Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO

KLARIFIKASI ISTILAH

Pendakian gunung = (mountaineeri) adalah olahraga professi dan rekreasi


yang di dalamnya termasuk panjat tebing; bentuk yang lebih menantang
daripada sekedar jalan kaki naik turun gunung untuk menikmati
pemandangan atau hiking.
Penyesuaian fisiologis tubuh = respon sistem atau respon organism dari
suatu individu untuk stimulus luar yang spesifik agar homeostasis terjadi.
Dispnea = pernapasan yang sukar atau sesak.
Drowsiness = perasaan mengantuk dan lethargic.
Nausea = sensasi tidak menyenangkan yang samar pada epigastrium dan
abdomen, dengan kecendrungan untuk muntah.
Vomitus = bahan yang dimuntahkan.
Oksigen = sebuah elemen gas tanpa rasa, tidak berbau, tidak berwarna:
nomor atom 8, berat atom 15,99. Gas oksigen 2 atom merupakan kira-kira
21 % dari volume udara, adalah senyawa yang penting pada pernapasan
tumbuhan dan binatang dan diperlukan untuk mendukung pembakaran.
Acute mountain sickness (AMS) = (altitude sickness) adalah sebuah efek
patologis dari ketinggian pada manusia yang disebabkan oleh jumlah
tekanan oksigen yang rendah pada ketinggian permukaan tanah yang
cukup tinggi.
Aklimatisasi = penyesuain diri dengan lingkungan atau kondisi atau
suasana baru.
Dizziness = perasaan terhadap ruangan terganggu; sensasi terombangambing dan perasaan adanya pergerakan di dalam kepala. Sinonim yang
keliru untuk vertigo.

IDENTIFIKASI MASALAH
1. A, seorang pemuda 20 tahun, mendaki gunung dengan cepat tanpa
berhenti untuk penyesuaian fisiologis tubuh. (v)
2. Ketika telah mencapai ketinggian 2200 m, A tiba-tiba merasakan sakit
kepala hebat, disertai dengan rasa lemah sekujur tubuh, dyspnea,
drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus. (vvv)
3. A segera dibawa ke puskemas dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter
serta diberi oksigen. (vv)
4. Dokter mengatakan A mengalami acute mountain sickness (AMS) karena
aklimatisasi yang tidak adekuat. (vv)
ANALISIS MASALAH
1. A, seorang pemuda 20 tahun, mendaki gunung dengan cepat tanpa
berhenti untuk penyesuaian fisiologis tubuh. (thia, anis, dani, fitri, akib,
dena)
a. Bagaimana hubungan usia dengan penyesuaian fisiologis tubuh?
(dk)
b. Mengapa pendaki gunung harus berhenti? (p)
c. Kalau tidak berhenti apa yang akan terjadi kepada pendaki? (p)

d. Sistem fisiologis apa yang utama berperan dalam penyesuaian


fisiologis terkait kasus? (dk)
e. Bagaimana fisiologis sistem pernapasan yang normal? (p)
f. Bagaimana perubahan fisiologis sistem pernapasan saat mendaki
gunung? (dk)
g. Bagaimana proses penyesuaian fisiologis tubuh terhadap
ketinggian? (dk)
h. Apa yang harus dilakukan pendaki untuk penyesuaian fisiologis
tubuh? (dk)
i. Pada ketinggian berapa seorang pendaki harus berhenti? (dk)
j. kapan waktu ideal untuk mendaki gunung? (dk)
k. Apa saja faktor pendaki gunung yang mempengaruhi fisiologis
seseorang? (dk)
2. Ketika telah mencapai ketinggian 2200 m, A tiba-tiba merasakan sakit
kepala hebat, disertai dengan rasa lemah sekujur tubuh, dyspnea,
drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus. (fitri, akib,regin, dinda, dani)
a. Bagaimana klasifikasi kadar oksigen suatu tempat berdasarkan
ketinggian dan efeknya terhadap tubuh? (dk)
b. Bagaimana patofisiologi sakit kepala hebat, rasa lemah sekujur
tubuh, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus terkait
kasus? (dk)
c. Bagaimana perubahan kondisi lingkungan berdasarkan ketinggian?
(p)
d. Hal apa saja yang bisa mendukung dyspnea, drowsiness, dizziness,
nausea dan vomitus? (dk)
e. Bagaimana pertolongan pertama pada gejala terkait kasus? (dk)
3. A segera dibawa ke puskesmas oleh teman-temannya dan dilakukan
pemeriksaan oleh dokter serta diberi oksigen. (nindi, dinda, ican, anis,
dena)
a. Mengapa dokter segera memberikan oksigen? (p)
b. Gejala apa yang terselesaikan terlebih dahulu dengan pemberian
oksigen? (p)
c. Bagaimana fisiologi sistem pernapasan saat kekurangan oksigen
dan saat setelah pemberian oksigen? (p)
d. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan oleh dokter terhadap A? (p)
e. Apakah ada manifestasi lain jika A terlambat ditangani? (p)
f. Adakah pertolongan lain selain pemberian oksigen? (dk)
g. Bagaimana klasifikasi derajat kekurangan oksigen? (dk)
4. Dokter mengatakan A mengalami acute mountain sickness (AMS) karena
aklimatisasi yang tidak adekuat. (ican, nindi, thia, dani)
a. Bagaimana patofisiologi AMS? (dk)
b. Bagaimana hasil pemeriksaan fisik yang menjadi faktor penentu
bahwa A mengalami AMS? (dk)
c. Bagaimana aklimatisasi yang adekuat saat pendakian? (dk)
d. Bagaimana bentuk aklimatisasi pada kondisi selain perubahan
ketinggian? (dk)
e. Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan aklimatisasi
seseorang? (dk)
KETERKAITAN ANTAR MASALAH

A mendaki cepat -- tanpa aklimatisasi yang adekuat perubahan fisiologis


( acute mountain sickness ) sakit kepala, rasa lemah, dyspnea, drowsiness,
dizziness, nausea dan vomitus dokter memberi oksigen
KESIMPULAN
A mengalami acute mountain sickness karena tidak mengalami aklimatisasi yang
adekuat saat mendaki gunung.
LEARNING ISSUE
1. Fisiologi sistem respirasi (semua)
2. AMS (thia, fitri, nindi)
3. Hipoksia (sakit kepala, rasa lemas, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea
dan vomitus) (ican, anis, akib, dinda)
4. Fisiologi lingkungan ekstrem (dena, dani, regin)

Anda mungkin juga menyukai