Anda di halaman 1dari 21

Tanggal: 4 April 2011

Mata Pelajaran: Instalasi


WAN
SMKN 1 Cimahi

Nama: Fajar Aris V


Kelas: 3 TKJ A

Pra KBM:
Komunikasi Satelit

Pemateri: P.Yogas P.Rudi

1. Pengertian
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan
rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit, yakni satelit alam dan satelit buatan.
a. Satelit Alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang
mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya,
seperti misalnya, Bulan adalah satelit alami Bumi.
Catatan: Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang
mengelilingi

sebuah

mengelilingi

pusat

bintang,
galaksi,

atau

tetapi

bahkan
jarang

sebuah

digunakan.

bintang
Bumi

yang
sendiri

sebenarnya merupakan satelit alami Matahari.


b. Satelit Buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi
benda lain, misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
c. Satelit Komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di
angkasa

dengan

tujuan

telekomunikasi.

Satelit

komunikasi

modern

menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau orbit Bumi rendah.


d. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi
tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi
bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang di mana
aplikasi teknologi lain seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin
digunakan.

2. Sejarah Satelit
Secara garis besar sejarah satelit dunia dari tahun ke tahun diantaranya:
1945 : Athur Clarke menerbitkan essay tentang Extra Terrestial Relays
1957 : Diluncurkan pertama kali satelit sputnic
1959 : Satelit cuaca pertama, Vaguard 2

1960 : Diluncurkan satelit komunikasi Refleksi ECHO


1963 : Diluncurkan satelit komunikasi Geostasioner SYNCOM
1965 : Komunikasi satelit Geostasioner komersial pertama di dunia, INTELSAT
I
1976 : Satelit marisat untuk komumnikasi maritim dan peluncuran PALAPA
1982 : Sistem telepon dengan satelit mobile , INMARSAT 4
1988 : Sistem satelit dengan komunikasi data dan telepon mobile, INMARSAT
C
1993 : Sistem telepon denga digital satelit
1998 : Sistem satelit Global untuk Small Mobile Phones.
1999 : Peluncuran Telkom 1
3. Jenis Komunikasi Satelit
Sistem Komunikasi Satelit di bagi 2 antara lain:
a.

Space Segment (Atau paling mudahnya Satelit itu sendiri)

Gambar Satelit

Gambar Satelit (Full)


Yang perlu di ketahui mungkin Orbitnya seperti Geostationer (36000Km),
Meostasioner (9000-10000Km), Leostationer (1000-2000Km). Lalu frekuensifrekuensi kerja di Satelit C-Band,Extended C-Band,Ku-Band dan L-Band. Dimana
untuk C-Band frekuensi kerja untuk Downlink=3700-4200Mhz dan Uplink=Frekuensi
Downlink+2225. Bandwith 500Mhz. Sedangkan L-Band frekuensi Downlink 9501750Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Dalam satelit terdiri dari beberapa
Transponder atau Channel contohnya untuk Palapa adalah 24 Transponder di bagi
atas 12 Polarisasi Vertikal dan 12 Polarisasi Horinsontal.
b.

Ground Segment (Lebih mudahnya adalah Antenna penerima/pemancar


di Bumi)

Gambar Antenna

Gambar Antenna

Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit
(IDU):

ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA,


BUC, Converter, SSPA, Main Supply, LNB
IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier,
Baterai

Contoh Gambar Konfigurasi Ground Segment :

Gambar Konfigurasi C-Band

Gambar Konfigurasi L-band


4. Alokasi Frekuensi untuk Layanan Satelit
Pengalokasian frekuensi untuk layanan satelit adalah proses yang sangat
kompleks yang membutuhkan koordinasi dan perencanaan tingkat internasional.
Hal ini dilakukan dibawah pengawasan International Communication Union (ITU).
Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3,
yaitu:

