Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

Gambar 4.1 Sediaan Masker


4.2 Pembahasan
Masker adalah salah satu pembersih kulit wajah yang efektif sebagai deep
cleansing, yaitu membersihkan kotoran yang menempel pada lapisan kulit yang
lebih dalam, mengurangi iritasi kulit, memperbaiki pori-pori kulit, mengangkat
sel-sel kulit yang telah mati, membersihkan sisa-sisa kelebihan lemak pada
permukaan kulit, memberikan kenyamanan pada kulit, menghaluskan lapisan luar
kulit, dan memberi nutrisi sehingga kulit terlihat cerah (Vieira, 2009).
Masker peel off merupakan masker gel, termasuk salah satu masker yang
praktis karena setelah kering masker tersebut dapat langsung diangkat dari
permukaan wajah tanpa perlu dibilas. Cara kerja masker peel off adalah masker
dilepaskan dari permukaan wajah sehingga kotoran dan sisa metabolisme yang
terlarut akan ikut menguap sehingga terjadi penurunan suhu pada kulit dan disaat
bersamaan zat-zat gizi yang dikandung di dalam masker dapat masuk ke dalam
lapisan kulit saat masker digunakan. Fungsi masker peel off sama dengan scrub
cream sehingga dalam penggunaan masker peel off dan scrub cream tidak
dilakukan secara bersamaan, yaitu dengan adanya selang waktu minimal 7 hari
untuk melakukan keduanya. Hal ini dapat menyebabkan pengelupasan dua kali
dengan tenggang waktu relatif singkat yang tidak cukup untuk melakukan
regenerasi sel kulit sehingga kulit akan tampak kusam dan tidak berseri (Harry,
2000).

1
Pada praktikum kali ini dibuat masker peel off menggunakan serbuk kopi
sebagai zat aktif, PVA dan HPMC sebagai penstabil/massa gel dengan konsentrasi
12,5% dan 2,5%.Gliserin sebagai humektan untuk mencegah kekeringan pada
sediaan utamanya didalam wadah dan juga dapat digunakan sebagai pelembab,
nipagin dan nipasol sebagai pengawet (antimikroba) dengan konsentrasi masing-
masing 0,2%, kombinasi ini juga diperlukan agar aktivitas antimikroba dari kedua
komponen menjadi lebih optimal selain akibat adanya surfaktan, etanol 2% untuk
mempercepat waktu pengeringan atau penguapan pada saat sediaan digunakan
selain juga dapat digunakan sebagai pelarut, serta aquades sebagai pelarut (Rowe
et al., 2009).
Pada praktikum kali ini hal yang pertama dilakukan adalah disiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan kemudian dibersihkan menggunakan alkohol
70%, menurut Handoko (2007) tujuan menggunakan alkohol 70% yaitu mampu
menurunkan angka hitung kuman dan terbebas dari mikroorganisme lain. Setelah
itu ditimbang bahan-bahan yang akan digunakan. Kemudian dilarutkan PVA dan
HPMCyang telah ditimbang sesuai perhitungan dengan sebagian aquadest pada
cawan porselin yang berbeda diatas penangas air, aduk hingga larut dan
membentuk cairan kental. Lalu dimasukkan gliserin kedalam wadah dan
ditambahkan PVA dan HPMC yang telah dilarutkan tadi, hal ini dikarenakan PVA
merupakan basis pembentuk film, semakin tinggi konsentrasi dari PVA, maka
sediaan yang dihasilkan akan memiliki viskositas yang lebih tinggi(Martin et al.,
1993).Kemudian dimasukkan zat aktif serbuk kopi kedalam cawan porselin
dilarutkan menggunakan alkohol, setelah itu ditambahkan larutan PVA, HPMC
dan gliserin yang telah dilarutkan sebelumnya, aduk hingga homogen. Kemudian
ditambahkan nipagin dan nipasol kedalam wadah

Anda mungkin juga menyukai