Anda di halaman 1dari 21

Diajukan untuk memenuhi tugas Mandiri

Mata kuliah : Keterpaduan Islam dan Iptek


Dosen : Edy Chandra, M.Si. M.A

Disusun oleh :
AZZAH FARIHAH
59461260

Tarbiyah / Biologi-D / VII


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012

Bagian-Bagian Mata Alat Indra Penglihatan Manusia. Panca Indra Sejak


lahir, manusia pada umumnya dipersenjatai oleh yang Kuasa dengan Panca Indra
yaitu Indra Penglihatan, Indra Penciuman, Indra Peraba, Indra Pendengaran dan
Indra Perasa. Masing-masing indra ini memiliki bagian-bagian yang kadang bagi
kita manusia biasa, itu adalah hal yang diluar pengetahuan kita.
A. Indra Penglihatan (Mata)
1. Bagian-bagian Indra Penglihatan (mata)

Kalau anak yang belum sekolah saja ditanya, "Untuk melihat, kita
menggunakan...." pastilah jawabnnya Mata.
Nah, berikut ini adalah bagian-bagian dari mata:
Bagian mata terbagi dalam 2 kategori yaitu bagian mata dalam dan bagian
mata luar. Kita mulai dari bagian mata dalam.
a). Mata bagian dalam:

1. Sklera: Sklera merupakan lapisan bola mata paling luar dan berwarna
putih. Fungsinya adalah untuk melindungi bola mata .
2. Kornea atau selaput tanduk: Kornea adalah bagian dari mata yang
merupakan lapisan transparan yang dapat ditembusi oleh cahaya dan tidak
memiliki pembulu darah. Kornea dibungkus oleh lapisan tipis Konjungtiva
yang fungsinya untuk melindungi Kornea dari gesekan langsung.
3. Koroid: Koroid merupakan lapisan mata bagian tengah dan banyak
mengandung pembuluh darah dan juga pigmen.
4. Iris: Iris berfungsi uhntuk memberi warna pada mata dan mengatur besar
kecilnya pupil.
5. Pupil: Pupil berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam
mata dan melindungi retina. Apabila cahaya yang masuk ke pupil banyak
maka pupil akan mengecil dan sebaliknya.
6. Lensa: Lensa berfungsi memfokuskan bayangan benda agar jatuh tepat
pada retina. Lensa memiliki kemampuan untuk mencembungkan dan
memipihkan (mencekungkan). Kemampuan ini kemudian disebut dengan
Daya Akomodasi Lensa Mata.
7. Badan Bening: Badan Bening berfungsi untuk meneruskan cahaya dari
lensa mata ke retina.
8. Retina: Retina berfungsi untuk menerima bayangan benda yang diteruskan
oleh lensa mata. Di dalam retina inilah terdapat saraf Optik atau saraf
Penglihatan yang fungsinya meneruskan rangsang cahaya dari retina ke
susunan saraf pusat di otak. Dan di retina uga terdapat bagian yang paling
peka tehadap cahaya yang disebut dengan Bintik Kuning.
b). Mata Bagian Luar:
1. Alis: Alis berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.
2. Kelopak Mata: Kelopak Mata berfungsi untuk melindungi mata dari
benda-benda asing semisal debu dan membuang kotoran yang menempel
pada mata.
3. Bulu mata: Berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya.