Kawasan 1: Eropa, Afrika, Rusia (dulu masih Soviet) dan Mongolia


Kawasan 2: Amerika Utara dan Selatan, Greenland
Kawasan 3: Asia (diluar daerah 1), Australia dan Pasifik Barat Daya

Dalam setiap kawasan, frekuensi dialokasikan untuk berbagai macam layanan


satelit, walaupun frekuensi tersebut dipakai untuk layanan yang berbeda di
kawasan lain. Beberapa layanan satelit adalah sebagai berikut:
a. Fixed Satellite Service (FSS)
FSS

menyediakan

link

untuk

jaringan

telepon

dan

juga

untuk

pentransmisian sinyal televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian


didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh FSS: DTH (Direct To Home), akses
internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG), frame relay, Digital
Audio broadcasting (DAB). Keunggulannya yaitu, tidak tergantung pada jarak,
dapat menyediakan layanan untuk cakupan semua wilayah.
b. Broadcasting Satellite Service (BSS)
BSS diperuntukkan untuk broadcast langsung ke rumah-rumah masyarakat
sehingga sering juga disebut DBS (Direct Broadcast Satellite).

c. Mobile Satellite Service


Mobile satellite service melayani komunikasi bergerak baik di daratan, laut
maupun udara.
d. Navigational Satellite Service
Navigational satellite service melayani global positioning system (GPS).
e. Meteorological Satellite Service
Meteorological service melayani riset dan layanan penyelamatan (rescue).
Tabel dibawah ini memperlihatkan frekuensi band yang sering digunakan untuk
layanan-layanan satelit. Huruf u pada Ku band berarti band frekuensi dibawah K
(u = under), sementara a pada Ka band berarti band frekuensi diatas K (a =
above). Ku band banyak dipakai untuk layanan direct broadcast dan fixed
satellite tertentu. C band digunakan untuk fixed satellite dan tidak diperbolehkan
dipakai untuk direct broadcast. VHF band digunakan untuk layanan mobile dan
navigational tertentu dan juga untuk data transfer dari satelit cuaca. L band
untuk layanan mobile dan navigational. Untuk layanan fixed di band C, subrange
yang paling banyak digunakan adalah 46 GHz. Frekuensi yang lebih tinggi

hampir pasti dipakai untuk uplink menuju satelit, alasannya akan diungkapkan
pada bab selanjutnya.
Para praktisi sering menyebut C band sebagai 6/4 GHz, frekuensi uplink
disebutkan terlebih dahulu. Untuk layanan direct broadcast pada Ku band,
subrange yang paling banyak dipakai adalah 1214 GHz, yang sering disebut
sebagai 14/12 GHz. Walaupun penetapan frekuensi dibuat sepresisi mungkin,
contohnya Ku band adalah 14.030 dan 11.730 MHz, tetapi pemakaian nilai
seperti dikemukakan diatas dalam perhitungan dapat dilakukan dengan hasil
yang cukup baik.

5. Topologi

Wide Area Network (WAN), Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu
menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain.
Jaringan WAN dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan
menggunakan satelit atau kabel bawah laut. Topologi yang digunakan WAN
menggunakan topologi tak menentu sesuai dengan apa yang akan digunakan.
Topologi Jaringan (Bentuk Jaringan) Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik
dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server,
workstation, hub/Switch dan pengkabelannnya.

Satelit Komunikasi adalah perangkat yang diluncurkan ke orbit geostasioner


bumi dan perangkat ini berfungsi untuk menerima gelombang informasi yang telah
dimodulasi dengan gelombang mikro yang dikirimkan oleh stasiun bumi, dan
memancarkan kembali ke stasiun bumi-stasiun bumi lain. Dengan demikian satelit
dapat dikatakan sebagai reflektor gelombang mikro.

Gambar : Sistem komunikasi Penyiaran TV melalui satelit.


