Anda di halaman 1dari 6

PINNEAPPLE GLOW-C : PENGGUNAAN KAOLIN DAN BENTONIT

SEBAGAI CLAY MINERAL PADA FORMULA MASKER CLAY


EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comocus L. Mer)

Nina Adriana Elfarianti1), Alvina Choirun Nisa2)


Departemen Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Abstrak – Masalah kulit yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV matahari adalah keriput, bercak
pigmentasi, penurunan elastisitas kulit dan tekstur kulit menjadi kasar, oleh karena itu kulit butuh
nutrisi agar tetap sehat. Masker wajah merupakan kosmetik perawatan kecantikan yang sangat
popular untuk meningkatkan kualitas kulit. Masker clay memiliki fungsi untuk membersihkan kulit
dan memberikan efek astringen pada kulit wajah setelah digunakan. Penelitian ini bertujuan
mengetahui formula masker clay ekstrak buah nanas (Ananas comocus L. Mer)dengan penggunaan
kaolin dan bentonit sebagai clay mineral.
Kata Kunci: nanas, bentonit, kaolin, clay
1. PENDAHULUAN dengan tipe Wipe-off and Rinse-off types (clay
Masalah kulit yang ditimbulkan oleh facial mask). Bentuk ini dipilih karena mudah
radiasi sinar UV matahari adalah keriput, bercak digunakan tidak perlu meracik sendiri dengan air
pigmentasi, penurunan elastisitas kulit dan sehingga dapat langsung dioleskan pada kulit
tekstur kulit menjadi kasar, oleh karena itu kulit wajah (Mitsui, 1997).
butuh nutrisi agar tetap sehat. Nutrisi yang Oleh karena itu dibuat percobaan yang
dibutuhkan kulit dapat berasal dari bahan-bahan bertujuan untuk mengetahui formula masker clay
alam maupun sintetik. Seiring dengan ekstrak buah nanas (Ananas comocus L. Mer)
berkembangnya jaman, hal-hal yang merugikan dengan penggunaan kaolin dan bentonit sebagai
bagi kulit dapat diminimalisir dengan berbagai clay mineral.
cara yang berkaitan erat dengan kosmetik, baik
dalam bentuk sediaan yang tradisional yaitu 2. LANDASAN TEORI
dengan irisan buah yang langsung diaplikasikan 2.1 Nanas
pada wajah maupun dengan penggunaan Buah nanas merupakan salah satu solusi
teknologi sediaan kosmetik yang modern dan terbaik untuk perawatan kulit yang dapat
praktis. menghasilkan rona kulit wajah yang cerah dan
Salah satu contoh sediaan kosmetik yang sehat. Nanas mengandung asam alpha hydroxyl
modern dan praktis adalah masker. Masker pada yang berguna untuk mengangkat sel kulit mati,
umumnya memiliki cara kerja dan memberikan bisa juga digunakan untuk mencegah penuaan
efek yaitu membersihkan kulit wajah dan dini dan juga mengandung vitamin C yang dapat
memberikan rasa lembab, lembut setelah masker menyembuhkan peradangan pada kulit dan
diangkat atau dibersihkan dari permukaan wajah digunakan juga sebagai pencerah kulit.
(Mitsui, 1997), serta tidak membutuhkan waktu Buah Nanas merupakan salah satu di
yang lama untuk pengeringan, punya daya antara tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat yang
penyerapan yang baik, tidak megiritasi kulit mengandung vitamin A dan C, kalsium, fosfor,
normal (Balsam, 1972). magnesium, natrium, kalium dan enzim
Buah nanas (Ananas comosus L. Merr) bromielin. Bagian buah Nanas yang bersifat
mengandung asam ananasat, asam sitrat,saponin, buangan seperti kulit buah yang memiliki tekstur
flavonoida, polifenol dan enzim bromelain. yang tidak rata dan berduri kecil pada permukaan
