PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bagian dari kegiatan
akademik yang bersifat sosial aplikatif, dimana kegiatan ini menuntut mahasiswa
untuk terjun langsung bermasyarakat dan menerapkan ilmu yang selama ini
didapatkan di perkuliahan. KKN ini juga merupakan salah satu kegiatan dimana
mahasiswa benar-benar menjunjung tinggi dan mengabdikan tri dharma perguruan
tinggi. Penerapan tri darma perguruan tinggi meliputi aspek pendidikan, penelitian
dan pengabdian.
Penyelenggaran kegiatan KKN oleh lembaga perguruan tinggi di tengahtengah masyarakat merupakan wujud dari tri darma perguruan tinggi, perwujudan
tri darma perguruan tinggi ini bertujuan untuk memberikan sebuah manfaat bagi
Negara dan terlebih lagi terhadap desa yang menjadi tempat pelaksanaan KKN.
Oleh karena itu, setiap mahasiswa KKN Universitas Syiah Kuala yang terjun ke
tengah-tengah masyarakat harus mampu mewujudkan visi dan misi Universitas
syiah Kuala sebagai perguruan tinggi.
Peserta KKN untuk periode 8 berjumlah 1500 mahasiswa yang di turunkan
ke delapan kecamatan di Pidie Jaya, mencakup: Bandar Baru, Pante Raja, Tring
Gadeng, Mereudu, Ulim, Bandar Dua, dan Jangka Buya. Selain itu, mahasiswa
juga di tempat kan di Kota Sabang. Melalui kegiatan KKN ini, diharapkan
mahasiswa dapat memberikan berbagai motivasi serta saran ataupun peneguhan
dalam membangun kehidupan bermasyarakat tepatnya di desa Meunasah Kulam,
kecamatan Meureudu, Pidie Jaya selama 30 hari (1 bulan).
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Berdasarkan hasil observasi di lapangan tanggal 7 Desember 2014 tentang
keadaan wilayah serta keadaan masyarakat Gampoeng Meunasah Kulam,
kecamatan Meureude , kabupaten Pidie Jaya mendapatkan hasil sebagai berikut:
: 8,0 km
: 8,0 km
: 8,0 km
: 150,0 km
4. Data Penduduk
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No
1
2
Jumlah
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Persentase
257
250
507
50,69
49.31
100
Pendidikan
Buta Aksara
TK/sederajat
Sedang SD/Sederajat
Tamat SD/Sederajat
Tidak Tamat SD/Sederajat
Sedang SMP/Sederajat
Tamat SMP/Sederajat
Tidak Tamat SMP/Sederajat
Sedang SMA/Sederajat
Jumlah
0
0
0
28
10
16
5
10
15
Persentase
0
0
0
18,3
6,5
10,5
3,3
6,5
9,8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Jumlah
Tamat SMA/Sederajat
Tidak Tamat SMA/Sederajat
Sedang D1
Tamat D1
Sedang D2
Tamat D2
Sedang D3
Tamat D3
Sedang S1
Tamat S1
Sedang S2
Tamat S2
Sedang S3
Tamat S3
10
0
0
0
0
5
3
10
20
20
0
1
0
0
6,5
0
0
0
0
3,3
2
6,5
13,1
13,1
0
0,6
0
0
100
di
Gampong
Meunasah
Kulam
dapat
memanfaatkan
dan
b.
c.
d.
Pembangunan pasar
e.
MCK Umum
3. Bidang Lingkungan Hidup
a. Pengadaan tiang listrik
b. Pengadaan kabel listrik
c. Penghijauan
4. Bidang Sosial Budaya
a.
b.
c.
Pembentukan koperasi
Pelatihan industri rumah tangga
Pembuatan pagar TPU
d.
BAB II
BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai macam agama dan
memiliki semboyan walau berbeda beda tetapi tetap bersatu jua. Begitu pula
kehidupan di era globalisasi yang dituntut untuk siap menghadapi dunia yang
berdasarkan pada ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI (IPTEK). Jadi
pendidikan dan agama sangat dibutuhkan oleh setiap individu untuk menuntut
ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat, sehingga terciptalah generasi yang
cerdas dan beragama. Di sisi lain, dalam mewujudkan setiap hal tersebut memiliki
berbagai kendala, seperti instansi pendidikan, kehidupan beragama, ekonomi
masyarakat, dan social budaya.
1.
Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap individu
terdapat satu jenjang pendidikan yaitu Sekolah Dasar (SD). Sehingga banyak
anak - anak yang bersekolah jauh ke pusat kota Pidie Jaya, seperti pesantren
jeumala amal dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena pendidikan SMP dan
SMA berada jauh dari Gampong, hanya anak - anak yang masih duduk di
sekolah dasar yang berada disekitar Daerah Gampoeng Meunasah Kulam.
Seharusnya, dalam setiap gampoeng minimal memiliki satu tempat Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP), serta menyediakan guru - guru yang memenuhi kualifikasi sebagai
seorang guru. Sehingga anak -
ujian nasional, tidak adanya kemauan untuk bersekolah, tidak mampunya orang
tua / wali untuk membiayai sekolah anaknya dan factor factor lainnya.
2.
Agama
Agama merupakan salah satu penentu suksesnya setiap manusia, karena
Ekonomi
Berdasarkan
keterangan
Keuchik
Gampong
Meunasah
Kulam,
4.
sangat kental dengan adat istiadat nya dan hukum agama. Norma adat
istiadatnya masih terlihat padaa cara tertentu, seperti memperingati hari
lahir Nabi Muhammad SAW, Acara Takziah dan berbagai macam acara
Gampong lainnya. Masyarakatnya juga sangat berbaur.
Selain acara acara besar warga Gampoeng Meunasah Kulam juga
sangat berperan penting dalam setiap masalah - masalah yang ada di dalam
perkampungan, seperti memecahkan suatu masalah antar warga dengan
musyawarah terlebih dahulu oleh keuchik gampoeng dan para muda
muda Gampoeng, jika memang sudah tidak bisa diselesaikan lagi, maka
baru diserahkan ke pihak yang berwajib.
Prasarana/Sarana
SD (Sekolah Dasar)
Keterangan
Prasarana pendidikan
yang
dimiliki
gampong
oleh
Meunasah
dll
kurang
kelengkapannya
Kesehatan
- Polindes
memuaskan.
(Pondok Karena
gampong
Persalinan Desa)
Meunasah
Kulam
tidak
memiliki
puskesmas,
kegiatan
semua
pelayanan
kesehatan dilakukan
di polindes. Alat-alat
yang
mendukung
standar
Pondok-pondok
pengobatan.
Dalam bidang agama,
Pengajian
gampong
Meunasah
Kulam
sudah
cukup
memuaskan,
tersedianya
yang
cukup
besar,
sehingga
setiap
kegiatan
agama
dapat
Pertanian
pondok
dilaksanakan
Sawah,
dengan nyaman.
Jika
ditinjau
kebun
prasarananya,
gampong
meunasah
kulam
wilayah
pertaniannya
sangat
10
sawah
dan
kebun
yang
merupakan
sumber
utama
mata
pencaharian
Namun
warga.
alat-alat
pendukung pertanian,
warga
masih
menggunakan
alat-
lahan
Jalanan,
Selokan/parit,
Meunasah
kulam
di
yang bisa
saja membahayakan
pengguna
jalan.
dengan
tersedianya
pembuangan
kulam
yang
merupakan
kebutuhan
bagi
utama
warganya.
Karena
tidak
tersedianya
MCK
sungai.
Alat-alat
PKK
pembantu
12
13
pendukung untuk pelayanan umum, serta kurangnya sumber daya aparatur yang
diakibatkan karena minimnya pelaksanaan kegiatan pelatihan peningkatan
kapasitas aparatur gampong dan dukungan lainnya yang bersifat administratif.
Untuk mobilisasi sehingga sangat mempengaruhi pelayanan terhadap umum, dan
juga diakibatkan oleh rendahnya insentif aparatur, lemahnya aparatur dalam
memberikan layanan kepada publik juga tidak terlepas dari kurangnya
pemerintah. Dalam memberdayakan aparatur yang keterbatasan sumber daya
manusia memang sangat jelas terlihat, indikasinya adalah lambatnya proses
administrasi dan informasi untuk aktualisasi data-data pada kecamatan dan di
samping itu juga, fasilitas lainnya masih sangat minim, sehingga kondisi saat ini
terpaksa bekerja dengan sarana/ peralatan apa adanya.
Imuem Gampong memiliki peranan yang cukup kuat dalam tatanan
Pemerintahan Gampong, yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah
kebijakan ditingkat Pemerintahan Gampong dan dalam memutuskan sebuah
putusan hukum adat. Tuha Peut menjadi bagian lembaga pensehat Gampong, Tuha
Peut juga sangat berperan dan berwewenang dalam memberi bertimbangan
terhadap pengambilan keputusan-keputusan gampong, memantau kinerja dan
kebijakan
yang
diambil
oleh
Geuchik.
Imum
Meunasah
berperan
14