kendala
fluktuatifnya harga lateks. Petani
karet dapat mengolah biji karet yang
memiliki kandungan protein cukup
tinggi, menjadi produk yang bernilai
ekonomi seperti tempe. Karet mam-
pu memproduksi biji yang kaya pro-
tein serta memiliki ongkos produksi
yang murah, Kandungan protein
Warta Peneli
lee ee
Tabel 1, Komposisi nutrisi biji karet dibandingkan dengan kacang-kacangan
lainnya
Bi Praia Toma Kavbohidat ne
Kar 270 323 159 3
Kedelai Me 14 Bas 80
Kacang hijo 2 12 2s oo
Keeangtanah 253 28 t 40
Kecipir 328 170 1.9
yang terdapat pada biji karet juga
hampir sama bila dibandingkan de-
ngan kedelai dan beberapa tanaman
komersial lainnya, Untuk mendo-
rong peningkatan pemanfaatan biji
karet sebagai produk samping, maka
perlu disebarkan informasi tentang
nilai gizi yang terkandung pada biji
karet dan peluangnya menjadi pro-
duk olahan tempe.
Kandungan Nutrisi Biji Karet
Biji karet mempunyai kandungan
protein yang cukup tinggi dan asam
amino esensial yang dibutuhkan
tubuh. Namun demikian biji karet
bila dikonsumsi mentah tanpa diolah
terlebih dahulu akan sangat_ber-
bahaya. Dari komposisi_ kimianya,
biji karet memiliki kandungan pro-
tein yang tinggi yaitu 27%, lemak
32,3%, air 3,6%, thiamin 450ug.
asam nikotinat 2,5y1g, vitamin B, ka-
roten dan tokoferol 250pg, serta sia-
nida sebanyak 330 mg dalam 100 g
bahan. Asam sianida dalam biji karet
tersebut dapat dihilangkan atau di-
kurangi kandungannya melalui be-
berapa cara, yaitu perendaman (dip-
ping) selama 24 jam, pengukusan
(steaming) pada suhu 100°C selama
6 jam, penjemuran (drying) selama
12 jam di bawah sinar matahari atau
kombinasi antara pengukusan de-
ngan penjemuran selama 12 jam,
Kandungan gizi biji karet cukup
tinggi bila dibandingkan dengan
beberapa kacang-kacangan —lain-
nya (Tabel 1), sehingga berpeluang
dijadikan makanan yang bergizi
seperti misalnya diolah_ menjadi
tempe.
Nilai Gizi Tempe Kedelai dan P
luang Membuat Tempe dari Biji
Karet
Tempe pada umumnya dibuat
dari kacang kedelai yang difermen-
tasikan, yaitu dengan menumbuhkan
Nomor
kapang Rhizopus oryzae pada ke-
delai matang yang telah dilepaskan
kulitnya, Kapang yang tumbuh pada
kedelai_menghidrolisis _senyawa-
senyawa kompleks menjadi senyawa
sedethana yang mudah dicerna.
Tempe kaya akan serat, kalsium,
vitamin B dan zat besi. Berbagai se-
nyawa dalam tempe mempunyai
nilai obat, seperti antibiotik untuk
menyembuhkan infeksi dan antioksi-
dan pencegah penyakit degeneratif.
Tempe telah banyak dikonsums
baik di Indonesia maupun di seluruh
dunia, terutama kaum vegetarian
menjadikan tempe sebagai pengganti
daging, sehingga saat ini tempe
sudah diproduksi di berbagai negara
bukan hanya di Indonesia, Teknik
pembuatan tempe kedelai di Indone-
sia secara umum terdiri dari tahap-
an: kedelai dibersihkan > pencuci-
an | > perebusan 1 dan perendaman
> penirisan > pengupasan > pen
cucian 2 > perebusan 2 (5 menit)
> pendinginan > inokulasi dengan
ragi > pembungkusan > fermen-
tasi.
Tempe merupakan sumber ma-
kanan yang baik gizinya karena me-
miliki kandungan protein, karbohi-
drat, asam lemak esensial, vitamin,
dan mineral, Nutrisi utama yang
hendak diambil dari tempe adalah
proteinnya, Karena besarnya kan-
dungan asam amino di dalamnya.
Hampir semua lapisan masyara-
kat_menyukai dan mengkonsumsi
tempe yaitu rata-rata_sehari/orang
4,4 g sampai 20,0 g. Tempe ber-
potensi digunakan untuk melawan
radikal bebas, sehingga dapat meng-
hambat proses penuaan dan men-
cegah terjadinya penyakit dege-
neratif (arterosklerosis, _jantung
koroner, diabetes melitus, kanker,
dan lain-lain), Tempe mengandung
zat antibakteri_penyebab —diare,
penurun kolesterol darah, pencegah
aa