6. Aplikasi dari Penggunaan Satelit
Tradisional
1. Satelit cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca
dan iklim Bumi. Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric
Administration) digunakan untuk memantau keadaan bumi untuk
keperluan

hidrologi,

oceanografi

dan

meteorology,

termasuk

memantau kebakaran hutan. Satelit ini mempunyai resolusi spatial


1100x1100m dengan liputan sangat luas. Satelit cuaca NIMBUS
mempunyai resolusi spatial 88x88m dengan kemampuan meliput areal
seluas 1600 km. Satelit lainnya adalah Meteosat dan Himawari
(resolusi spatial 8 x 8 km).
2. Satelit Televisi adalah sinyal televisi yang dipancarkan dengan cara
yang mirip seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan
televisi lokal dan televisi kabel.
3. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal
lokal yang kuno, menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang

lebih luas, termasuk untuk layanan berbayar. Radio satelit atau radio
langganan adalah sebuah radio digital yang menerima sinyal yang
disiarkan oleh satelit komunikasi, yang mencakup wilayah geografis
yang lebih luas dari sinyal radio biasa. Radio satelit berfungsi di tempat
di mana ada garis pandang antara antena dengan satelit, dengan
syarat tak ada rintangan besar, seperti terowongan atau gedung.
Pendengar radio ini dapat mengikuti saluran tunggal tanpa melihat
lokasi jangkauan. Karena teknologi ini membutuhkan akses ke satelit
komersial untuk penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah sebuah
bisnis komersial, yang menawarkan sebuah paket saluran sebagai
bagian dari jasa mereka, membutuhkan sebuah langganan dari
pengguna akhir untuk mengakses saluran. Sekarang ini, penyedia
radio satelit utama adalah WorldSpace (Intl.), XM Radio & Sirius
Satellite Radio (A.S.). Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak
cocok satu sama lain, maka membutuhkan peralatan khusus untuk
dekoding dan pemutaran. Mereka menawarkan saluran berita, cuaca,
olah raga, dan musik.
4. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang
disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi
sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat
populer adalah GPS milik Amerika Serikat. Selain itu, ada juga Glonass
milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak
ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit
(penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan
ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata. Satelit ini berfungsi
sebagai alat penolong apabila kapal-kapal menemui kesukaran untuk
menentukan posisinya karena cuaca yang buruk atau kesukaran
penglihatan (dalam daerah yang berkabut tebal). Navigator yang
mengalami kesulitan menghubungi satelit navigasi yang mengorbit.
Satelit juga akan menjawab melalui radio tentang posisi kapal,
sehingga navigator dapat mengetahui posisi kapal secara tepat.
5. Satelit

mata-mata

adalah

satelit

pengamat

Bumi

atau

satelit

komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata

terutama oleh USA dan Rusia. Contoh satelit ini antara lain Vostok,
Cosmos, Soyus, dll.
7. Telekomunikasi
1. Penghubung telepon global (Global tellecommunication connection)
Jaringan telepon global juga dikenal sebagai Jaringan Telepon
Switch Publik (PPSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone
Network atau yang biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel).
PSTN secara umum diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh
ITU-T, dan menggunakan pengalamatan E.163 / E.164 (secara umum
dikenal dengan nomor telepon). Public Switched Telephone Network, PSTN
).
2. Penghubung komunikasi untuk di tempat terpencil.
Satelit mampu menyediakan link komunikasi sampai ke komunitas
terpencil yang sulit dijangkau oleh sistem komunikasi lain. Tentu saja,
sinyal satelit tidak menghiraukan batasan wilayah politik, yang bisa
menjadi kelebihan ataupun kekurangan dari sistem komunikasi ini.
3. Global Mobile Communication (GSM) (singkatan bahasa Inggris: Global
System for Mobile Communications, GSM) adalah salah satu standar
sistem komunikasi nirkabel (wireless) yang bersifat terbuka. Telepon GSM
digunakan oleh lebih dari satu milyar orang di lebih dari 200 negara.
Banyaknya standar GSM ini membuat roaming internasional sangat umum
dengan persetujuan roaming antar operator telepon genggam. GSM
berbeda banyak dengan teknologi sebelumnya dalam pensinyalan dan
channel pembicaraan adalah digital, yang berarti ia dipandang sebagai
sistem telepon genggam generasi kedua (2G). GSM merupakan sebuah
standar terbuka yang sekarang ini dikembangkan oleh 3GPP.
4. Bagian penting jaringan Global (fiber optic) Internet jaringan yang terjalin
bersifat global tanpa mengenal ruang, waktu, dan birokrasi, dimana akses
data dan informasi melampaui batas-batas negara dan protokoler. Hampir
seluruh kebutuhan informasi tersedia di internet dengan jangkauan global
tanpa batas-batas negara. Akses di internet tidak dibatasi dengan waktu

