Anda di halaman 1dari 9

Disusun oleh :

Nama Anggota Kelompok :


Dyah Pralampita Cintantya
Delya Emirza Sultan
Ika Fatimah
Rheza Raditya
Teuku M. Faisal
Kelas :

XII IPA 2

SMA NEGERI 31 JAKARTA


Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,


sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun Laporan Praktikum
kimia tentang Redoks yang dimaksudkan agar para pembaca dan
kami sendiri menjadi lebih memahami . Uraian dalam laporan makalah
ini kami susun berdasarkan buku dan sumber website yang relevan
dengan topik tersebut.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila pada laporan ini
terdapat tulisan yang tidak berkenan dan terdapat kekurangankekurangan lainnya karena kami sadar bahwa manusia tidak akan
pernah luput dari kesalahan.
Ak h i r ka t a ka m i u ca p ka n t e r i m a ka s i h ke p a d a t e ma n teman yang telah berperan serta dalam pembuatan laporan ini .
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
dengan senang hati akan menerima segala kritik & saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian dari kami. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Teruslah berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dengan berfikir baik, logis, dan sistematis.

Jakarta, 6 Oktober 2013

Tim
Penyusun

BAB I
Pendahuluan
Reaksi
kimia
adalah
suatu
reaksi
antara senyawa
kimia atau unsur
kimia yang
melibatkan
perubahan
struktur
dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan
pemutusanikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan
kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan
hasil (produk).
Berlangsungnya
proses
memerlukan energi(reaksi endotermal)
melepaskan energi (reaksi eksotermal).

ini

dapat
atau

Ciri ciri reaksi kimia :


- Terbentuknya endapan
- Terbentuknya gas
- Terjadinya perubahan warna
- Terjadinya perubahan suhu atau temperatur
Redoks sering dihubungkan dengan terjadinya perubahan warna
lebih sering dari pada yang diamati dalam reaksi asam-basa. Reaksi
redoks melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi perubahan
bilangan oksidasi dari dua atau lebih unsur dari reaksi kimia.
Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan
dari persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat yang
dipertukarkan dalam reaksi redoks sering kali lebih dari satu. Sama
halnya dengan persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus
disetimbangkan dari segi muatan dan materi, penyeimbangan materi
biasanya dapat dilakukan dengan mudah sedangkan penyeimbangan
muatan agak sulit. Karena itu perhatian harus dicurahkan pada
penyeimbangan muatan. Muatan berguna untuk menentukan faktor
stoikiometri. Menurut batasan umum reaksi redoks adalah suatu
proses serah terima elektron antara dua system redoks (Rivai, 1995).
Dalam sejarahnya istilah oksidasi diterapkan untuk prosesproses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap
sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat.
Kemudian penangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga
kehilangan hidrogen harus disebut oksidasi. Sekali lagi reaksi-reaksi
lain dimana baik oksigen maupun hidrogen tidak ambil bagian belum

dapat dikeolmpokkan sebagai oksidasi atau reduksi sebelum


didefinisikan oksidasi dan reduksi yang paling umum, yang didasarkan
pada pelepasan dan pengambilan elektron. Dengan melihat contohcontoh reaksi dari reaksi redoks , dapat ditarik kesimpulan umum dan
dapatlah didefinisikan okdidasi dan reduksi dengan cara berikut.
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatka hilangnya satu
elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu
unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih
positif. Suatu zat pengoksidasi adalah yang memperoleh elektron, dan
dalam proses itu zat itu direduksi. Definisi oksidasi ini sangat umum,
karena itu berlaku juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun
gas. Sedangkan reduksi sebaliknya adalah suatu proses yang
mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih zat (atom, ion
atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah
menjadi lebih negatif (kurang positif). Jadi, suatu zat pereduksi adalah
zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini dioksidasi.
Definisi reduksi ini juga sangat umum dan berlaku juga untuk proses
dalam zat padat, leleham maupun gas (Shevla,1979).
Partikel (unsur, ion, atau senyawa) yang dapat mengokdidasi
partkel lain disebut pengoksidasi, tetapi ia sendiri tereduksi.
Sebaliknya partikel yang mereduksi partikel lain disebut pereduksi,
tetapi ia sendiri teroksidasi. Reaksi redoks dapat terjadi bila suatu
pengoksidasi bercampur dengan zat lain yang dapat teroksidasi, atau
perediksi bercampur dengan zat yang dapat tereduksi. Dari perubahan
masing-masing dapat ditetukan pereaksi dengan hasil reaksi beserta
koefisiennya masing-masing (Syukri,1999).
Redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan
oksidasi. Setiap reaksi redoks terdiri atas reaksi-reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang ditandai
kenaikan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi
kimia yang ditandai penurunan bilangan bilangan oksidasi. Bilangan
oksidasi didefinisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom jika
seandainya elektron diberikan kepada atom yang lain yang
keelektronegatifannya lebih besar. Jika kedua atom diberikan maka
atom yang keelektronegatifannya lebih kecil lebih positif sedangkan
atom yang keelektronegatifannya lebih besar memiliki bilangan
oksidasi negatif (Dogra, 1998).
Perubahan penting yang terjadi dalam suatu reaksi reduksioksidasi paling mudah terlihat dengan cara memisahkan reaksi reaksi
keseluruhan ke dalam dua setengah reaksi. Dalam setengah-reaksi
oksidasi atom-atom tertentu mengalami peningkatan bilangan
oksidasi, dan elektron tampak pada sebelah kanan persamaan

setengah-reaksi. Dalam setengah reaksi reduksi, bilangan oksidasi dari


atom-atom tertentu menurun, dan elektron pada sebelah kiri dari
persamaan reaksi. Dalam suatu persamaan oksidasi reduksi
keselurahan, jumlah elektron yang sama harus tampak dalam masingmasing persamaan setengah reaksi. Ketentuan ini merupakan dasar
dari persamaan keseimbangan oksidasi-reduksi (Petrucci, 1985).

BAB II
Penelitian dan Pembahasan
A. Tujuan

Untuk mengetahui reaksi oksidasi reduksi


Dapat menentukan zat yang teroksidasi dan zat yeng tereduksi
Dapat menentukan potensial sel dari sel elektrokimia
Dapat memilih logam yang digunakan sebagai katoda dan logam
yang digunakan sebagai anoda dalam sel elektrokimia

B. Teori
Reaksi redoks ( reduksi dan oksidasi ) terjadi secara
bersamaan. Zat-zat reaktan yang menerima elektron berarti
mengalami reduksi, sedangkan reaktan yang melepaskan
elektron berarti mengalami oksidasi. Zat yang mengalami
oksidasi mengalami kenaikan biloks ( bilangan oksidasi ), dan zat
yang mengalami reduksi mengalami penurunan biloks. Air
merupakan elektrolit lemah yang dapat terionisasi menghasilkan
ion H+ dan ion OH-. Bila logam bereaksi dengan air, sebagian ada
yang larut ( mampu mendesak ion H + dari air ), dan sebagian
lagi tidak dapat larut. Demikian pula halnya dengan reaksi
logam dengan larutan lain, misalnya larutan HCl, HNO3 dan lainlain.
C. Alat dan bahan
-

Tabung Reaksi
Rak tabung
Pipet tetes
Gelas kimia

- Logam Al, Cu, Mg dan Zn


- Larutan HCl 1 M
- Larutan CuSO4 1 M

- Ampelas
- Gunting
D. Cara Kerja
1. Gunting logam- logam bahan praktikum masing-masing
sebanyak 2 potong. Ampelas permukaannya hingga bersih.
2. Sediakan 4 tabung reaksi dan masukkan 1 potongan tiap
logam tadi kedalam tiap tabung berturut-turut : Cu, Mg, Al,
dan Zn.
3. Tambahkan larutan CuSO4 ke dalam masing-masing tabung.
Amati dan catat perubahan yang terjadi.
4. Tuangkan ke dalam 4 tabung reaksi yang lain masing-masing
sebanyak larutan HCl 1 M. Kemudian tambahkan ke dalam
masing-masing tabung tersebut 1 potongan
logam tadi
secara berturut-turut : Cu, Mg, Al, dan Zn. Amati dan catat
perubahan yang terjadi di dalam tabung.
E. Hasil Percobaan
Logam

Larutan HCl 1M

Larutan CuSO4 1M

Al

Gelembung sedikit

Tidak Bereaksi

Mg

Bereaksi, Mg habis ditambah


panas

Bereaksi (endapan dan


berubah warna merah
bata)

Cu

Tidak Bereaksi

Tidak Bereaksi

Zn

Bereaksi/berubah warna,
bergelembung

Bereaksi (endapan dan


berubah warna)

F. Pertanyaan
1. Sebutkan logam logam yang dapat bereaksi dengan HCl
dan tulis persamaan reaksinya.
2. Sebutkan logam logam yang dapat bereaksi dengan
CuSO4 dan tulis persamaan reaksinya.
Jawaban
1. Alumunium, Magnesium, Seng
2. Magnesium dan Seng

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai