Anda di halaman 1dari 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian.
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Suharsimi Arikunto (2009:160) . Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah didasarkan pada tiga hal. Pertama,
berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, kedua, berdasarkan jenis metode penelitian,
dan ketiga, berdasarkan kurun waktu penelitian.
Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:11) menjelaskan bahwa:
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel yang lain. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat,
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto (2004:7) sebagai
berikut: Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui
pengumpulan data di lapangan.
Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif dan verifikatif yang
dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang
akan digunakan adalah metode explanatory survey. Survei informasi dari sebagian
populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik,
dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang
sedang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Nana Syaodih (2008:82) bahwa:

40

Survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang
besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil.
Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode
pengembangan yang digunakan adalah cross-sectional. Menurut Uma Sekaran (2006:
315), Penelitian cross-sectional adalah penelitian dimana data dikumpulkan hanya
sekali (yang dilakukan selama periode hari, minggu, atau bulan) untuk menjawab
pertanyaan penelitian.

B. Obyek dan Variabel Penelitian


1. Obyek Penelitian.
Lokasi penelitian berada di Kabupaten Bandung Barat, sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian ini yaitu Pengaruh Kompetensi guru geografi terhadap
hasil belajar peserta didik di lingkungan Madrasah Aliyah se-KKM 01 Cililin
Kabupaten Bandung Barat . Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru geografi
MA Negeri/Swasta yang tergabung di Kelompok Kerja Madrasah 01 Cililin Kabupaten
Bandung Barat, sedangkan sampel yang diambil adalah semua guru geografi tingkat
MA yang yang tergabung di Kelompok Kerja Madrasah 01 Cililin Kabupaten Bandung
Barat.
2. Variabel Penelitian
Variabel (peubah) merupakan konsep atau konstruk yang mempunyai variasi
nilai, keadaan, kondisi atau kategori. Nilai dari variabel inilah yang menjadi pusat
perhatian dalam penelitian untuk diukur, diuji dan dijelaskan perbedaannya. Dengan
kata lain variabel adalah simbol/lambang yang padanya dilekatkan nilai yang berupa
angka.
41

Para ilmuwan menggunakan istilah variabel ini untuk menyebut konstrukkonstruk atau sifat-sifat daripada konstruk yang mereka pelajari dalam rangka
mengidentifikasi sekaligus menjelaskan ada/tidaknya perbedaan. Hal ini disebabkan
karena yang menjadi bagian utama daripada ilmu pengetahuan adalah menjelaskan
adanya perbedaan.
Dilihat dari segi hubungan antar variabel, maka jenis variabel dalam penelitian
ini, meliputi :
a. variabel bebas, pengaruh, (independent variable), suatu variabel penyebab yang
diduga atau terjadi lebih dahulu. Variabel bebas (independen variable) adalah
variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasanya
disimbolkan dengan X. Variabel itu digunakan untuk meramalkan atau
menerangkan nilai variabel yang lain.
b. variabel terikat, terpengaruh, (dependent variable), suatu akibat yang
diperkirakan atau diduga terjadi kemudian. Variabel terikat (dependen
variable) adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya,
biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang
diramalkan atau diterangkan nilainya. Jika variabel bebas (variabel X)
memiliki hubungan dengan variabel terikat (variabel Y) maka nilai-nilai
variabel X yang sudah diketahui dapat digunakan untuk menaksir atau
memperkirakan nilai-nilai Y.
Dalam penelitian ini terdapat variabel pokok yang terbagi ke dalam variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah
kompetensi guru geografi (X) sedangkan variabel terikat (dependen) adalah hasil
belajar peserta didik (Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara lengkap dalam Tabel
3.1.
42

Tabel 3.1
Variabel Penelitian

Keterangan :
X = Kompetensi Guru Geografi
Y = Hasil Belajar Peserta Didik
Untuk menghindari kesalahpahaman, mengenai istilah-istilah pokok yang digunakan
dalam judul penelitian ini, dipandang perlu merumuskan definisi operasional varibel penelitian
sebagai berikut :
1. Kompetensi Guru ; Menurut PP RI No 19/2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajatan yang harus


