Anda di halaman 1dari 15

1

DAFTAR ISI

Cover......................................................................................................................1

Daftar isi................................................................................................................ 2

A. Peta Konsep

B..Bahan Ajar

1. Pendahuluan…………………………………………………….................... 4

2. Standar Kompetensi..……………………………………...............................4

3. Kompetensi Dasar…………………………………………........................... 4

4. Indikator………………………………………….......................................... 4

5. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar…………………………………………....5

6. Materi………………………………………………….................................. 5

C. Sumber Rujukan

2
A. Peta Konsep

Hand Soap

Jenis Kegunaan

Hand Sanitizer Antibacterial Liquid Soap

Bahan Metode Reaksi pada


Pembuatan Pembuatan Pembuatan

3
B. Bahan Ajar

1. Pendahuluan
Diare terjadi jika kuman penyebab diare tertelan melalui makanan
dan/minuman. Ada bermacam-macam rute atau jalur yang dapat ditempuh oleh
kuman/virus untuk sampai ke dalam usus sehingga menyebabkan diare. Salah satu
rutenya adalah tangan yang sudah bekerja atau memegang bermacam-macam
benda secara langsung menyentuh / mengambil makanan tanpa terlebih dahulu
mencuci tangan sehingga terjadi perpindahan kuman ke permukaan makanan.
Padahal kegiatan mencuci tangan sangatlah sederhana dilakukan dan tidak
membutuhkan waktu cukup lama, misalnya mencuci tangan dengan menggunakan
Hand soap. Biasanya jika kita pergi ke rumah makan, akan disediakan hand soap
dengan jenis antibacterial liquid soap yang diletakkan di dekat westafel. Hand
soap tersebut mampu membersihkan kuman/virus dan melembutkan telapak
tangan akibat zat-zat yang terkandung pada pembuatan hand soap tersebut,
sepeti Texapon N70, CAB/LABS, Camperlan, Gliserin, NaCl, EDTA-4Na, Air,
pewarna, dan pewangi.

2. Standar Kompetensi
Kimia Industri Kecil

3. Kompetensi Dasar
1. Persiapan
2. Melaksanakan Proses Produksi
3. Memproses Data dan Melaporkan

4. Indikator
1. Menyebutkan pengertian hand soap
2. Menyebutkan jenis hand soap
3. Menjelaskan kegunaan hand soap
4. Menjelaskan teknik dasar pembuatan hand soap
5. Menuliskan reaksi yang terjadi pada pembuatan hand soap

4
6. Menjelaskan fungsi penambahan dalam pembuatan hand soap

5. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


Petunjuk penggunaan bahan ajar ini adalah sebagai berikut :
1. Setiap siswa harus membaca bahan ajar ini dengan seksama.
2. Gunakan bahan ajar ini untuk menggunakan atau mencari informasi singkat
tentang materi dan urutan materi
3. Bahan ajar ini perlu dilengkapi dengan media pembelajaran yang interaktif
untuk menunjang bahan ajar ini
4. Bahan ajar ini perlu dilengkapi dengan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
pembuatan hand soap (antibacterial liquid soap)
5. Setelah membaca dan memahaminya, kerjakanlah latihan soal yang ada di
bahan ajar ini.
6. Setelah mengerjakan latihan soal, setiap siswa menyerahkan tugas latihan
soalnya yang berupa lembar jawaban pertanyaan

6. Materi
Hand soap merupakan sabun cair khusus untuk mencuci tangan agar bersih,
wangi, lembut, dan aman bagi kulit. Mencuci tangan dengan handsoap merupakan
cara yang efektif agar tetap sehat dan higienis. Bila dibanding mencuci tangan dengan
sabun padat (batangan) rasanya kuang prakis dan efektif saja. Fungsi hand soap
adalah menjadikan tangan lebih bersih dan terhindar dari bakteri yang menempel
pada tangan dan menghindarkan kita dari penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri
yang tidak terlihat oleh pancera indera.

a). Jenis Hand Soap


Hand soap memiliki dua jenis produk, yaitu hand sanitizer dan antibacterial
liquid soap. Hand sanitizer, mengandung 62% etil alkohol sebagai bahan aktif,
sedangkan antibacterial liquid soap mengandung 0,5% triklosan (etil alkohol)
sebagai bahan aktif, dengan bahan tidak aktif seperti natrium lauril eter sulfat,
cocamidopropyl betaine, solulan, propilen glikol, natrium klorida, pewarna, dan
pewangi.