4. Kelenjar Air mata: Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang bertugas
untuk menjaga mata agar tetap lembab alias tidak kekeringan.
5. Kelenjar Meibom: Kelenjar ini berfungsi menghasilkan lemak sehingga
mencregah kedua kelopak mata untuk saling mendekat.
2. Cara kerja Indra Penglihatan (Mata)
1) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan
benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.
3) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan
bayangan benda tersebut ke otak.
4) Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita
dapat melihat benda tersebut.
3. Gangguan-gangguan yang biasa terjadi pada Indra Penglihata (mata)
a. Rabun Senja: Penderita gangguan Rabun Senja tidak dapat
melihat pada sore atau senja hari, sehingga disebut dengan rabun
senja.
b. Katarak: Katarak adalah pengeruhan atau pengapuran lensa mata.
Penyakit ini biasanya diderita oleh orang yang berusia lanjut.
Namun bisa terjadi pada usia muda jika sering melakukan kontak
mata lansung dengan matahari.
c. Rabun dekat: Rabun dekat atau yang bisa disebut Hipermiopi
adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat
melihat benda-benda yang berada di dekat kita atau jaraknya ada di
dekat kita. Hal ini terjadi karena bayangan gambarnya jatuh di
belakang retina. Namun penderita Hipermiopi dapat dibantu
dengan kacamata Cekung atau berlensa Positif.
d. Rabun Jauh: Rabun jauh atau biasa disebut Miopi adalah kelainan
pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat bendabenda yang berada di jauh dari kita. Hal ini terjadi karena
bayangan gambarnya jatuh di depan retina. Namun penderita
Hmiopi dapat dibantu dengan kacamata Cembung atau berlensa
Negatif.

e. Rabun Jauh dan Dekat: Rabun jauh dekat disebut juga Presbiopi.
Presbiopi adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak
dapat melihat dengan jelas. Kelaian ini biasa terjadi pada usia
lanjut dimana akomodasi mata sudah semakin lemah karena faktor
usia. Penderita ini dapat dibantu dengan lensa ganda atau
menggunakan kedua lensa cembung (negatif) dan lensa Cekung
(positif).
B. Indra Pendengaran (Telinga)
1. Bagian-bagian Indra Pendengaran (Teling)

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran


bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga
manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga
tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor
yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan
mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
2. Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
1) Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani
(gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi
bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul
getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya
adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk
saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang
telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda
asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran
luar dan gendang telinga tidak kering.
2) Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan
udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang
menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah
berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan
telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela
bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti
rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga
tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga
dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum
sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah
tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara
tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan
gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara
dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah
ke jendela oval.
3) Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan
labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai
berikut.
a)
b)
c)
d)
e)

Tiga saluran setengah lingkaran


.Ampula
Utrikulus
Sakulus
Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga

saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ


keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari
labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari
tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan
jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan
jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh
membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat
membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani
terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang
dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan
ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan
membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar
dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan
serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka
terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.
3. Cara kerja indra pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan
gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke

jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan
limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam
saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah
menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan
cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya
membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan
menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut
ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran
tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan
membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian
menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak
melalui saraf pendengaran.
4. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran
setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ
keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula
yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus
yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor
keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari
kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin
yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran
setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok
sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu
butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada
rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

C. Indra Pengecap (Lidah)


1. Bagian-bagian Indra Pengecap (Lidah)

Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur


tunas pengecap. Letaknya pada dasar mulut oleh frenulum lingua dan
tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada
lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Otot-otot ekstrinsik lidah berawal
pada tulang dan jaringan di luar lidah sedangkan otot intrinsik lidah memiliki
serabut yang menghadap ke berbagai arah untuk membentuk sudut satu sama
lain.
Bagian-bagain lidah ;

1) Bagian terbesar lidah adalah anyaman berkas otot rangka terorientasi


vertical, horizontal, dan longitudinal dan saling memotong tegak lurus.
2) Bagian posterior lidah kurang bergerak karena menyatuh dengan dasar
mulut dan tulang hyoid. Permukaan dorsal lidah ditutupi epitel relatif
tebal, melekat erat pada lapisan jaringan ikat di bawahnya. Permukaan
atas lidah mengandung banyak tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina
propia (yang disebut papilla). Terdapat empat jenis papilla:
a. Filiformis
Terdapat di bagian posterior berbentuk tonjolan konis, sangat banyak
diseluruh dipermukaan lidah dan epitel berambut tidak mengandung
b.