memiliki

empat

jenis

kompetensi,

yakni

kompetensi

pedagogik,

kepribadian, profesional, dan sosial


2. Hasil Belajar ; dapat diartikan yaitu sesuatu yang diperoleh seseorang
dalam kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam
bentuk angka atau nilai. Adapun hasil belajar dalam penelitian ini
ditunjukan dengan Nilai Ujian Akhir Nasional, yang dibatasi pada mata
pelajaran Geografi.
3. Lingkungan Madrasah Aliyah ; yakni bentuk pendidikan yang
dikembangkan masyarakat yang memadukan model Sekolah setingkat SMA
dan model Pesantren sehingga siswanya diharapkan memiliki pengetahuan
umum yang seimbang dengan pendidikan sekolah, tetapi juga menguasai
43

nilai-nilai agama yang sama dengan pendidikan pesantren. Jadi pendidikan


madrasah bisa menjadi bentuk pendidikan alternatif bagi masyarakat Islam,
karena memadukan pengetahuan umum dan pengetahuan agama secara
seimbang.
4. KKM 01 Cililin Kabupaten Bandung ; yakni Kelompok Kerja Madrasah Aliyah
baik Swasta maupun Negeri yang berada dalam koordinasi Madrasah ALiyah
Negeri 01 Cililin Kab.Bandung dan Kabupaten Bandung Barat

meliputi

Kecamatan; Pangalengan, Ciwidey, Soreang, Katapang, Margahayu, Cihampelas,


Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gunung Halu, Rongga, Cikalong wetan, Cisarua,
Parongpong, Batujajar, Padalarang, Ngamprah, dan Lembang. Mengingat
Madrasah Aliyah adalah bentuk sekolah yang berada dalam pengelolaan
Departemen Agama karena DEPAG tidak termasuk dalam kategori Otonomi
Daerah sehingga tidak berada dalam koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten
Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Hingga Saat ini (2008) DEPAG
kabupaten Bandung masih satu dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten Bandung
dan Kabupaten Bandung Barat.

Tabel 3.2
Operasionalilasi Variabel Kompetensi Guru Geografi
Variabel

Konsep

Indikator
Memahami

Ukuran
karakteristik

Skala
peserta

44

Menguasai
karakteristik
peserta
didik
dari aspek fisik,
moral, spiritual,
sosial, kultural,
emosional, dan
intelektual

Menguasai teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran
yang mendidik

Kompetensi
Pedagodik

Mengembangkan
kurikulum yang
terkait dengan
mata pelajaran
yang diampu

Kompetensi Guru
Geografi
(X)

Menyelenggara
kan
pembelajaran
yang mendidik

Variabel

Konsep

Indikator

didik yang berkaitan dengan aspek


fisik, intelektual, sosial-emosional,
moral, spiritual, dan latar belakang
sosial-budaya
Mengidentifikasi potensi peserta
didik dalam mata pelajaran yang
diampu
Mengidentifikasi bekal-ajar awal
peserta didik dalam mata pelajaran
yang diampu
Mengidentifikasi kesulitan belajar
peserta didik dalam mata pelajaran
yang diampu
Memahami berbagai teori belajar
dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik terkait dengan mata
pelajaran yang diampu

Ordinal

Ordinal
Ordinal
Ordinal

Ordinal

Memahami prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum
Menentukan tujuan pembelajaran
yang diampu
Menentukan pengalaman belajar
yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diampu
Memilih materi pembelajaran yang
diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran
Menata materi pembelajaran secara
benar sesuai dengan pendekatan
yang dipilih dan karakteristik
peserta didik
Mengembangkan indikator dan
instrumen penilaian
Memahami
prinsip-prinsip
perancangan pembelajaran yang
mendidik
Mengembangkan
komponenkomponen rancangan pembelajaran
Menyusun rancangan pembelajaran
yang lengkap, baik untuk kegiatan
di dalam kelas,
laboratorium,
maupun lapangan
Melaksanakan pembelajaran yang
mendidik di kelas, di laboratorium,
dan
di
lapangan
dengan
memperhatikan standar keamanan
yang dipersyaratkan

Ordinal

Ukuran
Menggunakan media pembelajaran
dan sumber belajar yang relevan
dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran yang diampu
untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara utuh

Skala
Ordinal

Ordinal
Ordinal
Ordinal

Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal

Ordinal

45

Memanfaatkan
teknologi
informasi dan
komunikasi
untuk
kepentingan
pembelajaran.
Memfasilitasi
pengembangan
potensi peserta
didik
untuk
mengaktualisas
ikan berbagai
potensi yang
dimiliki

Berkomunikasi
secara efektif,
empatik,
dan
santun dengan
peserta didik.