5
b). Kegunaan Hand Soap
Penggunaan produk hand soap diharapkan dapat menghindari penyakit yang
masuk ke dalam tubuh manusia melalui tangan. Penyakit yang biasa diderita karena
kurangnya kontrol cuci tangan sebelum mengkonsumsi makanan adalah diare dan
flue. Virus Norwalk adalah salah satu penyebab umum muntah dan penyakit diare.
Berdasarkan hasil laporan peneliti yang telah menguji produk kebersihan tangan
terhadap berbagai mikroorganisme, menemukan bahwa bilas atau penggunaan
Antibacterial liquid soap yang sederhana lebih efektif daripada agen berbasis alkohol
(Hand sanitizer) untuk mengurangi kontaminasi Norwalk Virus pada tangan manusia.
Peneliti mengamati bahwa penggosokan oleh jari-jari tangan menggunakan air untuk
pembilasan akan lebih baik memberikan pengurangan titer virus residu.

c). Bahan Pembuatan Hand Soap (Antibacterial liquid soap)


1). Texapon N70
TEXAPON® N 70 digunakan untuk pembuatannya pencuci piring cair dan
agen pembersih teknis serta cairan cair deterjen . Texapon N70 memiliki karakteristik
busa yang baik dan penebalan yang mudah dengan garam sehingga cocok sebagai
surfaktan dasar untuk preparat pembersih kosmetik seperti shampo, shower gel dan
busa mandi.
Texapon N 70 adalah Natrium Lauril Eter Sulfat yang sangat pekat yang
berasal dari alkohol lemak alami. Texapon N70 ini banyak mengandung zat aktif
pencuci yang tinggi sehingga sangat sesuai untuk produk akhir berkonsentrasi tinggi,
atau bahan baku dengan kadar air yang diperlukannya rendah. Sifat fisik dari Texapon
adalah bersifat minyak dan berbentuk gel berwarna bening. Adapun rumus kimia dari
Texapon adalah CH3(CH2)11(OCH2CH2)nOSO3Na.

6
Pada penyimpanannya, TEXAPON® N 70 harus dilindungi dari embun beku.
Dalam kemasan asli yang belum dibuka, produk bisa jadi disimpan paling sedikit satu
tahun, terlindungi dari uap air di bawah + 30 ° C. Pada rentang suhu kira-kira + 10 °
C kemampuan mengalir menurun. Bergantung pada suhu, nilai pH bisa turun selama
penyimpanan. Namun, kualitas produk tidak berpengaruh negatif terhadap nilai pH
4,0. Karena tingginya konsentrasi, penambahan bahan pengawet tidak perlu
dilakukan.
Hal-hal yang dapat membahayakan pada penggunaan Texapon N70 ini adalah
mengiritasi kulit, mata, serta berbahaya terhadap lingkungan perairan. Oleh
sebab itu melepaskan pakaian yang terkontaminasi dan cuci sebelum gunakan serta
membuang bahan tersebut ke lokasi pembuangan sampah khusus.

2). CAB / LABS (Foam Booster)


Sifat fisik dari CAB-30 ini adalah cairan putih kekuningan pada suhu 25oC
dimana pH nya sekitar 5,0—7,0. Cocamidopropyl Betaine (CAB-30) atau memiliki
nama lain Lauroamidopropyl Betaine adalah sejenis surfaktan ion amfoterik.
Lauroamidopropil Betaine memiliki kompatibilitas yang baik dengan surfaktan
amfoterik anionik, kationik, nonionik dan lainnya. Cocamidopropil Betaine (CAB-
30) dilengkapi dengan dekontaminasi sempurna, pengkondisian, kinerja antistatik,
penyesuaian viskositas yang baik. Dengan sifat kelembutan yang baik, busa yang
kaya dan stabil, Cocamidopropil Betaine tetap stabil dalam kisaran nilai pH yang
luas. Olehd karena itu, CAB-30 dapat digunakan untuk memproduksi produk cuci
pribadi, seperti shampo, bak mandi busa, pembersih wajah, dan lain-lain. Bila
ditambahkan dalam sampo, Cocamidopropil Betaine cocok dengan bahan aktif
lainnya, dan menghasilkan pengkondisian dan efek penebalan yang jelas.
Cocamidopropil Betaine sangat sesuai untuk aplikasi pada shampoo bayi, baby
bubble bath dan produk perawatan kulit bayi.Adapun rumus kimia dari CAB-30
adalah C19H38N2O3 dimana mempunyai struktur sebagai berikut:

7
Hal-hal yang dapat membahayakan pada penggunaan CAB-30 adalah
terjadinya iritasi pada kulit dan mata yang rendah. Selain itu, bahan ini memiliki
potensi alergi yang paling nyata karena amidoaminenya.