dan kecepatan pencarian informasi dengan internet jauh lebih cepat


dibandingkan dengan pencarian secara manual. Dalam dunia internet
komunikasi dengan pengguna di belahan dunia, dapat anda lakukan tanpa
batas ruang dan waktu.
5. Sistem satelit untuk memperluas sistem telepon seluler
Sekarang ini, hanya 15% dari daratan dunia terlayani oleh selular
atau teresterial telefon, sehingga satelit menjadi satu-satunya alternatif
bila kabel atau selular tidak tersedia.
6. Akses internet melalui satelit
Jenis teknologi satelit telah digunakan untuk aplikasi akses Internet,
seperti DirectPC di Amerika, Jepang, Kanada, dan beberapa negara di
Eropa. Kecepatan akses Internet dapat menggunakan kecepatan yang
bervariasi antara 64 Kbps sampai 400 Kbps untuk keperluan down-loading
dengan asymmetric IP traffic: transaksi atau file.
7. Satelit Direct to Home (DTH)
Menggunakan teknologi Direct To Home (DTH) sebagai infrastruktur
TV Link untuk mengirimkan beratus-ratus program langsung ke rumahrumah melalui jaringan satelit.
8. Satelit Video Conferencing
Video conferencing adalah penggunaan peralatan audio dan video
untuk menyelenggarakan konferensi dengan orang-orang yang berada
pada lokasi berbeda. Sistem pelayanan ini sekarang masih digunakan
hanya untuk tingkat yang masih terbatas. Para pengguna saat ini adalah
sektor-sektor bisnis dan industri seperti institusi finansial. Sistem satelit
multimedia merupakan infrastruktur yang sangat cocok untuk video
conferencing

dibanding

dengan

jaringan

lain

karena

tingkat

fleksibilitasnya dan kemudahannya untuk dipasang di manapun.


9. Satellite News Gathering (SNG)
Pelayanan SNG menjadi jenis pelayanan yang populer diantara
yang ditawarkan oleh operator-operator satelit. Pelayanan SNG ini
menyediakan kepada para pelanggannya, seperti perusahaan-perusahaan
penyiaran TV, pemerintah, untuk memiliki kemampuan yang mobile

dalam meliput program-program outdoor dan siaran langsung TV (acara


berita dan olahraga) maupun untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas
komunikasi pada kondisi bencana atau darurat. Dalam mengirimkan
pelayanan-pelayanan

