Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Survival adalah seni
bertahan hidup atau usaha untuk mempertahankan hidup dalam kondisi yang tidak
menguntungkan dengan memanfaatkan peralatan yang ada. Kemampuan mempertahankan
diri tergantung pada sikap mental, pengetahuan dan ketrampilan. Sebagai seorang pendaki
gunung haruslah mengetahui cara bertahan hidup di alam bebas saat berhadapan dengan
kondisi yang mengharuskan untuk survive. Anda perlu membekali diri dengan pengetahuan
mempergunakan segala kemungkinan dari alam untuk mempertahankan diri.
Survival terjadi karena kondisi darurat yang disebabkan oleh gangguan alam, satwa,
kecelakaan, dan gangguan lainnya, dalam kondisi survival , setiap peralatan yang ada adalah
bonus. Kurangnya peralatan bukan berarti tidak dapat berbuat apa-apa. Survivor harus siap
menghadapi beberapa aspek yang akan muncul. Aspek tersebut harus dapat dikuasai oleh
setiap survivor. Aspek tersebut antara lain :

Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian/sendiri, bingun, bosan, tertekan, dan lain lain.
Fisiologis : sakit, lapar, haus, dll
Lingkungan
: panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dan lainnya
Dalam keadaan survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhan
tubuh, bukan mutlak mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampak akibat
pengaruh lingkungan. Menggunakan pengetahuan dalam usaha mengatur diri saat keadaan
darurat adalah kunci dari survival. Pengaturan disini adalah memelihara ketrampilan dan
kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri dan kemampuan memecahkan
persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan terganggu akan tetapi dapat langsung
berdampak terhadap kemampuan untuk tetap hidup. Memahami jenis kebutuhan hidup yang
menjadi prioritas sangat menguntungkan didalam situasi survival.
Dalam kondisi survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental atau
psikologis untuk mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkan gagasangagasan dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yang pernah
diikutinya, pengalaman hidup dengan resiko tinggi dan aktivitas menantang terbukti dapat
membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan melakukan adaptasi efektif.
Berikut adalah contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :
1.

Tentunya yang paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detik untuk bertahan
hidup oleh karena itu udara mendapat prioritas utama untuk bertahan hidup. survival tanpa
udara umumnya hanya bertahan selama 3 sampai 5 menit.

2.

Selanjutnya dibutuhkan perlindungan, dari cuaca buruk dan keganasan alam. Sejak
keberadaannya manusia dibatasi lingkungannya sendiri mulai dari temperatur yang sangat
berpengaruh pada tubuh. Untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat melindunginya contohnya
api yang dapat menghangatkan dan menjaga temperatur tubuh, jika tidak ada rumah, tenda

atau gua.
3. Api dapat dimasukkan kedalam prioritas kedua
4. Istirahat, sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akan terbebas dari CO2,
asam dan pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud adalah istirahat fisik dan juga mental
sebab stress dapat mengurangi kemampuan untuk bertahan. Dengan demikian istirahat dapat
dimasukkan kedalam prioritas ketiga.
5. Air. Kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalah persoalan didalam
survival. Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3 jaringan yang mengandung air dan
merupakan bagian sistem sirkulasi di dalam organ tubuh. Air dapat menjaga suhu tubuh,
memperlancar buang air dan mencerna makanan. Kondisi lingkungan yang exstrem tanpa air
dapat mengurangi kemampuan bertahan hidup hingga tiga hari, sehingga air dapat
dimasukkan kedalam prioritas keempat. Sangatlah bijaksana apabila pemakaian air dapat
dihemat.
6. Tubuh manusia membutuhkan makanan tiga kali sehari. Tetapi sementara banyak manusia di
benua lain hanya dapat makan sekali sehari atau bahkan tidak makan berhari-hari. Catatan
menunjukkan bahwa tanpa makanan survivor dapat bertahan selama 40 sampai 70 hari.
Keharusan untuk mendapatkan makanan adalah prioritas terakhir dalam survival.
Penghematan energi adalah salah satu cara untuk mengimbangi kekurangan makanan.
Tindakan tindakan dasar yang perlu dilakukan agar bias keluar dari kondisi survival
bisa dikembangkan dengan menggunakan kata SURVIVAL sebagai kata kunci, yaitu:
S

= SIZE UP THE SITUATION (Sadarilah sungguh-sungguh situasimu)

= UNDUE HASTE MAKES WASTE (Untung malang bergantung pd ketenanganmu)

= VANGUIS FEAR AND PANIC (Rasa takut & panik harus dikuasai)

= IMPROVICE (Vakum isilah segera)

= REMEMBER WHERE YOU ARE (Ingatlah dimana kamu berada)

= VALUE LIVING (Viva/hidup hargailah dia)

= ACT LIKE THE NOTICE (Adat istiadat setempat perlu ditiru)

= LEARN BASIC SKILLS (latihlah dirimu & belajarlah selalu)

B.

MACAM MACAM SURVIVAL

Tindakan pertama yang harus diambil adalah pengambilan keputusan perlu atau tidak
untuk meninggalkan lokasi. Ada 2 hal yang turut menentukan lamanya kita mengalami
survival
I. Survival statis ( Diam ).
Survival statis adalah survival yang dilakukan dengan berdiam diri disuatu tempat
dengan mengharapkan pertolongan. Tindakan yang perlu dilakukan pada saat menunggu Tim
SAR antara lain :
Mengkoordinasikan Anggota Tim.
Menangani survivor yang menderita.
Melihat kemampuan dan keadaan anggota.
Membuat rencana kegiatan dan pembagian tugas.
Orientasi Medan.
Penjatahan bahan makanan minuman.
Komunikasi dengan dunia luar.
Membuat jejak dan mencari perhatian.
Mendapatkan pertolongan.

II. SURVIVAL DINAMIS


Survival dinamis adalah survival yang dilakukan dengan cara mencari jalan keluar
menuju perkampungan. Tindakan yang dilakukan dalam survival ini\ adalah :
Siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat di bawa dalam perjalanan.
Tentukan arah yang dituju berdasarkan kompas, matahari atau alat petunjuk lainnya.
Tinggalkan pesan yang berisi jumlah survivor, kondisi fisik, perlengkapan dan bahan yang
dibawa, serta arah yang dituju.
Buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan.
Ikuti punggungan gunung atau sungai dan jangan mengikuti lembah apabila berada di daerah
pegunungan.
Carilah makanan dan air sebelum persediaan yang dibawa habis.
Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivoak dan janganlah melakukan perjalanan
malam.

Buatlah perapian untuk memasak, menghangatkan tubuh dan untuk melindungi diri dari
serangga atau binatang berbahaya.

C.

KOMPONEN SURVAL
Survivor harus memiliki komponen pokok survival, yaitu :

a.

Sikap mental berupa hati yang kuat untuk bertahan hidup, mengutamakan akal sehat, berfikir
jernih, dan optimis.

b. Kondisi fisik yang fit dan kuat.


c.

Memiliki ketrampilan dan kemampuan.

d. Pengalaman dan latihan.


e.

Perlengkapan survival kit.

D.
a.

LANGKAH LANGKAH DALAM SURVIVAL

Jika tersesat lakukan tindakan STOP


S

= Stop, berhenti dan beristirahat

= Thinking, berfikirlah sadari masalah yang dihadapi

= Observe, amati keadaan sekeliling

= Planning, buat rencana mengenai tindakan atau usaha yang di lakukan

b. Lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok.


c.

Tetap berusaha mencari pertolongan.

d. Hemat dalam penggunaan makanan, minuman, dan tenaga.


e.

Hindari dan jauhi masalah masalah yang mungkin timbul baik dari diri sendiri, orang lain,
dan alam.

E.

SIKAP DALAM SURVIVAL


Sikap cepat tanggap dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harus dapat

berbuat yang terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungan darurat. Hal ini

tidak mudah karena sikap ini perlu latar belakang pengetahuan dan keterampilan. Bila semua
prioritas telah diperoleh, tetapi masih kehilangan kemauan untuk hidup atau kemampuan
untuk menguasai mental yang disebabkan kondisi fisik, maka akhirnya akan hilang sama
sekali. Kondisi yang demikian sangat membahayakan dan bahkan sesuatu yang
menguntungkan pun akan dibuangnya. Juga yang perlu diingat janganlah meremehkan
sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positif sangat diperlukan untuk menganalisa semua
yang bertentangan dengan tubuh.
Apa saja yang berguna dalam menghadapi situasi survival dapat dilihat dalam dua
persoalan :
1.

Kesiapan mendiskusikan dengan jelas "apakah anda ingin hidup ?", ungkapan yang
sederhana. Secara naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga diri. Banyak kegiatan
survival yang menunjukkan adanya jalan keluar dari periode fisik ekstrem dan mental stress
ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap
kematian. Oleh karena itu setiap orang juga mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri

2.

terhadap kehidupan.
Kemampuan untuk memecahkan persoalan, hal ini didapat jika kita mampu
mempertahankan kondisi tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja optimum dengan
temperatur 37 derajat C. Mengabaikan temperatur lingkungan akan menyebabkan
penyempitan susunan fungsi inti didalam tubuh yang efektivitasnya tinggi yang pada
akhirnya akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel, dan akhirnya otak
cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak irrasional berbarengan dengan
turunnya koordinasi yang akhirnya berakibat fatal. Pengetahuan dan pengalaman tidak ada
artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan separuh kemampuannya, penghematan sumberdaya
seperti energi, panas dan air adalah penting.

F. BAHAYA-BAHAYA DALAM SURVIVAL


Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :

Ketegangan dan panik


Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapan fisik dan
mental

Matahari / panas, kelelahan, kejang, sengatan


Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Baru sembuh dari
penyakit Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk,

Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara panas, Minum alkohol,
Dehidrasi.
Pencegahan keadaan panas :
Aklimitasi, persedian air, mengurangi aktivitas garam dapur, dan memakai Pakaian :
Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong

Serangan penyakit
Penyakit yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah :Demam, Disentri, Typus,
Malaria

1.
2.
3.

1.

Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun dan berbisa Keracunan
Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang kejang

seluruh badan, bisa pingsan.


2. Penyebab : Makanan dan minuman beracun
3. Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh pekat atau di
tohok anak tekaknya
Keletihan amat sangat
1. Pencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatan

Bahaya lainnya dalam survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untuk


penurunan suhu tubuh 30 C bisa menyebabkan kematian]

G. MENGATASI GANGGUAN BINATANG

Nyamuk ; Obat nyamuk, autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut [dalam
keadaan memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai pengganti gombal]
dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk ,

Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk


Laron ; Mengusir laron yang terlalu banyak dengan olesan cabe yang digantungkan
Disengat Lebah ; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali,
Tempelkan tanah basah/liat di atas luka sengatan, Jangan dipijit-pijit, Tempelkan pecahan

genting panas di atas luka, Olesi dengan petsin untuk mencegah pembengkakan
Gigitan Lintah ; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam di atas lintahnya,
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan abu rokok di atas lintahnya, Membuang
[mengais] lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.

Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe merah pada jalan

semut, Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut


Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, Ikatlah tubuh di
sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka, Taburkan serbuk

lada dan minyak goreng pada luka, Taburkan garam di sekeliling bivouck untuk pencegahan
Ular dll ; Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatan binatang

berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]


Ulat bulu : diusapkan kerambut(karna memiliki hormon yang mampu menetralkan racun
yang terdapat didalam bulu ulat bulu), berilah alkohol, dan jangan sampai digaruk
menggunakan bahan yang kasar.

H. MEMBUAT BIVOUCK (SHELTER)


Membuat bivouck atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya
bertujuan untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguan
binatang.
Macam macam bivouck :
a.

Shelter asli alam ; Gua [yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun
dan tidak mudah longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karena dapat meruntuhkan

dinding gua.
b. Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau separuhnya alam dan
separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan ceruk batu atau pohon tumbang atau
ranting kayu]
Syarat bivouck :

Hindari daerah aliran air [bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]
Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Jangan mendirikan bivak di puncak bukit
Jika pada lereng, sebaiknya bivak di dirikan tegak lurus dengan lereng
Jangan mendirikan bivak di bekas aliran sungai yang kering
Jangan ditempatkan yang becek/banjir ( jalan air di waktu hujan)
Hindari tempat yang berangin keras/kencang
Usahakan dekat dengan sumber air dan tumbuh-tumbuhan yang bisa di makan Usahakan

tidak mendirikan bivak di semak-semak, jika terpaksa, maka dibersihkan terlebih dahulu.
Disarankan jangan mendirikan bivak di bawah pohon besar dan melawan arah angin.

Jangan menghadap puncak pada malam hari suatu tempat akan menjadi lebih lembab.
Semakin tinggi suatu tempat maka tingkat kelembabannya semakin tinggi sehingga tekanan
udara akan semakin tinggi. Setiap ketinggian 10 MDPL maka tekanan udara akan naik 1 Atm.
Logikanya semakin tinggi suatu tempat berarti semakin rendah suhunya yang juga
menunjukkan tekanan udara semakin tinggi juga. Yang akhirnya udara akan mengalir / pindah
ke tempat yang tekanannya lebih rendah. Dalam hal ini udara akan berhembus dari tempat
yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah.

Contoh bivouk :

I. API

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan
membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan
panas yang dihasilkan merata.
Cara membuat api dalam keadaan darurat :

Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan

yang mudah terbakar.


Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan
menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan

penyala, sehingga terbakar


Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut,
gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar
mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul / sabut terdapat pada dasar kelapa,
atau daun aren
Contoh :

J. AIR
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 30 hari tanpa
makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Untuk memperoleh air
hujan langsung dalam keadaaan sirvive di alam bebas, maka dapat dengan cara memampung
dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan [nesting atau
phipless]
Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu potong setinggi
mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung
atau diteteskan ke dalam mulut.
Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga
(kantung semar) dan lumut.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air sungai besar, air
sungai tergenang, air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas
pasang surut). Untuk mendaptkan air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali
lubang di bawah batuan
Berikutnya air juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon
pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubang ditengahnya
maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan.
Teknik penyaringan Air

K. MAKANAN
Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi,
tetapi harus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :

Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia


Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo dan pepaya.
Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan, bibir dan atau

lidah, tunggu sesaat. Apabila terasa aman bisa dimakan.


Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Note ;
Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat
memerlukan air yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan,
Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak.
Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya :
Permukaan daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak mengeluarkan getah yang

sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba dengan mengoleskan
daunnya pada kulit atau bibir dan tidak menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicoba di
ujung lidah
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :

Batang pohon pisang (putihnya)


Bambu yang masih muda (rebung)
Pakis dalamnya berwarna putih
Sagu dalamnya berwarna putih
Tebu
Umbut palem paleman, rotan, nyangku, dll

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :

Selada air
Rasamala (yang masih muda)
Daun mlinjo
Singkong
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa akar dan umbinya :

Ubi jalar, talas, singkong


Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :

Arbei, asam jawa, juwet


Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :

1. Jamur merang, jamur kayu. Tetapi ada beberapa jenis jamur mempunyai beracun yang ciricirinya adalah :
Mempunyai warna mencolok
Baunya tidak sedap
Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
Bila diraba mudah hancur
Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
Tumbuh dari kotoran hewan
Mengeluarkan getah putih
2. Selain tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga, misalnya
Belalang, Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung, Laron, Lebah, larva,
Siput/bekicot, Kadal [bagia belakang dan ekor], Katak hijau, Ular [1/3 bagian tubuh
tengahnya], Binatang besar lainnya
Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :

Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking

Binatang yang mengandung racun : penyu laut


Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung
Contoh makanan survival:

L. MEMBACA JEJAK
Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu

jejak buatan, maksudnya adalah jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda

jejak sebagai tanda keadaan lingkungan.


Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang lewat dan ada disekitar, arah
gerak binatang, besar kecilnya binatang, cepat lambatnya gerak binatang. Untuk membaca
jejak alami [binatang] dapat diketahui dari telapak yang ditinggalkan, kotoran yang tersisa,
pohon atau ranting yang patah, lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput.

M. SURVIVAL KITS
Survical kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan
sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapat digunakan selama
perjalanan.
Beberapa contoh survival kits adalah :

Mata pancing /kait


Pisau / sangkur / vitrorinoc
Tali kecil
Senter
Cermin suryakanta, cermin kecil

Peluit
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
Tablet garam, norit
Obat-obatan pribadi
Jarum + benang + peniti
Ponco / jas hujan / rain coat

O. TRAP
Salah satu keterampilan yang mendukung dalam melakukan kegiatan survival adalah
keahlian membuat trap. Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang untuk
diambil dagingnya untuk dimakan. Membuat trap kadangkala memerlukan bahan lainya,
seperti : karet, kawat, tali, dan sebagainya. Maka dari itu barang-barang tersebut tersedia di
dalam survival kit.
Dalam pembuatan trap, hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau
tinggal di daerah itu. Dengan mengetahui hewan apa yang akan ditangkap, kita dapat
menyesuaikan jenis trap apa yang akan dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika
binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri. Maka dari itu pembuatan trap
biasanya dalam bentuk yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang baik.
Trap sangat banyak jenis dan macamnya, karena dalam pembuatan trap tergnatung
kepada kreasi survivor. Kita akan membahas lima jenis trap yang sering digunakan.
1. Trap Menggantung (Hanging Snare)
Perangkap model menggantung ini biasanya memanfaatkan :
a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila
laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya
tali akan menjerat.
Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam,
bebek, dan lain lain.
2. Trap Tali Sederhana
Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali
sederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan

diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak
bisa pergi kemana-mana lagi.
3. Trap Lubang Penjerat
Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap
ini terdiri dari
a) Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar.
b) Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan
ditangkap. Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan
tersebut.
c) Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso.
4. Trap Menimpa
Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah
perangkap menimpa. Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini
dikenal dengan nama Deadfall Snare. Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini
adalah :
a) Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.
b) Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah
satu tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
c) Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu
pohon penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa.
5. Kombinasi Trap Lubang dengan Trap Menimpa
Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap
menimpa. Perangkap ini terdiri dari :
a) Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.
b) Kayu pohon yang saling menopang.
c) Umpan.
d) Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.

Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia
akan
contoh trap :

langsung

masuk

ke

lubang.

Anda mungkin juga menyukai