Anda di halaman 1dari 32

FAHRUL INDRAJAYA, ST

Jurusan Teknik Pertambangan FT-UNPAR


E-mail: fahrulindrajaya@ymail.com

Dampak Lingkungan
Kajian terhadap dampak harus mempertimbangkan :

1. Deskripsi kegiatan penambangan


(sifat bahan & kuantitasnya, teknik/
metoda & prosedur kegiatan)
2. Kondisi lingkungan (RLA) : iklim,
udara, geomorfologi,
batuan/struktur geologi, tanah,
hidrologi, flora, fauna, sosek-budkesmas.

Kajian terhadap dampak lingkungan


Harus secara holistik/ terpadu
Dalam mempertimbangkan apakah dampak tersebut
penting dan harus dikelola/ diminimalkan, perlu mempertimbangkan salah satu atau beberapa hal berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jumlah manusia terkena dampak


Luas daerah terkena dampak
Intensitas dan lamanya dampak
Jumlah komponen lingkungan yang terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik/ tidak berbaliknya dampak

TAHAP KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA

KOMPONEN GEOFISIK: IKLIM/UDARA


SUMBER
DAMPAK

JENIS
DAMPAK

Partikulat
tersedimentasi

1. Land clearing
2. Pengupasan
tanah penutup

Debu

3. Ripping
4. Blasting

PARAMETER
DAMPAK

Erosi

Partikulat
tersuspensi
Emisi: CO, CO2,
NO, SO, Pb

5. Pemuatan
6. Pengangkutan

Kebisingan

Noise Level

PENGELOLAAN
CEGAH TANGGUL
Penyiraman
Menutup
muatan

Menanam bahan
peledak lebih dalam
Mengurangi jumlah
bahan peledak

7. Crushing
BANDINGKAN DENGAN BAKU
MUTU LINGKUNGAN (KEP. MEN
LH KEP 02/MENKLH/1998)

Menambah delay
time

Dampak pada komponen lingkungan udara

Debu
Gas
Kebisingan
Dampak pada komponen lingkungan udara

Perubahan :
Temperatur, kelembaban, kecepatan
angin, dsb.

KOMPONEN LINGKUNGAN: KIMIA


Acid Mine Drainage Problem (AMD)
Misal: Pertambangan Batubara

Pirit (FeS) saat terekspose pada air dan udara


teroksidasi membentuk logam-logam besi dan
asam sulfida.
Ion besi akan teroksidasi dan menghasilkan oksida
besi hidrat (kuning) dan bersifat lebih asam
(membentuk larutan asam). Kondisi yang lebih
asam ini menurunkan pH air dan membuat air
bersifat korosif dan membahayakan kehidupan di
air.

Pyrite + Oxygen + Water = AMD

KOMPONEN LINGKUNGAN : GEOMORFOLOGI


SUMBER
DAMPAK
1. Land clearing
2. Pengupasan
tanah penutup
3. Ripping
4. Blasting
5. Pemuatan
6. Pengangkutan
7. Crushing

JENIS
DAMPAK
Perubahan tK
erosi &
sedimentasi
Perubahan
bentuk lahan
Terganggunya stabilitas
lereng
Tergangguny
a bentang
alam sungai
Terjadinya
banjir/genan
gan air

PARAMETER
DAMPAK

PENGELOLAAN
Menambang scr
bertahap/perquary

Kecepatan erosi
Menambang dng
dan sedimetasi
cara bangku &
Tinggi relief &
maengikuti pola
besar sudut
kontur
kemiringan
Memberlakukan
sempadan sungai

Perubahan
Membuat kolam
geometri &
pengendap sedimen
kapasitas sungai bertingkat dan
saluran drainase
Luas daerah
Reklamasi
genangan,
vol/debit air
/revegetasi

DAMPAK PADA KOMPONEN


LINGKUNGAN HIDROLOGI
Misalnya :

1. Gangguan pada system airtanah dan pola pengaliran dapat


terjadi pada penambangan secara terbuka (open pit)
Penurunan permukaan air tanah dapat terjadi pada
lokasi penambangan dan daerah sekitarnya sampai
radius beberapa kilo meter.
Subsidence dan retakan pada permukaan tanah/batuan
dapat mengakibatkan run-off mengalir masuk ke aquifer
dan mencemari kualitas air tanah dan mempengaruhi
pola aliran airtanah.
2.

Gangguan pada system airtanah dan pola pengaliran


dapat terjadi pada penambangan bawah permukaan.

3.

