Pendahuluan
Selain
terkenal
rempah-
ABSTRAK
rempahnya, Indonesia juga terkenal dengan
minyak
Minyak nilam mengandung senyawa patchouli
alkohol sebagai kandungan utamanya dengan kadar
50-60% (Guenther, 1990; Yanyan, et al, 2004).
Berdasarkan penelitian terhadap bioaktivitasnya,
ternyata minyak nilam memiliki aktivitas sebagai
antibakteri,
antiradang,
dan
menghambat
pertumbuhan jamur dan bakteri. Berdasarkan
akitivitasnya sebagai antibakteri dan antiradang
inilah, maka dijadikan dasar untuk mengembangkan
minyak nilam sebagai obat jerawat .
Salah satu bentuk sediaan yang tepat dalam
memformulasi minyak nilam untuk obat jerawat ini
adalah berupa sabun transparan yang memiliki
tampilan menarik Sebagai asam lemak dari formula
sabun transparan digunakan VCO. Pemilihan VCO
didasarkan karena merupakan bahan alami, memiliki
banyak manfaat dan mudah didapat.
Hasil Evaluasi organoleptis sabun transparan
yang meliputi bentuk, bau, warna dan transparansi
menunjukkan bahwa sabun tidak mengalami
perubahan selama penyimpanan. Minyak nilam dapat
diformulasi menjadi sabun transparan dengan
menggunakan bahan tambahan VCO.Peningkatan
kadar VCO dalam formulasi sabun transparan minyak
nilam dapat meningkatkan diameter daerah hambat
sabun transparan minyak nilam terhadap bakteri S.
epidermidis dan P. acnes.
dalam
Berdasarkan
antibakteri
Staphylococcus
terhadap
VCO
antiradang
sebagai
Berdasarkan
dan
akitivitasnya
inilah,
Jerawat adalah
epidermidis
merupakan
maka
yang
minyak
berperan
alamiah
aktivitas
sebagai
antibakteri,
antiradang,
dan
memiliki
penetrasi,
kepekaan
terhadap
bakteri
seperti
moisturizer
dan
mempercepat
aman digunakan
et
al,
2008).
Terkait
dengan
Alatalat
yang
digunakan
adalah
ketersediaannya
wadah,
yang
melimpah
di
Indonesia,
rotary
evaporator,
dengan
krus
mikrometer,
porselen,
stopwatch,
mikroskop
Metodologi
B. Pemeriksaan bahan baku
a. Pemeriksaan minyak nilam (Standar Nasional
Indonesia, 2006)
Pemeriksaan
mutu
minyak
nilam
Pemeriksaan
bahan
pembantu
dilakukan
nilam
No.
Komposisi
Formula
Formula
Formula
Formula
Formula
3%
3%
3%
3%
Minyak
1.
3%
nilam
2.
VCO
10 %
Asam
3.
12,5 %
15 %
17,5 %
20 %
6,5 %
6,5 %
6,5 %
6,5 %
orang
panelis
untuk
masingmasing
6,5 %
stearat
4.
NaOH
25 %
25 %
25 %
25 %
25 %
5.
Gliserin
15 %
15 %
15 %
15 %
15 %
16 %
16 %
16 %
16 %
5%
5%
5%
5%
4%
4%
4%
4%
5%
5%
5%
5%
hari berturutturut.
Etanol
6.
16 %
96%
7.
Gula pasir
Asam
8.
4%
sitrat
Cocoamide
9.
5%
DEA
Aquadest
10.
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
ad
1990)
Uji daya busa terhadap air suling dilakukan dengan
minyak nilam
Tambunan, 1997):
a. Sterilisasi alat
1990)
Air sadah dibuat dengan melarutkan 0,3 gram
kertas
suling.
aseptis.
koran
terlebih dahulu
kemudian
nilai
transmitan
25
pada
panjang
Sebanyak
0,1
ml
ditambahkan
aseptis.
15
koloni
ml
bakteri
media
NA,
uji
lalu
suhu kamar.
f. Uji daya antibakteri
bakteri
uji
S.epidermidis
Media
inokulum
disiapkan,
kemudian
sebelum digunakan.
yang
negatif dan
telah
diisi
dengan
air
suling
steril.
kontrol positif.
Kemudian
cawan
petri
minyak nilam
mantle
persyaratan
yang
dapat
melindungi
kulit
dari
disebabkan
(Jellinek, 1970).
komponen
kulit
yang
banyak
F6
pori-pori benang. Ini berarti semua formula sabun
No.
Formula
1.
2.
3.
4.
5.
F1
F2
F3
F4
F5
Minggu ke
0
6
25 detik
35 detik
40 detik
45 detik
65 detik
68 detik
71 detik
80 detik
80 detik
83 detik
transparan
minyak
nilam
terhadap
dietanolamine
yang
mampu
S. epidermidis (Tabel 6). dan antara 12-15,17 mm
Formula
1.
2.
3.
4.
5.
F1
F2
F3
F4
F5
Minggu ke
0
6
5,2 cm
6,2 cm
5,2 cm
6,2 cm
5,2 cm
6,2 cm
5,2 cm
6,2 cm
5,2 cm
6,2 cm
karena
berdasarkan
antibakteri,
VCO
pengujian
memiliki
aktivitas
kemampuan
Tabel 6.
F1
F2
F3
F4
F5
Deo Sulfur
K (+)
K (-)
Tabel 7.
X1
X2
X3
Jumlah
X rata-rata
14
14
15
16
16,5
15
25
10
14
14,4
15
16
16,4
15,5
23
10
14
14,3
15,2
16
16
15
23
10
42
42,7
45,2
48
48,9
45,5
71
30
14
14,23
15,07
16
16,3
15,17
23,67
10
Formula
F1
F2
F3
F4
F5
Deo Sulfur
K (+)
K (-)
X1
X2
X3
Jumlah
X rata-rata
12
13
13,5
14,2
15
13
23
10
12
13
13
14,2
15
13
25
10
12
13,4
13,4
14,6
15,5
13
25
10
36
39,4
39,9
43
45,5
39
73
30
12
13,13
13,3
14,3
15,17
13
24,3
10
diperoleh
kedua
data
diameter
daerah
hambatan
bakteri
tersebut
memberikan
nilai
10
hambatan bakteri.
terbentuk.
KESIMPULAN
Minyak nilam dapat diformulasi menjadi
VCO dalam
acnes.
Daftar Pustaka
Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan
Tropika Indonesia. Bandung: ITB.
11
12