Anda di halaman 1dari 30

KOSMETIKA

FORMULASI SEDIAAN
SUNCREAM DAN SHEET
MASK
KELOMPOK 4

 Ahmad Nur Aji Bustomi


 Devi Hartianti Puspasari
 Lilis Nurbaeti
 Mellya Apriliani
 Sri Mulyani
 Wilda Fauziah
PENGERTIAN TABIR SURYA DAN
MASKER

Tabir • Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan


untuk maksud membaurkan atau menyerap secara emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah

Surya terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari. (Dirjen POM,


1985).

• Masker adalah produk kosmetik yang menerapkan prinsip

Masker
Occlusive Dressing Treatment (ODT) pada ilmu dermatologi yaitu
teknologi absorpsi perkutan dengan menempelkan suatu selaput
atau membran pada kulit sehingga membentuk ruang semi-tertutup
antara masker dan kulit untuk membantu penyerapan obat (Lu,
2010; Lee, 2013).
FORMULASI
SEDIAAN KRIM
TABIR SURYA
JENIS-JENIS SEDIAAN TABIR SURYA

Fisik atau
Tabir Kimia
Tabir surya di alam, misalnya
Surya senyawa fenolik yang terdapat dalam
Alami tumbuhan yang berfungsi melndungi
jaringan tanaman terhadap
kerusakan akibat radiasi sinar
matahari (Shovyana et al., 2013)
FORMULASI UMUM

KRIM TABIR SURYA Zat Aktif adalah tiap bahan atau campuran bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi dan apabila
Formulasi Umum digunakan dalam pembuatan obat menjadi zat aktif obat
tersebut. (Dirjen POM, 2006)

Pemilihan basis krim tergantung dari jenis aktivitas


R/ Zat Aktif farmakologi yang diinginkan, kompatibilitas dengan
komponen lain, stabilitas fisikokimia dan mikrobiologi produk,
Basis kemudahan dalam pembuatan, penuangnan dan
ketersebaran, lamanya waktu kontak, kemungkinan
Bahan Tambahan (mis. terjadinya reaksi hipersensitivitas dan kemudahan pencucian
Pengawet, Emulgator, krim dari daerah aplikasi. (Pharmaceutical Manufacturing
Humektan, dsb.) Handbook, pg 269).

Eksipien adalah zat tambahan yang tidak memiliki efek terapi


dalam sediaan farmasi. Tetapi dapat membantu untuk proses
pembuatan sedian farmasi seperti meningkatkan kelarutan,
gelling agent, stabilizing agent, solubilizing agent, dll.
CONTOH FORMULASI KRIM TABIR
SURYA EKSTRAK DAUN KEMANGI
Ekstrak Daun Kemangi 1% Zat Aktif

Asam Stearat 14,5% Basis


Paraffin Liquid 5% Basis
Adeps Lanae 3% Emulgator
Trietanolamin 1,5% Emulgator, Alkalizing agent

Nipagin 0,1% Pengawet


Nipasol 0,05% Pengawet
Gliserin 10% Humektan
Aquadest ad 100 Pelarut
PROSEDUR PEMBUATAN KRIM TABIR
SURYA

 Menimbang semua bahan yang diperlukan. Bahan yang terdapat dalam formula dipisahkan
menjadi dua kelompok yaitu fase minyak dan fase air.
 Fase minyak yaitu asam stearat, paraffin liquid, adeps lanae dipindahkan dalam cawan
porselin, dipanaskan diatas hot plate dengan suhu 70℃ sampai lebur.
 Fase air yaitu trietanolamin dan aquades, dipanaskan di atas hot plate pada
suhu 70 ℃ sampai lebur.
 Fase air dimasukkan secara perlahan lahan ke dalam fase minyak kemudian
tambahkan nipasol dan nipagin dengan pengadukan yang konstan sampai
diperoleh massa krim yang homogen.
(Farida et al., 2011)
EVALUASI SEDIAAN