putting pengecap.
Fungiformis
Bagian epitel berlapis pipih. Bagian anterior dan diantara filiformis
menyerupai jamur karena menpunyai tangkai sempit dengan permukaan
yang halus, bagian atas melebar mengandung putting kecap, yang tersebar

di permukaan atas.
c. Foliatel (vallate)
Pada pangkal lidah bagian lateral, terdapat beberapa tonjolan-tonjolan
padat yang berbentuk: sirkumvalata dan mengandung banyak putting
kecap.
d. Circumvalate
Papillae yang sangat besar dengan permukaannya berbentuk pipih meluas
di atas papillae lain, susunan seperti parit tersebar di daerah V bagian
posterior lidah, mengandung kelenjar mukosa dan serosin banyak putting
kecap yang terdapat di sepanjang sisi papilla.
2. Fungsi Fungsi Lidah ;
1) Pencernaan;

mengaduk

makanan

yang

dikunyah,

menelan

makanan.
2) Mengontrol suara saat berbicara atau mengeluarkan suara-suara
3) Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki
struktur tunas pengecap.

Terdapat empat rasa primer pengecapan yaitu asam, asin, manis dan
pahit. sensasi rasa pahit pada belakang lidah ditimbulkan oleh alkaloid
contohnya kina, cafein, nikotin, morfin karena zat-zat ini bersifat racun.
Rasa asin dan manis diujung lidah asin ditibulkan oleh kation Na+,K+ dan
Ca+. Rasa asam dirasakan pada samping lidah ditimbulkan oleh ion H+.
2. Penyakit Pada Lidah
1) Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida
albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang
dapat dikerok.
2) Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan
terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun
hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah
kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita
anemia.
3) Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak
maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin
dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
4) Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis
hanya

satu

ditengah,

kadang

juga

bercabang-cabang.

Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana


lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan
gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena
psikosomatis

dibandingkan

dengan

kelainan

pada

syaraf.

Nah. inilah gambaran dari apa yang bagian Na tangani sehari-hari


di bagian Penyakit Mulut RSGM FKG Unej. Rongga mulut
memang merupakan pintu gerbang tubuh kita terhadap dunia luar
selain itu juga merupakan cerminan dari kesehatan tubuh kita
secara keseluruhan. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan lidah
terutama dari jamur candida itu adalah dengan melakukan
pembersihan dengan embersih lidah secara teratur..

Bagian Perasa Lidah Pada Indera Pengecap Rasa Asin, Manis, Asam,
Pahit Pada Manusia.Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin,
asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak
masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :

1. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan


2. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi

3. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping


4. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang
D. Indra Pencium (Hidung)
1. Bagian-bagian Indra Pencium (Hidung)

Kita dapat mencium bau dengan baik menggunakan indra hidung.


Coba rasakan ketika Anda terserang penyakit pilek. Saat terserang
penyakit pilek, hidung kita agak sulit mencium bau-bau yang ada.
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh
tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf
olfaktori (saraf pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan
bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk
menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambutrambut pembau.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi
sebagai indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat
di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.Epitelium

pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel
pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut
pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara
Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan
mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang
memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus
membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan
suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi
sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa
bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan
(fonasi).

Gambar Struktur dan Anatomi Hidung Manusia


2.

Proses Penciuman
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel

pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf
kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk

serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak


(bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk
bersama udara inspirasi mencapai reseptor

pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir


hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit.
Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson
bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf
otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga
hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan
impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk
diinterpretasikan.
3. Hubungan Indera Pembau dan Indera Pengecap
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat
mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka
makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan
baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja
dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat
tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan
bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau

4. Gangguan pembauan disebut dengan osmia.Gangguan Pembauan


1) Anosmia : tidak bisa mendeteksi bau
2) hiposmia : penurunan kemampuan dalam mendeteksi bau
3) disosmia : distorsi identifikasi bau
4) Parosmia : perubahan persepsi pembauan meskipun terdapat
sumber bau, biasanya bau tidak enak.
5) Phantosmia : persepsi bau tanpa adanya sumber bau
6) Agnosia : tidak bisa menyebutkan atau membedakan bau,
walaupun penderita dapat mendeteksi bau
Gangguan pembauan dapat bersifat total (seluruh bau), parsial (hanya
sejumlah bau), atau spesifik (hanya satu atau sejumlah kecil bau).