3). Camperlan
Camperlan adalah alkanolamines yang memiliki fisik dan kimia gabungan
karakteristik dari alkohol dan amina dalam satu molekul. Camperlen digunakan untuk
menyiapkan sabun aktif permukaan melalui reaksi dengan asam lemak. Sabun aktif
permukaan digunakan secara komersial sebagai emulsifier, pelumas, deterjen,
pestisida dan produk perawatan pribadi.
Nama lain dari Camperlan adalah Cocoamide Dietanol Amine/ Cocoamide
DEA , merupakan basa lemah dan bersifat hidrofilik serta higroskopis (jika dalam
bentuk padatan). Nama IUPAC dari camperlan yaitu 2,2'-Iminodiethanol. Rumus
kimia dari Camperlan adalah CH3(CH2)nC(=O)N(CH2CH2OH)2 dimana mempunyai
struktur sebagai berikut:

Sifat fisik dari Camperlan adalah bentuknya cairan kental yang berfungsi
sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil. Selain
itu, cairan kental kekuningan ini larut dalam air. Camperlan ini memiliki resiko
tinggi iritasi, bahkan memiliki kemungkinan bersifat karsinogenik.

4). Gliserin
Gliserol ditemukan di semua lipid yang dikenal sebagai trigliserida. Bahan ini
tidak bersifat toksik sehingga banyak digunakan di industri makanan sebagai

8
pemanis, humektan dan formulasi farmasi. Gliserol memiliki tiga gugus hidroksil
yang bertanggung jawab atas kelarutannya dalam air dan sifat higroskopisnya.
Gliserol merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3 atau 1,2,3-propanetriol memiliki
struktur kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :

Sifat fisik gliserin yaitu cairan tidak berwarna, tidak berbau, densitas 1,261; titik
lebur 18,2oC, dan titik didih 290oC. Gliserin juga bersifat mudah larut dalam air dan
dapat menyerap air sehingga dapat melembutkan kulit dengan melindunginya dari
kekeringan.

5). Natrium Klorida


Sifat fisik Natrium Klorida adalah mudah hancur, asin, larut dalam air (air
laut),dan tidak bisa melewati selaput semipermeable. Sedangkan sifat kimia Natrium
Klorida adalah pH-nya netral, ikatan ionic kuat, selisih elektronegatifnya lebih dari
2, dan larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air.
NaCl digunakan dalam beberapa kegiatan, salah satunya bisa digunakan pada
pembuatan sabun sebagai sebagai zat pengental. Rumus kimia dari Natrium Klorida
adalah NaCl. Berikut struktur NaCl adalah :

(Keterangan: Hijau Cl- dan putih Na+)

6). EDTA-4Na

9
Etilendiamintetrasetat tetrasodium atau yang dikenal dengan EDTA-4Na,
merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, kristalnya tidak berwarna,dan
memiliki nilai chelating tertinggi dibandinga produk EDTA lain dalam kondisi basa.
Sebagai chelating agen juga mampu membentuk kompleks yang larut dalam air yang
stabil dengan logam alkali; alkali tanah; dan transisi.. EDTA-4Na memiliki rumus
kimia C10H12N2Na4O8 dengan strukturnya sebagai berikut:

EDTA adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion
logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan
multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul. Suatu
EDTA dapat membentuk senyawa kompleks dengan sejumlah besar ion logam
sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. EDTA-4Na adalah EDTA yang
kehilangan empat atom H yang berikatan dengan oksigen dan digantikan posisinya
oleh 4 atom Na.
Hal-hal yang dapat membahayakan pada penggunaan EDTA-4Na ini adalah
memiliki resiko iritasi kulit. Selain itu,iritasi serius pada mata juga dapat terjadi
apabila terjadi kontak langsung.