KRIM TABIR SURYA


 Organoleptik
 Homogenitas
 pH
 Uji SPF Krim Tabir Surya
EVALUASI SEDIAAN KRIM TABIR SURYA

Pengamatan
Pengukuran pH
Organoleptik
Pengukuran pH dari formula krim yang
Pengamatan organoleptis meliputi telah dibuat menggunakan pH stick,
pengamatan perubahan-perubahan pH stick dicelupkan ke dalam sediaan
bentuk, warna dan bau yang terjadi krim. Setelah tercelup dengan
pada tiap rentang waktu tertentu sempurna, Amati perubahan warna
selama 28 hari. Pengamatan pada pH stick tersebut dan sesuaikan
organoleptis dilakukan pada hari ke- dengan warna standar pada alat.
1,7,14,21 dan hari ke-28. (Maulida, Pengukuran dilakukan pada hari ke-1,
A.N., 2015) 7, 14, 21 dan hari ke-28. (Maulida, A.N.,
2015)
EVALUASI SEDIAAN KRIM TABIR SURYA

Uji Homogenitas
• Diambil krim pada masing-masing formula secukupnya.Dioleskan pada objek glass,
diraba dan digosokkan.Masa lotion harus menunjukkan susunan homogennya yaitu
tidak terasa adanya bahan padat pada objek glass. (Maulida, A.N., 2015)

Uji SPF Krim Tabir Surya


• Penentuan nilai SPF sediaan tabir surya secara in vitro yaitu dengan menggunakan
spektroforometri UV-vis. Dibuat kurva serapan uji kuvet 1 cm, dengan panjang
gelombang 250 dan 350 nm, digunakan etanol sebagai blanko. Serapan larutan uji
menunjukkan pengaruh zat yang menyerap maupun yang memantulkan sinar UV
dalam larutan. Kemudian dibaca absorbansi setiap interval 5 dari panjang
gelombang 250 nm sampai panjang gelombang 350 nm. (Maulida, A.N., 2015)
FORMULASI
SEDIAAN SHEET
MASK
Tipe Biocellulose
JENIS-JENIS SEDIAAN MASKER Merupakan teknologi
terbaru pembuatan
masker sheet,
menggunakan selulosa
Tipe Mud Pack alami dari hasil
Tipe Peel-Off fermentasi
Tipe Non mikroorganisme, dan
Makser Tipe Krim
Woven tidak mengiritasi kulit.
Tipe Wash-Off
Tipe Serat Keuntungan  sangat
Tipe Gel
Kertas (Pulp)
mampu melekat pada
Tipe kulit sehingga tidak
Tipe Sheet mudah terlepas.
Biocellulose

Kerugian  biaya
Tipe Charcoal
pembuatan relatif lebih
mahal.
Tipe Jely (Lee, 2013)
FORMULASI UMUM

BIOCELLULOSE SHEET MASK Zat Aktif adalah tiap bahan atau campuran bahan yang
akan digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi dan
Formulasi Umum apabila digunakan dalam pembuatan obat menjadi zat
aktif obat tersebut. (Dirjen POM, 2006)

R/ Zat Aktif
Biocellulose Biocellulose adalah masker alami yang dihasilkan dari
fermentasi mikroorganisme. (Lee, 2013)
Bahan Tambahan / Essence

Essense biasanya ringan, memiliki konsentrasi lebih rendah


daripada serum. Formulasinya bisa berupa gel ataupun
krim atau bahkan ada yang cair. (Mitsui, 1997).
CONTOH FORMULASI BIOCELLULOSE
SHEET MASKER