Menyelenggara
kan penilaian
dan
evaluasi
proses dan hasil
belajar

Variabel

Konsep

Indikator

Mengambil keputusan transaksional


dalam pembelajaran yang diampu
sesuai
dengan
situasi
yang
berkembang
Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam pembelajaran
yang diampu

Ordinal

Menyediakan berbagai kegiatan


pembelajaran untuk mendorong
peserta didik mencapai
prestasi
secara optimal
Menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran
untuk
mengaktualisasikan potensi peserta
didik, termasuk kreativitasnya

Ordinal

Memahami
berbagai
strategi
berkomunikasi
yang
efektif,
empatik, dan santun, secara lisan,
tulisan, dan/atau bentuk lain
Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan peserta
didik dengan bahasa yang khas
dalam interaksi kegiatan/permainan
yang mendidik yang terbangun
secara siklikal dari (a) penyiapan
kondisi psikologis peserta didik
untuk ambil bagian dalam
permainan melalui bujukan dan
contoh, (b) ajakan kepada peserta
didik untuk ambil bagian, (c)
respons peserta didik terhadap
ajakan guru, dan (d) reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan
seterusnya.
Memahami prinsip-prinsip penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran yang diampu
Menentukan aspek-aspek proses dan
hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang
diampu
Menentukan prosedur penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar
Ukuran
Mengembangkan instrumen
penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar
Mengadministrasikan
penilaian
proses dan hasil belajar secara
berkesinam-bungan
dengan
mengunakan berbagai instrumen.

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal
Skala
Ordinal
Ordinal

46

Memanfaatkan
hasil penilaian
dan
evaluasi
untuk
kepentingan
pembelajaran

Melakukan
tindakan
reflektif untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran

Kompetensi
Kepribadian

Variabel

Konsep

Bertindak sesuai
dengan norma
agama, hukum,
sosial, dan
kebudayaan
nasional
Indonesia.

Indikator
Menampilkan
diri sebagai
pribadi yang
jujur, berakhlak
mulia, dan
teladan bagi
peserta didik

Menganalisis hasil penilaian proses


dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan
Melakukan evaluasi proses dan hasil
belajar
Menggunakan
informasi
hasil
penilaian dan evaluasi untuk
menentukan ketuntasan belajar
Menggunakan
informasi
hasil
penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remedial dan
pengayaan
Mengkomunikasikan hasil penilaian
dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan
Memanfaatkan
informasi
hasil
penilaian dan evaluasi pembelajaran
untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
Melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran
yang
telah
dilaksanakan
Memanfaatkan hasil refleksi untuk
perbaikan
dan
pengembangan
pembelajaran dalam mata pelajaran
yang diampu
Melakukan penelitian tindakan kelas
untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran dalam mata pelajaran
yang diampu.
Menghargai peserta didik tanpa
membedakan
keyakinan
yang
dianut, suku, adat-istiadat, daerah
asal, dan gender.
Bersikap sesuai dengan norma
agama yang dianut, hukum dan
sosial
yang
berlaku
dalam
masyarakat,
dan
kebudayaan
nasional Indonesia yang beragam.
Berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi
Berperilaku yang mencerminkan
ketakwaan dan akhlak mulia.

Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal

Ordinal
Ordinal

Ordinal
Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal
Ordinal

Ukuran
Berperilaku yang dapat diteladan
oleh peserta didik dan anggota
masyarakat di sekitarnya.

Skala
Ordinal

Menampilkan diri sebagai pribadi


yang dewasa, arif, dan berwibawa

Ordinal

47

dan masyarakat
Menampilkan
diri sebagai
pribadi yang
mantap, stabil,
dewasa, arif,
dan berwibawa
Menunjukkan
etos kerja,
tanggung jawab
yang tinggi, rasa
bangga menjadi
guru, dan rasa
percaya diri

Menjunjung
tinggi kode etik
profesi guru

Kompetensi
Sosial

Variabel

Konsep

Bersikap
inklusif, bertindak objektif,
serta tidak
diskriminatif
karena
pertimbangan
jenis kelamin,
agama, ras,
kondisi fisik,
latar belakang
keluarga, dan
status sosial
ekonomi
Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan
santun dengan
sesama pendidik, tenaga
kependidikan,
orang tua, dan
masyarakat
Indikator

Beradaptasi di
tempat bertugas
di seluruh

Menunjukkan etos kerja


tanggung jawab yang tinggi.

dan

Ordinal

Bangga menjadi guru dan percaya


pada diri sendiri.

Ordinal

Bekerja mandiri secara profesional

Ordinal

Memahami kode etik profesi guru

Ordinal

Menerapkan kode etik profesi guru.


Berperilaku sesuai dengan kode etik
profesi guru
Bersikap inklusif dan objektif
terhadap peserta didik, teman
sejawat dan lingkungan sekitar
dalam melaksanakan pembelajaran.
Tidak
bersikap
diskriminatif
terhadap peserta didik, teman
sejawat, orang tua peserta didik dan
lingkungan
sekolah
karena
perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga,
dan status sosial-ekonomi
Berkomunikasi
dengan
teman
sejawat dan komunitas ilmiah
lainnya secara santun, empatik dan
efektif.
Berkomunikasi dengan orang tua
peserta didik dan masyarakat secara
santun, empatik, dan efektif tentang
program
pembelajaran
dan
kemajuan peserta didik.

Ordinal

Mengikutsertakan orang tua peserta


didik dan masyarakat dalam
program pembelajaran dan dalam
mengatasi kesulitan belajar peserta
didik.

Ordinal

Ukuran
Berkomunikasi
dengan
teman
sejawat, profesi
ilmiah, dan
komunitas ilmiah lainnya melalui
berbagai media dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran
Beradaptasi dengan lingkungan
tempat bekerja dalam rangka
meningkatkan efektivitas sebagai

Skala
Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

48

wilayah
Republik
Indonesia yang
memiliki
keragaman
sosial budaya.
Menguasai
materi, struktur,
konsep, dan
pola pikir
keilmuan yang
mendukung
mata pelajaran
yang diampu
Menguasai
standar
kompetensi dan
kompetensi
dasar mata
pelajaran yang
diampu
Mengembangkan
materi
pembelajaran
yang
diampu
secara kreatif

Kompetensi
Profesional

Variabel

Konsep

Mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutan
dengan
melakukan
tindakan
reflektif
Memanfaatkan
teknologi
informasi dan
komunikasi
untuk
mengembangkan diri

Indikator

pendidik
Melaksanakan berbagai program
dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan
kualitas pendidikan di daerah yang
bersangkutan
Membedakan pendekatanpendekatan geografi

Ordinal

Ordinal

Menguasai materi geografi secara


luas dan mendalam
Menunjukkan manfaat mata
pelajaran geografi

Ordinal

Memahami standar kompetensi mata


pelajaran yang diampu
Memahami kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu
Memahami tujuan pembelajaran
yang diampu
Memilih materi pembelajaran yang
diampu sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Mengolah materi pelajaran yang
diampu secara kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik
Melakukan refleksi terhadap kinerja
sendiri secara terus menerus
Memanfaatkan hasil refleksi dalam
rangka peningkatan keprofesionalan

Ordinal

Melakukan penelitian tindakan kelas


untuk peningkatan keprofesionalan
Mengikuti kemajuan zaman dengan
belajar dari berbagai sumber

Ordinal

Ukuran
Memanfaatkan teknologi informasi
dan
komunikasi
dalam
berkomunikasi.
Memanfaatkan teknologi informasi
dan
komunikasi
untuk
pengembangan diri

Skala
Ordinal

Ordinal

Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal

Ordinal

Ordinal

49

Tabel 3.3
Operasionalilasi Variabel Hasil Belajar Peserta Didik
Variabel

Konsep

Ukuran

Skala

Hasil
Belajar
Peserta
Didik
(Y)

Rata-rata Hasil
Ujian Nasional
Geografi

Rata-rata Hasil Ujian Nasional


Geografi di 40 Sekolah

Ratsio

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek. subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian datarik kesimpulan (Sugiyono, 2000:55)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru Geografi Madrasah Aliyah
se-KKM 01 Cililin Kab.Bandung sebanyak : 40 orang. Sampel yang baik adalah
sampel yang representatif mewakili populasi. Berapa jumlah anggota sampel yang akan
digunakan sebagai sumber data tergantung pada tingkat kepercayaan yang dikehendaki.
Bila dikehendaki sampel dipercaya 100% mewakili populasi, maka jumlah anggota
sampel sama dengan jumlah anggota populasi. Bila tingkat kepercayaan 95%, maka
jumlah anggota sampel akan lebih kecil dari jumlah populasi. Sehingga jumlah sampel
Guru Geografi yang akan diteliti dalam penelitian yakni 40 orang.
D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data.
1. Instrumen dan Pengumpulan Data

50

Sesuai dengan gejala yang dikemukakan dalam penelitian ini maka untuk
pengukuran data variabel kompetensi guru yang digunakan adalah skala interval, yaitu
skala yang mengurutkan nilai atau skor dari tingkat paling rendah ke tingkat yang
paling tinggi dari atribut tertentu.
Dalam penelitian ini, digunakan nilai interval dengan 5 (lima) jenjang yang
secara operasional dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.4. Kategori & Skor Jawaban Responden
Jawaban
A
B
C
D
E

Kategori
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Skor
5
4
3
2
1

Angket yang digunakan adalah jenis pertanyaan tertutup yang berskala lima
atau dengan kata lain jawaban atas kuesioner diberi skor 1 sampai 5. Pemberian skor
sesuai dengan alternatif jawaban yang disediakan pada setiap pertanyaan kuesioner.
Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer (langsung) dan data sekunder
(tidak langsung). Dalam pengumpulan data sesuai dengan tujuan penelitian, maka
digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dan
menelaah berbagai referensi, kebijakan atau peraturan, laporan-laporan,
dan dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.
2. Studi lapangan, yaitu dengan cara terjun langsung ke instansi objek
penelitian, yang dilakukan melalui :
a.
Kuesioner, yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang
bersifat tertutup, dimana setiap pertanyaan telah disediakan alternatif
jawabannya untuk dipilih oleh responden. Dengan Kuesioner, dapat
51

diungkap data yang menyangkut persepsi, sikap, berdasarkan nilai,


pengalaman, dan keyakinan responden.

Mengingat penelitian ini untuk pengumpulan datanya dilakukan dengan


menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden di dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
penelitian ini. Dalah hal ini, keabsahan dan kesahihan di dalam penelitian sosial
ditentukan oleh suatu alat ukur yang digunakan yaitu apabila alat ukur tersebut tidak
valid atau tidak dipercaya maka hasil yang diperoleh tidak akan menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya.
E. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto,
2002:146).
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di
susun benar-benar mengukur apa yang perlu di ukur. Dengan kata lain apakah test
tersebut menjalankan ukurannya dengan memberikan hasil yang sesuai dengan
maksud test tersebut, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat
dipercaya.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen
itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya.
52

Data dalam suatu penelitian mempunyai kedudukan paling tinggi karena


data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai
pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan
kualitas hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik
tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas pada
penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer
program SPSS (Statistical Product for Service Solution) 15.0 for windows.

F.

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian


Menurut Zikmund (2003:331), validitas adalah: The ability of scale to

measure what was intended to be measured. (artinya: kemampuan suatu skala


untuk

mengukur

sesuatu

yang

diniatkan

untuk

diukur).

Pendapat

serupa

disampaikan oleh David A. Aaker (2004:762): Validity is the ability of a


measurenment instrument to measure. (Artinya: validitas adalah kemampuan
suatu instrumen pengukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur).
Pendapat

lebih

jelas

diungkapkan

oleh Asep Hermawan

(2006:211)

Validitas data merupakan suatu proses penentuan apakah suatu wawancara dalam
survei atau observasi dilakukan dengan benar dan bebas dari bias. Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan
kemampuan alat ukur untuk mengukur secara benar (bebas dari bias). Instrumen yang
sahih memiliki validitas yang tinggi. Untuk memperoleh instrumen yang valid
harus diperhatikan langkah-langkah dalam menyusun instrumen, yaitu memecah
variabel menjadi sub variabel dan indikator, setelah itu memasukannya ke dalam
butir-butir pertanyaan. Apabila langkah tersebut dilakukan, maka dapat dikatakan
53

bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang logis. Dikatakan logis karena
validitas ini diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar
sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki.
Peneliti juga perlu menguji validitas instrumen yang sudah disusun
melalui pengalaman. Dengan mengujinya melalui pengalaman maka akan diketahui
tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman. Tipe validitas
yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara
mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa
pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari
penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus
signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun
berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat
dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas. Untuk menguji validitas
dapat menggunakan product moment atau pearson (pearsons Product Moment
Coeffisient Corelation), yaitu: sebagai berikut:

n X

n XY X Y
2

n Y Y
2

Dimana :
rXY = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan.
X

= Skor untuk pernyataan yang dipilih

= Skor total

= Jumlah responden
TABEL 3.5
54

KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai

Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Cukup

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Rendah

Antara 0,200 sampai dengan 0,400

Agak Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto (2002:245)


Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah
dengan tolak ukur yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas
tersebut signifikan pada taraf signifikasi tertentu, artinya adanya koefisien validitas
tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai
berikut:

Suharsimi Arikunto, 2004:157)


Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf
signifikansi <= n-2
2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid
3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid
4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 30 kasus dengan tingkat
signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28) maka didapat nilai
rtabel sebesar 0,374
Hasil pengujian adalah sebagai berikut :
55

TABEL 3.6
PENGUJIAN VALIDITAS
Instrument

Tingkat validitas

Keterangan

X1_1

.797

Valid

X1_2

.744

X1_3

.763

X1_4

.729

X1_5

.716

X1_6

.717

X1_7

.703

X1_8

.658

X1_9

.761

X1_10

.697

X1_11

.701

X1_12

.690

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

56

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X1_38

.571

X2_39

.403

X2_40

.789

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

57

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X2_41

.641

X2_42

.771

X2_43

.743

X2_44

.455

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

58

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X2_45

.560

X2_46

.528

X2_47

.680

X2_48

.436

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

59

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X2_49

.635

X3_50

.698

X3_51

.425

X3_52

.423

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

60

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X3_53

.426

X3_54

.651

X3_55

.829

X3_56

.473

X3_57

.425

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

61

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X3_58

.419

X4_59

.607

X4_60

.513

X4_61

.789

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

62

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X4_62

.558

X4_63

.841

X4_64

.495

X4_65

.784

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

63

Instrument

Tingkat validitas

X1_13

.744

X1_14

.869

X1_15

.628

X1_16

.529

X1_17

.436

X1_18

.672

X1_19

.730

X1_20

.587

X1_21

.570

X1_22

.477

X1_23

.737

X1_24

.744

X1_25

.869

X1_26

.672

X1_27

.641

X1_28

.436

X1_29

.672

X1_30

.620

X1_31

.506

X1_32

.570

X1_33

.441

X1_34

.769

X1_35

.671

X1_36

.772

X1_37

.648

X4_66

.495

X4_67

.784

X4_68

.558

X4_69

.841

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Pengujian Validitas


64

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software komputer


SPSS 15.0 menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner variabel
kompetensi guru seluruhnya valid karena skor rhitung lebih besar bila dibandingkan
dengan rtabel yang bernilai 0,374 (lihat lampiran).

G. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian


Asep Hermawan (2006:126) mendefinisikan:Reliabilitas berkaitan dengan
konsistensi akurasi dan prediktabilitas suatu alat ukur. Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan
ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik.
Perhitungan

uji

reliabilitas

instrumen

menggunakan

rumus

Alpha,

adapun

rumusnya adalah sebagai berikut:


1. Menghitung harga varians tiap butir soal
2. Menghitung jumlah semua harga varians
3. Menghitung varians total
4. Menghitung reliabilitas validitas
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika koefisien internal seluruh item (r1) 0,7 maka item pertanyaan
dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi
b. Jika koefisien internal seluruh item (r1) < 0,7 maka item pertanyaan
dikatakan mempunyai reliabilitas yang rendah
Berikut ditunjukan hasil uji reliabilitas variabel kompetensi guru :

65

TABEL 3.7
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL
Variabel

Tingkat
reliabilitas

Tingkat kritis

Keterangan
Reliabilitas tinggi
Reliabilitas tinggi

X1

0,965

X2

0,848

0,7
0,7

X3

0,739

0,7

Reliabilitas tinggi

X4

0,911

0,7

Reliabilitas tinggi

Sumber: hasil pengujian validitas dan reliabilitas


Perhitungan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program SPSS
15.0 for window. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen diketahui bahwa
semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai reliabilitas mempunyai koefisien
alpha > 0,7.

1.

Teknik pengolahan dan Analisis Data


Pengelolaan data pada penelitian ini didasarkan pada pendekatan deskriptif

analitik. Statistic deskriptif berfungsi untuk memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi, dengan cara penyajian melalui modus, mean,
dan simpangan baku serta mendeskriptifkan dalam bentuk tabel (Sugiyono, 2000:21).
Sedangkan analitik dimaksudkan pada penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis
penelitian dan membuat generalisasi dalam hal ini menggunakan analisis regresi dan
korelasi
Dalam melakukan pengolahan data dan analisis data dari instrument yang sudah
terkumpul dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a.

Statistik Deskriptif
66

Untuk memberikan gambaran dari data yang sudah terkumpul, maka


dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Mentabulasikan data yang sudah terkumpul ke dalam tabel,


dan menjumlahkannya. Menggunakan bantuan tabel dalam Microsoft exel

2007.
Kemudian menghitung rata-rata dari setiap variabel dari data
yang terkumpul dari data yang tidak bergolong, yaitu dengan
menggunakan rumus.
Furqon (1997:36)
angan

x
X
n

= rata-rata (mean)
= jumlah seluruh data
= jumlah responden (sampel)

Selanjutnya untuk menghitung simpanan baku (standar deviasi) ialah


suatu nilai yang menunjukan tingkat variasi (homogenitas) suatu kelompok
data, dengan menggunakan rumus:
(varian sampel)

Atau

( simpangan baku)

Sugiyono (2000:50)

b. Analitik Statistik
Pungujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi dan
korelasi. Namun sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
distribusi data. Pengujian normalitas distribusi data untuk mengetahui sebaran
data, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
1). Pengujian distribusi data

67

Pengujian ini diperlukan untuk pertimbangan penggunaan stastistik


parametric atau non parametric. Jika data yang didapat berdistribusi normal
maka statistic yang digunakan adalah statistic parametric (sugiyono, 2000:14).
Metode yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah dengan menggunakan
Chi kuadrat. Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut :

Menentukan rentang kelas


R = skor tertinggi skor terendah
Menentukan banyak kelas interval
Banyak kelas = 1 + (3,3) log n
Menentukan panjang kelas interval
Panjang kelas = R/ Banyaknya kelas
Menyusun tabel distribusi frekuensi.
Tabel 3,8
Distribusi Frekuensi

Interval

fi

Xi

Fi,Xi

(Xi-X)

(Xi-X)^2

Fi(Xi-X)^2

(Natawidjaja, 1988:25)

Tabel penolong untuk pengujian normalitas data dengan Chi kuadrat


Tabel 3.9
Tabel Penolong Uji Normalitas

Bata
Kelas

Nilai - Z

%
dari
O-Z

Luas E
Kelas i

O
i

(Oi
-Ei)

(Oi-Ei)
^2

(Oi-Ei) )^2/Ei

(Natawidjaja, 1988:40)
1. (Oi-Ei)2/Et dan menjumlahkannya dan hasilnya merupakan harga Chi
kuadrat (2) hitung
2. Membandingkan harga Chi kuadrat (2) hitung dengan Chi kuadrat (2)
tabel. Bila harga Chi kuadrat (2) hitung lebih kecil dari pada Chi kuadrat
(2) tabel, maka distribusi data dinyatakan normal.
68

2) Uji hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini merupakan hipotesis asosiatif yang
merupakan suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 1999:86). Untuk mencari hubungan
antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar
hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Untuk
menentukan arah hubungan fungsional positif atau negatif dilakukan dengan
analisis regresi dan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel bebas
dan terikat dinyatakan dengan analisis korelasi, sedangkan untuk mengetahui
besarnya kontribusi variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat
(dependen) dilakukan dengan uji koefesien determinasi.
Penelitian ini memiliki satu hipotesis seperti diungkapkan tersebut di
atas yaitu melalui uji hipotesis yang hanya memiliki dua variabel. Langkahlangkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis itu adalah sebagai berikut:
Pengujian hipotesis yang memiliki hubungan dua variabel, yaitu
pengujian hipotesis :
a) Menentukan hubungan fungsional antara variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y) dengan menggunakan analisis regresi tunggal.
Tahapan perhitungan adalah :
1. Buat tabel penolong untuk menghitung regresi tunggal
Tabel 3.10
Tabel Penolong untuk Menghitung Regresi Tunggal
No Resp

Xi

Yi

XiYi

X2i

Jumlah

Xi

Yi

XiYi

X2i

Y2i
Y2i
Usman, (1995:218)

2. Hitung a dan b dengan rumus :


69

Atau

Sugiyono, (2000:245)
3. Buat persamaan regresi dengan memasukan a dan b ke dalam rumus :
Y = a + bx
Sugiyono, (2000:244)
4. Uji signifikasi dan linearitas persamaan regresi dengan menggunakan tabel
penolong yang disebut tabel Analysis of Varians (ANOVA) yaitu :
Tabel 3.11
Analysis of Varians

No
1
2
3
4
5

Sumber
Varians
(Total)
Regresi (a)

(n)
1

Regresi (b/a)

Df

JK

RJK

Yi2
(Yi)2/n
JK(reg)=JK(b/a)

Residu

n-2

JKres = (Yi-Y)2

Tuna Cocok
(TC)

k-2

JK(TC)

Kekeliruan (E)

n-k

JK(E)

Yi2
(Yi)2/n
RJK(b/a) =
JK(b/a)
RJK(res) = (YiY)2/n-2
RJK (ITC) =
JK(TC)/k-2
RJK (E) =
JK(E)/n-k

RJK(b/a) /
RJK (res)

RJK(TC) /
RJK(E)

5. Untuk menguji signifikansi (keberatian) model regresi dilakukan dengan


membandingkan Fhitung dengan F

tabel

dengan rumus seprti dalam tabel (3.5)

ANOVA.
Cari F sign hitung dengan rumus :
F hitung = RJK (b/a) / RJK (res)
Fsign tabel = F (1-ck)(dkreg)(bla), dkres dan dengan melihat Fdidapat nilai
Fsign tabel = (taraf signifikansi 0,05)
Kriteria pengujian
Tolak Ho, Jika F sign hitung lebih kecil F sign tabel
terima Ha, jika F sign hitung lebih besar F sign tabel

70

6. Untuk

pengujian

membandingkan F

linearitas
hitung

model

dengan F

tabel

regresi

kelakukan

dengan

dengan rumus seperti tabel (3.6)

ANOVA
Cari F Iin hitung dengan rumus :
F Iin hitung = RJK(TC) / RJK(E)
F sign tabel = F (1-)dk(TC),dk(E) dan dengan melihat F didapat nilai F

In tabel

(taraf

siginifikasi 0,05)
Criteria pengujian
Tolak Ho, jika F Iin hitung lebih besar F Iin tabel
Terima Ha, jika F Iin hitung lebih kecil F Iin tabel
b) Menentukan kuatnya hubungan antara variabel independen (X) tehadap

variabel dependen (Y) dengan menggunakan analisis korelasi produk


moment. Tahapan perhitungn adalah :
1. Buatlah tabel penolong unuk menghitung korelasi (r)
2. Cari r hitung dengan menggunakan rumus :

3. Untuk menguji derajat signifikansi korelasi yaitu dilakukan dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel


Cari t hitung dengan menggunakan rumus :

Cari t

, tentukan dk dengan menggunakna rumus : dk = n-2, dan dengan

tabel

melihat tabel t didapat t tabel (taraf signikansi 0,05).


Kriteria pengujian

Tolak Ho, jika t hitung lebih besar t tabel

Terima Ha, jika t hitung lebih kecil t tabel

c) Menentukan besarnya kontribusi antara variabel independen (X) terhadap


variabel dependen (Y) dilakukan uji koefesien determinasi. Koefesien
determinasi adalah merupakan koefesien kerelasi kuadrat (r2). Dalam
71

penelitian ini besarnya kontribusi variabel digunakan dalam bentuk


prosentase (%), dengan rumus:
KD = r2 x 100%
Keterangan
KD
= koefisien determinasi
r2
= koefisien korelasi kuadrat
100%
= prosentase
Supranto (2000:205)

c) Uji Korelasi Persil


Uji korelasi persil pada penelitian ini digunakan untuk menentukan nilai
hubungan murni antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang
terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya yang dikonstankan (Usman,
1995:258). Pengujian korelasi persil pada penelitian ini adalah: Uji korelasi
persil antara kompetensi Guru Geografi (X) dengan hasil belajar pesera didik
(Y).

(Sujana, 1996:377)

72

Anda mungkin juga menyukai