7). Air
Nama lain dari air adalah hidrogen dioksida. Air adalah substansi kimia
dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang
terikat secara kovalen pada satu atom oksigen dimana mempunyai struktur yaitu

10
Sifat fisik dari air yaitu tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau,
memiliki 3 fasa yang berbeda yaitu cair, gas, dan padat pada temperatur normal di
bumi. Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang
tinggi dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionic dan garam yang
polar. Air mempunyai titik didih yang cukup tinggi sebesar 100oC. Jika tidak
mempunyai sifat ini maka pada suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai,
tumbuhan, atau binatang di bumi ini.

8). Pewarna
Pewarnaan akan membuat sabun makin menarik.Pewarna yang digunakan
sebaiknya bertipe food grade atau cosmetic grade sehingga aman. Adapun pewarna
yang biasanya digunakan berupa iron oxide, clay, titanium dioksida, karbon aktif,
atau coklat bubuk. Pewarna yang umum digunakan berbentuk serbuk. Salah satu
strultur zat warna yang terdapat dalam coklat, yaitu Teobromina sebagai berikut:

Penggunaan pewarna ini tidak membahayakan dan aman.

9). Pewangi
Parfum atau pewangi adalah campuran minyak esenssial dan senyawa
aroma fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk
tubuh. Parfum ini hasil pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi)
yang bersifat mudah menguap dengan bau tertentu. Bahan kimia pewangi
sering ditambahkan pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih
kaca, cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam bentuk
pengharum badan maupun ruangan. Jumlah pewangi yang disarankan sebesar 1-3%

11
dari total berat sabun. Minyak atsiri atau essential oil dari tumbuhan biasa digunakan
untuk pewangi alami. Salah satu contoh minyak atsiri berasal dari jahe memiliki
struktur sebagai berikut:

Hal-hal yang harus dihindari pada penggunaan pewangi adalah kontak langsung
dengan mata karena dapat menyebabkan iritasi.

10). Asam Sitrat


Asam sitrat merupakan asam organiklemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus(jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet
yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan
dan minuman ringan. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang
ramah lingkungandan sebagai antioksidan. Asam sitrat memiliki rumus kimia C6H8O7,
atau CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH) dengan struktur sebagai berikut:

Hal-hal yang harus dihindari adalah kontak langsung dnegan kulit dan mata, karena
memiliki resiko iritasi.

d). Metode Pembuatan Hand Soap(Antibacterial liquid soap)


TEXAPON® N 70 mempunyai kadar garam rendah dan ketika diencerkan
dengan air mempunyai kadar viskositas rendah. Ketika natrium klorida dan
alkanolamides (tipe Comperlan) ditambahkan, viskositasnya bisa disesuaikan dengan
yang diinginkan. Bila diencerkan dengan air, TEXAPON N® 70 menunjukkan

12
struktur gel yang khas dari eter sulfat. Setelah itu,, viskositas pertama kalinya akan
meningkat dengan cepat, dan setelah zat aktif tereduksi dibawah 30%, maka akan
akan menurun viskositasnya. Larutannya yang stabil diperoleh ketika zat aktif 28%.
Pada konsentrasi yang lebih tinggi produk akan menjadi pucat. Viskositas pada 5-
28% pada larutan encer ini, zat aktif yang memberishkan dapat dengan mudah
ditingkatkan sesuai nilai yang diinginkan.
Jika natrium klorida digunakan sebagai zat pengental, TEXAPON® N 70
dapat digabungkan ke dalam formulasi dalam keadaan dingin jika urutan
penggabungan berikut dipatuhi. Jumlah natrium klorida yang dibutuhkan harus
diencerkan dalam jumlah air yang kecil dimana diperlukan untuk mendapatkan
larutan (persiapan larutan garam meja jenuh). Garam ini ditambahkan ke
TEXAPON® N 70 yang belum diencerkan sambil diaduk, dan pengadukan
dilanjutkan sampai campuran menjadi lebih cair. selanjutnya, air yang tersisa bisa
ditambah tanpa susah payah.
Jika penggabungan tidak dapat dilakukan dengan cara ini, disarankan agar
TEXAPON® N 70 dilarutkan dengan air panas kira-kira 80 ° C sambil diaduk, dan
hanya jika komponen lain ditambahkan.
Sebagai aturan umum, natrium klorida tidak boleh ditambahkan dalam bentuk
padat, tapi dalam bentuk aqueous. Pencampuran terus menerus dari TEXAPON® N
70 dengan air juga dimungkinkan tanpa kesulitan, jika peralatan dan peralatan yang
tepat tersedia secara aktif.
Pengujian Kualitas SNI 06-4085-1996 atau Pengujian kualitas sabun meliputi
pH (6-8), viskositas (500-20000 cP), bobot jenis (1,011,10), angka lempeng total (<
105 koloni/g). Oleh sebab itu pH sabun harus diatur sesuai dengan SNI tersebut. Jika
pada pembuatan sabun tersebut berada dalam suasanaa asam, maka harus dibuat
netral dengan cara menambahkan suatu larutan basa ke dalam campuran tersebut.
Sebagai larutan basa dapat digunakan larutan NaOH. Sedangkan jika suasananya
terlalu basa, maka harus ditambahkan suatu larutan asam ke dalam campuran
tersebut, salah satu contohnya adalah larutan asam sitrat. Untuk mengetahui suasana
(asam/basa/netral) dari campuran tersebut maka dapat digunakan kertas pH. Setelah

13
diperoleh pH yang sesuai, penambahan NaCl dapat dilakukan kembali untuk
mengatur kekentalan dari sabun cair yang diinginkan. Penambahan

e). Reaksi pada Pembuatan Hand Soap (Antibacterial liquid soap)


Reaksi Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa
kuat (misalnya NaOH). Minyak atau lemak diubah terlebih dahulu menjadi asam
lemak melalui proses Splitting (hidrolisis) dengan menggunakan air (i), selanjutnya
asam lemak yang dihasilkan dari reaksi hidrolisis tersebut akan dinetralkan dengan
alkali sehingga akan dihasilkan sabun (ii). Hidrolisa ini merupakan kelanjutan dari
proses saponifikasi. Secara kimia rekasi pembuatan sabunnya sebagai berikut:
(i) C3H5(O2CR)3 + 3H2O 3RCO2H + C3H5(OH)3
(ii) 3RCOOH + 3NaOH  3RCOONa + 3H2O

Reaksi umum yang terjadi pada pembuatan sabun adalah reaksi saponifikasi/reaksi
penyabunan sebagai berikut:

Pada pembuatan hand soap ini, tidak terjadi reaksi sappnifikasi karena
surfaktan yang digunakan adalah Texapon N70. Texapon tersebut merupakan deterjen
yang berasal dari alkohol lemak alami , yang sudah direaksikan dengan basa kuatpada
pembentukannya(kemungkinan NaOH karena ada Na pada gugus Texapon N70).
SUMBER RUJUKAN

Anonim. 2015.Sulfate. Artikel [online]. Available:


http://sulfate2015.timluo.net/archives/439/20161018

14
______. 2017a. Asam Sitrat. Artikel [online]. Available:
https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat

______. 2017b. Chemical Product Property. Artikel [online]. Available:


http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB7222744.htm
l

______. 2017c. Cocamide DEA. Artikel [online]. Available:


https://en.wikipedia.org/wiki/Cocamide_DEA

______. 2017d. Cocamidopropyl Betaine. Artikel [online]. Available:


https://en.wikipedia.org/wiki/Cocamidopropyl_betaine

______. 2017e. Microbiology. Artikel [online]. Available:


https://eportal.mountsinai.ca/Microbiology/faq/norwalkfaq.shtml

______. 2017f. PMC. Artikel [online]. Available:


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2805232/

______. 2017g. Bahan Pembuat Sabun Mandi. Artikel [online]. Available:


https://banaransoap.com/bahan-pembuat-sabun-mandi/

______. 2017h. Data Angka Diare di Indonesia. Artikel [online]. Available:


https://www.infodokterku.com/index.php/en/98-daftar-isi-content/data/data-
kesehatan/210-data-angka-diare-di-indonesia

Cognis. 2004. TEXAPON N70.Germany:Oleo Chemicals.

Inuyashaku. 2017. Membuat Sabun Sendiri. Artikel [online]. Available:


https://inuyashaku.wordpress.com/tag/membuat-sabun-sendiri/

Rosita, D. 2014. Pembuatan Sabun Cuci Piring. Artikel [online]. Available:


http://desirositaelf.blogspot.co.id/2014/03/pembuatan-sabun-cuci-piring.html

Unpad. 2017. Latihan Pembuatan Sabun Aromaterapi pada Pelajar SMP


Muhammadiyah. Artikel [online]. Available: http://news.unpad.ac.id/?p=42187

15

Anda mungkin juga menyukai