Anda di halaman 1dari 7

Kromatografi Lapis Tipis

1. Jelaskan pengertian dan prinsip Kromatografi !


Kromatografi adalah prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi masingmasing komponen diantara dua fasa yaitu fasa diamdan fasa gerak. Perbedaan kecepatan
perpindahan
tersebut
dapat
disebabkan
oleh perbedaan
kemampuan masingmasing komponen untuk diserap (adsorpsi) atau perbedaan distribusi diantara dua fasa yang
tidak saling bercampur (partisi).
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatrografi harga Rf !
Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan
Sifat dari penyerap dan derajat aktivitasnya.
Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap.
Pelarut (dan derajat kemurniannya) fase bergerak
Derajat kejenuhan dari uap dalam mana bejana pengembangan yang digunakan
Teknik percobaan, Arah dalam mana pelarut bergerak di atas plat.
Jumlah cupilkan yang digunakan, Penetesan cuplikan dalam jumlah yang berlebihan.
Suhu, Pemisahan-pemisahan sebaiknya dilakukan pada suhu tetap,
Kesetimbangan,
3. Nilai Rf didefinisikan sebagi perbandingan jarak yang ditempuh oleh senyawa/zat terlarut pada
fase diam dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut sebagai fase gerak. Dimana Nilai Rf
digunakan untuk analisis kualitatif. Jika plat KLT adalah adsorben polar maka semakin besar nilai
Rf berarti senyawa tersebut kurang polar.
4. Tuliskan cara menggunakan KLT berdasarkan gambar di bawah ini !

5.

Tuliskan pertanyaan di bawah ini B/S !


Lempeng yang akan digunakan harus diaktifkan terlebih dahulu dalam oven pada suhu 110 0C
selama 30 menit agar pada proses elusi lempeng silica gel dapat menyerap dan berikatan
dengan sampel. B
Chamber harus dijenuhkan untuk menghilangkan uap fase gerak yang mengisi fase penjerap.
S
Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian sehingga Rf terletak antara 0.2-0.8 untuk
memaksimalkan pemisahan. B
KLT hanya dapat digunakan untuk analisis kualitatif. S

Kromatografi Kolom
1. Jelskan prinsip dan mekanisme kromatografi kolom !
Prinsip dari kromatografi kolom adalah kecenderungan komponen kimia untuk
terdistribusi ke dalam fase diam atau fase gerakdengan proses elusi berdasarkan gaya gravitasi.
Mekanisme dari kolom konvensional dalam isolasi yaitu eluenakan berpe
n e t r a s i m a s u k k e d a l a m f a s e d i a m s i l i c a g e l % k e m u d i a n terjadi proses isolasi
dan didapatkan isolate.
2. Sebutkan dan jelaskan 2 metode mengisi kolom
Cara Kering
Kolom diisi adsorben kering kemudian dialiri pelarut sampai tidak ada gelembung udara yang
terperangkap. Kolom adsorben dibiarkan mampat dan rata sambil terus dialiri pelarut,
sebelum digunakan.
Cara Basah
Slurry adsorben dimasukan ke dalam kolom yang sebagian telah diisi pelarut, sambil
pelarut tersebut dibiarkan tetap mengalir. Setelah cukup berisi adsorben, kolom terus di
kondisikan dengan mengalirkann pelarut sampai adsorben memadat, rata dan bebas
gelembung udara.
3. Jelaskan menurut anda 8alasan dalam kromtografi kolom sering digunakan eluen dengan tingkat
kepolaran yang rendah terlebih dahulu yang dimasukkan ke kolom ?
Karena jika yang dimasukkan terlebih dahulu adalah pelarut polar maka ditakutkan senyawa non
polar pada sampel akan tertarik juga sementara kita akanmelakukan proses pemisahan antara
senyawa polar dan polar. Dan padaakhir dari proses isolasi tidak ada lagi senyawa non
polar yang akanditarik jika pelarut non polar digunakan lebih akhir.
4. Tuliskan pertanyaan di bawah ini B/S !
Dalam proses pemisahan, jika dibiarkan kering, maka kolom dari silica gel dapat pecah. B
Kolom dengan fase diam silica gel, maka senyawa yang semakin polar akan terbawa keluar
kolom lebih cepat, dan senyawa-senyawa yang semakin tidak (kurang) polar akan semakin
lama tertahan di fasa stasioner. S
Pada bagian dasar kolom, harus diberi penyangga dari glass woll/kapas untuk menghindari
hilangnya fase diam. B
Eluen mengalir menyusuri fase diam dalam kolom dengan gaya kapiler. S
5. Urutkan cara penggunaan kromatografi kolom berikut ini !
a. Terjadi pemisahan komponen-komponen.
b. Bahan pengisi kolom dikemas ke dalam kolom gelas.
c. Pelarut dialirkan ke dalam kolom.
d. Fraksi-fraksi ditampung secara terpisah.
e. Larutan sampel ditaruh (diaplisasikan) diatas kolom bahan tsb.
b-e-c-a-d