SNG,

operator-operator

satelit

dengan

cara

sederhana menyediakan stasiun bumi portable atau mobile dengan


kemampuan sistem audio, percakapan telepon dan video. Satelit-satelit
dengan frekuensi-frekuensi pita Ku atau Ka memiliki karakteristik yang
fleksibel dan portabel disebabkan karena ukuran terminal VSAT mobile
nya relatif kecil dan sederhana.
8. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Satelit
Keunggulan dari penggunaan komunikasi satelit diantaranya:
1. Cakupan yang luas, satu Negara, region, ataupun satu benua
2. Bandwidth yang tersedia cukup lebar
3. Independen dan infrastuktur terrestial
4. Instalasi jaringan segmen Bumi yang sangat cepat
5. Biaya relatif rendah per site
6. Karakteristik layanan yang seragam
7. Layanan total hanya dari satu provider
8. Layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi
Kelemahan Komunikasi satelit diantaranya:
1. Delay propagasi besar
2. Rentan terhadap pengaruh atmosfir
3. Up Front Cost tinggi, contoh untuk satelit GEO: Spacecraft, Ground
Segment & Launch = US $ 200 juta, Asuransi: $ 50 juta
4. Distance Insensitive, artinya biaya yang diperlukan hampir sama untuk
membuat suatu link komunikasi satelit jarak dekat dan link komunikasi
satelit jarak jauh. Jadi, sistem komunikasi satelit ekonomis hanya jika
sistem ini digunakan kontinyu dalam waktu yang lama dan meng-handle
banyak user.

5. Interferensi Pada Sistem Satelit


Interferensi pada sistem transmisi satelit dapat disebabkan oleh banyak sumber,
yaitu:
1. Sistem satelit terdekat Apabila SB penerima memiliki antena dengan
pattern receive yang buruk, artinya gain side-lobenya cukup besar
(tinggi), maka sinyal down-link yang berasal dari satelit lain akan diterima
juga oleh SB penerima sebagai sinyal interferensi.
2. SB pemancar (Up-link) Sinyal interferensi timbul disebabkan oleh SB
pemancar dari satelit lain. Apabila SB pemancar tersebut memiliki antena
dengan pattern side-lobe dengan gain yang cukup besar, maka carrier
pada arah side-lobe juga memiliki daya yang cukup tinggi untuk
mengganggu sistem satelit.
3. Intermodulasi kanal terdekat Satu transponder dibebani atau dioperasikan
untuk multi carrier seperti sistem FDMA atau 2T , maka carrier-carrier
tersebut akan menimbulkan sinyal termodulasi pada transponder tersebut
dan transponder dikanan-kirinya. Walaupun pada output multiplexer
transponder

sudah

dilengkapi

filter

yang

akan

mem-filter

sinyal

intermodulasi, tetapi energi yang ditimbulkan akan tetap melebar


ditransponder kanan-kirinya.
4. Interferensi dari sistem terresterial. Sistem terresterial beroperasi pada
frekuensi band yang sarna dengan sistem frekuensi pada Satelit Palapa,
yaitu C-band 6/4 Ghz.
5. Cross Polarisasi Antena
Sistem satelit Palapa, alokasi transponder menggunakan sistem
polarisasi ganda (polarisasi ortogonal), yaitu polarisasi Vertikal dan
polarisasi Horizontal. Pada sistem Ku-band, cross-polarisasi lebih banyak
disebabkan oleh pengaruh butiran air hujan yang dapat mengubah
polarisasi sinyal. Sedangkan pada C-band terjadinya cross-polarisasi lebih
banyak disebabkan oleh jeleknya isolasi antara polarisasi Vertikal dan
horizontal pada sistem feed-horn antena. Isolasi cross-poll yang diijinkan
adalah >30 dB.
6. Sistem lainnya

Sebagai contoh adalah interferensi dari sinyal liar yang ditimbulkan


oleh sistem pembakaran motor dua tak yang tidak sempurna, yaitu dapat
mengganggu pada sistem digital dimana carriernya kecil. Contoh lainnya
adalah terganggunya/lenyapnya sinyal sinkronisasi pada sistem TDMA
yang mengakibatkan terganggunya sistem secara keseluruhan.
6. Orbit
Dalam fisika, suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek
lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara
matematis oleh Johannes Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam
hukum gerakan planet Kepler. Dia menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata
surya kita adalah berbentuk elips dan bukan lingkaran atau episiklus seperti yang
semula dipercaya.
7. MacamMacam Orbit Satelit
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah
satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.

Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan
Bumi.

Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan
satelit, diantaranya:

Orbit Molniya, orbit satelit dengan periode orbit 12 jam dan inklinasi sekitar
63.

Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang
selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.

Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

8. Satelit Geostasioner
Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator
Bumi (0 lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan
Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di
angkasa karena periode orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan
periode rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh operator-operator satelit buatan
(termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0,
lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi. Orbit geosinkron (GEO,
Geosynchronous Earth Orbit) berada pada ketinggian 36.000 km. Periode orbitnya
24 jam, sama dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari. Satelit telekomunikasi dan
pengamat cuaca umumnya ada di sini. Satelit GEO dengan inklinasi (sudut
kemiringan terhadap bidang ekuator) nol derajat dan dikontrol terus (seperti pada
satelit telekomunikasi) bisa berada pada titik stasioner, sehingga orbitnya disebut
geostationer orbit (GSO).
Keuntungan dari GEO diantaranya:

Bandwidth lebar. Satelit yang beroperasi pada frekuensi Ka-band (20-30 GHz)
akan dapat menyalurkan troughput dalam orde giga bit per detik.

Relatif murah. Sistem satelit relatif lebih murah karena tidak ada biaya
penggelaran dan satu satelit dapat mengcover daerah yang luas.

Topologi network sederhana. Dibandingkan dengan model interkoneksi mesh


pada network terestial, satelit GEO memiliki konfigurasi yang lebih sederhana.

Dengan

topologi

sederhana

maka

performasi

network

lebih

mudah

dikendalikan.
Disamping itu, ada beberapa kerugiannya, yaitu:

Satelit GEO memerlukan power yang lebih besar untuk hand set. Hal ini
membuat hand set menjadi lebih besar dan mengurangi umur baterai.

Delay tetap yang dapat dirasakan oleh user. Biasanya, delaynya detik,
tetapi dapat lebih lama. Pada telfon selular, delay lebih besar dari detik
tidak dapat diterima. Terjadinya interferensi dan atau koneksi yang tidak
teratur disebabkan adanya salju, hujan, dan bentuk lain gangguan cuaca.

9. LEO System
Orbit bumi rendah (Low Earth Orbit, LEO) adalah sebuah orbit sekitar Bumi
antara atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah.
Batasan ini tidak didefinisikan secara pasti, tetapi biasanya sekitar 300-1500 km.
Orbit ini biasanya berada di bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh di
bawah orbit geostationary. Orbit lebih rendah dari sini tidak stabil dan akan turun
secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang lebih tinggi dari orbit ini
merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal karena radiasi yang kuat dan
pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah sudut inklinasi yang lebih tinggi
biasanya disebut orbit polar.
Objek di orbit Bumi rendah bertemu gas atmosfer di thermosphere (sekitar
80-500 km di atas) atau exosphere (kira-kira 500 km ke atas), tergantung dari
ketinggian orbit. Kebanyakan penerbangan angkasa berawak telah berada di LEO,
termasuk seluruh space shuttle dan bermacam misi stasiun angkasa, satu
pengecualian adalah tes penerbangan suborbital seperti Proyek Mercury awal dan
penerbangan SpaceShipOne (yang tidak ditujukan mencapai LEO), dan misi Proyek
Apollo ke Bulan (yang melewati LEO).
Dari segi penggunaannya, sistem-sistem LEO dapat dibagi dalam dua sistem,
yaitu:

Sistem yang dapat beroperasi dengan membypass jaringan telekom yang


ada. Dalam group ini hanya IRIDIUM yang baru dapat digolongkan kedalamnya.

Sistem yang bekerja melalui jaringan telekom yang ada. Sehingga dapat
dianggap sebagai perluasan sistem-sistem Cellular ataupun jaringan telekom
yang ada.
10.

MEO System
Benda yang berada di orbit menengah (MEO, Medium Earth Orbit) berada

pada ketinggian 5.500-36.000 km. Sistem satelit navigasi GPS (global positioning
system) milik Amerika Serikat dan GLONASS (global navigation satellite system)
milik Rusia menempati orbit menengah ini, sekitar 18.000-20.000 km dari Bumi.

