Anda di halaman 1dari 4

Jawaban :

1. Perhitungan

Nilai Rf pada komponen warna merah yaitu 0,357, komponen warna biru muda yaitu 0,51
dan nilai Rf pada komponen warna Biru tua yaitu 0,796. Nilai Rf pada ke tiga komponen
tersebut termasuk kategori Rf yang baik, alasanya karna seperti yang diketahui bahwa
beberapa pustaka menyatakan nilai Rf yang baik yang menunjukkan pemisahan yang
cukup baik YAITU berkisar antara 0,2-0,8. Senyawa yang mempunyai Rf lebih besar berarti
mempunyai kepolaran yang rendah, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan fasa
diam bersifat polar. Senyawa yang lebih polar akan tertahan kuat pada fasa diam, sehingga
menghasilkan nilai Rf yang rendah. Rf KLT yang bagus berkisar antara 0,2 - 0,8. Jika Rf terlalu
tinggi, yang harus dilakukan adalah mengurangi kepolaran eluen, dan sebaliknya 
2. . Tinta hitam merupakan campuran beberapa warna. Kita dapat memisahkan campuran
warna tersebut dengan cara kromatografi. Pemisahan warna tinta dapat dilakukan seperti
pada Gambar 2, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

- TAHAP PERTAMA YAITU Tinta diteteskan pada ujung kertas saring ( BERJARAK 1,5 cm dari
ujung)

- KEMUDIAN Tinta dibiarkan hingga mengering

- SELANJUTNYA Ujung kertas saring dimasukkan dalam air sedalam 1 cm dan kertas saring
dipasang tegak

- Air akan merambat naik

- KEMUDIAN Tinta akan ikut merambat naik dan memisah menjadi beberapa

Warna ( Sukarmin , 2004)

3. a. Stationer fashe
 Lapisan tipis adsorben diketahui sebagai fasa stasioner (atau fasa diam).
Fase diam yang digunakan KLT yaitu berupa penjerap berukuran kecil dengan diameter
partikel 10-30 nm.
Penjerap yang paling sering digunakan adalah silica dan serbuk selulosa, sementara
mekanisme sorpsi yang utama pada KLT adalah adsorpsi dan partisi.

Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil dengan
diameter partikel antara 10-30 µm (Gandjar dan Rohman, 2007). Semakin kecil ukuran rata-
rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik
kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya.
Silika gel salah satu contoh fase diam yang  terbentuk dari silikon dioksida (silika).
Atom silikon dihubungkan oleh atom oksigen dalam struktur kovalen yang besar. Namun,
pada permukaan silika gel, atom silikon berlekatan pada gugus -OH.
Penjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan serbuuk selulosa,
sementara mekanisme sorpsi-desorpsi (perpindahan analit dan fase diam ke fase
gerak dan sebaliknya) yang utama pada KLT adala partisi dan adsorpsi.
B. Analit ADALAH SUATU spesi dalam sampel yang ingin diketahui informasi
analitiknya. ANALIT YANG DIGUNAKAN YAITU Hasil ekstrak soklet sebagai sampel
yang akan di uji senyawanya.

C. partisi adalah penyebaran atau kemampuan suatu zat yang ada dalam larutan untuk berpisah
kedalam pelarut yang digunakan. 

MISALKAN SAJA PADA PROSES KLT, JIKA Sampel YG TELAH ditotol DIATAS PLAT Ketika titik
campuran kering, fasa diam diletakkan berdiri dalam gelas tertutup yang telah berisi fasa gerak
dengan posisi fasa gerak di bawah garis. Pelarut (fasa gerak) perlahan-lahan bergerak naik.
Komponen-komponen yang berbeda dari campuran berjalanan pada tingkat yang berbeda dan
campuran dipisahkan memiliki warna yang berbeda.

Pelarut diperbolehkan untuk naik hingga hampir mencapai bagian atas plat yang akan
memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen pewarna untuk kombinasi
tertentu dari pelarut dan fase diam.
kemampuan suatu zat yang ada dalam larutan untuk berpisah kedalam pelarut yang digunakan ITU
YANG DISEBUT PARTISI.

D. adalah jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh
eluen. Rumus faktor retensi adalah:

Rf=jarak yang ditempuh oleh komponen


jarak yang ditempuh oleh pelarut

Nilai Rf sangat karakterisitik untuk senyawa tertentu pada eluen tertentu. Hal
tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan senyawa dalam
sampel. Senyawa yang mempunyai Rf lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang
rendah, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan fasa diam bersifat polar.
Senyawa yang lebih polar akan tertahan kuat pada fasa diam, sehingga menghasilkan
nilai Rf yang rendah.

Rf KLT yang bagus berkisar antara 0,2 - 0,8. Jika Rf terlalu tinggi, yang harus dilakukan
adalah mengurangi kepolaran eluen, dan sebaliknya.

E. PLAT KLT

PLAT KLT ADALAH SUATU BENDA YANG DIGUNAKN PADA PROSES PEMISAHAN KLT DIMANA BENDA
TERSEBUT BERPERAN SEBAGAI FASE DIAM YANG BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT dituangkan Penyerap
4.

1. Pemilihan fasa gerak dan fasa diam


Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam kromatografi kolom adalah pemilihan fasa gerak dan
fasa diam. Tahap ini akan sangat menentukan hasil akhir dari kromatografi kolom karena pemilihan
fasa diam dan fasa gerak sangat berpengaruh terhadap pemisahan komponen.

Pemilihan didasarkan pada kepolaran zat yang akan dipisah. Pada umumnya fasa diam yang
digunakan bersifat polar seperti pasir silika gel, sedangkan fasa gerak atau eluen biasanya dilakukan
variasi kepolaran untuk menghasilkan pemisahan paling optimum.

Dalam kromatografi kolom yang baik, dilakukan gradasi eluen dari yang bersifat polar ke non polar
ataupun sebaliknya.

2. Packing kolom
Packing kolom merupakan tahap preparasi dalam kromatografi kolom dimana pada tahap ini
digunakan untuk mempersiapkan kolom dengan fasa diamnya. Packing kolom terbagi menjadi 2 cara
yaitu cara kering dan cara basah.

Packing kolom dengan cara kering dilakukan dengan memasukkan fasa diam seperti pasir silika gel
ke dalam kolom secara langsung hingga penuh lalu diikuti dengan memasukkan eluen hingga
menutupi fasa diam. Sedangkan untuk cara basah, pasir silika atau fasa diam dicampurkan terlebih
dahulu dengan eluen pada wadah terpisah lalu campuran tersebut dimasukkan ke dalam kolom
secara bersamaan.

3. Elusi
Dalam kromatografi kolom dikenal proses elusi dimana proses ini merupakan cara mengalirkan
campuran melalui fasa diam pada kolom menggunakan fasa gerak atau eluen. Pada proses elusi ini
akan terjadi pemisahan komponen campuran pada fasa diam.

Pemisahan komponen tersebut didasarkan pada sifat kepolaran, ukuran, dan berat molekul yang
dipisahkan. Hasil pemisahan dari elusi ini akan ditampung pada wadah terpisah untuk setiap fraksi.
Pemisahan fraksi tersebut dapat dilihat melalui perbedaan warna yang dihasilkan untuk setiap
komponen.

Misalnya ketika komponen A terpisah menghasilkan warna hijau, lalu pada komponen B
menghasilkan warna merah.

4.
MEKANISME PEMISAHAN (ELUSI)
Proses terbawanya sampel dari puncak kolom sampai akhir kolom hingga memisah menjadi
komponen-komponennya disebut elusi. Pemisahan terjadi karena komponen sampel lebih banyak
tertahan oleh adsorben atau dibawa oleh eluen, tergantung dari afinitas komponen tersebut terhadap
kedua fase.
Pada umumnya, lebih lambat jalannya sampel dalam kolom, maka akan diperoleh pita-pita
kromatografi yang lebih tegas. Elusi dilanjutkan hingga komponen yang dikehendaki telah terpisah
dan keluar dari kolom, yang kemudian ditampung dalam beberapa fraksi pada interval waktu
penampungan tertentu.

Elusi dapat dilakukan secara isokratik maupun gradien:


1.         Elusi isokratik
Pada elusi isokratik, eluen yang digunakan selama elusi selalu sama (1 jenis eluen). Elusi digunakan
dari awal proses kromatografi kolom hingga diperoleh komponen-komponen yang terpisah.

2.         Elusi gradien
Elusi yang digunakan lebih dari 1 jenis eluen. Pada saat proses elusi, dapat dilakukan penggantian
eluen. Jika komponen yang dikehendaki telah terpisah dari campuran, namun masih ada komponen
lain yang belum terpisah (sulit terpisah dengan eluen yang mula-mula digunakan), maka eluen dapat
diganti untuk mengeluarkan komponen tersebut dengan cara menambahkan eluen baru ke dalam
kolom.

Setelah sampel dituang pada puncak kolom, dengan segera sampel akan terdistribusi di antara kedua
fase pada puncak kolom. Dengan adanya aliran eluen, maka eluen yang mengandung sebagian
sampel akan terdesak ke bagian bawah kolom sehingga akan terjadi distribusi antara eluen dan
adsorben. Pada waktu yang bersamaan, distribusi baru juga terjadi pada puncak kolom antara eluen
yang baru dengan adsorben yang telah mengandung sebagian sampel.

Karena komponen-komponen sampel hanya dapat bergerak bersama eluen, maka kecepatan
bergerak dari satu komponen tergantung pada lamanya komponen berada dalam eluen, dimana hal
tersebut bergantung pada seberapa besar komponen tertambat pada adsorben. Pemisahan terjadi
karena komponen sampel lebih banyak tertahan oleh fase diam atau terbawa oleh fase gerak,
tergantung pada afinitas komponen terhadap kedua fase.

IDENTIFIKASI KOMPONEN TERPISAH


Karena kromatografi kolom hanya dapat digunakan untuk memisahkan komponen, maka identifikasi
komponen terpisah dapat dilakukan dengan berbagai metode identifikasi yang lain, diantaranya
adalah dengan melakukan kromatografi kertas atau KLT terhadap komponen yang terpisah, atau
dapat juga dilakukan identifikasi secara spektrofotometri untuk mengetahui kadar masing-masing
komponen yang terpisah.
5.

Anda mungkin juga menyukai