Resin Penukar Ion


1. Larutan yang melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang keluar kolom disebut
effluent. Proses pertukarannya adalah serapan dan proses pengeluaran ion adalah desorpsi
atau elusi. Mengembalikan resin yang sudah terpakai ke bentuk semula disebut regenerasi,
sedangkan proses pengeluaran ion dari kolom dengan reagen yang sesuai disebut elusi dan
pereaksinya disebut dengan eluent. Kapasitas Pertukaran Ion dari suatu resin bergntung pada
jumlah gugus aktif per satuan berat resin.
2. Tuliskan pertanyaan di bawah ini B/S !
Jika resin bermuatan negative dan ion pasangannya bermuatan positif maka resin ini
disebut resin penukar anion. S
Semakin banyak jumlah ion yang dipertukarkan, semakin besar kapasitasnya. B
Reaksi pertukaran ion dengan sedikit pengecualian umumnya bersifat reversible. B
Resin penukar ion itu harus berupa partikel yang berukuran besar supaya memberi
permukaan kontak yang luas, dan meningkatkan laju aliran. S
3. Sebutkn syarat-syarat resin penukar ion !
Kapasitas total yang tinggi. Maksudnya resin memiliki kapasitas pertukaran ion yang tinggi.

Kelarutan yang rendah dalam berbagai larutan sehingga dapat berulang-ulang. Resin akan
beroperasi dalam cairan yang mempunyai sifat melarutkan, karena itu resin harus tahan

terhadap air
Kestabilan kimia yang tinggi. Resin diharapkan dapat bekerja pada range pH yang luas serta

tahan terhadap asam dan basa. Demikian pula terhadap oksidasi dan radiasi.
Kestabilan fisik yang tinggi. Resin diharapkan tahan terhadap tekanan mekanis, tekanan
hidrostatis cairan serta tekanan osmosis.

4.

Sebutkan dan jelaskan reaksi yang terjadi serta jenis resin yang digunakan pada persamaan 1 dan
2!
Dari persamaan 1, ion Na+ dalam senyawa NaCl sebagai influent ditukarkan oleh gugus resin
penukar kation (H+), Ion H+ bertemu dengan Cl- membentuk HCL sehingga bersifat asam.
Persamaan 2 adalah proses penukaran ion di kolom penukar anion dimana ion Cl- pada HCl akan
ditukar dengan ion OH- pada resin penukar anion.
5. Sebutkan Sifat-sifat penting yang diharapkan terdapat pada proses penukar ion!
pengambilan(kapasitas yang benar),

selektivitas yang benar,

kecepatan pertukaran yang besar ketahanan terhadap suhu,

ketahanan terhadap pengaruh kimia maupun ketahananterhadap pengikisan

Spektrofotometri UV-VIS
1. Dalam analisis kadar tablet piridoksin HCL, praktikan menggerus 20 Tablet piridoksin HCL yang
memiliki bobot rata-rata per tablet 0.18 g kemudian melarutkan sebanyak 500 mg dari serbuk tablet
piridoksin tersebut ke dalam 100 mL HCL 0.1 N. Larutan ini kemudian disaring dan filtratnya
diencerkan dengan mengambil 2 mL filtrate dan di tambahkan dengan larutan HCl 0.1 N hingga 10
mL. Setelah diukur dengan Spektrofotometri UV-VIS diperoleh absorbansi sebesar 0.497. Hitunglah
banyaknya zat aktif piridoksin dalam 1 tablet !
Konsentrasi
6 ppm
8 ppm
10 ppm
12 ppm
14 ppm

Absorbansi
0.365
0.440
0.670
0.726
0.796

y = 0.0583x + 0.0146
Kadar Vit B6 dalam 500 mg = 20.96 mg
Kadar Vit B6 per Tablet = 7.545 mg
2. Jelaskan mengenai istilah-istilah berikut!
Gugus kromofor
Gugus Auksokrom
Pergeseran Batokromik / pergeseran biru
Pergeseran hipsokromik / pergeseran merah

Gugus kromofor adalah gugus tak jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi dalam daerah
UV-Vis
Gugus Auksokrom adalah Gugus auksokrom, yaitu suatu gugus fungsional bersifat jenuh
yang jika terikat pada suatu gugus kromofor maka akan menyebabkan timbulnya pergeseran
puncak serapan gugus kromofor tersebut ke panjang gelombang yang lebih besar dan juga
mempertinggi intensitasnya.
Pergeseran Batokromik adalah pergeseran puncak absorbsi ke arah panjang gelombang
yang lebih besar (disebut juga red shift atau batocrhromic shift). Hal ini terjadi karena
pengaruh pelarut atau efek subsitusi.
Pergeseran Hipsokromik (hipsocromic shift atau blue shift) adalah pergeseran ke arah
panjang gelombang yang lebih kecil/pendek.

3. Dalam suatu praktikum, 100 mg sampel yang mengandung Parasetamol dilarutkan dengan etanol
hingga 100 ml kemudian diambil 10 ml diencerkan hingga 100 ml. Dari larutan yang sudah
dilarutkan diukur Absorbansinya ternyata A = 0,465. hitunglah kadar paresetamol dalam sampel
tersebut ?
a = 0,096
b = 0,013
r = 0,9852
sehingga diperoleh persamaan
y = 0,096 + 0,013 x
jika y = 0,465 maka x = 28,38
Kadar = C.reg. x P x V
berat sampel
= 28,38 mg/L x 10 x 0,1 L x 100 %
100 mg
= 28,38 %
4. Jelaskan prinsip kerja dan cara kerja spektrofotometri UV-VIS secara singkat !
Cara kerja:
Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding,
misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua.
Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah yang diperlukan
dapat terliputi. Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup nol galvanometer didapat dengan
menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas
cahaya pada blangko dan nol galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan
menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya
pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel
Prinsip kerja:
Penyerapan sinar monokromatis dengan range 200-800 nm oleh sampel.
5. Tuliskan pertanyaan di bawah ini B/S !
Urutan komponen dasar yang terdapat pada spektrofotometer UV-VIS adalah Sel sampel,
sumber cahaya, detektor, monokromator, rekorder/readout. S
Persamaan Bouger-Lambert-Beer yang benar adalah sebagai berikut A = .b.c. B
Larutan yang dianalisis tidak boleh berwarna atau mengandung senyawa organic tak jenuh. S
Proses Autozero pada Spektrofotometri menggunakan larutan Blanko yang tidak berisi analit

Spektrofotometri Serpan Atom


1. Apa tujuan dari atomisasi? Jelaskan!
Atomisasi pada SSA berfungsi untuk mengubah fasa sampel menjadi gas, sehingga
terbentuk atom-atom bebas yang bersifat netral. Atom-atom ini kemudian dapat
mengabsorbsi sinar dari Hollow Cathode Lamp. Metode-metode atomisasi antara lain
atomisasi dengan nyala, atomisasi dengan metode penguapan, atomisasi dengan generasi
hidrida, atomisasi dengan sistem pengabut (nebulizer, burner).
2. Lengkapi keterangan gambar rangkaian SSA berikut dan jelaskan masing-masing dengan singkat !

3. Tuliskan pertanyaan di bawah ini B/S !


Lampu katoda dibuat hanya untuk analisis satu unsure saja. B
Cara basah pada destruksi SSA biasanya dilakukan dengan menggunakan larutana asam atau
larutan basa. S
Yang membedakan SSA dengan Spektrofotometri UV-VIS ada pada monokromasinya S
SSA memiliki ukuran panjang gelombang 200-300 nm. B
4. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum analisis AAS!
a. Larutan sampel diusahakan seencer mungkin (konsentrasi ppm atau ppb
b. Kadar unsur yang dianalisis tidak lebih dari 5% dalampelarut yang sesuai

c. Hindari pemakaian pelarut aromatik atau halogenida. Pelarut organik yang umum
digunakan adalah keton, ester dan etil asetat
d. Pelarut yang digunakan adalah pelarut untuk analisis
5. Perbedaan sistem nyala dan tanpa nyala pada AAS. Emisi menggunakan nyala dapat dengan cara
langsung, yaitu sampel dihembuskan secara langsung kedalam nyala dan semua sampel akan
dikonsumsi pada pembakar, dan cara tidak langsung, yaitu larutan sampel dicampur terlebih dahulu
dengan bahan pembakar dan bahan pengoksidasi dalam suatu kamar pencampur sebelum dibakar.
Sedangkan emisi tanpa nyala melalui 3 tahap yaitu : pengeringan (drying) yang membutuhkan suhu
yang relatif rendah, pengabuan (ashing) yang membutuhkan suhu yang lebih tinggi karena untuk
menghilangkan matriks kimia dengan mekanisme volatilasi atau pirolisis; dan pengatoman
(atomising).

Anda mungkin juga menyukai