11.

Rumus LFS
LFS = 32,4 + 20 log f + 20 log d
Untuk Uplink:
f = 6 GHz
d = 35.900 Km
LFS = 199 dB
Untuk Downlink:
f = 4 GHz
d = 35.900 Km
LFS = 196 dB

13. Mobile Satelitte


Kerangka Mobile Satellite
1. Antena dengan banyak tiang (Multi bea L- band antenna)
2. Antena dengan tiang pengisi (feeder link antennas)
3. Proccesor untuk:
- Band allocation
- Signal Routing
- Bandwidth Compaction
- Demodulation/Remodulation
- Channel Compaction (DSI)
Empat Elemen Utama Mobile satelite
1. Satelit
2. Network Management Center (NMC)
3. Gateways and Base Station

4. Advancer User Terminals


Empat Ukuran Kekuatan Penerimaan
1. Kekuatan pengiriman, jika semakin kuat pengiriman, maka penerimaan
semakin kuat.
2. Daya Jangkau antena pengirim, Semakin kuat daya jangkau, maka semakin
luas daya penerimaan.
3. Jarak diantara pengirim dan penerima. Semakin jauh, maka jarak penerimaan
semakin kecil.
4. Daya jangkau antena penerima. Daya jangkau antena penerima besar, maka
kekuatan penerima besar.

14. VSAT (Very Small Aperture Terminal)


VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yang
digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk
broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah

transceiver yang

ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung terjangkau oleh satelit dan
sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang menghubungkan transceiver
dengan alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver menerima dan
mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima
sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk
sistem tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke
satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur
keseluruhan

operasional

network.

Agar

sebuah

komputer

pengguna

dapat

melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung dengan hub


yang

kemudian

mentransmisikan

kembali

ke

satelit,

setelah

itu

baru

dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain.


Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT
adalah seperti bintang.
Keuntungan dengan VSAT diantaranya:
1. Koneksi dimana saja.

2. Tidak perlu LOS dan tidak ada masalah dengan jarak. Jangkauan cakupannya
yang luas, baik nasional, regional maupun global.
3. Pembangunan

infrastrukturnya

relatif

cepat

untuk

daerah

yang

luas,

dibanding teresterial.
4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke
banyak titik secara broadcasting, multicasting.
5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar.
6. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit,
handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan
menyediakan bandwidth yang lebar.
7. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP router dengan keandalannya
mendekati 100% .
8. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum
mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
9. Harga relatif mahal karena menyewa dengan sebuah provider.
Kerugian VSAT yaitu untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput
akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik
protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut.
Diantaranya penggunaan:
1. Forward Error
2. Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
3. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui
satelit

adalah

sekitar

700

milisecond,

sementara

leased

line

hanya

memerlukan waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang
harus ditempuh oleh data, yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi.
Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas
permukaan bumi.
4. Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai, maka
akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Saat ini band frekuensi
yang banyak dipakai untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan
Ku-Band. Untuk daerah seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi
penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi availability link satelit yang
diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan

yang rendah, penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini
akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing
masing pelanggan.
5. Rawan sambaran petir gledek Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang
terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit
yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous
berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara
tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal
yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi
sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan
komunikasi dengan stasiun bumi, baik headend / teleport maupun groundsegment biasa.
6. Debu Meteroit, Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi
satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada
orbitnya.

Sumber :
http://www.scribd.com/doc/34050648/Sistem-Komunikasi-Satelit
http://taufik-ciebobotoh.blogspot.com/2010_10_01_archive.html
http://jogie.wordpress.com/hang-tuah/modul-pelajaran/smk-broadcasting/sistemkomunikasi/

Anda mungkin juga menyukai