Anda di halaman 1dari 13

EKSPLORASI DAN

METODE-METODE EKSPLORASI

DI SUSUN OLEH
1. Rio Deda
2. Fredy Wakanno
3. Onesias F. Tiris
4. Jemiron Kogoya
5. Markus Magai
6. Immanuel Yarangga

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
2015

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Eksplorasi adalah kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, kedua istilah tersebuat
sebenarnya memiliki istilah yang sangat erat sekali jika dikaitkan dengan sebuah kepentingan
atu tujuan kegiatan. Eksplorasi pengertian suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau
kumpulan data-data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data
maupun informasi-informasi yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihakpihak lain yang membutuhkanya.
Kita juga perlu mengetahui metode-metode yang akan di gunakan untuk melakukan
eksplorasi. Tetapi tanpa kita sadari sudah banyak dari kita juga melakukan hal tersebut demi
kepentingan pribadi, yang memiliki dampak negative bagi kehidupan kita atau bagi orang
lain.
1.2 Permasalahan
1. Apa Pengertian dari Eksplorasi ?
2. Apa saja ruang lingkup dari eksplorasi ?
3. Apa saja metode-metode yang di gunakan pada waktu eksplorasi ?
1.3 Maksud & Tujuan
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat menambah ilmu Pengertian
eksplorasi dan dan metode-metode yang di gunakan kepada teman-teman mahasiswa
teknik pertambangan.
1.4 Hasil & Harapan
Hasil dan harapan dari pembuatan makalah ini adalah agar wawasan teman-teman
mahasiswa sekalian tentang Eksplorasi dan metode-metode yang di gunakan semakin
bertambah, sehingga wawasan tersebut dapat disalurkan ke dalam dunia kerja kelak ataupun
dibagi-bagikan kepada teman-teman mahasiswa yang lain

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Eksplorasi
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai suatu
endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat,
bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari endapan bahan galian.
MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih
banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;
penjajakan.
MENURUT SITUS WIKIPEDIA BERBAHASA INODENISIA (ID.WIKIPEDIA.ORG)
Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa),
minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Eksplorasi adalah

kegiatan

penyelidikan

geologi

yang

dilakukan

untuk

mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu
endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya
penambangan.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi adalah
suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui
ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta studi kalayakan dari endapan
bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.

2.2 Ruang Lingkup Eksplorasi


2.3 Metode Eksplorasi
Pemilihan metoda eksplorasi yang akan digunakan harus sesuai dengan petunjuk
geologi yang diturunkan dari model geologi. Pemilihan metoda eksplorasi yang tepat dipakai
untuk mendapatkan kepastian yang tinggi sehingga dapat dilakukan pada daerah yang
terbatas dengan tingkat kegagalan yang rendah.
Metoda eksplorasi yang biasa dilakukan dalam kegiatan eksplorasi bahan galian khususnya
endapan bijih
1. Metode Langsung
2. Metode Tak Langsung
Pemilihan metoda eksplorasi yang dipakai harus disesuaikan dengan jenis dan sifat bahan
galian yang akan dicari untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan biaya, waktu dan tenaga
yang tersedia. Selain itu pemilihan metoda eksplorasi juga harus menyesuaikan tingkat
tahapan eksplorasi yang dilakukan.
1. Metode Langsung
Metode eksplorasi langsung mempunyai pengertian bahwa pengamatan dapat dilakukan
dengan kontak visual dan fisik dengan kondisi permukaan/bawah permukaan, terhadap
endapan yang dicari, serta dapat dilakukan deskripsi megaskopis/mikroskopis, pengukuran,
dan sampling terhadap objek yang dianalisis. Begitu juga dengan interpretasi yang dilakukan,
dapat berhubungan langsung dengan fakta-fakta dari hasil pengamatan lapangan. Metode
eksplorasi langsung ini dapat dilakukan (diterapkan) pada sepanjang kegiatan eksplorasi
(tahap awal s/d detail).
Beberapa metode (aspek) yang akan dibahas sehubungan dengan Metode Eksplorasi
Langsung ini adalah :

A. Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi geologi


permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat
memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan), serta
memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola
penyebaran batuan pada daerah tersebut. Selain pemetaan informasi geologi, pada kegiatan
ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral.
Pada tahapan eksplorasi awal, pengumpulan data (informasi singkapan) dapat
dilakukan dengan menggunakan palu dan kompas geologi, serta penentuan posisi melalui
orientasi lapangan. Namun dalam tahapan eksplorasi lanjut s/d detail, pengamatan singkapan
dapat diperluas dengan menggunakan metode-metode lain seperti uji sumur, uji parit, maupun
bor tangan atau auger, sedangkan penentuan posisi dilakukan dengan menggunakan alat ukur
permukaan seperti pemetaan dengan plane table atau dengan teodolit.
Pada saat pemetaan dapat dijumpai singkapan, singkapan dapat didefinisikan sebagai
bagian dari tubuh batuan/urat/badan bijih yang tersingkap (muncul) di permukaan. Singkapan
biasanya dapat dijumpai pada lembah-lembah sungai, dikarenakan terjadi erosi akibat dari
aliran air sungai sehingga menyebabkan batuan tersingkap. Namun ada juga pada kondisi
dimana batuan menonjol secara alami akibat gaya gaya endogen yang bersala dari dalam
bumi atau karena gerakan atau gesekan kerak bumi. Informasi-informasi yang dapat
dipelajari atau dihasilkan dari kegiatan pemetaan geologi/alterasi antara lain adalah posisi
atau letak singkapan (batuan, urat, atau batubara). Penyebaran, arah, dan bentuk permukaan
dari endapan, bijih, atau batubara. Penyebaran dan pola alterasi yang ada.
B. Parit Uji

Paritan uji dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan,
kemiringan perlapisan, struktur tanah dan lain-lain. Pada Pembuatan parit memiliki
keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada overburden yang tipis, karena pada pembuatan
parit kedalaman yang efektif dan ekonomis yang dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter,
selebih dari itu pembuatan parit dinilai tidak efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini
dilakukan dengan arah tegak lurus ore body dan jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi
sungai maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah arus sungai.

Trenching (pembuatan paritan) merupakan salah satu cara dalam observasi singkapan
atau dalam pencarian sumber (badan) bijih/endapan. Pada pengamatan (observasi) singkapan,
paritan uji dilakukan dengan cara menggali tanah penutup dengan arah relatif tegak lurus
bidang perlapisan (terutama pada endapan berlapis). Informasi yang diperoleh antara lain ;
jurus bidang perlapisan, kemiringan lapisan, ketebalan lapisan, karakteristik perlapisan (ada
split atau sisipan), serta dapat sebagai lokasi sampling.
C. Sumur Uji
Pembuatan sumur uji atau test pit dimaksudkan untuk mendapatkan hasil lebih akurat dari
pembuatan parit uji, sumur uji dibuat dengan menggali lubang sedalam 10 sampai 20 meter.
Pada pembuatan sumur uji harus diperhatikan beberapa faktor, seperti adanya bongkahan
bongkahan yang akan mempersulit dalam proses penggalian. Faktor lain yang juga harus
diperhatikan adalah adanya air yang akan menyulitkan dalam proses penggalian dan pada
proses pengamatan struktur batuan yang ada pada sumur uji yang telah dibuat. Hal-hal lain
yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran, keluarnya gas
beracun, dan lain-lain.

Pembuatan sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang
berhubungan dengan pelapukan dan endapan-endapan berlapis. Pada endapan berlapis,
pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah
kemiringan, variasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik variasi
endapan secara vertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling. Pada endapan yang
berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan sumur uji ditujukan untuk
mendapatkan batas-batas zona lapisan (zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan
masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji dapat
dilakukan pemodelan bentuk endapan.

D. Pemboran Eksplorasi
Pada prinsipnya pemboran adalah suatu kegiatan pembuatan lubang berdiameter kecil
pada suatu target eksplorasi dengan kedalaman mencakup ratusan meter untuk memperoleh
data yang representatif.
Dalam melakukan perencanaan pemboran, hal-hal yang perlu diperhatikan dan
direncanakan dengan baik adalah kondisi geologi dan topografi, tipe pemboran yang akan
digunakan, spasi pemboran, waktu pemboran, dan pelaksana (kontraktor) pemboran.
Informasi dari lubang bor dapat diperoleh dari beberapa sumber batuan, inti bor atau
sludge, geofisika bawah permukaan; dan informasi dari hasil pemboran. Pada bagian ini akan
lebih ditekankan pada pengamatan geologi.

Salah satu keputusan penting di dalam kegiatan eksplorasi adalah menentukan kapan
kegiatan pemboran dimulai dan diakhiri. Pelaksanaan pemboran sangat penting jika kegiatan
yang dilakukan adalah menentukan zona mineralisasi dari permukaan. Kegiatan ini dilakukan
untuk memperoleh gambaran mineralisasi dari permukaan sebaik mungkin, namun demikian
kegiatan pemboran dapat dihentikan jika telah dapat mengetahui gambaran geologi
permukaan dan mineralisasi bawah permukaan secara menyeluruh.

2. Metode Tidak Langsung

Metode eksplorasi tidak langsung adalah kegiatan eksplorasi yang dilakukan dengan
tidak berhubungan langsung dengan bahan atau endapan bahan galian yang dicari. Kegiatan
eksplorasi ini dilakukan melalui mengamati atau menganalisis kelainan kelainan sifat sifat
baik itu sifat fisik maupun sifat kimia dari batuan. Ada beberapa metode yang umum
digunakan untuk melakukan eksplorasi tidak langsung diantaranya adalah;
A. Metode Geofisika
Eksplorasi geofisika dilakukan berdasarkan perbedaan dari sifat fisik dari batuan,
mineral dan bijih dari endapan yang diukur. Secara umum eksplorasi geofisika dilakukan
dengan beberapa metode antara lain yaitu;
Metode Magnetik
Metode magnetik pada dasarnya adalah memetakan gangguan lokal pada medan
magnetik bumi yang disebabkan oleh variasi kemagnetan batuan. Metode ini adalah metode
geofisika tertua yang dikenal oleh manusia. Sejarah metode ini dimulai dari kompas magnetik
yang pertama ditemukan di Cina 3000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya medan
magnetik bumi telah digunakan dalam eksplorasi bijih besi pada eksplorasi di Swedia. Alat
untuk menggunakan metode magnetik adalah magnetometer. Saat ini metode magnetik
merupakan salah satu metode geofisika yang paling banyak digunakan orang karena selain
mudah penggunaannya juga murah pemakaiannya. Bijih yang mengandung mineral magnetik
akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magnetik sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut :

Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai

Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan

Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai mineral
ikutan

Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit dalam
jumlah cukup

Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku yang
mengandung mineral magnetik.

Metode Geolistrik
Metode ini mengukur dan menyelidiki sifat kelistrikan yang dimiliki oleh batuan atau
mineral. Mineral-mineral sulfida pada umumnya bisa dikenali dengan metode ini dikarenakan
oleh sifat fisisnya yang mudah menghantarkan listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi.

Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem
empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk
memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C,
dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi,
elektrode ini disebut elektrode potensial atau potential electode disingkat P.
Ada beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya
banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.
Metode Seismik
Tujuan utama metode seismik adalah mengukur cepat rambat dari jenis perlapisan yang
terdiri dari batuan dengan cepat rambat berbeda tiap batuan yang akan diterima oleh alat
penerima getaran disebut geofon. Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan
pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi.

Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan
terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang
gelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisan
perlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat diketahui.
Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda.
Geophone merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone
untuk gelombang di dasar laut Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada
jenis batuan, derajat pelapukan, derajat pergerakan, tekanan, porositas (kadar air) dan, Umur
(diagenesa, konsolidasi, dll)
B. Metode Geokoimia
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan,
distribusi, dan migrasi unsur unsur bijih atau unsur unsur yang berhubungan erat dengan
bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Secara sederhana eksplorasi geokimia adalah
pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai
aktif, vegetasi, air, atau gas untuk mendapatkan anomali geokimia yaitu konsentrai abnormal
dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya.
Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada
batuan, tanah, stream, air atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa
konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada
zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik
atau batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan
mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses
untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.

BAB III
PENUTUP
1.3 Keimpulan
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai suatu
endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat,
bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari endapan bahan galian.
MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Eksplorasi adalah

kegiatan

penyelidikan

geologi

yang

dilakukan

untuk

mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu
endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya
penambangan.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi adalah
suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui
ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta studi kalayakan dari endapan
bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.

Pemilihan metoda eksplorasi yang akan digunakan harus sesuai dengan petunjuk
geologi yang diturunkan dari model geologi. Pemilihan metoda eksplorasi yang tepat dipakai
untuk mendapatkan kepastian yang tinggi sehingga dapat dilakukan pada daerah yang
terbatas dengan tingkat kegagalan yang rendah.
Metoda eksplorasi yang biasa dilakukan dalam kegiatan eksplorasi bahan galian khususnya
endapan bijih
1. Metode Langsung
2. Metode Tak Langsung

L
S
P
T
G
M
a
u
i
e
n
r
m
d
t
o
g
e
i
u
b
a
f
o
k
s
t
r
o
k
d
i
u
a
r
s
e
m
n
a
i
g
n
k
a
a
Bagian-bagian metode eksplorasi

Anda mungkin juga menyukai