E. Indra Peraba (Kulit)


1. Bagian-bagian Indra Peraba (Kulit)

Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan
luar tdisebut juga epidermis. Lapisan dalam disebut juga dermis. Lapisan luar
tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari
tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya
bakteri dan menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel

yang aktif membelah diri. Sel terluar lapisan malpighi mati dan kemudian
menggantikan sel kulit ari yang menggelupas. Lapisan dalam tersussun dari
jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, dan saraf penerima rangsang yang disebut reseptor
2.

Cara Kerja Kulit

Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan rangsang.


Rangsang itu diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang itu diteruskan
oleh reseptor ke otak. Dengan demikian, kita dapat meraba suatu benda. Otak
juga memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang itu. Karena informasi
yang cepat, tubuh kita dapat terhidar dari bahaya luar, misalnya saat kita
menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak tahan panas itu, maka secara
refleks tubuh akan menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh
terhindar dari kerusakan yang lebih fatal.
3. Memelihara kesehatan kulit
Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling mudah
berhubungan langsung dengan lingkungan. Akibatnya, kulit paling cepat
kotor dan mudah diserang penyakit. Beberapa penyakit kulit tersebut,
yaitu :
1) Jerawat mudah menyerang klit wajah, leher, punggung, dan dada.
Jerawat dapat timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit
yang kotor.
2) Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu timbul
3)

karena penderita tidak menjaga kebersihan.


Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Kadas menimbulkan
rasa gatal yang ditimbulkan oleh jamur.

Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran
lain. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali
sehari, serta cucilah kaki dan tangan sebelum tidur, makanlah makanan yang
mengandung vitamin E serta sayuran dan buah-buahan.

Berbicara panca indra, berarti berbicara tentang aspek jismiyyah


(fisik) manusia. Dalam al-Qura@n dijelaskan beberapa fungsi aspek
jismiyyah yang membantu cara kerja aspek psikis lainnya, antara lain: (1)
Kulit (al-jild) sebagai alat peraba (al-lams) (QS. al-Ana@m: 7); (2)
Hidung (al-anf) sebagai alat penciuman (al-shummu) (Yu@suf: 94); (3)
Telinga (al- udhun) sebagai alat pendengaran (al-sam) (al-Isra@: 36; alMuminu@n: 78; al-Sajdah: 9; al-Mulk: 23); (4) Mata (al-ay@n) sebagai
alat penglihatan (alabs}ar) (al-Ara@f: 185; Yu@nus: 101; al-Sajdah: 27);
(5) Lidah (lisa@n), kedua bibir (al-shafatay@n) dan mulut (al-famm)
sebagai alat pengucapan (al-qaw@l) yang berguna untuk memperoleh dan
menyebarkan informasi dan ilmu pengetahuan (al-Balad: 9-10; T}a@ha:
27-28; al-Fath}: 11)
Menurut Fajrie Alatas, dalam pandangan Islam, tubuh memiliki
karakteristik yang fundamental bagi manusia. Tubuh adalah tempat
bersemayamnya panca indera, sehingga dengannya manusia dapat melihat,
meraba, mencium, mendengar dan merasa. Melalui pengalami inderawilah, manusia dapat melihat dan membaca ayat-ayat dan tanda-tanda yang
tertabur di alam semesta. Di sinilah letak keutamaan jasad dalam turunnya
ilmu. Jasad adalah penerima pertama yang bersinggungan langsung
dengan data-data dan informasi yang tersebar di alam semesta. 37
Pandangan ini mengisyaratkan peranan jasad terutama panca indra
sebagai sumber untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Islam memang memandang panca indra sebagai kenikmatan agung
yang diberikan kepada manusia, mengingat posisinya sebagai sumber ilmu
pengetahuan berdasarkan keterangan dalam Q.S. al-Isra@: 36; al-Mulk:
23; al-Nah}l: 78; al-Muminu@n: 78. 38 Sedangkan panca indra yang
paling dominan berfungsi sebagai sumber ilmu pengetahuan adalah indra
pendengaran dan indra penglihatan, sebagaimana penjelasan di bawah ini:
Amma@n Abd al-Mumin Qah}i@f menggunakan Surat al-Sajdah: 9
sebagai landasan bahwa panca indra merupakan sumber ilmu pengetahuan.
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh

(ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan


dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Ayat ini menunjukkan bahwa panca indra memiliki peranan besar
dalammemperoleh ilmu pengetahuan, khususnya pendengaran dan
penglihatan. Rangkaian paragraf di atas menjadi argumen secara naqli dan
aqli bahwa panca indra merupakan sumber ilmu pengetahuan, termasuk
dalam ilmu pendidikan Islam. Hal yang patut digaris-bawahi adalah panca
indra sebagai sumber ilmu tidak bersifat independen, melainkan harus
melibatkan akal, sebagaimana tercermin dari Surat al-Sajdah: 9.
Sinergi antara akal dengan panca indra sebagai sumber ilmu
pengetahuan juga disetujui oleh Muh}ammad T}a@lib Madlu@l yang
menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia dan memulyakannya
dengan menjadikan akal dan panca indra bagi manusia. Masing-masing
panca indra memiliki peran penting dalam ilmu pengetahuan.
Selanjutnya Muh}ammad T}a@lib Madlu@l sampai pada kesimpulan
bahwa saluran-saluran (sumber, pen.) ilmu pengetahuan pada diri manusia
adalah panca indra dan akal. Landasannya adalah Surat al-Nah}l: 78 41
Surat al-Nah}l: 78 di atas kental dengan nuansa epistemologi. Oleh
karena itu, peneliti akan menyajikan penjelasan ayat tersebut menurut ahli
tafsir dan ahli pendidikan Islam. Ar-Razi menafsiri sebagai berikut:
: } { :

42
Sesungguhnya jiwa manusia pada permulaan penciptaan, kosong dari
pengetahuan dan ilmu tentang Allah; kemudian Allah memberikan
panca

indra

ini

untuk

memperoleh

pengetahuan

dan

ilmu.

Sai@d Isma@i@l Aly@ menyatakan bahwa Surat al-Nah}l: 78


mengandung 3 pengertian: Pertama, kita dilahirkan ke dunia ini tanpa
memiliki ilmu sedikitpun; Kedua, Allah menjadikan akal dan panca indra
untuk manusia sebagai saluran untuk memperoleh ilmu pengetahuan (
) . Ayat ini hanya menyebut bagian terpenting panca indra, yaitu

pendengaran dan penglihatan;

Ketiga,

keberhasilan

memperoleh

ilmu

pengetahuan dengan memanfaatkan anugerah Allah di atas, seharusnya


membuat seseorang bersyukur kepada Allah Swt. Setelah menjelaskan isi
kandungan ayat di atas, T}a@lib Madlu@l menyatakan bahwa manusia
memiliki 2 alat (memperoleh) ilmu pengetahuan ( ) : Pertama, alat
yang bersifat z}a@hir yaitu panca

indra; Kedua, alat yang bersifat

ba@t}in, yaitu akal dan hati. Dengan

demikian, dalam merumuskan ilmu

pendidikan Islam, seseorang dituntut untuk melibatkan panca indra, akal, dan
hati secara integratif; sehingga bobot kebenaran lebih tinggi, objeknya lebih
luas dan hasilnya lebih dapat diterima dalam pendidikan Islam.
Al-Kurdy@ menambahkan bahwa dalam proses memperoleh ilmu
pengetahuan, panca indra tidak ada harganya jika tidak disertai dengan
penalaran akal, karena penggunaan panca indra saja termasuk pekerjaan
binatang, bukan manusia; sebagaimana dalam Surat al-Ara@f: 159. 45
Salah satu contoh kerjasama antara panca indra dan akal sebagai
sumber ilmu pengetahuan dapat dilihat pada metode observasi. al-Qura@n
mengajak akal manusia untuk mengetahui dan memahami nilai dan
kekuatan hakiki dunia material, pertama-tama, melalui penelitian dan
observasi terhadap fenomena alam semesta dan melakukan refleksi yang
mendalam mengenai rahasia dan keajaibannya

Anda mungkin juga menyukai