Intrusi air laut

5 s/d 7 km

BARAT
LAUT

163 m
+ 2 km
QUARRY

Indonesia
muka
airtanah
163 m

Tidak ditambang
(untuk green belt)

batas bawah
penambangan (10 m dpl)
75 -100 m dpl
BARAT
LAUT

Keterangan
Satuan Batugamping
Satuan Batupasir
PENAMPANG MELINTANG PULAU NUSAKAMBANGAN
(TANPA SKALA)

Pemotongan bukit
Perubahan iklim
(curah hujan)

Terganggunya
siklus hidrologi

Terganggunya
flora & fauna

Terganggunya kualitas & kuantitas


air
Intrusi air laut

Keresahan Masyarakat/ Konflik sosial

SKEMA POTENSI DAMPAK PENAMBANGAN TERHADAP


MORFOLOGI, IKLIM, SISTEM HIDROLOGI DAN MASYARAKAT

PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


1. Teknis
2. Hukum
Secara teknis

Pendekatan ekosistem
a. pencegahan
b. penanggulangan

Pencegahan :
Prinsip dasar

meniadakan/ mengurangi
dampak

Misal :
a. pengaturan kemiringan & ketinggian tebing galian
b. pembatasan kedalaman galian hingga tidak
memotong muka air tanah
c. re-use, re-cycle limbah
minimalisasi limbah

Rehabilitasi/Reklamasi
Usaha/ kegiatan untuk memulihkan
fungsi lahan setelah dimanfaatkan untuk
suatu kegiatan yang mengakibatkan
penurunan kualitas lahan tersebut.

Rehabilitasi /reklamasi berlangsung


bersamaan dengan kegiatan penambangan
(on-going activity)

Beberapa Prinsip Kegiatan


Pertambangan Berwawasan
Lingkungan

Total Mining, dalam arti recovery penambangan


harus maksimal sehingga tidak ada cadangan yang
tersisa
Pembukaan lahan dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kemajuan tambang
Menerapkan tatacara penimbunan kembali bekas
tambang/back filling
Menerapkan sirkulasi tertutup air kerja dan air
proses (clossed circuit)
Segera melakukan reklamasi lahan bekas tambang

Penambangan Batubara
(contoh)

a
m
Ke g
ah ban
r
A m
Ta

ck g
a
B lin
Fi l

Daerah
Reklamasi
17

n
a
ju

PENAMBANGAN PASIRBESI
System : - Hydroulic mining
- Magnetic Separator

T.
I
Waste
material
II

II
I

P.
5

P.
2
T.
I.
II.
III.
P.1
P.2
P.3
P.4
P.5
PL.
DT

Trommol
Drum magnit 1.200 gouss
Drum magnit 1.000 gouss
Drum magnit 800 gouss
Mining Pump
Tailing Pum
jet Pump
Spray Pump
Concentrate Pump
Payloader
Dump Truck

Stock Pile

P
L

DT

P.
3
P.
1

Mining Area

Tailing
Area

P.
4

PROSES PENGURUGAN /
PENIMBUNAN

PERSAWAHAN HASIL REKLAMASI

PERKEBUNAN / LADANG

HASIL REKLAMASI &


REVEGETASI

Aspek Teknis yang dicermati pada Pelaksanaan


Reklamasi/Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang

Struktur dan stabilitas timbunan


Dimensi timbunan sesuai
peruntukannya
Penataan kontur serta perataan
timbunan
Pengaturan drainase air permukaan
Pengelolaan material pembangkit
asam (potentially acid forming/PAF)
Pengendalian erosi dan sedimentasi
Rekondisi tanah sebagai media tanam

Pengendalian Air Asam Tambang pada


Penutupan Tambang Emas
Sistem netralisasi
Penimbunan batuan
penutup (PAF)
Kolam penampungan

Wetlands

PENEMPATAN TANAH PENUTUP DI DAERAH


PENIMBUNAN

20 m cover of NAF material

KEGIATAN PENYELAMATAN TANAH PUCUK

JANUARI
2002
FEBRUARI
1999

MEI
2003

PENUTUP
1. Pertambangan

berwawasan
lingkungan dapat dicapai
dengan memperhatikan/
mempraktekan prinsipprinsip best mining
practices.

2. Pelaksanaan pertambangan yang

baik bukan hanya menyelamatkan


kelangsungan lingkungan (sosial
dan fisik) namun juga mengurangi
resiko investasi dan
mengoptimalkan pencapaian
(recovery) secara ekonomi
perusahaan yang bersangkutan

3.Perundangan-undangan yang

mengatur pertambangan,
pengelolaan lingkungan
sampai pada reklamasi &
penutupan tambang sudah
(mulai) memadai, namun yang
tidak kalah pentingnya adalah
implementasi di lapangan
harus ditaati semua pihak
terkait.

Dampak

kegiatan sektor energi


dan sumberdaya mineral perlu
diidentifikasi secara dini melalui
penyusunan instrumen
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup seperti
AMDAL, UKL-UPL atau yang lain.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai