Statics
Ferdinand P. Beer
E. Russell Johnston Jr.
J. Walt Oler
McGraw-Hill
Bab 3
Benda Tegar:
Sistem Ekuivalen dari Gaya
ISI
Pendahuluan
Gaya Internal dan Ekstenal
PENDAHULUAN
Perlakuan benda sebagai partikel tunggal tidak selalu memungkinkan.
Secara umum, ukuran benda dan titik-titik tertentu pada penerapan gaya
harus dipertimbangkan.
Hampir semua benda pada mekanika dasar dianggap sebagai benda
tegar/kaku, yaitu perubahan bentuknya sesungguhnya kecil dan tidak
mempengaruhi keadaan keseimbangan atau gerakan dari benda tersebut.
Bab ini menjelaskan pengaruh dari sejumlah gaya yang bekerja pada benda
kaku dan bagaimana mengganti sebuah sistem gaya dengan sebuah sistem
ekivalen yang lebih sederhana.
momen dari sebuah gaya di sekitar sebuah titik
momen dari sebuah gaya di sekitar sebuah sumbu
momen yang berlaku pada sebuah kopel
Setiap sistem gaya yang bekerja pada benda tegar/kaku dapat digantikan
oleh sistem yang setara yang terdiri dari satu gaya yang bekerja pada titik
tertentu dan satu kopel.
3-3
Perkalian vektor:
- tidak komutatif,
- distributif,
- tidak asosiatif,
Q P P Q
P Q1 Q2 P Q1 P Q2
P Q S P Q S
3-6
i j k
j j 0
k j i
i k j j k i
k k 0
V Px i Py j Pz k Qx i Q y j Qz k
Py Q z Pz Q y i Pz Qx Px Q z j
Px Q y Py Q x k
i
j
k
Px Py Pz
Qx Q y Qz
3-7
3-8
TEOREMA VARIGNON
Momen di sekitar titik O yang diberikan dari
resultan dari sejumlah gaya yang bersamaan
adalah sama dengan jumlah momen dari
berbagai momen di sekitar titik O yang sama.
r F1 F2 r F1 r F2
Teorema Varignon memungkinkan untuk
mengganti penentuan langsung dari momen
sebuah gaya F dengan momen dari dua atau
lebih komponen dari gaya F.
3 - 10
M O r F , r xi yj zk
F Fx i Fy j Fz k
M O M xi M y j M z k
i
x
Fx
j
y
Fy
k
z
Fz
3 - 11
M B rA / B F
rA / B rA rB
x A xB i y A y B j z A z B k
F Fx i Fy j Fz k
M B x A xB
Fx
j
y A yB
Fy
k
z A zB
Fz
3 - 12
M O xFy yFz k
MO M Z
xFy yFz
M O x A x B Fy y A y B Fz k
MO M Z
x A x B Fy y A y B Fz
3 - 13
3 - 14
M O 1200 lb in
3 - 15
3 - 16
3 - 17
3 - 18
3 - 19
M A rC A F
M A rC A F
rC
rC rA 0.3 m i 0.08 m j
rC D
F F 200 N
rC D
120 N i 96 N j 128 N k
i
j
k
M A 0.3
0 0.08
120 96 128
P Q Q P
P Q1 Q2 P Q1 P Q2
P Q S tidak ter definisi
P Q Px i Py j Pz k Qx i Q y j Qz k
i i 1 j j 1 k k 1 i j 0
j k 0 k i 0
P Q Px Qx Py Q y Pz Qz
P P Px2 Py2 Pz2 P 2
3 - 22
Px Qx Py Q y Pz Qz
PQ
S P Q hasil skalar
S z Px Q y Py Qx
Sx
Px
Sy
Py
Sz
Pz
Qx
Qy
Qz
3 - 24
MO r F
Momen skalar MOL pada sumbu OL adalah
proyeksi dari vektor momen MO pada sumbu,
M OL
M O r F
M x yFz zFy
M y zFx xFz
M z xFy yFx
3 - 25
rA B F
rA B rA rB
3 - 26
pada A
pada rusuk AB dan
pada diagonal kubus AG.
Tentukan jarak tegak lurus antara AG
dan FC.
3 - 27
Momen P pada A,
M A rF A P
rF A ai a j a i j
P P 2 i 2 j P 2 i j
M A a i j P 2 i j
M A aP 2 i j k
Momen P pada AB,
M AB i M A
i aP 2 i j k
M AB aP 2
3 - 28
rA G ai aj ak
1
i j k
rA G
a 3
3
aP
MA
i j k
2
1 aP
M AG
i j k
i j k
3
2
aP
1 1 1
6
M AG
aP
3 - 29
0 1 1
P
j k
i j k
2
3
6
0
Untuk itu, P tegak lurus terhadap AG.
M AG
aP
Pd
6
d
a
6
3 - 30
M rA F rB F
rA rB F
rF
M rF sin Fd
Vektor momen dari sebuah kopel adalah
independen terhadap pilihan sumbu koordinat
semula, yaitu adalah vektor bebas yang dapat
diterapkan pada setiap titik dengan pengaruh
yang sama.
3 - 31
3 - 32
PENJUMLAHAN KOPEL
Perhatikan dua buah bidang yang
berpotongan P1 dan P2 yang masingmasing
berisi
sebuah kopel
M 1 r F1 in plane P1
M 2 r F2 in plane P2
Resultan darivektor juga membentuk
kopel
M r R r F1 F2
Dengan teorema Varigon
M r F1 r F2
M1 M 2
Jumlah dari dua buah kopel juga adalah sebuah
kopel yang sama jumlah vektor dari kedua
kopel tersebut.
3 - 33
3 - 35
M O' r F
Momen dari F pada O dan O adalah berkaitan,
M O ' r ' F r s F r F s F
MO s F
Memindahkan sistem gaya-kopel dari O ke O memerlukan
penambahan penambahan momen dari gaya pada O di sekitar
O.
3 - 36
3 - 37
180 lb in. k
3 - 38
M M D 18 in. j 30 lb k
9 in. j 12 in. k 20 lb i
180 lb in. k
3 - 39
R
R F
M O r F
Sistem gaya-kopel pada O dapat dipindahkan ke O
dengan penambahan momen R pada O ,
R
R
M O' M O s R
Dua sistem dari gaya adalah ekivalen jika mereka
dapat dikurangi pada sistem gaya-kopel yang sama.
3 - 40
3 - 42
3 - 43
Penyelesaian:
a) Hitung gaya resultan dan kopel resultan
di A.
R F
R 600 N j
R
M A r F
4.8 i 250 j
R
M A 1880 N m k
3 - 44
CONTOH SOAL3.8
R 600 N j
Kopel di B adalah sama dengan momen di B
dari sistem gaya-kopel yang diperoleh di A.
R
R
M B M A rB A R
1880 N m k 2880 N m k
R
M B 1000 N m k
3 - 45
R F
Tiga kabel diikatkan pada braket
seperti pada gambar. Ganti gaya-2
tersebut dengan sistem gaya-kopel
di A.
3 - 46
Penyelesaian:
Tentukan posisi relatif dari vektor
berkaitan dengan A.
rB A 0.075 i 0.050k m
rC A 0.075 i 0.050k m
rD A 0.100 i 0.100 j m
FB 700 N
rE B 75 i 150 j 50k
rE B
175
707 i 707 j N
600 i 1039 j N
3 - 47
R F
600 1039 j
200 707 k
i
j
k
rB A F B 0.075
0
0.050 30i 45k
300 600 200
i
j
k
i
j
k
1039
M A 30 i 17.68 j 118.9k
3 - 48