Anda di halaman 1dari 59

ORGANEL SEL

Dyan
Wigati,S.Farm.,Apt

Pengertian
Organel

sel adalah bagian sel yang terapung


dalam sitoplasma yang mempunyai tugas
dan fungsi tertentu yang menunjang
kehidupan sel.

Mitokondria
Berasal

dari kata Mitos (benang) dan


chondrion (butir). Disebut juga kondriosom.
Organel sel tempat berlangsungnya fungsi
respirasi sel makhluk hidup disamping fungsi
seluler lainnya seperti produksi energi dan
metabolisme asam lemak.
Umumnya berbentuk batang sampai bulat
yang dapat berubah selama kehidupan sel

Struktur umum mitokondria

Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda


untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan
diameter 0,5 m dan panjang 0,5 1,0 m.
Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama,
yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar
membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam
membran
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu
lapisan membran luar dan lapisan membran dalam.
Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatanlipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam
Mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks.
Jumlah mitokondria dalam sel bervariasi tergantung
jenis dan kondisi sel. Sel yang mempunyai banyak
Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.

Fungsi mitokondria
Peran

utama mitokondria adalah sebagai


pabrik energi sel yang menghasilkan energi
dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat
akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di
transpor dan dioksidasi oleh O2 menjadi
CO2 dan air.
Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu
sekitar tiga puluh molekul ATP yang
diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang
dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis
hanya dihasilkan dua molekul ATP.

Siklus hidup mitokondria

Mitokondria dapat melakukan replikasi secara


mandiri (self replicating) seperti sel bakteri.
Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi
terlalu besar sehingga melakukan pemecahan
(fission).
Pada awalnya sebelum mitokondria bereplikasi,
terlebih dahulu dilakukan replikasi DNA mitokondria.
Proses ini dimulai dari pembelahan pada bagian
dalam yang kemudian diikuti pembelahan pada
bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan
bagian dalam dan kemudian bagian luar membran
seperti ada yang menjepit mitokondria. Kemudian
akan terjadi pemisahan dua bagian mitokondria

DNA mitokondria
Mitokondria

memiliki DNA tersendiri, yang


dikenal sebagai mtDNA (Ing.
mitochondrial DNA). MtDNA berpilin
ganda, sirkular, dan tidak terlindungi
membran (prokariotik)..

Sentriol

Sentriol

berupa kumpulan mikrotubulus


strukturnya berbentuk bintang yang berperan
sebagai kutub-kutub pembelahan. Struktur ini
hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.
Dari sentriol memancar benang-benang
(spindel) atau gelendong yang merupakan
protein kontraktil yaitu tubulin. Fungsi tubulin
adalah menarik kromatid menuju kutub
pembelahan.

Sebelum

sel membelah, sentrosom


berduplikasi menghasilkan dua sentriol dan
masing-masing berpindah ke sisi berlawanan
pada nukleus, kemudian benang-benang
terbentuk .
Kromosom akan terjerat pada benang
tersebut. Melalui benang gelendong inilah
nantinya tiap-tiap kromosom berjalan menuju
kutub masing-masing.

Proses pembelahan

Letak sentriol pada saat


pembelahan

sentrosom
Sentrosom

adalah pengendali sitoskeleton.


Sentrosom menghasilkan mikrotubuli, yaitu
komponen utama sitoskeleton.
Sentrosom berperan dalam proses transpor
melalui retikulum endoplasma dan aparatus
golgi.
Sentrosom dibentuk dari dua sentriol yang
memisah selama pembelahan sel dan
membantu pembentukan spindel

Mikrotubuli
Mikrotubulus

adalah tabung-tabung halus


dari protein tubulin, yang terdapat pada
kebanyakan sel hewan dan tumbuhan.
Diameternya kurang lebih 25 nm, sedangkan
panjangnya bervariasi.
Mikrotubulus menentukan bentuk struktur
(sitoskeleton = kerangka sel), alat transpor
partikel dan makromolekul, membantu
gerakan sel, membantu proses pembelahan
sel dengan menarik kromatid menuju kutub.

Sitoskeleton eukariota.

Aktin digambarkan dengan warna merah


Mikrotubulus dengan warna hijau.
Struktur berwarna biru ialah inti sel.

Sitoskeleton

atau kerangka sel adalah


jaring berkas-berkas protein yang menyusun
sitoplasma eukariota.
Jaring-jaring ini terdiri dari tiga tipe dasar,
yaitu mikrofilamen, mikrotubulus (jamak:
mikrotubuli), dan intermediat filamen. Ketiga
filamen ini terhubung satu sama lain dan
saling berkoordinasi.
Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat
memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk,
mampu mengatur posisi organel, berenang,
serta merayap di permukaan.

Ribosom

Adalah organel kecil berdiameter 15 milimikron,


tidak bermembran, berbentuk bangunan bulat.
Tersusun dari ribonukleoprotein.
Ribosom ada yang tersebar bebas di sitoplasma
(sel prokariotik) ribosom bebas
ada yang melekat pada permukaan external dari
membran Retikulum endoplasma (sel eukariotik)
ribosom terikat
Tiap ribosom terdiri dari 2 sub unit berbeda ukuran,
saling berhubungan dalam suatu ikatan yang
distabilkan oleh ion magnesium

Ribosom bagian sel yang penting untuk sintesa


protein , dimana dengan perintah DNA ke RNAm
semua asam amino di sitoplasma segera diambil
oleh RNAt untuk disintesa oleh RNA r di
ribosom menjadi protein yang digunakan untuk
menunjang semua aktifitas dimulai dari
pembuatan enzim ,antibodi sel , pembangun sel
dll

Ribosom merupakan tempat sel membuat atau


mensintesis protein. Sel yang memiliki laju sintesis
protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah
ribosom yang sangat banyak. Misal, sel hati
manusia memiliki beberapa juta ribosom. Tidak
mengejutkan jika sel yang aktif dalam mensintesis
protein juga memiliki nukleus yang terlihat jelas.

Pada

saat sintesis protein ribosom


mengelompok menjadi poliribosom
(polisom).Poliribosom mempunyai fungsi
mengadakan sistesis protein yang lebih
kompleks.

Sebagian

besar protein dibuat oleh ribosom


bebas akan berfungsi di dalam sitosol.
Sedang ribosom terikat umumnya membuat
protein yang dimasukkan ke dalam
membran, untuk pembungkusan dalam
organel tertentu seperti lisosom atau dikirim
ke luar sel.

Ribosom

bebas maupun terikat secara


struktural identik dan dapat saling bertukar
tempat. Sel dapat menyesuaikan jumlah
relatif dari masing-masing jenis ribosom
begitu metabolismenya berubah.

Sub unit dari ribosom biasanya dibedakan


ukurannya dengan satuan Svedberg, yaitu satuan
kecepatan sedimentasi.
Sel prokariotik 70s
(50s sub unit besar dan 30s sub unit kecil)
Sel eukariotik 80s
( 60s sub unit besar dan 40 sub unit kecil)
Ribosom sel eukariotik lebih besar dan
mengandung jumlah protein ribosom lebih banyak
daripada sel prokariotik

A : ribosom dengan 30s


B : ribosom dengan 50s

Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma
Berasal

dari kata endoplasmik (di dalam


sitoplasma) dan retikulum (jaringan)
Adalah bagian dari vacuolar system, sistem
kantong atau organel-organel yang terdiri dari
membran dengan ketebalan 4 nm.
Adalah perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih
atau lubang di dalam sitoplasma.

Fungsi

secara umum :
Transpor senyawa dalam sel atau antar sel
Menyediakan luas permukaan yang besar
untuk tempat terjadinya berbagai reaksi
kimia dan sintesis

RE dibedakan menjadi :
Retikulum

endoplasma kasar ( Rough


endoplasmic reticulum/granular ER)

yaitu RE dengan ribosom menempel pada bagian luar


membran. Berperan untuk sekresi hasil sintesa protein
fungsional seperti lemak dan kolesterol (ini terjadi di
hati).
Berkembang baik pada sel-sel yang berperan dalam
sintesis protein seperti pankreas.

Retikulum

endoplasma halus (Smooth


endoplasmic reticulum/ agranular ER)
yaitu retikulum yang kontinyu dengan RE kasar
hanya tidak diselimuti ribosom.
berperan untuk detoksifikasi, support mekanik,
sintesis glikogen, transportasi, sintesa dan
metabolisme senyawa molekul kecil

RE sarkoplasmik adalah RE halus jenis khusus


yang berperan dalam pemicuan kontraksi otot,
memompa dan menyimpan ion kalsium.

Biosintesis protein RE
mRNA dari inti berlekatan dengan ribosom untuk
memulai sintesis protein. Ribosom pada mRNA
menuju kodon star, mentranslasi kodon untuk protein
isyarat menghasilkan signal peptida. Translasi
berlangsung di dalam sitosol, dan di dalam sitosol
terdapat partikel pengenal isyarat (signal recognition
particel = SRP).
Protein isyarat (signal peptide ) berikatan partikel
pengenal isyarat selanjutnya terikat pada reseptor
yang terdapat pada permukaan membran retikulum
endoplasma

Ikatan

tsb menyebabkan saluran


translokasi protein pada membrane RE
terbuka dan memungkinkan polipeptida
(protein isyarat) masuk ke dalam lumen
retikulum endoplasma. Untuk
sementara sintesis protein terhenti
hingga protein isyarat menembus celah
yang terdapat pada membran retikulum
endoplasma

Setelah

protein isyarat menembus membran


retikulum endoplasma, sintesis polipeptida
baru dimulai. Protein isyarat yang terdapat di
dalam lumen retikulum endoplasma
selanjutnya dilepaskan oleh signal peptidase.
Seiring dengan terlepasnya protein isyarat,
perpanjangan polipeptida berlangsung di
dalam lumen hingga ribosom mencapai
kodon stop. Selanjutnya polipeptida baru
dilepaskan kedalam lumen. Ribosom yang
telah selesai melaksanakan translasi
mengalami disosiasi dan terlepas di dalam
sitoplasma.

Hubungan RE,organel sel dengan sistem


Jaringan

rongga sel (Cytocavity)


memisahkan 2 kompartemen yaitu
kompartemen sitoplasma dan kompartemen
rongga dalam (intracavity)
Dengan adanya jalinan rongga sel ini, maka
substrat-substrat yang penting dapat dengan
cepat mencapai bagian dalam sel dengan
cara difusi dan gerakkan membran.

Struktur badan golgi :


Berupa

kantong pipih yang tersusun dari unit


membran, tanpa ada ribosom yang
menempel. Ditepi kantong terdapat vesikel
berisi hasil sekresi (saccula)
Saccula memiliki 2 permukaan :

Cembung (menghadap inti) = immature face


Cekung = mature face

Fungsi aparatus golgi


Mengubah

protein dan lipid menjadi struktur


fungsional yang akan dikeluarkan dari sel
Mensekresi senyawa dalam bentuk vesikel
kecil
Menyimpan senyawa dan kemungkinan
menghasilkan retikulum endoplasma

Tahap sekresi protein dari aparatus


golgi
Protein

(ribosom) RE dalam bentuk


mikrovesikel vesikel sekresi.
Vesikel sekresi = gelembung berisi enzim
yang siap digunakan apabila sel
memerlukannya
Hasil sekresi dari aparatus golgi adalah
lisosom

Aparatus golgi, nukleus, RE

(1) Nucleus.
(2) Nuclear pore.
(3) Rough endoplasmic reticulum (RER).
(4) Smooth endoplasmic reticulum (SER).
(5) Ribosome on the rough ER.
(6) Proteins that are transported.
(7) Transport vesicle.
(8) Golgi apparatus.
(9) Cis face of the Golgi apparatus.
(10) Trans face of the Golgi apparatus.
(11) Cisternae of the Golgi apparatus.
(12) Secretory vesicle.
(13) Plasma membrane.
(14) Expelled proteins.
(15) Cytoplasm.
(16) Extracellular space.

Lisosom
Organel

sel berupa kantong terikat membran


yang berisi enzim yang disebut lisozim.
Co. protease, lipase dll.
Berasal dari kata Lysis = pecah, soma =
badan

Proses Pembentukan lisosom

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi


oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE.
Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran
kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi
lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu
dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam
sitoplasma.
Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam,
pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh
golgi.

Fungsi lisosom :
Melakukan pencernaan intrasel
Menghancurkan senyawa karsinogenik
Memecah molekul besar menjadi kecil untuk
dimanfaatkan sel membentuk komponen baru
dalam sel digesti /pencernaan.

Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang


tidak dikehendaki, misalnya organel lain yang
sudah tidak berfungsi
Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar
sel, misalnya pada pergantian tulang rawan
pada perkembangan tulang keras
Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan
membebaskan isi lisosom ke dalam sel,
misalnya terjadi pada saat berudu menginjak
dewasa dengan menyerap kembali ekornya

Proses yang terjadi di lisosom :

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari


luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan
dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang
disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang
ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom
lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam
endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH
(5) pada endosom lanjut sehingga terjadi
pematangan dan membentuk lisosom.

Proses

autofagi digunakan untuk


pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi
lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum
endoplasma kasar menyelubungi organel
dan membentuk autofagosom. Setelah itu,
autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik
dari trans Golgi dan berkembang menjadi
lisosom (atau endosom lanjut)

Fagositosis

(phagein=memakan, kytos=
wadah) merupakan proses pemasukan
partikel berukuran besar dan mikroorganisme
seperti bakteri dan virus ke dalam sel.
Membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom.
Kemudian, fagosom akan berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (endosom
lanjut).

Berdasar fungsinya lisosom dibagi


menjadi :
Lisosom

primer / granula penyimpan :


lisosom berukuran kecil yang berisi enzim

Lisosom

sekunder / heterofagosom/ digestive


vacuole : hasil dari fagositosis materi asing
oleh sel

Materi asing bergabung dengan lisosom


primerlisosom sekunder dicerna oleh enzim
hidrolitik

Residual

body : terbentuk bila pencernaan


tidak sempurna, dibuang sebagai padatan.
Tanpa ada lisosom jenis ini akan terjadi
akumulasi bahan toksik dalam sel

Autophagic vacuole/ cytolysosome/


autophagosome : lisosom mencerna
komponen sel. Bisa menyebabkan kerusakan
permanen pada sel

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai