Tugas Azzah Farihah
Tugas Azzah Farihah
Disusun oleh :
AZZAH FARIHAH
59461260
Kalau anak yang belum sekolah saja ditanya, "Untuk melihat, kita
menggunakan...." pastilah jawabnnya Mata.
Nah, berikut ini adalah bagian-bagian dari mata:
Bagian mata terbagi dalam 2 kategori yaitu bagian mata dalam dan bagian
mata luar. Kita mulai dari bagian mata dalam.
a). Mata bagian dalam:
1. Sklera: Sklera merupakan lapisan bola mata paling luar dan berwarna
putih. Fungsinya adalah untuk melindungi bola mata .
2. Kornea atau selaput tanduk: Kornea adalah bagian dari mata yang
merupakan lapisan transparan yang dapat ditembusi oleh cahaya dan tidak
memiliki pembulu darah. Kornea dibungkus oleh lapisan tipis Konjungtiva
yang fungsinya untuk melindungi Kornea dari gesekan langsung.
3. Koroid: Koroid merupakan lapisan mata bagian tengah dan banyak
mengandung pembuluh darah dan juga pigmen.
4. Iris: Iris berfungsi uhntuk memberi warna pada mata dan mengatur besar
kecilnya pupil.
5. Pupil: Pupil berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam
mata dan melindungi retina. Apabila cahaya yang masuk ke pupil banyak
maka pupil akan mengecil dan sebaliknya.
6. Lensa: Lensa berfungsi memfokuskan bayangan benda agar jatuh tepat
pada retina. Lensa memiliki kemampuan untuk mencembungkan dan
memipihkan (mencekungkan). Kemampuan ini kemudian disebut dengan
Daya Akomodasi Lensa Mata.
7. Badan Bening: Badan Bening berfungsi untuk meneruskan cahaya dari
lensa mata ke retina.
8. Retina: Retina berfungsi untuk menerima bayangan benda yang diteruskan
oleh lensa mata. Di dalam retina inilah terdapat saraf Optik atau saraf
Penglihatan yang fungsinya meneruskan rangsang cahaya dari retina ke
susunan saraf pusat di otak. Dan di retina uga terdapat bagian yang paling
peka tehadap cahaya yang disebut dengan Bintik Kuning.
b). Mata Bagian Luar:
1. Alis: Alis berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.
2. Kelopak Mata: Kelopak Mata berfungsi untuk melindungi mata dari
benda-benda asing semisal debu dan membuang kotoran yang menempel
pada mata.
3. Bulu mata: Berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya.
4. Kelenjar Air mata: Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang bertugas
untuk menjaga mata agar tetap lembab alias tidak kekeringan.
5. Kelenjar Meibom: Kelenjar ini berfungsi menghasilkan lemak sehingga
mencregah kedua kelopak mata untuk saling mendekat.
2. Cara kerja Indra Penglihatan (Mata)
1) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan
benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.
3) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan
bayangan benda tersebut ke otak.
4) Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita
dapat melihat benda tersebut.
3. Gangguan-gangguan yang biasa terjadi pada Indra Penglihata (mata)
a. Rabun Senja: Penderita gangguan Rabun Senja tidak dapat
melihat pada sore atau senja hari, sehingga disebut dengan rabun
senja.
b. Katarak: Katarak adalah pengeruhan atau pengapuran lensa mata.
Penyakit ini biasanya diderita oleh orang yang berusia lanjut.
Namun bisa terjadi pada usia muda jika sering melakukan kontak
mata lansung dengan matahari.
c. Rabun dekat: Rabun dekat atau yang bisa disebut Hipermiopi
adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat
melihat benda-benda yang berada di dekat kita atau jaraknya ada di
dekat kita. Hal ini terjadi karena bayangan gambarnya jatuh di
belakang retina. Namun penderita Hipermiopi dapat dibantu
dengan kacamata Cekung atau berlensa Positif.
d. Rabun Jauh: Rabun jauh atau biasa disebut Miopi adalah kelainan
pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat bendabenda yang berada di jauh dari kita. Hal ini terjadi karena
bayangan gambarnya jatuh di depan retina. Namun penderita
Hmiopi dapat dibantu dengan kacamata Cembung atau berlensa
Negatif.
e. Rabun Jauh dan Dekat: Rabun jauh dekat disebut juga Presbiopi.
Presbiopi adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak
dapat melihat dengan jelas. Kelaian ini biasa terjadi pada usia
lanjut dimana akomodasi mata sudah semakin lemah karena faktor
usia. Penderita ini dapat dibantu dengan lensa ganda atau
menggunakan kedua lensa cembung (negatif) dan lensa Cekung
(positif).
B. Indra Pendengaran (Telinga)
1. Bagian-bagian Indra Pendengaran (Teling)
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani
(gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi
bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul
getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya
adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk
saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang
telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda
asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran
luar dan gendang telinga tidak kering.
2) Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan
udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang
menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah
berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan
telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela
bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti
rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga
tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga
dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum
sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah
tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara
tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan
gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara
dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah
ke jendela oval.
3) Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan
labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai
berikut.
a)
b)
c)
d)
e)
jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan
limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam
saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah
menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan
cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya
membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan
menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut
ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran
tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan
membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian
menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak
melalui saraf pendengaran.
4. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran
setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ
keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula
yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus
yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor
keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari
kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin
yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran
setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok
sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu
butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada
rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
putting pengecap.
Fungiformis
Bagian epitel berlapis pipih. Bagian anterior dan diantara filiformis
menyerupai jamur karena menpunyai tangkai sempit dengan permukaan
yang halus, bagian atas melebar mengandung putting kecap, yang tersebar
di permukaan atas.
c. Foliatel (vallate)
Pada pangkal lidah bagian lateral, terdapat beberapa tonjolan-tonjolan
padat yang berbentuk: sirkumvalata dan mengandung banyak putting
kecap.
d. Circumvalate
Papillae yang sangat besar dengan permukaannya berbentuk pipih meluas
di atas papillae lain, susunan seperti parit tersebar di daerah V bagian
posterior lidah, mengandung kelenjar mukosa dan serosin banyak putting
kecap yang terdapat di sepanjang sisi papilla.
2. Fungsi Fungsi Lidah ;
1) Pencernaan;
mengaduk
makanan
yang
dikunyah,
menelan
makanan.
2) Mengontrol suara saat berbicara atau mengeluarkan suara-suara
3) Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki
struktur tunas pengecap.
Terdapat empat rasa primer pengecapan yaitu asam, asin, manis dan
pahit. sensasi rasa pahit pada belakang lidah ditimbulkan oleh alkaloid
contohnya kina, cafein, nikotin, morfin karena zat-zat ini bersifat racun.
Rasa asin dan manis diujung lidah asin ditibulkan oleh kation Na+,K+ dan
Ca+. Rasa asam dirasakan pada samping lidah ditimbulkan oleh ion H+.
2. Penyakit Pada Lidah
1) Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida
albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang
dapat dikerok.
2) Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan
terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun
hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah
kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita
anemia.
3) Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak
maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin
dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
4) Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis
hanya
satu
ditengah,
kadang
juga
bercabang-cabang.
dibandingkan
dengan
kelainan
pada
syaraf.
Bagian Perasa Lidah Pada Indera Pengecap Rasa Asin, Manis, Asam,
Pahit Pada Manusia.Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin,
asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak
masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :
pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel
pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut
pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara
Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan
mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang
memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus
membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan
suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi
sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa
bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan
(fonasi).
Proses Penciuman
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel
pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf
kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan
luar tdisebut juga epidermis. Lapisan dalam disebut juga dermis. Lapisan luar
tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari
tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya
bakteri dan menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel
yang aktif membelah diri. Sel terluar lapisan malpighi mati dan kemudian
menggantikan sel kulit ari yang menggelupas. Lapisan dalam tersussun dari
jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, dan saraf penerima rangsang yang disebut reseptor
2.
Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran
lain. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali
sehari, serta cucilah kaki dan tangan sebelum tidur, makanlah makanan yang
mengandung vitamin E serta sayuran dan buah-buahan.
42
Sesungguhnya jiwa manusia pada permulaan penciptaan, kosong dari
pengetahuan dan ilmu tentang Allah; kemudian Allah memberikan
panca
indra
ini
untuk
memperoleh
pengetahuan
dan
ilmu.
Ketiga,
keberhasilan
memperoleh
ilmu
pendidikan Islam, seseorang dituntut untuk melibatkan panca indra, akal, dan
hati secara integratif; sehingga bobot kebenaran lebih tinggi, objeknya lebih
luas dan hasilnya lebih dapat diterima dalam pendidikan Islam.
Al-Kurdy@ menambahkan bahwa dalam proses memperoleh ilmu
pengetahuan, panca indra tidak ada harganya jika tidak disertai dengan
penalaran akal, karena penggunaan panca indra saja termasuk pekerjaan
binatang, bukan manusia; sebagaimana dalam Surat al-Ara@f: 159. 45
Salah satu contoh kerjasama antara panca indra dan akal sebagai
sumber ilmu pengetahuan dapat dilihat pada metode observasi. al-Qura@n
mengajak akal manusia untuk mengetahui dan memahami nilai dan
kekuatan hakiki dunia material, pertama-tama, melalui penelitian dan
observasi terhadap fenomena alam semesta dan melakukan refleksi yang
mendalam mengenai rahasia dan keajaibannya