Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN


6.1 Hasil

Sediaan masker peel-off

6.2 Pembahasan
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan pada
permukaan kulit manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara,
menambah daya tarik dan mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat.
Salah satu contoh kosmetik adalah masker wajah (Sriwidodo, 1986).
Masker wajah peel off merupakan salah satu jenis masker wajah yang
mempunyai keunggulan dalam penggunaanya yaitu dapat dengan mudah dilepas
atau diangkat seperti membran elastis (Rahmawanty dkk., 2015). Masker wajah
peel off dapat meningkatkan hidrasi pada kulit kemunkinan karena adanya oklusi
(Velasco et al., 2014). Selain itu, masker peel off juga dapat digunakan untuk
membersihkan serta melembabkan kulit. Kosmetik wajah dalam bentuk masker
peel off bermanfaat dalam merelaksasi otot-otot wajah, sebagai pembersih,
penyegar, pelembab dan pelembut bagi kulit wajah (Vieira et al., 2009).
Pembuatan kosmetik dari bahan alami lebih baik dari pada bahan sintesis.
Bahan sintesis dapat menimbulkan efek samping bahkan dapat merusak bentuk
alami dari kulit (Grace et al., 2015). Oleh karena itu formulasi pembuatan masker
wajah alami perlu dilakukan sebagai alternatif pilihan. Masker wajah dapat dibuat
dari bahan-bahan alami yang diformulasikan ke dalam pembuatan masker alami
wajah yang berguna untuk mengurangi kusam dan jerawat pada wajah. Bahan-
bahan alami tersebut harus mengandung antioksidan dan vitamin C untuk
mengatasi masalah pada kulit wajah. Zat aktif tersebut dapat diperoleh dari buah
tomat.
Tomat diketahui memilki kandungan antioksidan yang tinggi. Pada dasarnya
dalam tubuh manusia juga menghasilkan senyawa antioksidan yang dikenal degan
antioksidan endogen. Namun, karena tingkat paparan dari luar yang begitu tinggi,
menyebabkan senyawa ini tidak mampu melindungi tubuh. Oleh sebab itu
diperlukan asupan antioksidan dari luar tubuh (Umayah, 2007). Salah satu sumber
antioksidan yang alami yaitu terdapat dalam buah tomat (Solanum lycopersicum
L.). Dalam buah tomat terkandung senyawa β karoten, likopen, polifenol, asam
kafeat, asam khlorogenat, rutin dan naringenin. Senyawa-senyawa inilah yang
menyebabkan buah tomat dikenal sebagai sumber antioksidan (Tyssandier, 2004).
Banyaknya manfaat dari buah tomat diatas maka dibuat formulasi masker peel-off
dari zat aktif likopen yang berasal dari buah tomat.
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alumunium foil,
batang pengaduk, cawan porselen, erlenmeyer, gelas ukur, lumpang dan alu,
penangas, penjepit kayu, sendok spatula.
Yang pertama disiapkan adalah alat dan bahan yang akan digunakan pada
praktikum. Kemudian dibersihkan alat yang akan digunakan dengan alkohol 70%.
Alasan menggunakan alkohol karena alkohol mempunyai aktivitas sebagai
bakterisid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, dan alkohol juga
mengandung antiseptik dan desinfektan (Noviansari dkk, 2013).
Kemudian, bahan-bahan yang akan digunakan ditimbang menggunakan
neraca analtik. Bahan-bahan yang akan ditimbang yaitu Ekstrak tomat sebanyak
1,5 gram, PVA 5,5 gram, Viscolam 1,5 gram, Metil Paraben 0,09 gram, Propil
Paraben 0,01 gram, Gliserin 4 mL, PEG 400 2,5 mL, Aquadest 34,9 mL.
Pada proses pembuatan sediaan, terlebih dahulu dilarutkan PVA dalam
sebagian aquadest kemudian dimasukkan kedalam cawan porselen 1 dan
dipanaskan menggunakan uap dari penangas dan diaduk menggunakan pengaduk
kaca hingga PVA larut.. Proses pemanasan ini dilakukan karena kelarutan PVA
lebih cepat dalam aquadest suhu tinggi (Nurrochmah, 2012). PVA berperan dalam
memberikan efek peel-off karena memiliki sifat adhesive sehingga dapat
membentuk lapisan film yang mudah dikelupas setelah kering (Brick et al., 2014).
Selanjutnya viscolam sebagai gelling agent dimasukkan kedalam
erlenmeyer dan ditambahkan sebagian aquadest kemudian diaduk hingga
homogen. Viscolam digunakan sebagai bahan pembentuk gel. Menurut Budiputra
(2013), untuk meningkatkan viskositas, perlu ditambahkan agen penetralisasi.
Pada pH 6,5-7, viscolam akan mengembang membentuk gel yang transparan dan
kental ditambahkan ke dalam air, viscolam yang berfungsi sebagai gelling agent
akan segera bercampur dengan air (Nurdianti, 2017).
Kemudian ekstrak kental zat aktif dicampurkan dengan alkohol dalam
cawan porselen 2, hal ini dilakukan agar dalam pencampuran akan lebih mudah.
Metil paraben dan propil paraben sebagai pengawet dilarutkan juga dalam etanol
96% hal ini karena metilparaben dan propilparaben larut dengan baik pada etanol
96% (Paye et al, 2006). Kombinasi paraben memiliki sifat antimikroba sehingga
dapat digunakan sebagai antibakteri pada masker (Haley, 2009). Metil paraben
dan propil paraben diperlukan dalam formulasi sediaan gel untuk mencegah
kontaminasi mikroba karena tingginya kandungan air pada sediaan. Kombinasi
konsentrasi 0,02% propil paraben dengan 0,18% metil paraben akan
menghasilkan kombinasi pengawet dengan aktivitas antimikroba yang kuat (Rowe
& Owen, 2006).
Setelah itu ditambahkan TEA secukupnya kedalam erlenmeyer yang berisi
campuran viscolam. TEA ditambahkan sedikit demi sedikit dengan dilakukan
pengadukan hingga diperoleh basis yang jernih Viscolam akan mengembang,
membentuk gel yang transparan dan kental dengan penambahan trietanolamin
(TEA), karena bersifat basa lemah sehingga diharapkan tidak mengiritasi pada
kulit (Nurdianti, 2017).
Pada erlenmeyer yang berisi campuran viscolam dan TEA selanjutnya
ditambahkan larutan PVA. Kemudian ditambahkan juga gliserin dan PEG 400
sebagai humektan kedalam erlenmeyer. Humektan berfungsi mencegah hilangnya
air dan menghindari penyusutan karena proses penguapan. Selain itu penggunaan
humektan akan meningkatkan kenyamanan dalam pengaplikasian masker peel-off
dan dapat melembutkan kulit (Naim, 1997). Gliserin dan PEG 400 digunakan
karena kombinasi kedua humektan ini akan membentuk sistem gel yang stabil.
Penggunaan gliserin yang tunggal akan menyebabkan sediaan menjadi kaku
karena gliserin memiliki pemerian yang lebih kental dari PEG 400 (Loden, 2001).
Selanjutnya, campuran ekstrak kental, metil paraben dan propil paraben
dimasukkan pula kedalam erlenmeyer. Setelah itu aquadest yang berfungsi
sebagai pelarut ditambahkan sebanyak 35 mL. Bahan-bahan yang sudah
dicampurkan di aduk sampai semua bahan homogen. Kemudian sediaan
dimasukkan dalam kemasan tube ukuran 50 mL dan dimasukkan kedalam wadah
sekunder.

Anda mungkin juga menyukai