Formulasi Biocellulose sheet mask

Material Konsentrasi
Acetobacterxylinum Starter 10%
White Sugar 4%
Acetic acid 20% 2,5%
Ammoniumsulfate 0,5%
Old coconut water 83%
PROSEDUR PEMBUATAN BIOCELLULOSE
SHEET MASKER
 Old coconut water ditimbang dan dipanaskan pada suhu 80℃ selama15 menit.
 Kemudian ditambahkan White Sugar dan ammonium sulfate. Setelah itu, asam asetat
ditambahkan ke larutan sampai mencapai pH 4.
 Bakteri Starter Acetobacter xylinum ditambahkan ke larutan yang telah disatukan, diaduk
homogen, ditempatkan dalam cetakan kaca dan ditutup dengan kertas perkamen untuk
menghindari kontaminasi. Proses inkubasi dilakukan selama 2-3 hari pada suhu 30 ℃.
 Biocelulosa yang telah selesai diambil dari kaca cetakan, dicuci dengan air mengalir dan
dibersihkan kutikula di bagian bawah lembaran biocellulose. Kemudian direbus dalam air
mendidih selama 30 menit. Setelah direndam dalam larutan panas NaOH 0,5% selama 15
menit, dicuci dengan air mengalir dan direndam dengan air suling selama 1 hari sampai pH 11.
 pH Biocelulosa yang telah dibersihkan dan dinetralisir ditempatkan pada pelat kaca untuk
memotong menjadi bentuk masker wajah. Topeng itu kemudian dicuci bersih.
(Reveny, J., et al., 2017).
CONTOH FORMULASI BIOCELLULOSE
SHEET MASKER ESSENCE
Material Konsentrasi
Vitamin E 5% Zat Aktif
PEG-40 Hydrogenated castrol oil 3% Pencampur
Tween 80 5% Dispersing Agent
Glycerin 5% Humektan
Butylene Glycol 1% Pendingin Kulit
Xanthan Gum 0,2% Agen Peningkat Viskositas
Sodium Benzoate 0,5% Pengawet
Phenoxyethanol 0,3% Antimikroba
Sodium Metabisulfite 0,1% Pengawet
Sodium EDTA 0,1% Pengikat
Oleum Citri 5 tetes Pewangi
Demineralized water 79,8% Pelarut
PROSEDUR PEMBUATAN SHEET MASKER

 Tween 80 dan PEG-40 Hydrogenated castrol oil dicampur dengan vitamin E sampai homogen lalu
gliserin ditambahkan (Campuran 1).
 Xanthan Gum dilarutkan dengan butilena glikol (Campuran 2).
 Sodium benzoat, metabisulfit, natrium EDTA dan fenoksietanol dilarutkan dalam Demineralisasi air
(Campuran 3).
 Campuran 2 dan Campuran 3 dicampurkan sampai homegen, kemudian perlahan-lahan
dituangkan ke dalam campuran 1 dan dihomogenkan kembali.
 Sebelum proses pengepakan, masker biocellulose disterilkan dengan autoklaf selama 30 menit
dengan suhu 121℃ dan didinginkan hingga suhu 30℃.
 Proses pengemasan dilakukan di laminar air cabinet (LAC), masker biocellulose telah dilapisi dengan
lembaran bukan tenunan untuk menahan tekstur permukaan.
 Masker biocellulose ditekan dengan dua piringan kaca tebal untuk mengeringkan kadar air di
topeng biocellulose. Lipat biocellulose dan masukkan ke dalam kantong foil, ditimbang 35 g esensi sa
lalu masukkan ke dalam kantong foil. Kantong foil disegel dengan alat penyegel dan beri label.
(Reveny, J., et al., 2017).
EVALUASI SEDIAAN

MASKER (Stanley, 2016)


 Pemeriksaan Homogenitas
 Uji Viskositas
 Uji pH
 Uji Stabilitas
 Uji Iritasi
 Uji Efektivitas Anti-Aging (menggunakan
alat skin analyzer terhadap kulit wajah.
Parameter yang diukur meliputi kadar
air, kehalusan, besar pori, banyaknya
noda dan kerutan).
EVALUASI SEDIAAN SHEET MASK

Pemeriksaan • Sejumlah bahan disiapkan pada selembar kaca atau


bahan transparan lainnya yang sesuai, sediaan harus
Homogenitas menunjukkan komposisi homogen dan tidak ada
butiran kasar yang terlihat. (Reveny, J., et al., 2017).

• Penentuan viskositas dilakukan dengan


Uji Viskositas menggunakan viskometer Brookfield dengan spindle
62 dan kecepatan 12. (Reveny, J., et al., 2017).
EVALUASI SEDIAAN SHEET MASK

Penentuan pH sediaan dilakukan Sebanyak 100 gram sample uji


Uji pH

Uji Stabilitas
dengan menggunakan pH meter. dimasukkan kedalam pot plastik.
Instrumen pertama kali dikalibrasi Selanjutnya, pengamatan
menggunakan larutan dilakukan dengan melihat
penyangga dengan pH netral (pH perubahan bentuk, warna dan
7.01) dan larutan penyangga pH aroma dari awal penyimpanan
asam (pH 4.01) sampai sampai penyimpanan selama 12
instrumen/pH meter menunjukkan minggu pada suhu kamar.
nilai pH. Kemudian cuci elektodaa (Reveny, J., et al., 2017).
dengan air suling kemudian
dikeringkan dengan tisu.
Tempatkan elektroda pada
sample uji, pH sample uji akan
muncul dilayar. (Reveny, J., et al.,
2017).
EVALUASI SEDIAAN SHEET MASK

Uji Anti-aging
Pengujian dilakukan selama 4 minggu dengan menerapkan masker
sekali seminggu. Parameter yang diukur yaitu kelembapan, kemerataan,
pori-pori, noda dan keriput. Setiap formula terdiri dari 3 relawan. Uji iritasi
dilakukan pada 15 relawan dengan teknik uji tempel dengan
melampirkan sample uji pada belakang telinga. (Reveny, J., et al., 2017).
DAFTAR PUSTAKA

 Sovyana, H.H., A. Karim Zulkarnain. Physical Stability and Activity of Cream W/O Etanolic Fruit Extract of
Mahkota Dewa (Phaleria macricarpha (scheff.) Boerl,) as A Sunscreen. Traditional Medicine Journal
18(2). Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM, 2013.
 Dirjen POM. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
 Mitsui, Takeo. 1997. New Cosmetic science. Amsterdam: Elsveir Science.
 Lee, C.K. 2013. Assessments of the Facial Mask Materialsin Skin Care. Thesis. Departement of Cosmetic
Science. Chia-Nan University of Pharmacy and Science. Taiwan.
 Lu, J.B. 2010. The Development of Formula and Quality Control Method for Thanexamic Acid Hydrogel
Mask. Thesis. Departement of Applied Chemistry. Chaoyang University of Technology. Taiwan.
 Dirjen POM. 2006. Metode Analisis PPOM. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
 Maulida, Aftri Nur. 2015. Uji Efektivitas KRIM EKSTRAK TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val.) Sebagai
Tabir Surya Secara In Vitro. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
 Reveny, J et al., 2017. Formulation and Evaluating Anti-Aging Effect of Vitamin E in Biocellulose Sheet
Mask. International Journal of ChemTech Research.
PERTANYAAN

Inka Aprilia Cikita Isa (Kelompok 2)


1. Dari beberapa tipe masker sheet, tipe masker apa yang paling bagus?
2. Berikan contoh produk dari jenis masker sheet!
Jawaban
1. Sheet mask atau masker sheet terdiri dari 5 tipe yaitu tipe non woven, tipe serat kertas (pulp),
tipe biocellulosa, tipe charcoal dan tipe jely. Dari semua tipe masker sheet yang paling bagus
adalah tipe non woven karena kelebihannya fleksibel, tidak mudah robek, bersifat hidrofil
sehingga mampu meresap essence, dan tidak meninggalkan sisa essence di dalam kemasan.
Sedangkan untuk masker sheet tipe serat kertas (pulp) tingkat peresapan essence terbatas
dan mudah robek karena tipis, untuk tipe masker sheet biocelulose dan charcoal relatif mahal
untuk proses pembuatannya dan untuk tipe masker jely kemampuan penetrasi essence ke
dalam kulit lebih kurang dibandingkan jenis masker sheet lainnya. Tetapi setiap tipe masker
sheet memiliki kelebihan dan kekurangannya seperti non woven jika terlalu lama dipakai dapat
menyebabkan kulit kering, jadi untuk penggunaannya pun disesuaikan dengan kebutuhan kulit
dan ikuti langkah-langkah yang tertera dalam kemasan.
CONTOH PRODUK TIPE SHEET MASK

Tipe Non Woven


 Animal Mask by SNP merupakan salah satu sheet mask
tipe non woven.
 Animal Mask by SNP merupakan masker wajah yang
sedang BOOMING di KOREA karena memiliki design
hewan – hewan lucu pada motif masker, sehingga tidak
bosan dengan masker wajah yang biasanya.
 Animal Mask by SNP adalah masker wajah PREMIUM
yang mengandung air kelapa asli yang efektif mengisi
ulang kelembaban dalam tubuh dan mengandung
tingkat tinggi elektrolit penting dan kalium. Kelapa
mengandung 50% asam laurat yang merupakan salah
satu bahan utama dari ASI, dan memiliki efek yang besar
pada konsumsi dan aplikasi.
CONTOH PRODUK TIPE SHEET MASK

Tipe Serat Kertas (pulp)


 Tipe sheet masker pulp banyak digunakan atau
diproduksi oleh beberapa perusahaan seperti
perusahaan di Korea (Etude House, Innisfree, Nature
Republic, NuFace, Rorec, Celebon, dsb). Sedangkan
untuk negara lain seperti USA yang terjual di
Indonesia adalah Beauty Mask dan Acnes. Untuk
produk lainnya yaitu Garnier yang berupa tissue
mask.
CONTOH PRODUK TIPE SHEET MASK

Tipe Biocellulose
 Masker Tipe Biocellulose dibua dengan
fermentasi mikroorganisme. Produk yang
banyak dipasaran adalah dari KOREA yaitu
Innisfree, Etude House, MediHeal, dsb.
 Contoh lainnya adalah Otesaly dari China.
CONTOH PRODUK TIPE SHEET MASK

 Tipe Charcoal
 Masker tipe charcoal tidak hanya dalam bentuk masker
sheet tetapi banyak yang dibuat dalam bentuk gel peel-
off, hydrogel dsb.
 Beberpa contoh produk Sheet Mask Chorcoal adalah dari
Danielle, Morgan Miller dan Garnier.
CONTOH PRODUK TIPE SHEET MASK

 Tipe Jelly
 Beberapa contoh produk Sheet
Mask tipe Jelly adalah dari
perusahaan kosmetik Korea
seperti Innisfree, Etude House,
Royal Jelly, Nature Republic,
dsb.
 Untuk produk yang terkenal di
Indonesia seperti Clean and
Clear. Tetapi hanya terdapat
dalam bentuk eye sheet mask
bukan sheet mask facial skin.
KESIMPULAN

 Sheet Mask di Indonesia sangat diminati karena cara penggunaan yang lebih mudah
dibandingkan dengan jenis masker lainnya. Tetapi belum adanya produksi kosmetik Sheet Mask
di Indonesia, rata-rata masker produksi Indonesia berjenis gel peel-off, cream, atau serbuk.
 Kosmetik Sheet Masker yang sering digunakan di Indonesia, rata-rata produksi dari perusahaan
besar kosmetika Korea seperti Innisfree, Etude House, Nature Republic, Celebon, NuFace, dsb.
Masker ini banyak di edarkan di Indonesia, tetapi walaupun produk yang di edarkan bagus
tidak memiliki sertifikat halal dan tidak terdapat nomor BPOM.
 Selain dari Korea jenis sheet mask yang banyak digunakan juga dari perusahaan USA seperti My
Beauty Mask dan ACNES.

Anda mungkin juga menyukai