Selain itu buah nanas juga mengandung vitamin luarnya juga mengandung zat berkhasiat.
C dan vitamin A (Retinol). Kedua vitamin sudah Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
lama dikenal memiliki aktivitas sebagai membuktikan bahwa dalam kulit buah Nanas
antioksidan yang mampu menghentikan reaksi terkandung flavonoid dan tanin yang dapat
berantai pembentukan radikal bebas dalam bekerja sebagai bahan aktif tabir surya
tubuh. (Damogalad, 2013).
Buah nanas juga berguna untuk Menurut Sanchez-Moreno et al. (2006),
perawatan kulit dan kecantikan. Asam ananasat berikut ini nilai gizi yang terkandung dalam 100
dan asam sitrat yang terkandung pada buah nanas gram buah nanas :
dapat melembutkan dan menyegarkan kulit,
enzim bromealin membantu pengelupasan sel
kulit mati sehingga kulit terlihat lebih halus
(Khomsan, 2006).
Saat ini sediaan yang ada dipasaran
adalah berupa berupa masker bubuk yang segi
penggunaannya ini kurang praktis karena harus di
tambahkan air terlebih dahulu jika ingin
digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu
dilakukan pengembangan bentuk sediaan masker
2.2 Masker Clay Bentonit berupa kristal, mineral seperti
Masker wajah dengan tipe clay telah clay, tidak berbau, kuning pucat hingga krem
banyak digunakan karena kemampuannya yang keabu-abuan, berbentuk bubuk halus. Bentonit
mampu meremajakan kulit. Perubahan kulit memiliki fungsi sebagai adsorben dan
terasa ketika masker mulai memberikan efek mempunyai sifat seperti senyawa tabir surya
yang menarik lapisan kulit ketika masker untuk melindungi organ tubuh dari radiasi sinar
mengering. Sensasi ini menstimulasi sensasi UV yang berbahaya sebelum menembus kulit.
penyegaran kulit dimana clay jenis pasta mampu Dalam bidang farmasi, bentonit biasanya
mengangkat kotoran dari wajah. Kotoran dan digunakan untuk memformulasi suspensi, gel,
komedo terangkat ketika sediaan dicuci dari dan sol (Rowe, 2009).
kulit wajah. Efek setelah penggunaan masker Bentonit digunakan sebagai pelindung
adalah kulit yang tampak cerah dan bersih kulit adalah karena daya absorbennya, yaitu
(Harry, 2000). mampu melekat pada kulit yang membentuk
Masker lumpur ini berfungsi untuk film yang melindunginya secara mekanis
mengangkat kotoran serta mendetoksifikasi kulit terhadap agen fisik atau kimia eksternal.
wajah. Basis lumpur yang digunakan yaitu Tindakan ini diperkuat dengan menyerap zat
kombinasi antara kaolin dan bentonit terlarut dan tersuspensi, seperti lemak
(Polumulo, 2015). (Carretero, 2002).
Kaolin berfungsi sebagai bahan 2.4 Kaolin
pengental dan pelekat bahan kosmetik, Kaolin mengandung mineral kaolinit
mencegah timbulnya jerawat, membersihkan (Al2Si2O5(OH)4) sebagai bahan dasar yang
kulit wajah, melancarkan peredaran darah, terbesar, sehingga kaolin biasanya disebut
dapat menghilangkan minyak berlebih dan lempung putih. Kaolin berfungsi sebagai
menghilangkan penyumbat kotoran pada pori- adsorben, dan agen pensuspensi (Rowe, 2009).
pori, serta dapat membuat kulit halus dan Clay kaolin juga berfungsi sebagai
lembut. Sedangkan bentonit berkhasiat sebagai bahan pengenal dan pelekat bahan kosmetik,
elembut dengan menyerap kotoran dan minyak mencegah timbulnya jerawat, membersihkan
berlebih serta mengangkat penyumbatan pori- kulit wajah, melancarkan peredaran darah, dapat
pori. Kegunaan utama tipe ini adalah menghilangkan minyak berlebih dan sebagian
membersihkan dan melembapkan. Masker penyumbatan kotoran pada pori-pori serta
dioleskan ke wajah dalam keadaan basah, dan membuat kulit halus dan lembut (Sharifipour,
akan mengering dengan sendirinya. Ia bisa 2017).
menyerap debu yang terdapat pada wajah 2.5 Glycerin
karenanya dianggap membersihkan wajah Glycerin adalah cairan seperti sirup
(Haynes, 1994). jernih dengan rasa manis. Dapat bercampur
Menurut Harry (2002), formula standar dengan air dan etanol. Gliserin berfungsi sebagai
yang digunakan dalam pembuatan masker clay emollient, humektan dan sering digunakan
adalah sebagai berikut : sebagai stabilisator dan sebagai suatu pelarut
Formula Konsentrasi pembantu (Rowe, 2009).
Bentonit 1 - 8%
Xantan Gum 0,1 – 1% 3. METODE PENELITIAN
Kaolin 5 – 40% 3.1 Alat
Glycerin 2 – 10% Alat yang digunakan adalah mesin
Sodium Lauril Sulfat 2 – 20%
mixer,neraca analitik, gelas ukur, dan beaker
TiO2 < 1%
glass.
Nipagin < 1%
Parfum q.s 3.2 Bahan Percobaan
Aquadest 10% Dalam penelitian ini sediaan basis masker
2.3 Bentonit dibuat berdasarkan formula standar yang
kemudian di modifikasi. Bahan pembuatan Kaolin dan Bentonit. Program Studi S1
masker clay meliputi ekstrak buah nanas Farmasi. Fakultas Ilmu – Ilmu
(pineapple powder), bentonit powder, kaolin Kesehatan dan Keolahragaan.
powder, glycerin, peppermint oil, sodium lauril Universitas Negeri Gorontalo.
sulfate, madu, dan aquadest.
3.3 Metode Rowe, R. C. (2009). Handbook of
Pembuatan masker clay dilakukan dengan Pharmaceutical Exicipient Sixth Edition.
melarutkan ekstrak buah nanas dengan aquadest London: Pharmaceutical Press and
panas. Hal ini untuk mempermudah pencampuran American Pharmacists Association.
pada proses selanjutnya serta memberikan warna Sharifipour, M. P. (2017). Study of the effect of
alami pada masker. Setelah itu, semua bahan clay swelling on the oil recovery factor in
dicampur dalam mesin mixer hingga tercampur porous media using a glass micromodel.
selama kurang lebih 1 jam. Journal Applied Clay Science, Halaman
Setelah didapatkan hasil masker clay 125.
yang diinginkan, dapat dilakukan pengecekan
standar mutu masker.

DAFTAR REFERENSI
Balsam, M. (1972). Cosmetic Science and
Technology, Edisi Kedua. New York:
John Willy and Son Inc.

Carretero, I. M. (2002). Clay Minerals and Their


Beneficial Effects Upon Human Health.
Spain: Spain: Universidad de Sevilla .

Damogalad, V. E. (2013). Formulasi Krim Tabir


Surya Ekstrak Kulit buah Nanas (Ananas
Cosmosus L. Merr) dan Uji In Vitro
Nilai Sun Protecting Factor (SPF).
Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 02.
hal. 42.

Harry, R. G. (2000). Harry’s Cosmeticology.


Edisi VIII. . New York: Chemical
Publishing Co.Inc.

Haynes, A. (1994). Facefats. Australia: Australia:


Choice Books.

Khomsan, A. (2006). Sehat dengan Makanan


Berkhasiat. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.

Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science. Tokyo:


Shiseido Co., Ltd.

Polumulo, N. I. (2015). Formulasi dan Evaluasi


Sediaan Masker Ketimun (Cucumis
sativus L.) dengan Menggunakan Basis

Anda mungkin juga menyukai